Anda di halaman 1dari 56

DI SUSUN OLEH :

Ruslawati, S.Pd.
NIP. 19640617 198902 2 001

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI

SEKOLAH MENENGAHLEMBAR PENGESAHAN


PERTAMA NEGERI 2 GUNUNGWUNGKAL

(SMPN 2 GUNUNGWUNGKAL)
Jl. Tayu-Puncel Km.8 Desa Alasdawa Dukuhseti Pati

1
Program Bimbingan dan Konseling Kelas 9 SMP Negeri 2 Gunungwungkal
tahun pelajaran 2016/2017 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................

Koordinator BK Guru BK

Susilo, S.Pd. Ruslawati, S.Pd.


NIP. 19680827 200501 1 007 NIP. 19640617 198902 2 001

Mengetahui
Kepala Sekolah

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19680321 199301 2 001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2016/2017.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan bahwa program bimbingan dan konseling terdiri dari program
tahunan yang meliputi program semester, rencana pelaksanaan layanan (RPL),
dan yang lainnya. Dalam konteks seperti itu, maka guru Bimbingan dan konseling
perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun need assesmen untuk mengungkap kebutuhan riil peserta didik dan
pihak-pihak lain yang terkait. Harapannya tercapainya kemandirian peserta didik
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Selanjutnya, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan program
layanan bimbingan dan konseling ini tidak dapat berhasil dan terlaksana tanpa
bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 2
Gunungwungkal ;
2. Bapak Susilo, S.Pd. selaku Koordinator BK SMP Negeri 2 Gunungwungkal ;
3. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Gunungwungkal .
Akhirnya, kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari
teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam
menyusun buku program Bimbingan dan Konseling pada masa-masa yang akan
datang. Wassalam.

Dukuhseti, Juli 2016

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... 1


Lembar Pengesahan ....................................................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................................................ 4
Daftar Tabel .................................................................................................................... 5
Daftar Lampiran ............................................................................................................. 6
A. Rasional .................................................................................................................. 7
B. Dasar Hukum .......................................................................................................... 9
C. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling ................................................................ 11
D. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik ........................................................................ 12
E. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling ........................................................... 13
F. Komponen Program ................................................................................................ 17
G. Bidang Layanan ...................................................................................................... 21
H. Rencana Operasional .............................................................................................. 23
I. Pengembangan Tema .............................................................................................. 29
J. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut ...................................................................... 30
K. Sarana dan Prasarana .............................................................................................. 30
L. Rencana Anggaran .................................................................................................. 31
M. Program Semesteran Bimbingan dan Konseling .................................................... 32
N. Penutup ................................................................................................................... 40

DAFTAR TABEL

4
Tabel 1. Deskripsi Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling .............................. 13
Tabel 2. Rumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling ..................................... 16
Tabel 3. Alokasi Waktu Perhitungan Jumlah Jam Layanan Bimbingan Konseling ....... 21
Tabel 4. Rencana Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling ................................... 24
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Program Bimbingan dan Konseling ..................................... 26
Tabel 6. Pengembangan Tema Layanan Bimbingan dan Konseling .............................. 29
Tabel 7. Kebutuhan Sarana Layanan Bimbingan dan Konseling ................................... 30
Tabel 8. Rencana Anggaran Layanan Bimbingan dan Konseling .................................. 31
Tabel 9. Program Semesteran Layanan Bimbingan dan Konseling ............................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

5
1. Surat Keputusan Pembagian Tugas Mengajar/Membimbing
2. Hasil Assesment – Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik
3. Daftar Peserta Didik Asuh
4. Angket Kebutuhan
5. Hasil Analisis Asessment
6. Dan lain-lain SESUAI KEBUTUHAN

PROGRAM TAHUNAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

6
A. Rasional
Pengembangan potensi menjadi kompetensi hidup memerlukan sistem
pelayanan pendidikan di sekolah yang tidak hanya mengandalkan pelayanan
pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja. Akan tetapi
juga pelayanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukasi melalui
pelayanan Bimbingan dan Konseling. Berbagai aktivitas Bimbingan dan
Konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi
hidup peserta didik yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik,
terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik betul-betul mencapai
kompetensi perkembangan atau pola perilaku dalam kondisi yang
diharapkan.
Dalam perspektif seperti ini, layanan bimbingan dan konseling menjadi
semakin dibutuhkan terutama dalam menghadapi tantangan internal ke
depan, yaitu bahwa pada tahun 2045 Indonesia diharapkan memiliki sumber
daya manusia (SDM) dalam kategori Generasi Emas, yaitu generasi
produktif, inovatif, kreatif, dan afektif. Di samping itu generasi Indonesia
harus memiliki minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan yang sesuai dengan bakat dan minatnya, serta rasa tanggung
jawab terhadap lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan upaya pendidikan, pernyataan di atas sejalan
dengan makna pendidikan yang termaktub dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1, bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sejalan dengan paparan di atas, SMP Negeri 2 Gunungwungkal sebagai
satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan
dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi
perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan
pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif)
merupakan wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan
bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis

