Anda di halaman 1dari 13

POLA PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MI AL KHAIRIYAH KUPANG TEBA

TELUK BETUNG

Oleh :
Donny Arya Ferdian
1811010443
Pendidikan Agama Islam

Dosen pembimbing :

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Deden Makbuloh, S.Ag., M.Ag

Pembimbing II : Dr. Imam Syafe’i, M.Ag.

ABSTRAK

Pola pembinaan akhlak siswa adalah usaha yang dilakukan secara sadar, berencana, dan
terarah serta teratur pada suatu pengelolaan, pembinaan serta mendidik siswa kepada ajaran
baik dalam membentuk sikap, tingkah laku. Tingkah laku merupakan salah satu karakteristik
penting dari manusia sebagai makhluk sosial. Kita sering kali melakukan penilaian baik dan
buruk, dan penilaian tersebut berpengaruh pada bagaimana kita berperilaku dan
memperlakukan orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui Pola pembinaan Akhlak Siswa Di
Mi Al Khairiyah Kupang Teba Teluk Betung.
Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif , dalam pengumpulan data
penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun dataprimer
yang digunakan yaitu wawancara yag dilakukan dengan kepala sekolah, guru PAI dan siswa
kelas VII MI al Khairiyah kupang teluk betung. Data sekunder yang peneliti gunakan yaitu
buku-buku yang berkaitan dengan pembinaan akhlak. Hasil
Peneliian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di MI Al
Khairiyah kupang teba teluk betung guru PAI menggunakan pola dalam membentuk prilaku
siswa yaitu pola pembinaan guru dalam mengajar, pola pembinaan dalam pengarah, pola
peminaan guru dalam pelatih dan pola peminaan guru dalam pembimbing. Dengan adanya
pola pembinaan akhlak tersebut siwa kelas VII MI Al Khairiyah kupang teba teluk betung
telah menerapkan prilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari yang sebelumnya telah
diberikan contoh oleh guru PAI, dengan menampilkan perilaku baik, tutur kata yang baik,
rapi dalam berpakaian, jujur, hormat serta tegas dalam segala hal. Guru pendidikan agama
Islam juga berperan aktif untuk mengajak siswa untuk kebaikan seperti shalat berjama‟ah,
shalat dhuha, serta melakukan hal-hal baik lainnya yang berkaitan dengan akhlak terpuji.
Selain itu guru pendidikan agama juga memberi arahan, bimbingan serta nasehat pada siswa
untuk senantiasa melakukan kebaikan dan berakhlak terpuji.
A. PENDAHULUAN sebagaimana dijelaskan dalam Al-
Latar Belakang Qur’an surat An-Nahl ayat 90 :
Pendidikan adalah dasar yang harus     
Tujuan pendidikan Islam harus sejalan   
dengan keinginan manusia untuk   
mencapai kebahagiaan hidup, Yakni  
tidak semata-mata mementingkan    
urusan dunia tetapi adanya keselaran  
antara kehidupan dunia dan dan Artinya :
kehidupan akhirat dikemudian hari.1 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
Pendidikan akan sempurna apabila berlaku adil dan berbuat kebajikan,
dibarengi dengan pendidikan agama, memberi bantuan kepada kerabat, dan
Pendidikan agama dalam hal ini adalah Dia melarang (melakukan) perbuatan
pendidikan Islam. pendidikan Islam keji, kemungkaran, dan permusuhan.
merupakan sistem pendidikan yang Dari penjelasan ayat di atas
didirikan dan diselenggarakan dengan memberikan petunjuk dengan jelas
hasrat dan niat (rencana yang sungguh- bahwa Al-Qur’an sangat
sungguh), karena dengan menanamkan memperhatikan masalah pembinaan
nilai-nilai agama akan sangat akhlak, dan sekaligus menunjukkan
membantu terbentuknya sikap dan macam-macam perbuatan yang
kepribadian anak kelak pada masa termasuk akhlak yang mulia. Karena
dewasa menuju terbentuknya manusia begitu pentingnya akhlak sebagai
seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan tolok ukur kesempurnaan iman.
norma Islam.2 Untuk membina akhlak pada
Dalam hubungan ini Al-qur’an anak, pembinaan khusus dilaksanakan
menggambarkan bahwa setiap orang di lingkungan sekolah menjadi
yang beriman itu niscaya memiliki tanggung jawab seluruh pihaksekolah
akhlak yang mulia. Akhlak mulia dan guru pendidikan agama islam.
merupakan salah satu kesempurnaan Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
iman. Tanda tersebut dimanifestasikan 2003 Tentang Sistem Pendidikan
kedalam perbuatan sehari-hari dalam Nasional dijelaskan bahwa “Guru
bentuk perbuatan yang disesuaikan (pendidik) adalah tenaga-tenaga
dengan ajaran-ajaran yang terkandung professional yang bertugas
dalam al-qur’an dan hadist. Perhatian merencanakan dan melaksanakan
ajaran Islam terhadap pembinaan proses pembelajaran, menilai hasil
akhlak dapat dilihat dari kandungan Al- pembelajaran, melaukan
Qur’an yang banyak sekali berkaitan pembimbingan dan pelatihan.
dengan perintah untuk melakukan Secara umum guru adalah orang
kebaikan, berbuat adil, menyuruh yang bertanggung jawab terhadap
berbuat baik dan mencegah melakukan pendidikan peserta didik terlebih lagi
kejahatan dan kemungkaran, terhadap perkembangan pribadi
1
Imam Syafe’i, Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1, 2015, 154
2
Sri widyastri, Rekonstruksi Konsep Pendidikan Dalam Islam, Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat vol.
3 No. 1, 2020, hal 109
anakdidiknya.Karena dengan Melihat perkembangan zaman
mempunyai kepribadian baik maka yang semakin maju dapat
tugas mengajar dan mendidik seorang mempengaruhi untuk peseta didik.
guru dapat berhasil. Melonjaknya perkembangan di era
Secara rinci peran guru digital menyebabkan peserta didik
pendidikan Agama Islam menurut mudah terpengaruh bahkan
Zuhairini, peran guru PAI yang antara mengalami penurunan akhlak baru-
lain adalah: baru ini seperti mengalami penurunan
1. Mengajarkan ilmu pengetahuan moral, remaja yang menjadi topik
agama Islam dunia maya karna kebodohannya,
2. Menanamkan keimanan dalam jiwa siswa yang gemar berbohong dan
anak tidak jujur untuk menutupi
3. Mendidik anak agar taat dalam kesalannya, menurunya rasa tidak
menjalankan ibadah hormat kepada orang tua dan guru,
4. Mendidik anak agar berbudi pekerti menatap guru dengan tatapan tajam,
yang mulia3 bahkan mereka sekarang dengan
Selain itu Peran guru pendidikan bangga menggunakan bahasa yang
agama islam merupakan salah satu buruk dan kurang sopan. Melihat
faktor yang penting atau vital, peran kondisi remaja saat ini sangat
guru disini adalah membimbing dan disayangkan dan harus segera
mendorong siswanya untuk memiliki diperbaiki. Maka dari itu pendidikan
akhlak yang baik, seperti bantuan, yang seharusnya mampu
dorongan, supervisi, pembinaan da menghasilkan generasi bermoral,
pendisiplinanaan peserta didik agar berkarakter dan berakhlak kuat karena
taat pada pada aturan sekolah dan pada dasarnya manusia itu dapat didik.
norma kehidupan dalam keluarga dan Sekolahpun juga harus mampu
masyarakat.4 menciptakan generasi yang berbudi
Sebagai indikator keberhasilan luhur dan membanggakan.
guru pendidikan Agama Islam dalam Oleh karena itu sekolah harus
membina akhlak siswa, yaitu : memiliki guru yang mempunyai tekat
1. Taat mengabdi kepada Allah SWT kuat untuk mencetak generasi-
2. Bertutur kata dan berbuat baik generasi bangsa yang produktif,
3. Gemar bersih dan kebersihan mampu mengenal mana baik dan
4. Gemar melakukan kebiasaan- mana buruk, serta mampu mencetak
kebiasaan baik dalam kehidupan generasi yang berprestasi melalui
sehari-hari peran guru tentunya pada guru yang
5. Senantiasa melaksanakan sifat-sifat mengajarkan agama islam sangat
terpuji diperlukan dalam memperbaiki
6. Senantiasa menghindari penyakit karakter. Dari Pendidikan Islam
hati5 diharapkan menghasilkan manusia

