A. Latar belakang
komponen terpenting,
perkembangan psertadidik.
kepribadian siswa.
1
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),
yogyakarta: Media Wacana Pers, 2003, HLM.5-6
Tujuan guru Pendidikan Agama Islamtidak terlepas dari tujuan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
nilai agama serta moral. Hal ini yang mencegah remaja melakukan
tindakan-tindakan amoral.3
prosesnya yaitu: guru, peserta didik, materi ajar dan lain sebagainya. Guru
2
Ibid.
3
Iredho Fani Reza, Hubungan antara Reliusitas Dengan Moralitas Pada remaja di
Madrasah Aliyah humanitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol,X no.2 Agustus 2013, hal. 56
peningkatan dan kemajuan dair praktis pendidikan Agama Islam di
sekolah.4
seperti keluarga yang berantakan, anak yatim dan piatu, seta keluarga
pembelajaran secara efektif dan juga psikologis siswa itu sendiri. Untuk
mencegah deprsi atas masalah yang bisadatang kapan saja, perlu dilakukan
siswa.
dalam setiap cobaan yang datang dan juga menjadi pribadi yang teguh
4
Budi Gautama, Solusi dalam Menghadapi Permasalahn Remaja, Jurnal Hikmah, Vol
VII 102 No. 01 Januari 2013, hal 102.
tersebut dengan baik dalam bentuk pemahaman maupun pemberian contoh
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan, hal ini tentu dapat dipahami
setelah seseorang mempelajari hal tersebut, dan dalam kasus remaja ini
penelitian ini.
B. Penegasan istilah
tentang guru, maka guru memiliki peran yang kompleks terhadap para
suri tauladan dalam diri guru. Untuk mendukung kopetensi ini, maka
pedagogis.
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional hal.1
kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus mampu menguasai suasana
peserta didik mampu memahami apa yang harus dilakukan dan apa
juga pada segi afektif dan psikomotorik siswa. Oleh karena itu, peran
siswa.6
6
Abd. Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam Paradigma Baru Pendidikan
Hadhar Berbasis Integral- Interkonektif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011) hal. 12
belajar dan pembelajaran di dalam kelas. Guru perlu memiliki kontrol,
pembelajaran. Dalam hal ini, gurulah yang memegang kendali atas apa
siswa7
Guru adalah orang tua kedua di sekolah bagi para peserta didik.
didik dalam bersikap. Guru PAI memiliki beban yang lebih berat pada
7
Sulaiman Saat, Guru: Status dan Kedudukan di Sekolah dan Dalam Masyarakat,
Auladuna Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Vol. 1 no. 1 Juni 2014,
hal.107
maka ia akan mengalami setres negatif atau yang disebut dengan
distress.8
Stres dapat terlihat dari respon psikis dan fisik yang tampak
dalam diri siswa sesuai dengan tahapan stres yang dimilinya. Untuk
kepribadian dan karakter tersebut tidak hanya dilakukan oleh siswa itu
dalam pribadi siswa yang kuat dan mampu menghadapi msalah dan
coban tersebut sekalipun. Oleh karena itu, guru tidak hanya berperan
(being).10
2. Resiliensi
8
Rafy Saputri, Psikologi Islam: Tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009) hal. 418
9
Zahrotul Uyun, Resiliensi dalam Pendidikan Karakter, Prosiding seminar Nasional
Psikologi Islam 2012, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 21 April 2012,
hal.207
10
M. Saekan Muchith, Guru PAI yang profesional, Quality Vol 4, hal.220
Adalah kemampuam atau kapsitas insani yang dimiliki seseorang,
yang wajar untuk diatasi. Resiliensi dapat membuat hidup lebih kuat .
perkembangan sosial.11
sepanjang hidupnya.
Dalam islam konsep resiliensi sejalan denga sikap sabar, hijrah, ikhtiar,
11
Desmita, psikologi perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosada Karya,2013), hlm.
228
12
Erlina Lisyanti Widuri, Regulasi Emosi dan Resiliensi pada Mahasiswa Tahun
Pertama, Humanitas Vol.IX no.2 Agustus 2012 hal.149
13
Subandi, sabar: sebuah konsep psikologi, jurnal psikologi, Volume 38 No. 2,2011, hal.
C. PERMASALAHAN
1. IDENTIFIKASI MASALAH
resiliensi
2. PEMBATASAN MASALAH
Peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini agar lebih terarah dan
penanaman nilai resiliensi dalam PAI termuat dalam materi (1) Ikhtiar
3. PERUMUSAN MASALAH
Pekanbaru?
Pekanbaru?
1. TUJUAN PENELITIAN
Juara Pekanbaru
2. Manfaat penelitian
1. Kegunaan teoritis
Agama Islam dan resiliensi siswa, oleh karena itu peneliatian ini juga
2. Kegunaan praktis
psikomotorik siswa.
b. Bagi guru
c. Bagi orangtua
d. Bagi pembaca