Adinda Permatasari
Universitas Islam Negri(UIN) Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
06040721080@student.uinsby.ac.id
Abstrak
Pendidikan salah satu hal yang penting bagi Bangsa dan Negara yang tak terlepas
dari peran Guru dan diikuti oleh peserta didik. Guru dan peserta didik salah satu
komponen dalam sistem pendidikan Islam. Dalam agama Islam guru harus mampu
mmiliki sikap yang baik untuk menjadi teladan untuk peserta didik. Dalam Islam, sosok
guru (agama) sangat strategis, disamping mengemban misi keilmuan agar peserta didik
menguasai ilmu-ilmu agama, guru juga mengembangkan tugas suci, misi kenabian,
yakni membimbing dan mengarahkan peserta didik menuju jalan Allah SWT. Dengan
peran strategis tersebut, tentu tidak mudah menjadi guru agama.
Kata kunci : Kedudukan dan Peranan Guru serta peserta didik dalam pandangan Islam, Makalah, IPI
4 Muchlas Samani, dkk. Mengenal Sertifikasi Sidharto, Pendidikan di Negara Berkembang Suatu
Guru di Indonesia (Surabaya : Penerbit SIC d Asosiasi Tinjauan Komparatif (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi
Peneliti Pendidikan Indonesia, 2006), hlm. 8 ; Suryati Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989), hlm.
100.
menyerahkan anaknya kesekolah, dan itu yang memberi asupan ilmu yang
berarti pelimpahan sebagian tanggung bermanfaat, pendidikan akhlak dan
jawab pendidikan anaknya kepada guru. melegitimasinya, berarti menghormati guru
Tidak sedikit orang tua menyerahkan berarti penghormatan terhadap anak- anak
anaknya kepada sembarang guru mereka kita,menghargai guru berarti penghargaan
bertaya terlebih dahul/waspada, sampai terhadap anak- anak kita,karenanya guru itu
akhirnya para orang tua yakin bahwa orang akan hidup dan berkembang,sekiranya
tua akan menyerahkan pendidikan anaknya setiap guru itu menunaikan tugasnya dengan
kepada guru tersebut. sebaiknya.6
Di negara- negara Timur sejak dulu B. Kedudukan Dan Fungsi Guru
guru itu sangat disanjung oleh masyarakat. Menurut Ajaran Islam
Bagi masyarakat India,guru itu disebut Guru/pendidik dalam islam mempunyai
orang suci dan sakti. Di Jepang kedudukan yang tinggi,karena pendidik
menyebutnya sensei,ialah “yang lebih disinimemberikandidikan jiwa siswa
dahulu lahir”, “yang lebih tua”. Di Inggris, dengan berbagai ilmu, pembinaan, akhlak
menyebutnya “Teacher” dan di Jerman yang mulia, danmembenarkan perilakunya
“Der Lehrer”, yang sama dengan artinya yang buruk atau kurang baik dipandang
yaitu “pengajar”. Namun kata guru bukan orang. Dalam beberapa hadisdisebutkan:
hanya mengandung arti “pengajar” tetapi “Tinta seorang ilmuan lebih berharga
artinya “pendidik” baik di dalam maupun di ketimbang darah para syuhada’. Dalam
luar sekolah. Mereka harus menjadi Islam derajat Guru setara dengan derajatnya
pembimbing bagi siswa. Agama Islam seorang Rasul.
sangat menghargai orang- orang yang Dalam segala hal, pribadi Nabi
berilmu pengetahuan (guru/ulama).5 Muhammad selalu dijadikan rujukan sebagi
Guru adalah spiritual “Father” atau figur seorang pendidik yang melekat pada
bapak rohani bagi peserta didik, merekalah diri pribadinya sebagai manusia atau
7 Q.S.An-Nahl:125
َّ صلَّى
ُّللا َ ّللاِ َّ سو ُلُ قَا َل َر: ع ْن أَبِي أ ُ َما َمةَ قَا َل َ Muhammad meninggal, orang yang
فَ ُه َو،ّللا
ِ َّ ب َ علَّ َم
ِ ع ْبدًا آيَةً مِ ْن ِكت َا َ َم ْن:”سلَّ ْم
َ علَ ْي ِه َو
َ berkewajiban menyampaikan ajaran-
َوال يَ ْستَأْث َِر،َُم ْوالهُ ال يَ ْنبَغِي لَهُ أ َ ْن يَ ْخذُلَه ajarannya adalah para pendidik yanag
dianggap memiliki ilmu
““Dari sahabat Abi Umamah, beliau
3. Seorang Guru/Pendidik sangat
berkata: Rasulullah Saw., bersabda:
dicintai oleh Allah swt, dan menjadi
“Barangsiapa mengajar satu ayat dari
seorang guru akan diberi keselamatan
Kitabullah kepada seorang hamba, maka
oleh para malaikat dan orang sekitar
orang itu menjadi jujungan hamba tersebut,
kita yang mendoakannya.
hamba tidak boleh merendahkan orang
Oleh karena itu,jika menganalisis
tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya
beberapa kedudukan dan penghargaan yang
(harus memuliakannya)”.
