Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD ISWIN

NIM : 2250100018
SEM/KELAS : 2 / PAI-C
M.K : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
DOSEN : Dr. ANHAR, M.A
PERIHAL : REVIEW PROPOSAL KELOMPOK 11

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP


AKHLAK PESERTA DIDIK DI MAN 3 TAPANULI TENGAH

Oleh : Juraida Siregar

Pendidikan Agama Islam di sekolah sangat penting untuk pembinaan dan


penyempurnaan pertumbuhan kepribadian peserta didik, karena Pendidikan Agama
mempunyai dua aspek terpenting. Aspek pertama dari Pendidikan Agama Islam adalah yang
ditunjukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian. Aspek kedua dari Pendidikan Agama
Islam adalah yang ditujukan kepada pikiran yaitu pengajarann agama itu sendiri, kepercayaan
kepada Tuhan tidak akan sempurna bila isi dari ajaran-ajaran Tuhan itu tidak diketahui betul-
betul.

Pendidikan Agama Islam memiliki peranan yang penting dalam pembentukan sikap
dan akhlak peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama
Islam menekankan kepada pembentukan kepribadian peserta didik yang islami, menanamkan
pemahaman dan membimbing siswa agar memiliki kepribadian yang jujur, disiplin,
berakhlakul karimah, serta bermanfaat bagi sesama.

Secara umum, jika pemahaman siswa tentang Pendidikan Agama Islam tinggi, maka
akhlak, sikap dan perilakunya dapat dikategorikan baik, begitu pun sebaliknya. Pihak yang
menganggap pendidikan agama di sekolah kurang berhasil, diperhadapkan pada realitas
sosial yang ada, seperti sebagian peserta didik tidak mampu membaca alQur’an dengan baik,
tidak mengerjakan salat lima waktu, tidak melakukan ibadah puasa bahkan kurang berakhlak.
Akhlak adalah bagian terpenting dalam Pendidikan Agama Islam, bahkan ini menjadi misi
terpenting dalam risalah para Nabi. Karena tanpa akhlak, agama tidak bermakna dan masalah
duniawi tidak akan terurus. Akhlak baik merupakan cerminan baiknya syariah dan aqidah
yang diyakini dan dimiliki seseorang. Akhlak juga merupakan cermin dari keadaan jiwa dan
perilaku manusia, karena memang tidak ada seorangpun manusia yang dapat terlepas dari
akhlak. Islam sangat menjunjung tinggi akhlak dan menyeru seluruh manusia kepadanya.
Demikian tingginya kedudukan akhlak dalam Islam hingga ia menjadi barometer keimanan.

Suatu hal yang ditekankan dalam Islam adalah pendidikan akhlak wajib dimulai sejak
usia dini karena masa kanakkanak adalah masa yang paling kondusif untuk menanamkan
kebiasaan yang baik. Yang dimaksud dengan pendidikan akhlak adalah pembiasaan seorang
anak untuk berakhlak baik dan berperangai luhur sehingga hal itu menjadi pembawaannya
yang tetap dan sifatnya yang senantiasa menyertainya. Termasuk dalam pendidikan akhlak
adalah menjauhkan anak dari akhlak yang tercela dan perangai yang buruk. Beberapa
perilaku seperti di atas seharusnya tidak terjadi karena peserta didik sudah mempelajari
Pendidikan Agama Islam terutama tentang akhlak.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing
bertolak dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak
perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula
peserta didik yang lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang
menyebabkan guru mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan setiap peserta didik. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan
siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk
menghormati orang lain dalam hubungan kurikulum antar umat beragama dala masyarakat
untuk mewujudkan persatuan nasional. Menurut bahasa, akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan
agama. Kata tersebut mangandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”, serta hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan makhluk yang
berarti “yang diciptakan”.

Anda mungkin juga menyukai