Anda di halaman 1dari 9

URGENSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Dosen Pengampu : Mohammad Noviani Ardi, MIRKH

Disusun Oleh :

Alya Dharodjati Kusuma Wardani (32102000066)

Anggita Shalshabiela (32102000067)

Citra Mutiara Julianti (32102000028)

Leni Afiatun (32102000037)

Safa Najwanida Selsabil Zahra (32102000064)

Fakultas Kedokteran Prodi Kebidanan

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2020/2021
PENDAHULUAN
Latar  belakang penulisan makalah ini adalah dalam era milenial ini  sering terjadi persoalan-
persoalan terutama kehidupan remaja. Di tengah perkembangan zaman, fenomena perilaku
amoral remaja yang tidak sesuai dengan ketentuan agama, seperti seks bebas, kekerasan,
pornografi, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, tawuran, bullying baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap guru maupun teman sebaya. Ketidak serasian dan
pertumbuhan jasmani yang sangat cepat pada usia remaja mengakibatkan pertumbuhan
kejiwaan meningkat. Hal ini mengakibatkan kondisi kejiwaan seorang remaja menjadi
goncang, emosi yang labil, dan peka terhadap rangsangan dari luar.

Selain persoalan remaja persaoalan-persoalan pada masa ini juga disebabkan oleh gejala-gejala social.
Gejala-gejala sosial yang bermunculan, seperti misalnya pendidikan yang dikaitkan dengan kemajuan
teknologi yang begitu pesat, persaingan ekonomi yang cepat sehingga membutuhkan SDM kompeten,
perubahan gaya hidup, dan banyak lagi lainnya. Namun, diantara gejala tersebut muncul pula stigma
negatif yang melekat seperti sikap hedonisme, materialisme, individualisme, dan sebagainya.
Disinilah pendidikan islam diharapkan mampu menangani masalah-masalah pada era milenial saat ini.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan keluarga, sekolah dan  masyarakat. Pendidikan
berupaya mendidik manusia untuk mempunyai ilmu pengetahuan dan ketrampilan disertai dengan
Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, sehingga dia akan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan
perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional
maupun global.

Berdasarkan hal tersebut salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah menanamkan pendidikan
islam kepada anak, dimana pendidikan islam dapat ditanamkan kepada anak melalui pendidikan
formal atau informal tak lupa dengan kerjasama keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan
keimanan dan kecerdasan.

PEMBAHASAN

Pendidikan

Dalam bahasa Yunani pendidikan berasal dari kata padegogik  ialah ilmu menuntun anak. Dalam
bahasa Romawi adalah educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi
anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Dalam  bahasa Jerman pendidikan adalah Erziehung
yang berarti  membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak.
Pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan
perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak menurut bahasa jawa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah berasal dari kata dasar didik yang
berarti memelihara serta memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak serta kecerdasan
pikiran. Sedangkan pendidikan sendiri memiliki pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dengan tujuan untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.  Tujuan pendidikan sendiri adalah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses
pembelajaran di lembaga pendidikan, dari tingkat anak usia dini sampai pada usia pendidikan tinggi.
Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia (Bali, 2013).
Islam mengajarkan bahwa pendidik pertama dan utama adalah orang tua sendiri yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan anaknya.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama
dan dalam praktek sejarah umat Islam. Tujuan Pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki
gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh serta untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran Islam.
Seiring dengan perkembangan waktu, maka Pendidikan Agama semakin menjadi perhatian dengan
pengertian bahwa pendidikan agama semakin dibutuhkan oleh setiap manusia terutama mereka yang
masih duduk di bangku sekolah.

Implementasi Pendidikan Karakter yang Tepat untuk Generasi Islam Milenial Implementasi

Pendidikan karakter ini sangat penting bagi kita semua, terutama bagi Generasi Islam
Milenial, tetapi implementasi pendidikan karakter ini juga tidak terlepas dari lingkungan-
lingkungan pendidikan maupun lembaga pendidikan yang ada, agar nilai-nilai pendidikan
karakter itu tertanam dalam diri generasi tersebut. Karena lingkungan sangat dibutuhkan bagi
pendidikan yang mana lingkungan dapat menunjang proses pembelajaran, maka dengan
adanya lingkungan atau lembaga pendidikan tersebut akan lebih memudahkan tercapainya
tujuan pendidikan terutama dalam merealisasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang ada.

