Anda di halaman 1dari 6

PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN

PESERTA DIDIK

Oleh: Lufi Sabila 2520002 MPI 5

A. PENDAHULUAN
Masalah kemunduran karakter saat ini menjadi masalah yang sangat penting bagi
bangsa Indonesia. Dampak buruk globalisasi membawa generasi muda kehilangan nilai
moralnya. Banyak kita jumpai anak sekolah yang sikap dan perilakunya bertentangan dengan
nilai agama dan etika yang ada. Salah satu contohnya adalah perilaku disiplin yang tidak lagi
tercermin pada siswa di lembaga pendidikan. Sehingga perlu adanya perhatian khusus
terutama mengenai pendidikan karakter untuk memulihkan kembali sikap baik peserta didik.
Muchlas Samani (2011), menyatakan bahwa karakter merupakan tingkah laku, sikap
ataupun perbuatan yang terlihat didalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan tersebut
mengartikan bahwa karakter adalah identitas diri yang dapat dibentuk sedemikian rupa
melalui pembiasaan. Pendidikan Islam menjadi salah satu opsi yang bisa dikerjakan dalam
pembentukan perilaku peserta didik di sekolah. Pendidikan Islam merupakan metode
peningkatan kemampuan manusia yang berkarakter islami. Tujuan penting dari pendidikan
Islam adalah untuk membentuk budi pekerti yang tampak pada perilaku dan juga cara
pandangnya pada kehidupan sehari-hari. Apabila peserta didik mendapatkan pengetahuan
agama yang baik, terlebih dia mengerti dan paham terhadap ilmu yang didapatnya, maka
banyak peluang untuk dia mampu menerapkan ilmu yang dimilikinya dalam kehhidupan
sehari-hari.
Mengambil contoh dari beberapa sekolah yang ada di Indonesia, kedisiplinan peserta
didik masih kurang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sebagaimana dalam proses
belajar mengajar di dalam kelas, banyak peserta didik yang mengganggu teman lainnya, tidak
memperhatikan pelajaran, ketidakpatuhan terhadap guru, mengobrol sendiri, dan sebagainya
(Aulia Rachman, 2016:75-93). Masalah lain yang sering muncul adalah kegaduhan ketika
proses belajar mengajar berlangsung yang menyebabkan keidakpahaman peserta didik
terhadap materi pelajaran yang disampaikan, peserta didik sering terlambat datang ke
sekolah, dan masih banyak lagi masalah kedisiplinan lainnya.

1
Dari uraian tersebut lembaga pendidikan perlu mengembangkan peranan pendidikan
Islam guna menciptakan dan membentuk karakter disiplin peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari yang dilaksanakan melalui pembelajaran di sekolah.
B. PEMBAHASAN
1. Karakter Disiplin
Karakter menurut KBBI berarti sifat budi pekerti, akhlak, tingkah laku, sifat-sifat
kejiwaan, yang membedakan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Karakter juga
bisa diartikan sebagai sifat alami sesorang dalam menanggapi keadaan secara bermoral
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini sebagai dasar
dalam berpikir, bersikap, dan bertindak (Agus Wibowo, 2017). Dalam perspektif Islam
karakter dimaknai sebagai akhlak. Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dipahami
bahwa karakter dapat dimaknai sebagai manifestasi dari nilai-nilai tingkah laku manusia
yang universal dan mencakup seluruh kegiatan manusia.
Disiplin adalah suatu kondisi yang terbentuk melalui proses dan serangkaian
tingkah laku yang memperlihatkan pada nilai ketertiban, kepatuhan, serta kesetiaan.
Tujuan disiplin berkaitan dengan pengendalian diri terhadap bentuk aturan serta
penertiban perilaku agar menjadi individu yang sesuai dengan status sosial kelompok
masyarakat.
2. Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan baik pendidikan
formal, nonformal, maupun informal. Terutama pendidikan Islam, karena pada dasarnya
pendidikan Islam melambangkan upaya untuk pembinaan dan perkembangan potensi
manusia. Potensi tersebut meliputi potensi jasmaniah, akal, perasaan, dan yang lainnya.
Pendidikan Islam merupakan upaya dalam memberikan jasa pendidikan pada lembaga
kemasyarakatan bahkan dapat menjadi usaha manusia untuk dirinya sendiri. Tujuan
pendidikan Islam yaitu untuk memperbaiki akhlak dan juga jiwa manusia sesuai dengan
syariat Islam. Pendidikan Islam juga dapat membentuk akhlak dan budi pekerti yang
lebih baik dan bermoral, mampu membedakan baik dan buruk, dan selalu ingat terhadap
Tuhan YME.
3. Peserta Didik

