Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM LUAR SEKOLAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Islam Luar
Sekolah.

Dosen Pengampu :

M. Bakhrudin, M.Pd.

Oleh :

Burhana Izza Mantovani 20181550025

Melly Agustina Nilasari 20181550029

Annas Ahsanul Kholiqin 20181550019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
berkat anugerah dari-Nya, kami mampu menyelesaikan makalah dengan tema Konsep Dasar
Pendidikan Islam Luar Sekolah. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk kepada kita ke jalan yang sebenar-
benarnya yaitu berupa ajaran agama islam yang begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi
alam semesta.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Islam Luar
Sekolah. Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran pembangun demi penyempurnaan makalah
ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi harapan
bagi penulis dan pembaca. Aamiin.

Surabaya, 30 September 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Definisi Pendidikan Islam Luar Sekolah 2
B. Konsep Pendidikan Islam Luar Sekolah 3
C. Fungsi Pendidikan Islam Luar Sekolah 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam luar sekolah atau yang biasa dikenal dengan pendidikan non
formal merupakan jenis pendidikan Islam informal, namun sistem pembelajarannya di
luar sekolah, bukan berarti tidak mengarah pada tujuan Pendidikan Nasional dan
Standar Pendidikan Nasional (SNP), akan tetapi tetap mengarah terhadap tujuan
pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Pendidikan Agama Islam non formal
merupakan pendidikan yang disahkan oleh Undang-Undang dan diatur melalui
Peraturan pemerintah No. 55 Tahun 2007, yang dilaksanakan sendiri ataupun sebagai
suatu bagian yang penting dalam pendidikan formal dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan nasional dan untuk merespon tuntutan perubahan zaman.1
Latar belakang berdirinya pendidikan Islam Non formal sendiri yaitu
pendidikan yang lebih luas didasarkan atas niat dan motivasi masyarakat dalam
rangka ingin mempelajari nilai-nilai Islam, hal tersebut dapat diketahui dari
pelaksanaannya selama ini yang lebih ditekankan pada upaya membangun
pengetahuan siswa/peserta didiknya dengan menitik beratkan pada internalisasi nilai
iman, Islam dan ihsan.
Adanya pendidikan Islam non formal ini sangat penting untuk meningkatkan
sistem pelaksanaannya, sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan, baik dari sistem
kelembagaan, kurikulum, pembelajaran, maupun perbaikan dari para pendidik dan
pengelolanya. Karena pendidikan Islam non formal sangat diperlukan untuk
meningkatkan kebutuhan mereka, maka pendidikan Islam non formal perlu
ditingkatkan seoptimal mungkin. Untuk lebih dalam kita akan membahas tentang
pengertian, konsep, dan tujuan Pendidikan islam luar sekolah di bawah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan islam luar sekolah?
2. Bagaimana konsep pendidikan islam luar sekolah?
3. Apa fungsi dan tujuan pendidikan islam luar sekolah?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian pendidikan islam luar sekolah
2. Untuk menjelaskan konsep pendidikan islam luar sekolah
3. Untuk menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan islam luar sekolah

1
Hindama Ruhyanani, Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal Di Indonesia. Jurnal: PEDAGOGY
Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 hl. 38-39 ISSN 2354-6948
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan Islam Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi
yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi,
pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan
kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam
lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.
Berikut ini pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi.
Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan
kemampuan pada seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan
cita-cita Islam, karena Islam telah menjiwai dan mewarnai corak
2
kehidupannya.
Sedang menurut Marimba Pendidikan Islam yaitu Bimbingan jasmani
dan rohani berdasarkan hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian
utama menurut ajaran Islam.
Menurut Komunikasi Pembaruan Nasional Pendidikan bahwa Pendidikan luar
sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan
terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan
maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan
mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan
baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga,
pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya. 3
Sedangkan menurut Joesoef Sulaiman mengutif pendapat PHILLIPS H.
COMBS, mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan
pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik
tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang
dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan belajar.  4
Jadi menurut penulis bahwa Pendidikan Islam luar sekolah adalah dimana setiap
kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan
seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan atau bimbingan sesuai dengan
kebutuhan hidup.