Adapun lingkungan-lingkungan tersebut diantaranya :

1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga ini termasuk pendidikan informal, Keluarga yaitu tempat atau
lingkup pendidikan yang paling utama, letak dasar pendidikan yang sangat mempunyai
pengaruh dalam menentukan pembentukan kepribadian karakter dari anak-anaknya.
Karena dalam lingkungan pendidikan islam tanggung jawab orangtua terhadap anak-
anaknya tidak hanya bersifat duniawi saja, melainkan juga bersifat ukhrawi.22
Lingkungan keluarga ini di dalamnya ada rasa kasih sayang yang kuat maka
implementasi pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga ini dapat berjalan
sepanjang waktu.23 Seperti Firman Allah SWT dalam Qs. Al-Isra’: 23- 24 yakni

Jadi di dalam ayat tersebut peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anaknya
untuk membentuk sebuah karakter yang sempurna dimana sesuai dengan nilai-nilai
pendidikan karakter. Lingkungan ini disebut lingkungan utama juga dikarenakan seorang
anak itu memiliki ikatan darah atau keturunan dengan orangtuannya yang tidak dapat
dipisahkan hingga akhir hayatnya. Baik maupun buruknya, berhasil maupun gagalnya
pendidikan anak sebagian besar bergantung pada keberhasilan orangtuanya dalam
mendidik dan membimbing anak-anaknya.
2. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah termasuk lingkungan pendidikan yang bersifat formal. Dalam
lingkungan ini pendidikan itu dilaksanakan dengan sengaja, teratur, serta terencana, yang
mana dalam lingkungan ini pendidik atau guru yang melaksanakan pendidikan kepada
peserta didiknya.28 Guru itu seorang yang dibekali pengetahuan tentang anak didik dan
beliau mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas pendidikan. Dalam
pepatah jawa dikatakan guru itu digugu dan ditiru, jadi guru harus memberikan contoh
yang baik kepada peserta didiknya terutama untuk pembentukan karakternya, agar
peserta didik yang mana generasi islam milenial juga termasuk peserta didik dapat
mengaplikasikan nilai pendidikan karakter. Jadi jika kedua orangtua dari peserta didik
tersebut mengajarkan ilmunya di rumah, maka dalam lingkungan ini gurulah yang lebih
dominan dalam mengajarkan ilmunya di sekolah (majlis ilmu).
Dalam lembaga pendidikan sekolah, guru adalah kedudukan yang paling mulia dalam
islam, guru bukan sebagai pengajar saja tetapi melainkan juga sebagai pendidik, guru
dituntut tidak hanya kualitas akademiknya saja yang baik, tetapi yang lebih utama yakni
guru itu karakternya harus baik, terpuji akhlaqnya, serta dapat memberi teladan yang baik
juga bagi anak didiknya. Karena pada dasarnya pendidik memiliki kata makna
memelihara, membimbing, merawat, dan memberikan latihan supaya individu
mempunyai ilmu tentang sopan santun, budi pekerti, dan akhlak. Pendidik merupakan
spiritual father bagi individu untuk memberikan asupan jiwa tentang akhlaq atau karakter
bagi anak didiknya terutama untuk generasi islam milenial. Lingkungan sekolah terdiri
dari mulai PAUD, TK/RA, RA/MI, SMP/MTs, Sekolah lanjutan menengah ke atas yakni
MA/SMA, dan perguruan tinggi.
Dalam lingkungan pendidikan ini guru juga harus mengawasi, mendorong anak
didiknya untuk selalu menanamkan serta mencerminkan perilaku yang baik dalam
kehidupan sehari-harinya, tidak hanya menilai perilaku yang dilakukan oleh peserta
didiknya.Jadi untuk membentuk karakter pada anak didik terutama pada generasi islam
milenial ini guru harus memberikan teladan, memberikan semangat dalam
menginternalisasikan, mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran seperti
jujur, religius, tanggung jawab, harus disiplin karena usia sudah produktif, mandiri, kerja
keras, dsb. Misalnya nilai kedisiplinan, jadi anak didik tersebut harus menaati aturan
yang telah ditetapkan di sekolah tersebut dan anak didik juga harus mengetahui manfaat
mengapa hal tersebut perlu untuk dilakukan, maka akan lebih mudah
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari apabila anak didik tersebut mengetahui
nilai karakter yang ada tersebut karena itu menunjukkan berperilaku baik, serta
mengetahui manfaatnya juga dibalik melakukan hal baik tersebut, jadi pendidikan
karakter pada generasi islam milenial tersebut akan lebih tertanam dengan sendirinya
pada diri generasi islam milenial.
3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga termasuk lingkungan pengimplementasian pendidikan karakter


