Anda di halaman 1dari 3

RESUME

OLEH : MUTA’AN

PERSPEKTIF NORMATIF TENTANG BELAJAR


MENGAJAR,PENDIDIKAN DAN FITRAH PESERTA
DIDIK DALAM ALQURAN DAN HADIS

Dalam Alquran dan hadis, terdapat berbagai pandangan normatif tentang


belajar mengajar, pendidikan, dan fitrah peserta didik. Pandangan-pandangan
tersebut dapat menjadi landasan bagi penyelenggaraan pendidikan yang Islami.
Alquran dan hadis menekankan pentingnya belajar mengajar. Alquran menyebutkan
bahwa Allah SWT telah memberikan akal dan kemampuan berpikir kepada manusia
agar mereka dapat belajar dan berkembang. Hadis Nabi Muhammad SAW juga
menyebutkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-
laki maupun perempuan.

Berdasarkan pandangan normatif ini, belajar mengajar harus menjadi


kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sistematis. Tujuan belajar mengajar
adalah untuk mengembangkan potensi diri dan meraih kebahagiaan di dunia dan
akhirat.

Alquran dan hadis juga menekankan pentingnya pendidikan. Alquran


menyebutkan bahwa Allah SWT telah mengutus para rasul untuk mengajarkan
manusia tentang kebenaran dan kebaikan. Hadis Nabi Muhammad SAW juga
menyebutkan bahwa seorang Muslim yang tidak mendidik keluarganya maka ia
adalah orang yang durhaka.

Berdasarkan pandangan normatif ini, pendidikan adalah proses yang


bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan membentuk kepribadian yang
Islami. Pendidikan harus dilakukan secara berkesinambungan, dimulai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Alquran dan hadis menjelaskan bahwa manusia
diciptakan dengan fitrah yang baik. Fitrah adalah potensi dasar yang dimiliki oleh
setiap manusia sejak lahir. Fitrah ini dapat berkembang dengan baik jika dididik
dengan benar. Berdasarkan pandangan normatif ini, peserta didik adalah makhluk
yang memiliki potensi yang besar. Peserta didik harus dididik dengan cara yang
sesuai dengan fitrahnya.

Pandangan normatif tentang belajar mengajar, pendidikan, dan fitrah peserta


didik dalam Alquran dan hadis dapat diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan
sebagai berikut:

 Tujuan pendidikan: Tujuan pendidikan harus dirumuskan secara jelas dan


sesuai dengan ajaran Islam.

 Metode pendidikan: Metode pendidikan harus disesuaikan dengan fitrah


peserta didik.

 Isi pendidikan: Isi pendidikan harus bersumber dari Alquran dan hadis.

 Proses pendidikan: Proses pendidikan harus dilakukan secara


berkesinambungan dan terintegrasi.

 Penilaian pendidikan: Penilaian pendidikan harus dilakukan secara objektif


dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dengan menerapkan pandangan normatif tersebut, diharapkan


penyelenggaraan pendidikan dapat menghasilkan peserta didik yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia. Berikut adalah beberapa contoh penerapan
pandangan normatif tersebut dalam penyelenggaraan pendidikan:

 Tujuan pendidikan: Tujuan pendidikan dirumuskan sebagai berikut:

 Mengembangkan potensi diri peserta didik secara optimal.

 Membentuk kepribadian yang Islami.


 Menyiapkan peserta didik untuk hidup di masyarakat.

 Metode pendidikan: Metode pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan


fitrah peserta didik, seperti metode ceramah, diskusi, dan praktik.

 Isi pendidikan: Isi pendidikan bersumber dari Alquran dan hadis, seperti
akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.

 Proses pendidikan: Proses pendidikan dilakukan secara berkesinambungan


dan terintegrasi, mulai dari pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan
pendidikan masyarakat.

 Penilaian pendidikan: Penilaian pendidikan dilakukan secara objektif dan


sesuai dengan standar yang ditetapkan, seperti standar kompetensi lulusan
dan standar isi.

Anda mungkin juga menyukai