3
Halid Hanafi, dkk, ilmu pendidikan islam (deepublish: sleman, 2019) hal 212
4
Benny, dkk, metode pendidikan karakter religius paling efektif disekolah, (akademia publication :
lamongan, 2021) hal 41
5
A.Suradi, pendidikan islam, (penerbit samudra biru : yogyakarta), hal 4
yang selalu berupaya Jumlah 10
menyempurnakan iman, taqwa, Sumber : catatan Guru BK MI
akhlak, serta aktif dalam memajukan Al Khairiyah Kupang Teba
peradaban dan kehamornisan
Teluk Betung kelas VI
kehidupan, khusus dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermatabat.6 Berdasarkan data yang penulis
Peranan guru akidah akhlak adalah peroleh menunjukan bahwa 10 siswa
tindakan yang dilakukan oleh tidak menunjukan prilaku akhlak
seseorang dalam suatu peristiwa. Guru terpuji seperti yang telah dilakukan
adalah seseorang yang membuat orang pembinaan oleh guru Pendidikan
lain atau mampu untuk melakukan Agama Islam misalnya: jarang
sesuatu, atau memberikan mengerjakan solat, jarang melakukan
pengetahuan atau keahlian. puasa, mencuri uang tman sekelas,
pengetahuan seorang pendidik, berbohong dan berkelahi.7
hendaknya memberikan penekanan Berdasarkan dari permasalahan
pada upaya membimbing dan diatas, peneliti ingin meneliti dan
membiasakan agar ilmu yang mencari gambaran yang kongkrit dan
diajarkan dapat dipahami, dikuasai akurat mengenai pola guru Pendidikan
dan diamalkan dalam kehidupan Agama Islam dalam Membina Akhlak
sehari-hari. Siswa sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi keberhasilan
Data pelanggaran akhlak tercela pendidikan pada umumnya dan
peserta didik keberhasilan pembinaan akhlak pada
Mi Al Khairiyah Kupang Teba Teluk khususnya. Sehingga penulis
mengambil judul, “POLA
Betung
PEMINAAN AKHLAK SISWA DI
Jumlah MI AL KHAIRIYAH KUPANG
Keadaan
Pelangg peserta TEBA TELUK BETUNG”
No akhlak
aran didik
tercela
kelas VI
1 Jarang 3 RUMUSAN MASALAH
mengerja rumusan pada penelitian ini
kan solat 45 adalah : “Bagaimana Pola pembinaan
2 Jarangny 3 Akhlak Siswa Di Mi Al Khairiyah
a Kupang Teba Teluk Betung ?”
melakuka
n puasa
TUJUAN
3 Mencuri 1
uang Untuk dapat memahami tujuan
teman penelitian ini, perlu diketahui bahwa
sekelas penelitian ini bertujuan sebagai
5 Berbohon 2 berikut: “Untuk Mengetahui Pola
g pembinaan Akhlak Siswa Di Mi Al
6 Berkelahi 1