2
Rifin, Imron., Sonhadji Ahmad dkk. (1996). Penelitian Kualitatif Dalam Ilmuilmu sosial dan keagamaan.
Malang: Kalimasahada Press.
3
Faisal Sanapiah. Pendidikan Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan
Nasional,Surabaya : Usaha Nasional,1981, hlm:45
4
Joesoef Sulaiman. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm 32

2
B. Konsep Pendidikan Islam Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah merupakan konsep yang muncul dalam studi
kependidikan.5 Pelaksanaan pendidikan diluar jalur formal sangatlah beragam yang
disebut Pendidikan Nonformal (pendidikan luar sekolah). Pendidikan Islam luar
sekolah ini mengatasi masalah pendidikan diluar jalur formal, yaitu dimulai dari
PAUD, TPQ, Perberdayaan masyarakat, Kursus dan masih banyak lagi satuan dari
pendidikan luar sekolah yang berkaitan degan islam ini.
Pendidikan Islam Luar Sekolah (PILS) merupkan Pendidikan Islam yang setiap
kegiatan terorganisasi dan sitematis, diluar sistem persekolahan yang mapan,
dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih
luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani anak-anak tertentu di dalam mencapai
tujuan belajarnya.6
Penyelenggaraan pendidikan luar sekolah ini tidak terikat oleh jam pelajaran
sekolah, dan tidak ada penjenjangan sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan
dimana saja; dan tergantung kepada kesempatan yang dimiliki oleh para anggota
masyarakat dan para penyelenggara pendidikan agama Islam pada masyarakat itu
sendiri. Pandangan senada berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional bahwa
pendidikan non formal yang deselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat.
Pendidikan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi di dalam keluarga dan di
tengah kehidupan masyarakat luas seperti di lembaga pendidikan, di tempat kerja, di
tengah pergaulan, dan di tempat-tempat lain yang tidak disengaja untuk pendidikan.
Pendidikan di sekolah cenderung disebut sebagai pendidikan formal, pendidikan di
keluarga sering disebut pendidikan informal, dan pendidikan di tengah masyarakat
sering disebut sebagai pendidikan nonformal.
Proses pendidikan sebetulnya dapat terjadi atas atau tanpa bantuan orang lain.
Setiap manusia secara sadar atau tidak, sedikit atau banyak secara alamiah pasti
melakukan kegiatan belajar disepanjang hayatnya baik secara intensif ataupun tidak
intensif. Bagian yang paling inti dari kegiatan pendidikan adalah belajar. Pendidik
hanya bisa membantu seseorang untuk belajar, sedangkan yang mengubah dan atau
yang mengembangkan potensi diri tidak lain adalah peserta didik sendiri. Kegiatan
mendidik dan belajar dapat dilakukan oleh siapapun, dimanapun, kapanpun, dan
mengenai hal apapun.  Karena itu pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang
untuk dapat mengoptimalisasi kehidupannya dan PILS merupakan bidang yang
bertugas untuk melayani pemenuhan kebutuhan belajar tersebut di luar jalur sekolah.
PILS merupakan bidang pendidikan yang menggeluti pengembangan potensi manusia
di luar sistem persekolahan.
5
Sudjana, Pendidikan Luar; Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah & Teori Pendukung Asas,
Bandung: Nusantara Press, 1991. Hlm 12
6
Siti Romlah, SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DI INDONESIA,
PANCAWAHANA: Jurnal Studi Islam Vol.15, No.1, April 2020. Hlm 4

