MAKALAH
DisusunOleh :
A. Latar Belakang
Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian
kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen,
bahkan dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan adalah inti dari manajemen
Di dalam kenyataan, tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin
memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki “kepemimpinan”,
sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi tidak pernah
mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya.
Pada sistem organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan pemimpin bagi
masyarakat sekolah lainnya baik guru, karyawan, dan siswa. Sebagai pemimpin,
maka perilaku kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perilaku masyarakat
sekolah lainnya. perilaku positif dari kepala sekolah akan memacu guru dan
karyawan memberikan perilaku yang positif dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sebaliknya, perilaku kepala sekolah yang negatif merupakan awal dari gagalnya
penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelola pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Education 2010),
Hlm.81
Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa seorang pemimpin adalah anggota
kelompok yang memiliki kemampuan unntuk mengarahkan dan
mengoordinasikan kinerja dalam rangka mencapai tujuan. Fiedler dalam hal ini
lebih menekankan pada “directing and coordinating”.2
Terry dan Rue (1985) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah hubungan
yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk
bekerjasama secara sadar dalam hubungan tugas yang diinginkan.
Pemimpin adalah orang-orang yang menentukan tujuan, motivasi, dan
tindakan kepada orang lain. Pemimpin adalah orang yang memimpin. Pemimpin
dapat bersifat resmi (formal) dan tidak resmi (non formal). Pemimpin resmi
diangkat berdasarkan surat keputusan resmi dari orang yang mengangkatnya.
Pemimpin resmi biasanya mendapat gaji. Sebaliknya, pemimpin tidak resmi
adalah pemimpin yang diangkat tanpa surat keputusan dan biasanya tanpa digaji.
Seseorang dapat diangkat sebagai pemimpin karena mempunyai kelebihan dari
anggota lainnya. Kelebihan itu yang berasal dari dalam dirinya dan ada pula yang
berasal dari luar dirinya. Kelebihan dari dalam dirinya karena ia memiliki bakat
sebagai seorang pemimpin, dan memiliki sifat-sifat pemimpin yang efektif.
Kelebihan dari luar dirinya karena ia dikenal dan memiliki hubungan baik
dengan orang yang sedang berkuasa, punya banyak teman baik, dari keturunan
orang kaya, dan dari turunan bangsawan atau penguasa. Pemimpin adalah
jabatan atau posisi seseorang di dalam sebuah organisasi.3
Kepemimpinan atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu
proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku,
perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah
pengawasannya.
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi,
mengkoordinasi, dan menggerakkan perilaku orang lainserta melakukan suatu
2
Imam Machali, The Handbook of Education Management Teori dan Praktek Pengelolaan
Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), Hlm.83
3
Husaini Usmani, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3, (Jakarta: Bumi
Aksara,2009), hlm.
perubahan ke arah yang lebih positif dalam mengupayakan keberhasilan
pendidikan4 .
1. Path Finding (Pencarian Alur); yaitu peran pencarian visi dan misi yang
pasti.
2. Aligning (penyelaras); artinya peran untuk memastikan bahwa struktur,
system, dan proses operasional organisasi memberikan dukungan pada
pencapaian visi dan misi organisasi.
3. Empowering (Pemerdaya); peran untuk menggerakkan semangat dalam diri
orang-orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan dan kreatifitas untuk
mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang
disepakati.
4
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 177-
178
5
Jaja jahari dan Amirullah Syarbini, Manajemen Madrasah Teori, Strategi dan Implementasi,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Hlm. 102
mengarahkan, mengkoordinasikan, melaksanakan pengawasan, melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan, menentukan kebijakan pendidikan di level
institusional, melakukan rapat koordinasi dan mengatur berjalannya proses
kegiatan, mengelola administrasi sekolah, mengatur OSIS dan hubungan sekolah
dengan masyarakat. Sebagai seorang administrator kepala sekolah bertugas
membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan pengelolaan kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan,
kantor, ruangan, keungan, dan semua unsur yang mendukung berjalannya
kegiatan pendidikan.
1. Tipe Otoriter
6
Jaja jahari dan Amirullah Syarbini, loc.Cit
7
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015),
Hlm. 127
2. Tipe Demokratis
3. Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga demokrtis semu atau manipulasi diplomatic. Pemimpin
yang bertipe pseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis
padahal sebenarnya dia bersikap otokratis. Misalnya, jika ia ide-ide, konsep,
pikiran, yang ingin diterapkan dilembaga yang dipimpinnya, maka hal
tersebut didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi
situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya
bawahan didesak agar menerima ide/pikira/ konsep tersebut sebagai
keputusan bersama.8
8
Jaja jahari dan Amirulloh Syarbini, Manajemen Madrasah Teori, Strategi dan Implementasi,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.115
5. Tipe Kepemimpinan Visioner
9
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit , Hlm. 142
10
Ibid, Hlm. 149
sumber daya baik manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan-
tujuan sekolah.