6
Syaiful, Segala Etika dan Moralitas Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2017), hal. 42
7
Observasi 25 juli 2022
Khairiyah Kupang Teba Teluk persoalan yang timbul dalam bidang-
Betung.” bidang tersebut serta bidang-bidang
terkait lainnya, jika dilacak, ternyata
bersumber pada persoalan
B. TINJAUAN PUSTAKA
pemikiran. Bahkan di dalam Al-
a. Pola Pembinaan Quran banyak sekali seruan-seruan
1. Pengertian pola pembinaan kepada umat manusia untuk terus
Menurut Kamus Umum Bahasa berfikir salah satunya disebutkan di
Indonesia, pola yaitu bentuk atau dalam surat Al-Baqarah ayat 164 :
model yang dapat dibuat atau    
menghasilkan. Sedangkan   
pembinaan yaitu membina   
membaharuhi atau proses tindakan    
dan kegiatan yang dilakukan secara     
berdaya guna dan berhasil untuk    
memperoleh hasil yang lebih baik. 8    
pembinaan yang khususnya     
dilakukan pada anak lebih awal   
sehingga akan terbentuk prilaku   
yang baik.   
Maka pola pembinaan adalah   
cara dalam mendidik dan memberi Artinya :
bimbingan dan pengalaman serta Sesungguhnya dalam penciptaan
memberikan pengawasan kepada langit dan bumi, silih bergantinya
anak-anak agar kelak menjadi orang malam dan siang, bahtera yang
yang berguna, serta memenuhi berlayar di laut membawa apa yang
kebutuhan fisik dan psikis yang akan berguna bagi manusia, dan apa yang
menjadi faktor penentu dalam Allah turunkan dari langit berupa air,
menginterpretasikan, menilai dan lalu dengan air itu Dia hidupkan
mendeskripsikan kemudian bumi sesudah mati (kering)-nya dan
memberikan tanggapan dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
menentukan sikap maupun hewan, dan pengisaran angin dan
berperilaku. awan yang dikendalikan antara langit
Meskipun demikian dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-
keberhasilan sebuah Pendidikan tanda (keesaan dan kebesaran Allah)
amat bergantung pada pendidik yang bagi kaum yang memikirkan.
berperan penting dalam proses
Pendidikan dan pembentukan peserta
didik.9 Tantangan fundamental yang 2. Pola Pembinaan Guru
kerap di hadapi seorang pendidik Pendidikan Agama Islam
sebenarnya bukan berupa ekonomi, Peran menurut terminology
politik, sosial dan budaya, tapi adalah seperangkat tingkah yang
tantangan pemikiran. Sebab diharapkan dimiliki oleh yang
8
Rohidin, pengantar hukum islam, (yogyakarta:lintang rasi aksara books), hal 16
9
Imam Syaf’ei, Pendidik Dalam Pendidikan Islam Religius Rasional Persepektif Muhammadnatsir Dan
Harun Nasution, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No.2, 2021,Hal. 282
berkedudukan dimasyarakat. Dalam dan menyesuaikan diri dengan
bahasa inggris peran disebut “role” lingkungannya. Peserta didik
yang definisinya adalah “person’s membutuhkan guru dalam hal
task or duty in undertaking”. Artinya mengatasi kesulitan-kesulitan
“tugas atau kewajiban seseorang pribadi.
dalam suatu usaha atau pekerjaan”. c. Guru sebagai pengarah kepada
Peran diartikan sebagai perangkat peserta didik, tetapi juga
tingkah yang diharapkan dimiliki berkewajiban mengembangkan
oleh orang yang berkedudukan pengetahuan dan teknologi saat
dalam masyarakat. Sedangkan ini berkembang dengan sangat
peranan merupakan tindakan yang pesat, guru harus mengikuti dan
dilakukan oleh seorang dalam suatu menyesuaikan diri.
peristiwa.10 Guru dipandang sebagai orang
Guru merupakan faktor dominan yang paling berpengetahuan.
dan penting dalam pendidikan, Guru bukan saja berkewajiban
karena bagi siswa guru untuk menyampaikan pengetahun
dipersifikasikan sebagai sosok yang dimilikiny
teladan, sosok panutan dan sosok d. Guru sebagai pelatih
idola, maka guru harus menjalankan Setiap guru harus memiliki sifat-
perannya sebagaimana mestinya. sifat yang disenangi oleh peserta
Menurut hamalik pola pembinaan didiknya, oleh orang tua dan
guru sesungguhnya sangat luas yang masyarakat. Sifat-sifat itu sangat
meliputi empat hal yaitu : diperlukan agar dapat
a. Guru sebagai pengajar melaksanakan pengajaran secara
Guru bertugas memberikan efektif.11