diberikan kepada pendidik tersebut dalam
Jika seorang pendidik dianggap sebagai perspektif Islam. Disamping pendidik
orang berilmu (ulama), maka ia memiliki memiliki tugas dan kewajiban pribadi untuk
kedudukantersendiri dibandingkan orang memahami, menghayati, ia juga dituntut
biasa yang tidak bertugas sebagai untuk mendidik ajaran islam yang dipahami,
pendidik,yakni ia sebagai pewaris para Nabi dihayati, dan diamalkan tersebut kepada
dan Rasul. Dalam kajian ini sudah dituang di orang lain sampai peserta didik tersebut
dalam Al-Quran dan Hadis yaitu: tumbuh dan berkembang potensinya,
sehingga menjadi manusia yang sempurna
1. Menjadi seorang guru adalah menjadi
sesuai dengan ajaran Islam. Disamping itu
orang yang beriman dan mempunyai
juga, pendidik dianjurkan untuk selalu
ilmu pengetahuan yang bisa disebut
berijtihad (berpikir dan berbuat secara
“ulama”. Yang derajatnya bisa lebih
kreatif) untuk mendidik peserta didiknya agar
tinggi dari orang biasa atau orang
selalu berhasil dalam belajar.8
beriman biasa.
2. Seorang pendidik adalah rasul masa C. Kompetensi Guru dalam kajian
depan, artinya setelah Rasulullah Pendidikan Agama Islam (Telaah ayat-
9E.Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi Guru 10 At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah, Vol. 6 No. 1, Januari
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), 75 2017
yaitu meliputi konsep, struktur, dan metode diketahui sebelumnya” adalah khazanah
keilmuan teknologi/seni yang menaungi pengetahuan dalam bentuk tulisan.
dengan materi ajar yang ada dalam
Kompetensi professional dalam
kurikulum sekolah, hubungan konsep antar
pengertian guru harus menguasai keilmuan
mata pelajaran, penerapan konsep keilmuan
bidang studi yang diajarkannya, serta mampu
dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi
melakukan kajian kritis dan pendalaman isi
secara professional dalam konteks global
bidang studi. Kompetensi professional ialah
dengan tetap melestarikan nilai dan budaya
suatu hal penguasaan materi pembelajaran
nasional.
secara mendalam sehingga memungkinkan
Menurut Quraish Shihab, kata qalam membimbing peserta didik dalam
di sini dapat berarti hasil dari penggunaan tercapainya standar kompetensi11
alat tersebut, yakni tulisan. Kedua ayat di atas
4. kompetensi sosial
dapat berarti “Dia (Allah) mengajarkan
dengan pena (tulisan) (hal-hal yang telah Kompetensi sosial dalam arti guru
diketahui manusia sebelumnya) dan Dia harus mampu berkomunikasi dan bergaul
mengajarkan manusia (tanpa pena) apa yang dengan peserta didik, anggota sekolah dan
belum diketahui sebelumnya”. masyarakat yakni dengan kemampuan
bersikap menarik, empati, kolaboratif, suka
Kalimat “yang telah diketahui
menolong, monunikatif, dan kooporatif.12
sebelumnya” disisipkan karena isyarat pada
susunan yang kedua yaitu “yang belum atau
tidak diketahui sebelumnya”. Sedang kalimat
Kompetensi Sosial jika dilihat dari
“tanpa pena”ditambahkan karena adanya
kualifikasi guru adalah :
kata “dengan pena” dalam susunan pertama.
Yang dimaksud dengan ungkapan “telah a. Bersikap inklusif, bertindak
objektif, serta tidak melakukan
11 Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum., 12Tim Cemerlang, UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang
50. Guru dan Dosen (Yogyakarta : Cemerlang Publisher, 2007).
5. Peserta didik merupakan dua unsur Asma Hasan Fahmi seperti yang
jasmani rohani, unsur jasmani memiliki daya dikutip Abudin Nata menyebutkkan lima
fisik yang menghendaki latihan dan akhlak yang harus dimiliki anak didik yaitu:
pembiasaan yang dilakukan melalui proses
1. Seorang anak didik harus bersih hatinya
pendidikan. Sedangkan unsur rohani
dari rasa iri hati dan penyakit perasaan
memiliki daya akal hati nurani dan daya rasa.
sebelum menuntut ilmu, karena belajar
6. Peserta didik pasti memiliki kemampuan merupakan ibadah yang tidak sah dikerjakan
fitrah yang dapat dikembangkan dan diasah kecuali dengan hati yang bersih. Kebersihan
secara dinamis. Sehingga tugas pendidik hati yang bisa dilakukan dengan menjauhkan
yaitu membantu mengggali potensi dan diri sifat- sifat tercela seperti dengki, benci,
mengarahkan hal baik yang sesuai dengan menghasut, takabur menipu, berbangga-
tujuan pendidikan yang diharapkan, tanpa bangga dan memuji diri sendiri selanjutnya
harus melepaskan tugas kemanusiaanya; dikukti dengan menghiasi diri dengan akhlak
dengan secara vertikal maupun horizontal.13 yang baik seperti bersikap benar, takwa,
ikhlas, zuhud serta merendahkan diri dan
Dari pendapat diatas dipahami bahwa
ridha.
peserta didik mempunyai berbagai
kebutuhan, yaitu kebutuhan yang bersifat 2. Sebagai peserta didik harus memiliki
lahir maupun kebutuhan rohani. untuk motivasi menuntut ilmu dalam rangka
perkembangan kedua aspek diperlukan ilmu memperbaiki sifat keutamaan, mendekatkan
dan pendidik yang sesuai dengan kebutuhan diri kepada Allah SWT, dan tidak mencari
peserta didik tersebut. Sehingga potensi yang keriyaan serta tahta.
ada pada diri pendidik dapat tercapai.
3. Seorang murid mampu teguh dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan serta
bersedia meranntau.Kemudian apabila
diharuskan pergi ke tempat jauh untuk