bagi generasi islam milenial. Karena didalam lingkungan masyarakat ini adanya pedoman,
aturan-aturan atau nilai-nilai yang harus ditaati, dipatuhi, serta dijalankan. Dalam hal ini
masyarakat tidak hanya sebagai pendidik, tetapi dilingkungan masyarakat ini juga ada aturan-
aturan yang harus dipenuhi agar generasi islam milenial tidak melakukan suatu
penyimpangan. Pada dasarnya jika generasi tersebut dibimbing dan dididik dengan baik pasti
akan menumbuhkan karakter maupun moral yang baik juga. Lingkungan masyarakat juga
penting, sama dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yakni bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan, membentuk kepribadian seorang anak jadi lebih baik dalam
pembentukan karakter anak dan menyiapkan generasi bangsa yang lebih handal, dan lebih
maju. Jadi lingkungan masyarakat ini juga merupakan tempat untuk bersosialisasi, bergaul,
mengenal tetangganya antar masyarakat satu dengan lainnya, karena tidak ada seorangpun
yang bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain atau masyarakat
Kesimpulan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dengan
tujuan untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara
mendidik. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Pendidikan
agama Islam dapat diartikan sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan
dalam praktek sejarah umat Islam.

Tujuan Pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan
menyeluruh serta untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran Islam.

Manusia pada era millennial memiliki sikap dan perilaku manusia yang ciri-cirinya antara lain: suka
dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi yang instant
(siap saji), suka belajar; bekerja dengan lingkungan inovatif, aktif berkolaborasi, hyper technology,
critivcal, yakni terbiasa berfikir out of the box, kaya ide dan gagasan, confidence, yakni mereka
sangat percaya diri dan berani mengungkapkan pendapat tanpa ragu-ragu, connected, yakni
merupakan generasi yang pandai bersosialisasi, terutama dalam komunitas yang mereka ,
ikutiberselancar di sosial media dan internet , sebagai akibat dari ketergantungan yang tinggi terhadap
internet dan media sosial, mereka menjadi pribadi yang malas, tidak mendalam, tidak membumi, atau
tidak bersosialisasi, cenderung lemah dalam nilai-nilai kebersamaan, kegotongroyongan, kehangatan
lingkungan dan kepedulian social, cenderung bebas, kebarat-baratan dan tidak memperhatikan etik
dan aturan formal, adat istiadat, serta tata krama.
Saran

Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter bangsa diperlukangerakan nasional guna menggugah
semangat kebersamaan dalam pelaksanaandi lapangan. Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem
Pendidikan, memiliki pengaruh yang cukup besar untuk menyokong pembentukan karakter
bangsadengan berbagai strategi, pendekatan dan metode yang cukup dalam dan mendasar.Agar
pendidikan karakter bangsa yang otentik bisa berhasil dengan baik, an-Nahlawi telah mencoba
merumuskan berbagai strategi penanaman pengetahuan dan nilai. Di antara strategi tersebut adalah:

1.Mendidik melalui dialog Qur’ani dan Nabawi

2. Mendidik melalui kisah Qur’ani dan Nabawi

3. Mendidik melalui perumapamaan

4. Mendidik melalui keteladanan

5. Mendidik melalui praktek dan perbuatan

6. Mendidik melalui ibrah dan Mau’idzah

7. Pendidikan melalui targhib dan tarhib.


DAFTAR PUSTAKA

Djaelani, Moh.Solikodin, Jurnal Ilmiah WIDYA. Peran Pendidikan Agama Islam  Dalam
Keluarga Dan Masyarakat. Vol. 1. No. 2. 2013.

Subur, TARBIYATUNA. Peran Pendidikan Agama Islam  Dalam Perkembangan Jiwa


Remaja. Vol. 7. No. 2. 2016.

Izzah, Ismatul, Jurnal Pedagogik. Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk
Masyarakat Madani. Vol. 05. No. 01. 2018.

Nurkholis, Jurnal Kependidikan. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Vol. 1.


No. 1. 2013.

Dwi, Rahmawati, Aida, TA'ALLUM: Jurnal Pendidikan Islam. Pendidikan Islam Kreatif Era
Industri 4.0 Perspektif Abuddin Nata. Vol. 07. No. 01. 2019.Hal. 1-24

Manizar HM, Ely, Tadrib. Optimalisasi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Vol. 3. No. 2.
2017.

Syaiful A, & , Agus S, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. Pendidikan Islam Dalam
Membangun Karakter Bangsa Di Era Milenial. Vol. 9. No. 2. 2018.

Hidayat, Nur, Jurnal Pendidikan Agama Islam. Peran Dan Tantangan Pendidikan Agama
Islam Di Era Global. Vol. XII. No. 1. 2015.

Ainiyah, Nur, Jurnal Al-Ulum. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam.Vol.
13. No. 1. 2013. Hal 25-38.

Nata, A, Conciencia: Jurnal Pendidikan Islam. Pendidikan Islam Di Era Milenial. Vol. 18.
No. 1. Hal 10-28.

Anwar, Syaiful, dan Agus Salim. Pendidikan Islam dalam Membangun Karakter Bangsa di
Era Milenial, Jurnal Al-Tadzkiyyah, Vol. 9, No. 2, 2018.

Anda mungkin juga menyukai