pengajaran di dalam sekolah
(kelas) yaitu menyampaikan 3. Guru Pendidikan Agama Islam
pelajaran agar peserta didik Menurut Abul A’ala al-Maududi
memahami dengan baik semua dalam buku ramayulis, kata rabbun (
pengetahuan yang disampaikan ‫ ( رب‬terdiri dari dua kata tarbiyah
itu. Selain dari itu, guru juga yang berarti “pendidikan,
berusaha agar terjadi perubahan pengasuhan, dan sebagainya. Selain
pada peserta didik pada aspek itu kata ini mencakup banyak arti
sikap, ketrampilan, kebiasaan, seperti “kekuasaan, perlengkapan
hubungan sosial, apresiasi dan tanggung jawab, perbaikan,
sebagainya melalui pengajaran penyempurnaan, dan lain-lain. Istilah
sistematika dan terencana. lain dari pendidikan adalah Ta’lim,
b. Guru sebagai pembimbing merupakan masdar dari kata allama
Guru berkewajiban memberikan yang berarti pengajaran yang bersifat
bantuan kepada peserta didik agar pemberian atau penyampaian
mampu menemukan masalahnya
sendiri, mengenal dirinya sendiri
10
Kosman, dkk (peran pengawas sebagai agen perubahan pendidikan islam diindonesia, 2022), hal. 86
11
Dedi sahputra, etika profesi guru pendidikan agama islam (haura:sukabumi, 2020) hal. 15
pengertian, pengetahuan, dan daya manusia dengan memberikan
12
keterampilan. ilmu pengetahuan dengan tujuan
pendidikan agama Islam adalah mencerdaskan dan membina
usaha untuk menyiapkan peserta akhlak peserta didik agar menjadi
didik untuk menyakini, memahami, orang yang berkepribadian baik.15
dan mengamalkan ajaran agama Maka dapat disimpulkan bahwa
Islam sehingga menjadi manusia guru pendidikan agama islam yaitu
yang beriman dan bertaqwa kepada seseorang yang mengajar dan
Allah Swt, dan berakhlak mulia mendidik agama Islam dengan
dalam kehidupan, sehingga membimbing, menuntun, memberi
merupakan kesadaran dan terencana tauladan dan membantu
dalam rangka untuk mempersiapkan mengantarkan anak didiknya ke arah
peserta didik untuk menyakini, kedewasaan jasmani dan rohani. Hal
memahami dan mengamalkan ajaran ini sesuai dengan tujuan pendidikan
Islam melalui kegiatan bimbingan, agama yang hendak di capai yaitu
pengajaran atau pelatihan yang telah membimbing anak agar menjadi
ditentukan untuk mencapai tujuan seorang muslim yang sejati, beriman,
yag telah ditetapkan serta teguh, beramal sholeh dan berakhlak
menjadikan ajaranajaran agama mulia, serta berguna bagi
Islam yang telah dianutnya itu masyarakat, agama dan Negara.
sebagai pandangan hidupnya
sehingga dapat mendatangkan 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
keselamatan dunia dan akhirat kelak. Berikut ini tujuan pendidikan
Pendidikan Agama islam menurut Moch. Iman Firmansyah,16
merupakan materi pendidikan yang yaitu :
diajarkan oleh guru di dalam suatu a. PAI bertujuan untuk mendidik,
lembaga pendidikan.13 Guru membimbing, dan mengarahkan
merupakan suatu profesi, yang siswa menjadi pribadi Islami
berarti suatu jabatan yang (yakin, taat, dan berakhlak) dalam
memerlukan keahlian khusus sebagai kerangka diri siswa sebagai
guru dan tidak dapat dilakukan oleh individu, anggota kelaurga,
sembarang orang diluar bidang bagian masyarakat, warga negara,
Pendidikan.14 Dalam literatur dan warga dunia. Pendidikan
pendidikan islam, Guru merupakan Agama Islam Firmansyah Jurnal
salah satu komponen penting Pendidikan Agama Islam -
dalam proses belajar mengajar, Ta’liDalam poin ini menegaskan
Seorang guru ikut berperan serta bahwa tujuan PAI bukanlah
dalam usaha membentuk sumber
12
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2017), hal. 14
13
Hasbi w, dkk, pendidikian agama islam di era modern, (lautika prio:yogyakarta, 2019) hal. 329
14
Wahidah, M. N, dkk, Dinamika Pendidikan Dasar Islam, (PAKIS : Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu
Sosial 2019) hal. 42
15
Siti nurhaliza, konsep profesi guru, jurnal pendidikan, vol.8, No.1, 2022, hal. 4
16
Moch. Iman Firmansyah, pendidikan agama islam, pengertian, tujuan, dasar dan fungsi, jurnal
pendidikan agama islam, vol. 17 no. 2, 2019, hal. 84