2
Peserta didik merupakan pribadi yang memiliki kemampuan untuk berkembang
dan berusaha mengembangkan kemampuan tersebut melalui upaya pendidikan. Sehingga
pemenuhan kebutuhan peserta didik dalam masa belajarnya perlu diperhatikan sebaik
mungkin untuk mencapai kematangan fisik dan psikisnya. Peserta didik dalam pandangan
Islam adalah pribadi yang sedang berkembang dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan dalam bahasa Arab, peserta didik disebut dengan tilmidz (untuk sekolah
dasar) dan thalib al-ilm (untuk jenjang yang lebih tinggi). Hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik peserta didik diantaranya adalah peserta didik memiliki kebutuhan dan
menuntut terpenuhinya kebutuhan tersebut, peserta didik merupakan subjek dan objek
dalam pendidikan, dan peserta didik mengikuti periode perkembangan tertentu.
4. Pembentukan Karakter Disiplin pada Peserta Didik
Ada beberapa istilah tentang pendidikan karakter, yaitu pendidikan
kewarganegaraan, pendidikan nilai dan juga pendidikan moral. Istilah tersebut dapat
menunjuk pada sesuatu hal baik yang dapat manusia kembangkan di dalam dirinya,
sehingga membentuk karakter. Sebagai contoh, sikap disipin dan jujur merupakan sebuah
hal yang baik dari zaman dahulu sampai saat ini. Dari itu pendidikan karakter harus
diajarkan agar memberikan pengaruh positif pada peserta didik. Disiplin akan
menjadikan peserta didik mengerti dan mampu memilah hal-hal yang wajid dilakukan,
tidak boleh dilakukan, seharusnya dilakukan, serta hal-hal yang dilarang untuk dilakukan.
Bagi peserta didik yang sudah menyatu dengan disiplin, maka mereka tidak akan
merasakan beban saat melakukannya, begitu juga sebaliknya (Suradi, 2017: 522-533).
Pembentukan karakter merupakan suatu proses menanamkan hal-hal positif ke dalam diri
peserta didik baik di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Di keluarga yang
berperan penting adalah orangtua, dimana orangtua harus membiasakan hal-hal baik
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian di lingkungan masyarakat, jika hidup di
lingkungan yang positif maka berdampak baik bagi kehidupan dan sebaliknya.
Sedangkan pembentukan karakter di sekolah dimana yang paling berperan adalah seorang
guru untuk mendidik moral dan kualitas peserta didik. Maka pendidikan itu sangat
penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Selain itu keterlibatan orangtua juga
penting guna mengawasi dan mengontrol perilaku peserta didik saat di rumah. Apabila
terdapat perilaku menyimpang pada peserta didik, orangtua sebaiknya memberitahu pihak

3
sekolah akan hal tersebut agar mampu mencari solusi sehingga dapat teratasi dan peserta
didik mampu menaati kembali peraturan yang ada.
5. Peran Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter Disiplin pada Peserta Didik
Pendidikan Islam hakikatnya berupaya untuk mampu membina akhlak dan
menanamkan sikap disiplin atau sikap positif lainnya kepada peserta didik. Pendidikan
Islam juga berupaya untuk menggali dan membina, membentuk dan mengarahkan peserta
didik agar selalu bdrbuat baik sehingga pendidikan Islam bisa dikatakan memiliki fungsi
sebagai pendidikan karakter. Pendidikan Islam mengajarkan betapa pentingnya
penanaman akhlak terutama mengajarkan kesadaran beragama peserta didik. Pendidik
mengajarkaan dasar keagamaan dari akidah akhlak, mengajarkan hukum dalam beribadah
dari fikih, mengajarkan pedoman perilaku manusia dari akhlak, mengajarkan keteladanan
hidup dari sejarah, dan mengajarkan pedoman hidup dari alqur’an hadits (Nur Ainiyah,
2013:25-38). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan Islam
mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Karakter
sesorang memang sulit diubah, namun peran pendidik lewat pendidikan Islam harus
mampu membantu dan membina peserta didik agar menjadi individu yang baik dan
disiplin. Pendidik mengajarkan karakter disiplin pada peserta didik dengan pembiasaan.
Fungsinya sebagai penguat dari objek ataupun substansi yang sudah masuk dalam hati
peserta didik. Pemberian nasihat dalam pembentukan karakter melalui pendidikan Islam
juga perlu diberikan kepada peserta didik. Pada dasarnya peserta didik mampu untuk
menyerap kata-kata yang didengarnya, meskkipun perlu adanya pengulangan yang
dilakukan. Selain itu, menurut Binti Maunah pemberian teguran kepada peserta didik
yang kurang disiplin sudah menjaadi sesuatu hal yang lumrah apabila manusia
merupakan tempat salah dan lupa. Berbagai penyelewengan pada norma menjadi suatu
hal yang tidak memungkinkan untuk dihindari, sehingga perlu adanyaa teguran serta
koreksi untuk mencegah timbulnya masalah lebih jauh lagi.
C. KESIMPULAN
Pendidikan Islam sangat berperan penting dalam pembentukan karakter disiplin
peserta didik. Karena pendidikan Islam merupakan upaya membuat peserta didik menjadi
lebih disiplin, beradab, sopan santun, serta membantu peserta didik menjadi individu yang
berakhlak baik. Peran pendidikan Islam dalam pembentukan karakter disiplin dapat dilihat

4
melalui materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dikembangkan dalam
keseharian peserta didik di sekolah, melalui keteladanan yang dicontohkan oleh pendidik,
melakukan pembiasaan perilaku disiplin, serta memberikan nasihat dan teguran kepada
peserta didik sesuai dengan kaidar serta ajaran yang ada pada agama Islam.
Pendidikan Islam hakikatnya berupaya untuk mampu membina akhlak dan
menanamkan sikap disiplin atau sikap positif lainnya kepada peserta didik. Pendidikan Islam
juga berupaya untuk menggali dan membina, membentuk dan mengarahkan peserta didik
agar selalu bdrbuat baik sehingga pendidikan Islam bisa dikatakan memiliki fungsi sebagai
pendidikan karakter.

5
DAFTAR PUSTAKA
Ainiyah, Nur. 2013. “Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam.” Jurnal Al-Ulum
13, No. 1: 25-38.
Rachman, Aulia. 2016. “Meningkattkan Kedisiplinan Siswa Melalui Pengelolaan Kelas di SDN
23 Pagi Palmerah Jakarta.” Jurnal Perkotaan 8, No.2: 75-93.
Samani, Muchlas. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suradi. 2017. “Pembentukan Karakter Siswa Melalui Penerapan Disiplin Tata Tertib Sekolah.”
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual 2, No. 4: 522-533.
Wibowo, Agus. 2017. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai