Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI KONSELING

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Konseling”

Dosen Pengampu : Asep Muamar Fauzi, MA

Disusun Oleh :

Neni Nurwahidah 191102014025

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ‘ULAMA

(STITNU) AL FARABI PANGANDARAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu dengan judul “Psikologi Konseling”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan, hal ini disebabkan karena adanya kelemahan, keterbatasan
kemampuan penulis serta minimnya sumber-sumber yang didapat penulis.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih & rasa hormat kepada Bapak Asep Muamar Fauzi,
MA selaku Dosen mata kuliah Psikologi Konseling yang telah membekali ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini
banyak memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulis.

Parigi, 28 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II.......................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian Konseling Islami..........................................................................
B. Ciri-ciri Konseling Islami..............................................................................
C. Perbedaan Konseling, Bimbingan dan Psikoterapi........................................

BAB III......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................

Kesimpulan .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan
perasaan. Dengan bekal itulah manusia disebut sebagai makluk yang
paling sempurna dan diamanati oleh sang pencipta sebagai pemimpin di
bumi ini. Akan tetapi seiring dengan bekal akal, pikiran dan perasaan itu
pula manusia diselimuti oleh berbagai macam masalah, bahkan ada yang
mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk dengan segudang
masalah (human with multiproblem). Dengan berbagai masalah  itu ada
yang bisa mereka atasi dengan sendirinya atau  mereka memerlukan
bantuan orang lain (konselor) untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Dan pemberian bantuan dari orang yang ahli (konselor) kepada individu
yang membutuhkan (klien) itulah yang dinamakan “konseling”
Dalam memecahkan masalahnya, manusia memiliki banyak pilihan
cara, salah satunya adalah dengan cara islam. Mengapa islam? Karena
islam mengatur seluruh aspek  kehidupan manusia tak terkecuali
berkenaan dengan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konseling Islam?
2. Apa ciri-ciri Konselig Islam?
3. Apa perbedaan antara Konseling, Bimbingan dan Psikterapi?

C. Tujuan
1. Untuk megetahui pegertia Konseling islam
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Konseling Islam
3. Untuk mengetahui perbedaan antara Konseling, Bimbigan dan
Psikoterapi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian Konseling Islami
Konseling islam adalah bentuk respon kontemprer yang sama
dengan pendekatan terapeutik lainnya, tetapi didasarka pada pemahaman
islam tentang sifat manusia yang memasukan spiritualitas pada proses
terapi.1
Dalam literature bahasa arab kata konseling disebut al-
irsyad atau al-istisyarah, dan kata bimbingan disebut at-taujih. Dengan
demikian guidance dan conseling  dialih bahasakan menjadi at-taujih wa
al-irsyad atau at-taujih wa al istisyarah.
Pada hakikatnya konseling islami bukanlah merupakan hal baru
tetapi ia telah ada bersamaan dengan diturunkanNya ajaran islam kepada
Rasulullah Saw untuk pertama kali. Ketika itu ia merupakan alat
pendidikan dalam system pendidikan islam yang dikembangkan oleh
rasulullah secara spiritual bahwa Allah memberi petunjuk (bimbingan)
bagi peminta petunjuk.
Pada seminar Bimbingan dan Konseling islami yang
diselenggarakan oleh UII di Yogyakarta pada tahun 1985 dirumuskan
bahwa konseling islami adalah proses pemberian bantuan terhadap
individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat. 2

         M.D Dahlan mengemukakan bahwa konseling islami adalah:


bimbingan kehidupan yang intinya tertuju kepada realisasi do’a rabbana
atina fi ad-dunya hasanah wa fil al-akhirati hasanah wa qina ‘azaba an-
nar. berisikan rintisan jalan kearah penyadaran kepribadian manusia
sebagai makhluk Allah, dengan menumbuhkan rasa tentram dalam hidup
karena selalu merasa dekat dengan Allah dan ada dalam lindungannya.

1
G.Hussein Rasool, Konselig Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2019),hal.26
2
Syaiful Akhyar, Konseling Islami Dan Kesehatan. (bandung:media perintis,2011),hal. 63
B. Ciri-ciri Konseling Islami
Ciri khas konseling islam yang sangat mendasar adalah, sebagai
berikut:
1. Berparadigma kepada wahyu dan ketauladanan para Nabi, Rasul dan
ahli warisnya.
2.   Hukum konselor memberikan konseling kepada konseling klien, dan
konseling klien yang meminta bimbingan kepada konselor adalah
wajib dan suatu keharusan bahkan merupakan ibadah.
3. Akibat konselor menyimpang dari wahyu dapat berakibat fatal bagi
dirinya sendiri maupun klien dan Allah SWT menghukumi mereka
sebagai orang yang mendustakan agama (kafir), melanggar agama
dengan sengaja, terang-terangan (zhalim), dan mengabaikan agama
(fasiq).
4. Sistem konseling islam dimulai dengan berpengaruh kepada kesadaran
nurani dengan membacakan ayat-ayat Allah setelah itu baru
melakukan proses terapi dengan membersihkan dan mensucikan
sebab-sebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan, kemudian
setelah tampak dalam cahaya kesucian dalam dada (qalb), akal fikiran
dan kejiwaan, baru proses bimbingan dilaksanakan dengan
mengajarkan pesan-pesan Al-Qur’an dalam mengantarkan individu
kepada perbaikan-perbaikan diri secara esensial dan diiringi dengan
Al-Hikmah, yaitu rahasia-rahasia dibalik segala pristiwa yang terjadi
di dalam hidup dan kehidupan.
5. Konselor sejati dan utama menurut konseling islam adalah mereka
yang dalam proses kehidupan selalu dibawah bimbingan atau pimpinan
Allah dan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.
C. Perbedaan antara Konseling, Bimbingan dan Psikoterapi