3
Konsep dasar Pendidikan luar sekolah perlu kita ketahui dengan alasan sebagai
konsep dasar yang diperlukan karena merupakan kerangka umum untuk menganalisis
atau sebagai cara menerangkan fenomena-fenomena Pendidikan yang terjadi di
masyarakat.
Konsep Dasar yang Pertama. Pendidikan dipandang sebagai proses belajar
sepanjag hayat manusia. Yang artinya Pendidikan merupakan upaya manusia untuk
mengubah dirinya atau orang lain selama hidupnya terutama dalam bidang agama.
Pendidikan hendaknya lebih dari sekedar akademik atau pengetahuan, tetapi harus
mencakup yang diperlukan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Seperti meliputi
pembentukan sikap, pembentukan nilai-nilai dan aspirasi, informasi tentang berbagai
hal dalam kehidupan, dll.
Konsep Dasar yang Kedua. Yaitu kebutuhan belajar minimum yang esensial.
Maksudnya yaitu kebutuhan belajar yang harus diketahui dan dikerjakan oleh anak-
anak baik laki-laki maupun perempuan sebelum mereka merasa bertanggung jawab
sebagai orang dewasa. Karena setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan
minimum berupa pengetahuan, skill, dan sikap yang baik untuk menjadi manusia
dewasa yang efektif.
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Islam Luar Sekolah
Pendidikan Islam luar sekolah memiliki fungsi dalam berbagai kaitan dengan
kegiatan pendidikan sekolah, dengan dunia kerja dan kehidupan. Kaitannya dengan
pendidikan sekolah, fungsi PLS adalah sebagai substitusi, komplemen, dan suplemen.
Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan yang
menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Sedangkan kaitannya dengan
kehidupan, PLS berfungsi sebagai upaya untuk bertahan hidup dan mengembangkan
kehidupan seseorang. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Fungsi PLS sebagai substitusi pendidikan sekolah
Substitusi atau pengganti mengandung arti bahwa PLS sepenuhnya
menggantikan pendidikan sekolah bagi peserta didik yang karena berbagai
alasan tidak bisa menempuh pendidikan sekolah. Materi pelajaran yang
diberikan adalah sama dengan yang diberikan di pendidikan persekolahan.
Contoh: pendidikan kesetaraan yaitu Paket A setara SD untuk anak usia 7-17
tahun, Paket B setara SLTP bagi anak usia 13-15 tahun, dan Paket C setara
SLTA bagi remaja usia SLTA. Setelah peserta didik menamatkan studinya dan
lulus ujian akhir, mereka memperoleh ijazah yang setara SD, SLTP dan SLTA.
2. Fungsi PLS sebagai komplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya
melengkapi apa yang diperoleh di bangu sekolah. Ada beberapa alasan sehingga
materi pendidikan persekolahan harus dilengkapi pada PLS. Pertama, karena
tidak semua hal yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh perkembangan
fisik dan psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah. Dengan
demikian, jalur PLS merupakan wahana paling tepat untuk mengisi kebutuhan
mereka. Kedua, memang ada kegiatan-kegiatan atau pengalaman belajar tertentu
yang tidak biasa diajarkan di sekolah. Misalnya olah raga prestasi, belajar
bahasa asing di SD, dan sebagainya. Untuk pemenuhan kebutuhan belajar

4
macam itu PLS merupakan saluran yang tepat. Bentuk-bentuk PLS yang
berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah dapat berupa kegiatan yang
dilakukan d sekolah, seperti kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, latihan drama,
seni suara, PMR) atau kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan
terakhir ini dilakukan oleh lembaga-lembaga PLS yang diselenggarakan
masyarakat dalam bentuk kursus, kelompok belajar dan sebagainya.
3. Fungsi PLS sebagai suplemen pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah sebagai suplemen berarti kegiatan pendidikan yang
materinya memberikan tambahan terhadap materi yang dipelajari di sekolah.
Sasaran populasi PLS sebagai suplemen adalah anak-anak, remaja, pemuda atau
orang dewasa, yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah tertentu
(SD sampai PT). Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap-sikap tertentu sebagai tambahan pendidikan yang tidak diperoleh di
sekolah? Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung
sangat cepat,sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh karena itu,
lulusan pendidikan sekolah perlu menyesuaikan pengetahuan dan
keterampilannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukannya melalui PLS.
Kedua, pada umumnya lulusan pendidikan sekolah belum sepenuhnya siap
terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan tersebut perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diminta oleh dunia kerja melalui PLS.
Ketiga, proses belajar itu sendiri berlangsung seumur hidup. Walaupun telah
menamatkan pendidikan sekolah sampai jenjang tertinggi, seseorang masih
perlu belajar untuk tetap menyelaraskan hidupnya dengan perkembangan dan
tuntutan lingkungannya.7
Sedangkan tujuan dan fungsi pendidikan islam luar sekolah yaitu untuk
memberikan layanan pendidikan kepada semua warga masyarakat, baik laki-laki
maupun perempuan supaya memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan vokasional, serta
mengembangkan sikap dan kepribadian profesional, sehingga pendidikan luar sekolah
dapat pula berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan seumur hidup. Sehingga di masa
mendatang program pendidikan Islam luar sekolah dapat menjadi pendidikan
alternatif yang dapat memenuhi standar nasional maupun internasional.8
Selain itu, pendidikan Islam luar sekolah juga memiliki tujuan untuk
memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak/belum
pernah sekolah, buta aksara, putus sekolah, dan warga masyarakat yang mengalami
kendala lainnya baik laki-laki maupun perempuan, agar memiliki kemampuan untuk
mengembangkan potensi diri dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan,

7
Dr (C). Irjus Indrawan dkk, PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (Jawa Tengah: Penerbit CV. Pena Persada,
2020), hlm 13-14
8
Siti romlah, Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Islam non formal di Indonesia. PANCAWAHANA: Jurnal
Studi Islam, Vol.15, No.1, April 2020 hlm. 5-6 E-ISSN: 2579-7131.