7
data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan
bimbingan dan konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan
kepala sekolah, guru, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-
pihak terkait begitu juga sebaliknya.
Keberadaan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan nasional
di Indonesia dijalani melalui proses panjang sejak kurang lebih 48 tahun yang
lalu. Pada saat ini keberadaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam
setting pendidikan, khususnya persekolahan, telah memiliki legalitas yang
kuat dan menjadi bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pelayanan
bimbingan dan konseling telah mendapat tempat di semua jenjang
pendidikan mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi.
Lebih daripada itu, peserta didik pada jenjang SMP adalah individu yang
sedang berkembang. Untuk mencapai perkembangan optimal, potensi-
potensi peserta didik perlu difasilitasi melalui berbagai komponen pendidikan,
yang salah satu di antaranya adalah layanan bimbingan dan konseling. Setali
tiga uang, bimbingan dan konseling saat ini merupakan upaya
pengembangan potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik berhak
mendapatkan layanan bimbingan dan konseling agar potensi-potensi positif
yang mereka miliki berkembang optimal. Pengembangan potensi- potensi
positif memungkinkan individu mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian,
paradigma bimbingan dan konseling ini tidak mengabaikan layanan-layanan
yang berorientasi pada pencegahan (preventif) dan pengatasan masalah
(kuratif).
Upaya mewujudkan potensi peserta didik/konseli menjadi kompetensi
dan prestasi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan integratif.
Kompetensi hidup dikembangkan secara isi-mengisi atau komplementer
antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata
pelajaran dalam satuan pendidikan. Setiap peserta didik memiliki potensi
(kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik), latar belakang
keluarga, serta pengalaman belajar yang berbeda-beda. Hal ini
menyebabkan peserta didik/konseli memerlukan layanan pengembangan
yang berbeda-beda pula.
Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, baik fisik, psikis, maupun sosial. Sifat yang melekat pada
lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan

8
dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta
didik/konseli. Oleh sebab itu, p roses penyesuaian diri akan optimal jika
difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong peserta didik/konseli
mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, belajar dan karir.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan
dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi dan misi
SMP Negeri 2 Gunungwungkal secara khusus. Penyusunan program
bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan
berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di
sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.
Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan
layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi peserta
didik di SMP Negeri 2 Gunungwungkal secara optimal. Implikasinya adalah
tercapainya layanan bimbingan dan konseling yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik dalam
berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab.

B. Dasar Hukum
Landasan yuridis dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling di SMP Negeri 2 Gunungwungkal adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

9
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya:
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

10
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik,
Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang
Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
Melalui Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan Melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang
Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Sekolah.

C. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling


1. Visi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 2 Gunungwungkal
Terwujudnya generasi prima dalam kehidupan pribadi dan sosialnya
melalui pelayanan bantuan dalam pengentasan masalah agar peserta
didik berkembang secara optimal, berpegang pada imtaq, unggul dalam
prestasi, berpijak pada karakter bangsa dan nasionalisme, serta bersikap
komunikatif, kreatif, santun, berbudaya, berwawasan lingkungan.
2. Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 2 Gunungwungkal
a. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
berorientasi pada upaya-upaya pencegahan (preventif) dan
pengatasan masalah (kuratif).

11
b. Mengembangkan layanan bimbingan dan konseling melalui
pembentukan perilaku afektif - normatif dalam kehidupan keseharian
dan masa depan bagi peserta didik.
c. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi peserta didik dalam
melaksanakan penyesuaian terhadap lingkungan sekolah/madrasah,
keluarga dan masyarakat.
d. Memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik dengan mengacu
pada standarisasi kompetensi dan kemandirian peserta didik.

D. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik


Dalam menjalankan tugasnya, guru bimbingan dan konseling memiliki
kewajiban terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).
Tujuan diselenggarakannya need assesmen adalah untuk mengetahui
kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Kebutuhan (DCK),
Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat
Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS).
Selain itu, penyusunan program juga mempertimbangkan dari masukan-
masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan peserta didik. Angket daftar kebutuhan peserta
didik di SMP Negeri 2 Gunungwungkal , di susun bersama-sama oleh guru
Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan DCM.
Adapun deskripsi kebutuhan peserta didik dapat di sampaikan
sebagaimana tersebut dalam tabel 1. yang terdapat di bawah ini:

Tabel 1.
Deskripsi Kebutuhan
Layanan Bimbingan dan Konseling

Bidang Hasil Asesmen


Rumusan Kebutuhan
Layana Kebutuhan
n
Pribadi Bertingkah dan Penerimaan diri terhadap
berperan sesuai jenis peran sesuai jenis kelamin
kelamin

12
Menghapus pikiran Penerimaan terhadap keadaan
negatif terhadap diri
diri secara positif
sendiri
Ingin lebih rajin beribadah Kebiasaan beribadah
sehari0hari
Ragu terhadap cita-cita Kemampuan mengekspresikan
cita-cita sesuai kemampuan
diri

Kebiasaan Kesadaran tentang keragaman


memperlakukan orang latar belakang individu yang
lain tanpa melihat latar mendasari pergaulan
belakang
Sosial Interaksi dengan lawan jenis
sesuai dengan etika dan
Interaksi dengan lawan
norma yang berlaku.
jenis

Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan baik


Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang
pelajaran efektif
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi
Karir Bingung dengan Pemahaman ragam
ragam kegiatan dan kegiatan dan pekerjaan
Kurang memahami
pekerjaan disekitar sikap Pemahaman
disekitar sikap positif
positif terhadap jenis terhadap jenis pekerjaan
pekerjaan
E. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Secara praksis, tujuan yang hendak dicapai dari diselenggarakannya
pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang
akan dating; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan
kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan
tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau
peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan
dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4)
memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan

13
kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat
bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk
membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-
sosial konseli adalah :
b. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada
umumnya.
c. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-
masing.
d. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
e. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan; baik fisik maupun psikis.
f. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain.
g. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
h. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
i. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
j. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,
atau silaturahim dengan sesama manusia.
k. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

14
l. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik
(belajar) adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses
belajar yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan
belajar yang diprogramkan.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu,
dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam
rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.

15
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang
sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia
senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan
yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
h. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan
dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu
memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa
dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karir.
Berdasarkan deskripsi kebutuhan yang telah dirumuskan sebelumnya maka
dapat disampaikan rumusan tujuan layanan sebagaimana tersaji pada tabel
2 di bawah ini.

Tabel 2.
Rumusan Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling
Bidang Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus
Layanan
Pribadi Penerimaan diri terhadap Peserta didik/konseli
peran sesuai jenis kelamin memiliki kemampuan
memahami diri sendiri sesuai
jenis kelamin
Penerimaan terhadap Peserta didik/konseli
memiliki kemampuan
keadaan diri secara positif
mengembangkan pikiran
positif

16
Kebiasaan beribadah Peserta didik/konseli
sehari0hari memiliki kemampuan untuk
lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan YME
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu
mengekspresikan cita-cita merumuskan dan
sesuai kemampuan diri mewujudkan masa depan
Kesadaran tentang Peserta didik/konseli mampu
keragaman latar belakang memahami latar belakang
individu yang mendasari orang lain
Sosial pergaulan
Interaksi dengan lawan Peserta didik/konseli mampu
jenis sesuai dengan etika berinteraksi dengan lawan
dan norma yang berlaku. jenis sesuai dengan etika
Mengelola emosi dengan Peserta
dan normadidik/konseli
yang berlaku.
baik memiliki kemampuan
Belajar Keterampilan belajar yang Peserta didik
mengelola menguasai
emosi dengan
efektif keterampilan belajar yang
Motivasi belajar yang tinggi Peserta
efektif didik/ konseli
memiliki motivasi belajar
Karir Pemahaman ragam Peserta didik/ konseli
yang tinggi
kegiatan dan pekerjaan memiliki Pemahaman ragam
disekitar kegiatan dan pekerjaan
Pemahaman sikap positif disekitardidik/ konseli
Peserta
terhadap jenis pekerjaan mampu memahami sikap
positif terhadap jenis
pekerjaan
F. Komponen Program
Komponen program bimbingan dan konseling, komponen program
bimbingan dan konseling di SMP meliputi: (1) Layanan Dasar, (2) Layanan
Peminatan dan Perencanaan Individual (3) Layanan Responsif, dan (4)
Dukungan sistem.
1. Layanan Dasar.
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan mereka. Layanan tersebut merupakan inti pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan sekitar perencanaan dan
eksplorasi karir, pengetahuan tentang diri dan orang lain, dan
perkembangan belajar.