menjadikan siswa menjadi ahli yang telah menetap dalam jiwa dan
ilmu agama Islam. menjadi kepribadian dari diri
b. Insan kamil adalah pencapaian individu sehingga melahirkan
tujuan PAI tertinggi sehingga berbagai macam baik buruk.
mampu menjadi manusia yang 2. Macam-macam Akhlak
dapat menjadi rahmat sekalian a. Akhlak Mahmumah
alam (rahmatan li al-‘alamin). hakikat dari akhlak yang baik
dan mulia ialah menjauhkan
5. Ruang Lingkup Pendidikan larangan Allah SWT.20 Seperti
Agama Islam sifat dermawan merupakan upaya
Menurut endang saifuddin mendekatan diri kepada Allah, hal
anshory dalam bukunya kuliah al ini juga merupakan akhlak yang
islam membagi ajaran atau ruang mulia atau terpuji, dan perbuatan
lingkup pendidikan agama islam tersebut berada di tengah-tengah
dalam tiga bagian, yaitu : akidah diantara sifat kikir dan mubadzir.
(keimanan/keyakinan), syari’ah b. Akhlak Mazmumah
(aturan hukum), dan akhlak Menurut Al-Ghazali Akhlak
17
(etika/moral). Mazmumah adalah segala tingkah
a. Akidah. laku manusia yang membawanya
b. Syari’ah kepada kebinasaan Suatu
c. Akhlak perbuatan yang akan
menjauhkannya dari sang
b. Akhlak pencipta yaitu Allah SWT.21
1. Pengertian akhlak
Kata akhlak dari segi etimologi 3. Ruang Lingkup Akhlak
berasal dari bahasa arab “akhlak” a. Akhlak terhadap Allah
bentuk jamak dari “khuluk” yang Akhlak kepada Allah dapat
berarti perangai atau kelakuan, budi diartikan sikap atau perbuatan
pekerti atau moral dan kebiasaan yang seharusnya dilakukan oleh
atau tabiat.18 Pengertian akhlak manusia sebagai Khaliq.
secara terminologi menurut Imam al- b. Akhlak terhadap sesama
Ghazali adalah Akhlak adalah manusia
bentuk atau sifat yang tertanam di Akhlak sesama manusia
dalam jiwa yang daripadanya lahir disini adalah bahwa setiap orang
perbuatan-perbuatan dengan mudah hendaknya didudukkan secara
dan gampang tanpa memerlukan wajr, tidak masuk kerumah
pemikiran dan pertimbangan terlebih orang lain tanpa izin, jika
dahulu.19 maka akhlak merupakan ketemu saling mengucapkan
segala sifat prilaku atau kebiasaan salam, dan ucapak yang
17
Wahyuddin, dkk, Pendidikan agama Islam (jakarta:balai pustaka, 2020) hal. 72
18
DR. Husaini,M.A.g, pembelajaran materi pendidikan akhlak, (cv pusdi kramitraja :medan, 2021) hal.
32
19
Muhrin, akhlak kepada allah, jurnal ilmiah pendidikan agama islam, Vol. 11 No. 1, 2021, hal. 2
20
Miftahul huda, reformasi akhlak, (cv jejak:sukabumi,2021) hal. 125
21
Indra setia pohan, akidah akhlak pada madrasah, (umsupres:medan, 2022) hal. 70
dikeluarkan adalah ucapan yang Orang-orang yang berakhlak
baik, tidak mengucilkan luhur, akan menempuh
seseorang atau kelompok lain, kedudukan yang terhormat di hari
saling memaafkan, menjadi akhirat.
orang yang pandai 5) Memperoleh keharmonisan rumah
mengendalikan nafsu amanah tangga Akhlak merupakan faktor
dan mendahulukan kepentingan mutlak dalam menegagkan
orang lain dan dari pada keluarga sejahtera. Keluarga yang
kepentingan anda sendiri. tidak dibina dengan tonggak
c. Akhlak kepada makluk lainnya akhlak yang baik, tidak akan
Manusia selain berperilaku bahagia sekalipun kekayaan
dengan akhlak yang terpuji materinya melimpah ruah.
kepada Allah dan sesama
manusia, maka manusia juga c. Pembinaan Akhlak
harus berakhlak yang baik Pembinaan akhlak menurut chotibul
dengan makhluk Allah yang lain umam,23 yaitu :
selain manusia, seperti binatang, 1. Menghadirkan jiwa anak dalam
tumbuhan dan benda-benda upaya pembinaan akhlak
yang tidak bernyawa lainnya Pentingnya nilai agama dan moral
bagi anak. dalam hal ini tentu orang
4. Tujuan Pentingnya Pembinaan tualah yang paling bertanggung
Akhlak jawab, karena pendidikan yang
Menurut DR. Hamzah Yaqub utama dan pertama adalah
yang dikutib oleh Siti rohman22 pendidikan dalam keluarga.
menyatakan bahwa pentingnya Keluarga tidak hanya sekedar
pembinaan akhlak, yaitu : berfungsi sebagai persekutuan sosial,
1) Meningkatkan derajat manusia tetapi juga merupakan lembaga
Orang yang berilmu pengetahuan pendidikan.