5
ketrampilan, kecakapan hidup (life skills), serta pengembangan sikap dan kepribadian
professional.
Adapun menurut Husen dan Postlethwaite (1985) menjelaskan bahwasannya
tujuan pendidikan Islam luar sekolah di Indonesia bisa mencontoh seperti negara-
negara yang sedang berkembang yang mempunyai tujuan umum (goals) yang ada
kaitannya dengan peningkatan mobilitas vertikal (upward mobility), latihan untuk
modernisasi angkatan kerja (modernisasi work force), pembangunan pedesaan (fural
development), dan pembinaan berpolitik (political incorporation).9
Tujuan umumnya yaitu untuk memberikan kesempatan peningkatan status
kehidupan bagi mereka. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan luar sekolah,
penduduk miskin dapat menambah ilmu pengetahuan, mempelajari keterampilan kerja
dan usaha sehingga mereka menjadi lebih produktif, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan status sosial-ekonomi dirinya di dalam masyarakat.

9
Ibid

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam luar sekolah adalah dimana setiap kesempatan dimana
terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang
memperoleh informasi, pengetahuan, latihan atau bimbingan sesuai dengan kebutuhan
hidup.
Konsep Dasar yang Pertama. Pendidikan dipandang sebagai proses belajar
sepanjag hayat manusia. Yang artinya Pendidikan merupakan upaya manusia untuk
mengubah dirinya atau orang lain selama hidupnya terutama dalam bidang agama.
Pendidikan hendaknya lebih dari sekedar akademik atau pengetahuan, tetapi harus
mencakup yang diperlukan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Seperti meliputi
pembentukan sikap, pembentukan nilai-nilai dan aspirasi, informasi tentang berbagai
hal dalam kehidupan, dll.
Konsep Dasar yang Kedua. Yaitu kebutuhan belajar minimum yang esensial.
Maksudnya yaitu kebutuhan belajar yang harus diketahui dan dikerjakan oleh anak-
anak baik laki-laki maupun perempuan sebelum mereka merasa bertanggung jawab
sebagai orang dewasa. Karena setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan
minimum berupa pengetahuan, skill, dan sikap yang baik untuk menjadi manusia
dewasa yang efektif.
Pendidikan Islam luar sekolah memiliki fungsi dalam berbagai kaitan dengan
kegiatan pendidikan sekolah, dengan dunia kerja dan kehidupan. Kaitannya dengan
pendidikan sekolah, fungsi PLS adalah sebagai substitusi, komplemen, dan suplemen.
Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan yang
menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Sedangkan kaitannya dengan
kehidupan, PLS berfungsi sebagai upaya untuk bertahan hidup dan mengembangkan
kehidupan seseorang.
Tujuan umumnya yaitu untuk memberikan kesempatan peningkatan status
kehidupan bagi mereka. Hal ini dikarenakan melalui pendidikan luar sekolah,
penduduk miskin dapat menambah ilmu pengetahuan, mempelajari keterampilan kerja
dan usaha sehingga mereka menjadi lebih produktif, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan status sosial-ekonomi dirinya di dalam masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dr (C). Irjus Indrawan dkk, PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. 2020. Jawa Tengah: Penerbit
CV. Pena Persada.
Ruhyanani Hindama, Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal Di Indonesia. Jurnal:
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948
Rifin, Imron., Sonhadji Ahmad dkk. (1996). Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-ilmu sosial
dan keagamaan. Malang: Kalimasahada Press.
Romlah Siti, (2020) SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ISLAM NON
FORMAL DI INDONESIA, PANCAWAHANA: Jurnal Studi Islam Vol.15, No.1.
Sanapiah Faisal. (1981) Pendidikan Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan
Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.
Sulaiman Joesoef. (2004) Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, (1991) Pendidikan Luar; Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah &
Teori Pendukung Asas, Bandung: Nusantara Press.

Anda mungkin juga menyukai