17
Identifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik/konseli (yang
dikumpulkan melalui asesmen kebutuhan dan melalui asumsi teoretik),
harapan-harapan sekolah, harapan orang tua dan harapan
masyarakat. Berdasarkan identifikasi tersebut, deskripsikan
kebutuhan-kebutuhan, kemudian tuangkan kebutuhan-kebutuhan
dalam topik-topik layanan yang dibutuhkan oleh seluruh peserta
didik/konseli.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta
didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan mulai dari
penciptaan untuk menyenangi terhadap mata pelajaran kelompok
peminatan dan bidang keahlian/ kejuruan, memiliki cita-cita pendidikan
dan jenis pekerjaan, sinkronisasi antara cita-cita pendidikan dan jenis
pekerjaan dengan mata pelajaran yang cenderung disenangi, dan
pada awal semester 6 mampu menetapkan peminatannya. Layanan
peminatan perlu dilakukan sinergi kerja antar pendidik dalam satuan
pendidikan dan kerjasama satuan pendidikan SMA dan Pendidikan
Agama. Lanjutan dari pendidikan SMP tersebut dapat juga mulai
diberikan secara garis besar, dan nantinya diperdalam dan diperluas
di pendidikan SMA dan Pendidikan Keagamaan. Rekomendasi
peminatan peserta didik/konseli SMP disusun oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor dengan cara menganalisis data pretasi
akademik dan non akademik di SD dan SMP, minat belajar peserta
didik di SMP serta memperhatikan harapan orang tua. Dapat juga
memperhatikan data hasil tes kecerdasan, bakat, dan minat yang
diselenggarakan di SMP.
Identifikasi peminatan dan perencanaan individual dapat
memfasilitasi peserta didik/konseli memahami potensi dan keadaan
diri, merencanakan masa depan, serta secara individual mampu
memilih dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengembangkan
potensi mereka. Hasil identifikasi tersebut dituangkan ke dalam jabaran

18
mata program.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli dapat berupa
kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor memimpin kolaborasi dengan pendidik pada satuan
pendidikan dan berperan mengkoordinasikan layanan peminatan,
memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang kelanjutan
studi dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan studi lanjut.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta
didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan
bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (1)
layanan intervensi terhadap peserta didik yang mengalami krisis,
peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana
atau peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan penanganan
dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan pencegahan
bagi peserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan
yang tidak bijaksana.
Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan
penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial, dan karir.
Berkaitan dengan tujuan program bimbingan dan konseling di atas, isi
layanan responsif yaitu sebagai berikut. Masalah-masalah yang
berkaitan dengan belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan
penyusunan rencana pelajaran. Dalam masalah yang berkaitan
dengan karir, misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan
penentuan kegiatan penunjang karir, dan kesulitan penentuan
kelanjutan studi. Masalah yang berkaitan dengan perkembangan
sosial antara lain konflik dengan teman sebaya dan keterampilan
interaksi sosial yang rendah. Masalah yang berkaitan dengan
perkembangan pribadi antara lain konflik antara keinginan dan
kemampuan yang dimiliki, dan memiliki pemahaman yang tidak jelas
tentang potensi diri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan

19
untuk mendukung dan meningkatkan (1) staf bimbingan dan
konseling dalam melaksanakan layanan dasar, layanan peminatan
dan perencanaan individual, layanan responsif, dan (2) staf
personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program
pendidikan di sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas
aktivitas manajemen yang menetapkan, memelihara, dan
meningkatkan program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
B e r k a i t a n dengan pelayanan terhadap program bimbingan
dan konseling, komponen dukungan sistem menangani
pengembangan program bimbingan dan konseling yang meliputi
pengelolaan sumberdaya dana, materi, dan fasilitas; pengembangan
staf, pendidikan orang tua, konsultasi dengan guru dan personalia
sekolah yang lain; pemanfaatan sumberdaya masyarakat; hubungan
masyarakat; pengembangan profesional konselor, dan penelitian dan
pengembangan.
Berkaitan dengan program pendidikan yang lain, komponen
dukungan sistem menangani perencanaan perbaikan kualitas sekolah;
aktivitas administratif terkait layanan bimbingan; kerjasama dengan
program pendidikan khusus dan pendidikan kejuruan. Secara
keseluruhan, peran guru bimbingan dan konseling atau konselor
dalam komponen dukungan sistem terutama terdiri atas pengelolaan
dan konsultasi program (Muro & Kottman, 1995).
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor
menentukan komponen layanan, berikutnya yang juga penting
dipertimbangkan adalah porsi waktu dari masing-masing komponen
layanan. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan layanan di atas adalah: apakah
kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu atau terus menerus;
berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program
perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan
kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan
oleh konselor. Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap
jenjang satuan pendidikan didasarkan data hasil asesmen kebutuhan
peserta didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian
besaran persentase dapat berbeda-beda antara satuan pendidikan

20
yang satu dengan yang lainnya, karena sangat tergantung hasil
asesmen kebutuhan.
Berbekal pedoman di atas serta memperhatikan deskripsi
kebutuhan, maka dapat dirumuskan alokasi waktu seperti tabel 3 di
bawah ini:

Tabel 3.
Alokasi Waktu Perhitungan Jumlah Jam
Layanan Bimbingan dan Konseling
Program Persentase Contoh Perhitungan
Layanan Dasar 35Waktu
– 45% waktu/Jam
35% X 24 = 8,4
Layanan Peminatan dan 15 – 25% 25% X 24 = 6,0
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 25 – 35% 25% X 24 = 6,0
Dukungan Sistem 10 – 15% 15% X 24 = 3,6
Jumlah jam 24 jam

G. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat
bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya
perkembangan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Materi
layanan bimbingan klasikal disajikan secara proporsional sesuai dengan
hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang layanan.
1. Bidang Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangka meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam

21
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik, (4) mencapai keselarasan
perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (5) mencapai
kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan
dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-
nilai luhur budaya dan agama.
2. Bidang Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta
didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang
efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung
jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan
prinsip yang saling menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi
diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar
secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) menyadari potensi
diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3)
memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4)
memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan
perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6)

22
memiliki kesiapan menghadapi ujian.
4. Bidang Karir
Proses p e m b e r i a n bantuan guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia
di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1)
memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi
karir; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami
relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan; (5) memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi
karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan
kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,
prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan
merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi; membentuk pola-
pola karir; mengenal keterampilan, kemampuan dan minat; memiliki
kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

H. Rencana Operasional
Rencana operasional disusun dalam bentuk rencana kegiatan
(action plan) bimbingan dan konseling yang merupakan rencana detail
yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang didapat dari hasil asesmen terhadap kondisi peserta didik serta standar
kompetensi kemandirian siswa.
Dengan mengacu pada tahapan awal dalam menyusun program
layanan bimbingan dan konseling, maka dapat dirumuskan Rencana
Kegiatan sebagaimana tersebut pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4.

23
Rencana Kegiatan
Layanan Bimbingan Dan Konseling

BIDANG TUJUAN KOMPONEN STRATEGI KELAS MATERI METODE MEDIA EVALUASI


LAYAN LAYANAN LAYANAN LAYANAN

PRIBADI Peserta Layanan Bimbingan VIII Perubah Diskusi Bahan Proses


didik/kons dasar klasikal a n fisik bacaan dan hasil
eli remaja , video/
mampu slide
memaha tentang
mi dan p
menerima ertumb
perubaha u han
SOSIAL n fisik
Peserta Layanan Bimbingan VIII Perilaku Sosiodr fisik
Skenario Proses
didik/kons dasar kelompok bullying ama dan hasil
eli dan
mampu cara
memaha menghi
mi n
perilaku darinya
bullying 2 kali
dan cara
Peserta Layana Konselin VIII pertemu Art Media Proses
didik/kons n g therapy seni dan hasil
eli dapat Respons individua
mengata if l
si trauma
karena
bullying
Peserta Layanan Bimbinga VIII Cara Role Scenario Proses
didik/kons dasar n menceg play dan hasil
eli kelompo ah games
mampu k konflik
menilai yang
perilaku mengga
yang n ggu
menggan teman,
ggu dan Cara
menduku berbagi
ng teman dan
peduli
Peserta Layanan Bimbinga VIII Tegas Rolepla Scenario Proses
didik/kons dasar n terhada y dan hasil
eli dapat kelompo p games
memiliki k bullying
keterampi 2 kali
lan pertemu
bersikap an
asertif
terhadap
Peserta VII
didik/kons
eli
mampu
menampil
kan
perilaku
yang
Mencipta Dukunga Kolaborasi VII,VII Mencipt Rapat Bahan Proses
kan n sistem I,IX a kan koordin rapat dan hasil
sekolah sekolah asi peratur
aman aman a n2