Perbedaa Bimbingan Konseling Psikoterapi


n
Jenis Bantuan non material, Bantuan non material Bantuan psikis.
Bantuan berupa pemberian (bantuan psikologis).
informasi atau orientasi.
Pihak 1. Seseorang yang
yang menguasai suatu
terlibat bidang tertentu.
2. Individu yang
membutuhkan
informasi atau
bimbingan.
3. Konselor.
4. Konselir.
5. Para ahli
kejiwaan.
6. Individu yang
mengalami
gangguan
kejiwaan
(kesehatan
mentalnya
terganggu).

Tujuan Memberikan informasi 1. Pemahaman diri. Menyembuhka


dan orientasi tertentu 2. Penerimaan diri. n atau
kepada individu yang 3. Pengelolaan diri. menghilangkan
membutuhkan. 4. Mengoptimalkan gangguan
potensi dan kejiwaan yang
kemampuan diderita oleh
konseli. pasien.
5. Pemecahan
masalah.
6. Aktualisasi diri.
7. Mengubah KES T
(Kehidupan Efektif
Sehari-hari
Terganggu)
menjadi KES
(Kehidupan Efektif
Sehari-hari).

Proses 1. Biasanya
menggunakan
metode ceramah.
2. Normatif.
3. Wawancara
konseling sebagai
alat utama.
4. Berkelanjutan.
5. Normatif.
6. Menggunakan
obat penenang.
7. Berkelanjutan
hingga gangguan
kejiwaan hilang.

Tahapan 1. Membina Mengikuti


hubungan baik. tahapan dokter
2. Menyampaikan spesialis
materi gangguan
bimbingan. kejiwaan.
3. Menyampaikan
tujuan pemberian
materi bimbingan
(informasi).
4. Kegiatan inti.
5. Evaluasi.
6. Membina
hubungan baik
(rapport).
7. Explorasi
masalah.
8. Merumuskan
tujuan.
9. Merencanakan
bantuan.
10. Evaluasi, tindak
lanjut.

Hasil Individu memiliki 1. Individu yang Gangguan


(output) pemahaman terhadap mandiri. kejiwaan yang
suatu informasi yang ia 2. Mencapai KES diderita oleh
butuhkan, sehingga ia (Kehidupan Efektif pasien hilang
mampu memutuskan apa Sehari-hari). (sembuh).
yang harus ia lakukan 3. Terpecahkannya
terhadap hasil informasi suatu masalah yang
tersebut. dihadapi individu.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Ciri-ciri konseling islami adalah :
1. Berparadigma kepada wahyu dan ketauladanan para Nabi, Rasul dan
ahli warisnya.
2. Hukum konselor memberikan konseling kepada konseling klien, dan
konseling klien yang meminta bimbingan kepada konselor adalah
wajib dan suatu keharusan bahkan merupakan ibadah.
3. Akibat konselor menyimpang dari wahyu dapat berakibat fatal bagi
dirinya sendiri maupun klien dan Allah SWT menghukumi mereka
sebagai orang yang mendustakan agama (kafir), melanggar agama
dengan sengaja, terang-terangan (zhalim), dan mengabaikan agama
(fasiq).
4. Sistem konseling islam dimulai dengan berpengaruh kepada kesadaran
nurani dengan membacakan ayat-ayat Allah
5. Konselor sejati dan utama menurut konseling islam adalah mereka
yang dalam proses kehidupan selalu dibawah bimbingan atau pimpinan
Allah dan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh


orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan  konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Psikoterapi merupakan usaha seorang terapis untuk memberikan
suatu pengalaman baru bagi orang lain. Pengalaman ini dirancang untuk
meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengelola distres subjektif.
Ini tidak dapat mengubah problem pasien yang ada.Tetapi dapat
meningkatkan penerimaan diri sendiri, membolehkan pasien untuk
melakukan perubahan kehidupan dan menolong pasien untuk mengelola
lingkungan secara lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA

G. Hussein Rasool, (2019), Konseling Islami,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://wahidahalhabsyi.blogspot.com/2016/05/pengertian-dan-ciri-ciri-
konseling-islam.html

https://ulfahhany.wordpress.com/2014/10/15/konseling-psikoterapi-dan-
bimbingan

Anda mungkin juga menyukai