tidaklah sama derajatnya dengan 2. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan
orang yang tidak berilmu Agama merupakan keyakinan yang
pengetahuan. mulia dan menjauhi diakui oleh seluruh manusia dengan
segala bentuk akhlak yang tercela. mempercayai akan adanya sesuatu
2) Menuntun kepada kebaikan kekuatan yang lebih besar dari
Iman yang sempurna akan manusia, yakni kekuatan yang Maha
melahirkan kesempurnaan akhlak, Besar yang menjadikan manusia
dalam hadist Rasulullah SAW. bergantung kepada-Nya dan
3) Manifestasi kesempurnaan iman menjadikan manusia menyembah.
Iman yang sempurna akan Agama sebagai refleksi atas cara
melahirkan kesempurnaan akhlak, beragama tidak hanya terbatas pada
dalam hadist Rasulullah SAW. kepercayaan saja, akan tetapi
4) keutamaan di hari akhir merefleksikan dalam perwujudan-
22
Siti rohman, buku ajar akhlak tasawuf (PT nasyaexpanding managemen:jawa tengah,2021) hal 19
23
Chotibal Umam, Pendidikan upaya pembinaan akhlak melalui program penguatan kegiatan keagamaan
(Guepedia:Tanggamus,2021) hal. 24
perwujudan tindakan kolektivitas deskripsi yang objektif, fakta yang
umat (aktivitas keagamaan).. akurat dan sistematis mengenai
3. Program penguatan kegiatan peran guru Pendidikan Agama Islam
keagamaan dalam membina akhlak siswa di MI.
Kata program dalam kamus bahasa Hal ini terkait bagaimana materi
inggris artinya acara. Dalam kamus yang disampaikan, metode apa saja
bahasa Indonesia, bahwa kata yang dilakukan dan faktor apa saja
program merupakan sebuah yang menjadi pendukung dan
rancangan yang berkaitan dengan penghambat dalam pembinaan
asas-asas dan usaha-usaha yang akan akhlak tersebut.
dijalankan pada masa mendatang. Adapun pendekatan yang
Kegiatan adalah merupakan digunakan dalam penelitian ini
aktivitas, kegairahan, usaha atau adalah dengan menggunakan
pekerjaan. pendekatan kualitatif. Penelitian
Poses pembinaan akhlak sebagai kualitatif merupakan jenis penelitian
pembentukan sikap siswa menurut yang temuan-temuannya tidak
Wina Sanjaya dapat dilakukan dengan diperoleh melalui alat-alat prosedur
dua pola,24 yaitu: statistik atau alat-alat kuantifikasi
a) Pola Pembiasaan (Conditioning) lainnya.25
pembentukan sikap dapat b. Data dan Sumber Data
dilakukan dengan penanaman nilai- Data dapat diartikan sebagai
nilai kepada anak melalui sekumpulan informasi atau nilai
pembiasaan yang terus menerus yang diperoleh dari pengamatan
sehingga dapat merubah sikap anak (obsevasi) suatu objek, dan dapat
menjadi seperti yang ditanamkan memberikan gambaran tentang
oleh guru. Sedangkan menurut suatu keadaan atau persoalan. Data
Skinner yang baik ialah data yang bisa
b) Modeling dipercaya kebenarannya (reliable),
Modeling adalah proses peniruan tepat waktu dan juga mencakup
anak terhadap orang lain yang ruang lingkup yang luas atau bisa
menjadi idolanya, atau orang yang memberikan gambaran tentang
dihormatinya. Jadi proses modeling suatu masalah secara menyeluruh
yaitu pembentukan sikap melalui merupakan data yang relevan.
proses asimilasi atau proses c. Teknik Pengumpulan Data
mencontoh. a) Wawancara
Wawancara dilakukan dalam
upaya mengambil data peserta
C. METODE PENELITIAN didik yang mengalami tingkat
a. Jenis Penelitian kepercayaan diri yang rendah.
Penelitian ini merupakan Jenis wawancara yang
penelitian yang bertujuan untuk digunakan peneliti yaitu
mendapatkan gambaran atau menggunakan wawancara
24
Azima dimyati, pengembangan profesi guru, (grepubliahing:karangwaru,2019) hal. 9
25
Rulam Ahmadi, (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: ArRuzz Media, hal.15.
terstruktur, yang mana peneliti dan peneliti mengambil subjek
telah mempersiapkan instrumen penelitian yaitu kelas IV dengan jumlah
penelitian berupa pertanyaan- 23 dengan fokus pengamatan yaitu 10
pertanyaan tertulis yang peserta didik berdasarkan data yang
alternatif jawabannya pun telah diperoleh.27
disiapkan. Berdasarkan hasil kajian relevan
b) Observasi terkait pola Pembinaan Akhlak Siswa di
Observasi adalah penelitian MI Al Khairiyah Kupang Teba Teluk
yang dilakukan untuk menggali Betung maka dapat dibahas temuan
data dengan cara mengadakan dilapangan selama peneliti melakukan
pengamatan terhadap obyek, pengamatan dengan kajian relevan dan
baik secara langsung maupun pendapat ahli yang saling
secara tidak langsung berkesinambungan agar sesuai dalam
c) Dokumentasi pembahasannya.
Dokumentasi adalah data Maka hasil yang diperoleh dalam
sekunder yang disimpan dalam penelitian ini adalah Pola pelaksanaan
bentuk dokumen atau file pembinaan akhlak yang dilakukan oleh
(catatan konvensional maupun guru PAI sudah baik, hal ini terbukti
elektronik). Pada intinya, dengan usaha yang dilakukan terhadap
metode dokumenter adalah para siswa. Hal ini sangat sesuai
metode yang digunakan untuk dengan tugas dan fungsi guru PAI
menelusuri data historis. sebagai pendidik diantaranya yaitu
d. Analisis Data perkembangan pengetahuan, sikap dan
Ada dua sumber tekhnik ketrampilan.28
analisis data dalam penelitian Selain itu guru PAI melakukan pola
kualitatif. Tapi, dalam penelitian pembinaan pada siswa yaitu pengajar,
ini menggunakan analisis yang pengarah, pelatih dan pembimbing.
dipaparkan oleh Miles dan Dalam hal ini Guru PAI membiasakan
Huberman. Adapun aktivitas yang siswa dalam menerapkan prilaku yang
dapat dilakukan dalam baik seperti membiasakan siwa untuk
menganalisis data yaitu data membaca suratan pendek sebelum
reduction, data display, dan proses belajar berlangsung,, menjaga
conclusion drawing/verification.26 kebersihan, melaksanakan puasa dan
solat, membaca Al-Qur’an, sopan
D. HASIL PENELITIAN santun, menghindari perkelahian,
Hasil penelitian yang dilaksanakan mencuri dan kedisiplinan.
dari 23 agustus sampai 31 januari, Guru PAI mengatakan dalam
peneliti mengamati masalah di MI Al membina akhlak siswa terdapat
Khairiyah Kupang Teba Teluk Betung hambatan yaitu ketika siswa tidak
dengan jumlah seluruh peserta didik mendapatkan motivasi dan dukungan
kelas VI keseluruhan yaitu berjumlah oleh orang tua, lingkungan yang tidak
45 peserta didik yang terdiri dari 2 kelas mendukung, serta tontonan di internet
26
Miles dan Hubermen, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru,(Jakarta:
UI Press, 1998), hal. 63
yang dapat merusak akhlak siswa. dokumentasi yang penulis lakukan yaitu
walaupun demikian guru PAI juga sudah baik, hal ini terbukti pada siswa
memberikan contoh dan keteladanan, melakukan hal-hal baik dan terpuji
memberikan nasihat yang ditunjukkan seperti melaksanakan solat dan puasa,
dalam kehidupan sehari-hari guru membaca al-Qur’an, membaca suratan
tersebut. pendek, menjaga kerapihan,
Berdasarkan uraian diatas dapat kedisiplinan, menjaga kebersihan,
ditarik kesimpulan bahwa pola sopan santun dan menghindari mencuri
pembinaan akhlak pada MI Al serta berkelahi ataupun melawan pada
Khairiyah Kupang Teba Teluk Betung orang tua.
sudah baik dan mengalami perubahan.
hal ini terbukti adanya perubahan yang F. SARAN
menunjukkan bahwa akhlaknya lebih 1. Diharapkan dapat sebagai bahan
baik lagi dibandingnkan dengan evaluasi dalam pola pembentukan
sebelumnya. akhlak di masa yang akan datang
2. Dapat memberikan kontribusi
E. Kesimpulan positif dalam pembentukan akhlak
Berdarkan penelitian tentang pola 3. Pola pembinaan akhlak dapat
pembinaan akhlak pada MI Al dijadikan sebagai khazanah
Khairiyah Kupang Teba Teluk Betung keilmuan sehingga dapat
yang telah dilaksanakan maka dapat memberikan wawasan dalam
ditarik kesimpulan bahwa guru PAI pembentukan akhlak siswa
telah melaksanakan usaha-usaha agar 4. Diharapkan siswa dapat dapat
dapat mengubah siswa yang awalnya mengetahui pentingnya penerapan
kurang dalam berakhlak menjadi akhlak dalam membantu siswa
pribadi yang memiliki akhlak. Usaha untuk hasil belajar yang maksimal
yang dilakukan oleh guru PAI yaitu melalui proses KBM
melalui pengajar, pengarah, pelatih dan 5. Menjadi pijakan dalam penelitian
pembimbing yang lebih komprehensif yang
Mengenai akhlak siswa di MI, berkaitan dengan akidah akhlak
berdasarkan wawancara, observasi dan siswa