24
BELAJA R Peserta Layanan Bimbingan VII Cara Diskusi Baha Proses
didik/kons dasar klasikal belaja n dan hasil
eli dapat r yang bacaa
memaha efektif n
mi
tentang
cara
KARIR belajar
Peserta Layanan Bimbingan IX Peminat Diskusi Instrume Proses
didik/kons dasar klasikal an n dan hasil
eli dapat peminat
melanjutk an

Mengacu pada rencana kegiatan yang telah dirumuskan di atas, maka


dapat di susun jadwal sebagaimana tersaji pada table 5 di bawah:

25
Tabel. 5
Jadwal Kegiatan Program Bimbingan Dan Konseling SMP Negeri 2 Gunungwungkal
Tahun Pelajaran 2018/2019

Komponen & Bulan


Kegiatan layanan Juli Agustus Sept Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
PERSIAPAN
Melakukan
Asesment X
Kebutuhan
Mendapatkan
dukungan kepala
sekolah dan
komite sekolah
1 Konsultasi X
Rapat
2 X
koordinasi
3 Sosialisasi X
Menetapkan
Dasar
X
Perencanaan
Layanan
PELAKSANAAN
LAYANAN
DASAR
Bimbingan
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Klasikal
Bimbingan
X X X X X X X X X
Kelompok
Bimbingan Kelas
besar/lintas kelas

26
Pengembangan
media bimbingan X X X X
dan konseling
PEMINATAN &
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Tahap
1 Pengungka- X
pan
Tahap
2
Pemahaman
Tahap
3 Penentuan X
Pilihan
Tahap
Tindak
4 X
Lanjut dan
Penyaluran
LAYANAN
RESPONSIF
Konseling
individual dan
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
kelompok

Referal(Rujukan/a
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
lih tangan)
Konsultasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Konferensi kasus
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Advokasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

27
DUKUNGAN
SISTEM
Pengembangan
Jejaring
X X X X X X X X X

Kegiatan
Manajemen

PKB(Pengemban
gan
X
Keprofesionalan
Berkelanjutan)

Kepala Sekolah Koord. BK Guru BK

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. Susilo, S.Pd. Ruslawati, S.Pd.


NIP. 19680321 199301 2 001 NIP. 19680827 200501 1 007 NIP. 19640617 198902 2 001

28
I. Pengembangan Tema
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial,
belajar dan karier yang s e l a n j u t n y a dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL bimbingan dan
konseling).
Adapun pengembang tema dalam program bimbingan dan konseling
dapat disimak pada tabel 6 di bawah:
Tabel 6.
Pengembangan Tema/Topik
Layanan Bimbingan Dan Konseling
NO SKKPD Masalah Bidang Topik/Tema
(Aspek Layanan
Perkembangan)
1 Landasan Hidup Belum beribadah Pribadi Kewajiban
Religius secara rutin beribadah
2 Landasan Perilaku Ingin Pribadi Undang-undang
Etis mengendarai Lalu Lintas
Sepeda Motor
3 Kematangan Emosi Merasa tertekan Pribadi Kemampuan
Mengelola Stress

Meningkatkan
Tidak percaya diri Pribadi kepercayaan diri
4 Kematangan Sulit memahami Belajar Belajar Efektif
Intelektual mata pelajaran

Malas belajar Belajar Meningkatkan


Motivasi Belajar
5 Kesadaran Interaksi dengan Sosial Etika dan Norma
Tanggung Jawab lawan jenis pergaulan
Sosial dengan lawan
jenis
6 Kesadaran Gender
7 Pengembangan Bingung dengan Pribadi Tumbuh
Pribadi perubahan fisik kembang remaja
yang terjadi
8 Perilaku Belum bisa Pribad Gemar
Kewirausahaan/ menabung Menabung
Kemandirian
Perilaku Ekonomis Belum dapat Pribadii
memperioritaskan Memperioritaskan
kebutuhan sendiri kebutuhan
9 Wawasan dan Pemahaman Karir Mengenal jenis-
Kesiapan Karir ragam kegiatan jenis pekerjaan
dan pekerjaan
disekitar

