TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan
pengaruh positif dan signifikan peran guru PAI terhadap pembinaan moral
2011/2012. Hal ini dapat dilihat pada analisis data penelitian yang
menunjukan bahwa t-hitung (3,260) lebih besar dari pada t-tabel (2,00).
tinggi peran guru maka semakin tinggi pula moral siswa, meski ada variabel
lain yang juga dapat mempengaruhi moral siswa. Dengan demikian seluruh
hasil uji analisis dalam penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan.
yang dilakukan yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMP
10
minggunya, seperti upaya Sholat Dhuhur Berjama‟ah, SPQ (Sekolah
ataupun orang tua yang sangat berperan aktif ikut membina akhlak siswa. b.
tinggal siswa yang masih kental dengan hal-hal keagamaan. d. Tata tertib
perilaku siswa yang beragam. d. Pergaulan siswa yang tidak dapat dikontrol.
bahwa masalah akhlak bagi para remaja khususnya siswa SMP sebagai
serius. Beragamnya persoalan para siswa yang menginjak usia remaja yaitu
porno aksi) serta adanya pengaruh lingkungan yang tidak baik, berdampak
11
negatif terhadap perkembangan kepribadian siswa yang dihadapi sekolah
akhir-akhir ini. Hal tersebut mendorong guru pendidikan agama Islam harus
siswa. Dalam hal ini peranan guru pendidikan agama Islam dalam proses
menerapkan kebiasaan yang baik pada siswa dan memberi contoh atau
merupakan pendidikan yang tidak hanya cukup untuk diketahui dan hanya
Lebih dari itu, Pendidkan Agama Islam merupakan ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan nilai-nilai agama. Pendidikan Agama Islam adalah sebuah sistem
12
B. Kerangka Teori
peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
seorang guru PAI adalah orang yang dituntut untuk selalu berkomitmen
13
Kata “muallim” berasal dari kata ‘ilm” yang berarti menangkap
agama Islam adalah orang yang dijadikan model atau sentral identifikasi
diri yakni pusat anutan dan teladan bahwa konsultan bagi peserta
didiknya.
14
didiknya menghilangkan ketidaktahuan atau membrantas kebodohan
mereka serta melatih keterampilan mereka sesuai dengan bakat minat dan
moral, etika, dan adab atau kemajuan. Guru dalam konteks ini adalah
dasarnya guru pendidikan agama Islam adalah orang yang secara sadar
jawab atas ilmu yang telah diamalkannya baik pada peserta didiknya,
pada masyarakat, pada diri sendiri serta pada Allah SWT kelak.
siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Syaiful Bahri
15
1) Korektor
mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang
masyarakat.
2) Inspirator
dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik.
Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat
3) Informator
kurikulum.
4) Organisator
16
pengelolaan, kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,
5) Motivator
mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya
sekolah.
6) Inisiator
teknologi.
7) Fasilitator
8) Pembimbing
Pembimbing adalah seseorang yang mampu memberikan arahan dan
17
karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak
9) Demonstrator
edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak didik pahami, maka
yang diajarkan.
11) Mediator
12) Supervisor
18
terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik supervisi harus dikuasai
13) Evaluator
intrinsik.
19
2) Sebagai penghubung, antara sekolah dan masyarakat, setelah peserta
didik tamat belajar di suatu sekolah, guru agama harus membantu agar
administrasi pendidikan.
swt.
20
10) Sebagai organisator, guru agama harus dapat mengorganisir kegiatan
11) Sebagai manusia sumber, maka guru agama harus menjadi sumber
fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik guna mencapai
21
(Ramayulis, 2015: 95). Menurut Ramayulis (2015: 105) menjelaskan
sistem pelajaran.
22
5) Guru sebagai Konselor
dapat merespon segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
d) Pengadministrasian
e) Perubahan kurikulum
dilakukan.
23
3) Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengendalikan
2. Pembinaan Moral
a. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari bahasa Latin, yaitu mores yang berarti
kebiasaan. Sinonimnya adalah kata etika (bahasa Latin) yang berarti juga
dari khuluq yang berarti budi pekerti. Istilah lain yang identik dengan
moral adalah budi pekerti yang merupakan kata majemuk dalam bahasa
Indonesia, kata budi berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti yang
esensial, fundamental.
24
Orang yang memiliki kesadaran moral akan senantiasa jujur.
Sekalipun tidak ada orang lain yang melihatnya, tindakan orang yang
tersebut. Hal ini terjadi karena tindakan orang yang bermoral itu
moral yang timbul dari dalam diri yang bersangkutan (Abuddin Nata,
2011: 94).
buruk) yang melibatkan unsur kognitif selalu berada dalam petunjuk dan
Qur’an dan as-Sunnah. Berbeda halnya dengan moral tanpa agama atau
moral sekuler, yang tidak mengenal Tuhan dan akhirat sama sekali,
25
adalah penanaman nilai-nilai budi pekerti yang didasarkan pada
kepribadian yang kuat, dan sikap mental yang kuat dan akhlak yang
terpuji. Semua itu dapat diusahakan dengan melalui pendidikan, untuk itu
dengan kesadaran tanpa adanya paksaan kalau hal itu datang dari dirinya
berikut.
26
pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan
terdapat dalam kehidupan mereka. Orang tua atau ibu dan ayah
pendidikan anak-anaknya.
segala sesuatu yang terkandung di dalam hati anaknya, juga jika anak
telah mulai agak besar, disertai kasih saying, dapatlah ibu mengambil
utama, lebih-lebih bagi anak yang agak besar, baik laki-laki maupun
27
watak rasa tanggung jawab setiap orang tua atas kehidupan anak-anak
َﺎرا َوأَ ْھﻠِﯿ ُﻜ ْﻢ أ َ ْﻧﻔُ َﺴ ُﻜ ْﻢ ﻗُﻮا َآﻣﻨُﻮا اﻟﱠﺬِﯾﻦَ أَﯾﱡ َﮭﺎ َﯾﺎ
ً ﺎس َوﻗُﻮدُھَﺎ ﻧ َ ظ َﻣ َﻼ ِﺋ َﻜﺔٌ َﻋﻠَﯿْ َﮭﺎ َو ْاﻟﺤِ َﺠ
ُ ﺎرة ُ اﻟﻨﱠ ٌ ِﺷﺪَادٌ ﻏ َِﻼ
28
2) Faktor Lingkungan Sekolah
sebagai berikut.
a) Guru
tua. Hal tersebut menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin
bagi umatnya.
29
pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar, kemudian
bergairah mengajar.
akhlak baik pada anak dan ini hanya mungkin jika guru itu
sebagai berikut:
30
(b) Berlaku sabar dan tenang
31
studi lainnya. Adanya kerjasama guru agama dan guru
yang baik.
membentuk akhlak.
menghendaki agar setiap anak didik menjadi anggota yang taat dan
32
anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai
mengelilinginya.
C. Hipotesis Penelitian
Ho: Tidak terdapat pengaruh peran guru pendidikan agama Islam terhadap
33