DAFTAR PUSTAKA

Imam Syafe’i, Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1, 2015

Sri widyastri, Rekonstruksi Konsep Pendidikan Dalam Islam, Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat vol. 3 No. 1,
2020

Halid Hanafi, dkk, ilmu pendidikan islam (deepublish: sleman, 2019) hal 212

27
Hasil observasi dan wawancara 23 agustus sampai dengan selesai
28
Umar fitrawan, Peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (Cv. Adanu
abimata:indramayu,2022) hal 26
Benny, dkk, metode pendidikan karakter religius paling efektif disekolah, (akademia publication : lamongan,
2021)

A.Suradi, pendidikan islam, (penerbit samudra biru : yogyakarta)

Syaiful, Segala Etika dan Moralitas Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2017)

Imam Syaf’ei, Pendidik Dalam Pendidikan Islam Religius Rasional Persepektif Muhammadnatsir Dan Harun
Nasution, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No.2, 2021

Kosman, dkk (peran pengawas sebagai agen perubahan pendidikan islam diindonesia, 2022)

Dedi sahputra, etika profesi guru pendidikan agama islam (haura:sukabumi, 2020)

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2017)

Hasbi w, dkk, pendidikian agama islam di era modern, (lautika prio:yogyakarta, 2019)

Wahidah, M. N, dkk, Dinamika Pendidikan Dasar Islam, (PAKIS : Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial
2019)

Siti nurhaliza, konsep profesi guru, jurnal pendidikan, vol.8, No.1, 2022

Moch. Iman Firmansyah, pendidikan agama islam, pengertian, tujuan, dasar dan fungsi, jurnal pendidikan
agama islam, vol. 17 no. 2, 2019

Wahyuddin, dkk, Pendidikan agama Islam (jakarta:balai pustaka, 2020)

DR. Husaini,M.A.g, pembelajaran materi pendidikan akhlak, (cv pusdi kramitraja :medan, 2021)

Muhrin, akhlak kepada allah, jurnal ilmiah pendidikan agama islam, Vol. 11 No. 1, 2021

Miftahul huda, reformasi akhlak, (cv jejak:sukabumi,2021)

Indra setia pohan, akidah akhlak pada madrasah, (umsupres:medan, 2022)

Siti rohman, buku ajar akhlak tasawuf (PT nasyaexpanding managemen:jawa tengah,2021)

Chotibal Umam, Pendidikan upaya pembinaan akhlak melalui program penguatan kegiatan keagamaan
(Guepedia:Tanggamus,2021)

Azima dimyati, pengembangan profesi guru, (grepubliahing:karangwaru,2019)

Rulam Ahmadi, (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: ArRuzz Media

Miles dan Hubermen, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru,(Jakarta: UI Press,
1998)

Umar fitrawan, Peranan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik (Cv. Adanu
abimata:indramayu,2022)

Anda mungkin juga menyukai