1. Karakter Shiddiq
Kata Shiddiq berarti orang-orang yang jujur. Kata shiddiq adalah bentuk
penekanan (mubalaghah) dari shadiq, yang artinya orang yang didominasi
oleh kejujuran. Shaddiq adalah orang yang benar dalam kata-katanya, sedang
shiddiq adalah orang yang benar-benar jujur dalam semua kata-kata,
11
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 190
12
Jaja jahari dan Amirulloh Syarbini, Manajemen Madrasah Teori, Strategi dan Implementasi,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.117
perbuatan, dan keadaan batinnya. Kejujuran menggambarkan keterbukaan
terhadap berbagai hal tanpa ada yang disembunyikan sehingga orang shiddiq
akan selalu berkata dan berbuat secara benar. Agama Islam memrintahkan
umatnya untuk senantiasa hidup dan menjalani kehidupan ini dengan benar.
Benar, jujur dalam ucapan dan tindakan, ucapan yang selaras tindakan, tiddak
bohong dan tidak ada dusta diantara sesame merupakan nilai dasar shiddiq
yang diteladankan rasul bagi umatnya. Kejujuran dan kebenaran itu
senantiasa dimiliki dan dilaksanakan dalam berbagai aktifitas kehidupan
termasuk dalam memimpin keluarga, sahabat, dan memimpin peperangan,
dan itu merupakan kunci sukses dalam meraih kesejahteraan hidup lahir batiin
dunia akhirat. Kepala sekolah sebagai pemimpin dunia pendidikan maka sifat
shiddiq tidak dapat ditinggalkan. Seorang pemimpin harus belajar
menjalankan niat kepemimpinannya dengan sungguh-sungguh, serius atau
menjiwai (kaffah). Seorang kepala sekolah harus belajar berbicara dan
mengucapkan sesuatu berdasarkan kemampuan dan keyakinannya agar tidak
berbohong sebagai akibat dari ketidakmampuan.
2. Karakter Amanah
Amanah yaitu segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang
menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah SWT; atau
sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang dinilai memiliki kemampuan
untuk mengembannya. Allah SWT percaya bahwa manusia mampu
mengemban amanah tersebut sesuai dengan keinginan Allah SWT.
Pengertian amanah disini adalah hadirnya suattu kekuatan yang dengannya
seorang pemimpin mampu memelihara kemantapan ruhaninya, tidak
berkeluh kesah jika ditimpa kesusahan, tidak melampaui batas ketika
mendapatkan kesenangan, serta tiidak berkhianat kepada Allah SWT.13
13
Ibid,
bin Abi Dzar an Naraqi, 2003: 119). Sementara Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa amanah ini sebagai kewajiban yang harus dilaksankan, yaitu segala
macam amal berbuatan yang diamanahkan Allah kepada hambanya.
3. Karakter Tabligh
4. Karakter Fathonah
Fathonah adlah hikmah yang diberikan Allah kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya sebagai salah satu buah ketaatan dalam beribadah.
Seseorang yam memiliki sifat fathonah dapat bersikap bijaksana dan kuat
dalam melakukan perubahan, perbaikan, pengembangan, dan penyembuuhan.
14
Jaja jahari dan Amirulloh Syarbini, loc.cit
Ia juga akan paham dan eksis dalam rahasia ketuhanan, dan terhinndar dari
kebodohan ruhani.
15
Jaja jahari dan Amirulloh Syarbini, Op.cit., hlm.125
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan sebagaimana yang telah dijelaskan di awal merupakan
setiap tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengkoordinasikan,
mengarahkan, dan memengaruhi orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses
mempengaruhi, mengkoordinasi, dan menggerakkan perilaku orang lainserta
melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih positif dalam mengupayakan
keberhasilan pendidikan.
Hidayat, Ara dan Imam Machali. 2010. Pengelola pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Education
Jahari, Jaja dan Amirulloh Syarbini. 2013. Manajemen Madrasah Teori, Strategi
dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Machali, Imam. 2016. The Handbook of Education Management Teori dan Praktek
Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia. Group.
Usmani, Husaini. 2009. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3.
Jakarta: Bumi Aksara,