29
Pemahaman Karir Untuk apa kita
sikap positif bekerja ?
terhadap jenis
pekerjaan

10 Kematangan Konflik dengan Sosial Mengelola emosi


Hubungan teman
dengan Teman
Sebaya

J. Rencana Evaluasi
Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai.
Di samping itu, perlu dilakukan evaluasi keterlaksanaan program. Hasil
evaluasi dapat dijadikan salah satu bentuk akuntabilitas layanan bimbingan
dan konseling. Hasil evaluasi dan diakhiri dengan rekomendasi tentang
tindak lanjut pengembangan program selanjutnya.
Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu
kegiatan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang tidak berhenti
sampai terkumpulnya data atau informasi. Adapun kegiatan evaluasi akan
dilaksanakan setiap selesainya layanan serta pada akhir tahun pelajaran.

K. Sarana dan Prasarana


Pemenuhan sarana dan prasaran adalah mutlak untuk dilaksanakan
sebagai upaya dalam mecapai tujuan layanan bimbingan dan konseling.
Dalam program layanan bimbingan dan konseling yang telah disusun,
diajukan kebutuhan sarana dan prasarana sebagaimana tersebut pada tabel
7 di bawah:
Tabel 7.
Kebutuhan Sarana & Prasarana
Layanan Bimbingan dan Konseling
Jumlah
Uraian Harga
No. Spesifikasi Volume Harga Manfaat Ket
Kebutuhan Satuan(Rp)
(Rp)
Ruang 175,00
5 lb 35,000
konseling Triplek 0
yang mampu Kayu 4 x 5 Membuat
220,00
1 menjaga = 10 bt 22,000 sekat ruang
0
privasi 3m konseling
konseli 0.5
kg 35,000 17,500
Paku 0
2 Triplek 1 lb 35,000 35,000

30
Papan Lis kayu 3 bt 7,500 22,500
Bimbingan
yang mampu
Membuat
memuat
0.5 papan
materi kg 45,000 22,500
0 bimbingan
bimbingan

Cat minyak
Aplikasi CD
3 instrumentasi 1 kp 75,000 75,000
AUM Memudahkan
Aplikasi asesmen
4 instrumentasi CD 1 kp 75,000 75,000
Sosiometri
642,50
Jumlah
0

L. Rencana Anggaran
Perencanaan program Layanan Bimbingan dan konseling perlu
dilengkapi dengan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan selama
melaksanakan program yang hendak dilaksanakan. Adapun anggaran biaya
yang direncanakan dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8.
Rencana Anggaran
Layanan Bimbingan dan Konseling

Jumlah
Harga
No. Uraian Kegiatan Spesifikasi Volume Harga + Manfaat Ket
Satuan (Rp)
Pajak (Rp)
1. Tes Psikologis Asesmen 250 siswa 90.000,- 25.875.000 Penempatan siswa,
Siswa Kelas VII peminatan pendampingan
peminatan
2. ATK Kertas HVS F4 4 RIM 45.000,- 207.000 Administrasi
80 gr, 10 bln kelancaran
via Komite pelaksanaan BK
3. Kertas HVS A4 20 RIM 38.000,- 874.000
70 gr, 10 bln Sda
via Komite
4. Buku Besar 3 PAK 95.000,- 327.750 Sda
5. Folio bergaris 3 PAK 25.000,- 86.250 Sda
6. stapler 3 BUAH 25.000,- 86.250 Sda
7. isi stapler 12 buah 3000,- 48.300 Sda
8. Spidol, 24 buah 8000,- 220.800 Sda
9. penghapus 1 buah 4000,- -
Sda
white board

31
10. Papan 1 buah 1.300.000,- 1.495.000 Lay. via media
Media BK bimbingan
11. Home Visit, Tiap 2,5% x 1050 263 Kali/ 50.000,- 15.122.500 Memahami kondisi
bulan 2,5% dari jlh siswa, 10 siswa social siswa
siswa (10 bulan) bulan = 263
siswa
12. Foto Copy Absen 10 bulan, 32 8960 lembar 150,- 1.545.600 Kelengkapan data
dan rekab kelas siswa
13. Foto copy diluar 12 bulan . 150,- 517.500 Kelengkapan data
absensi 3000 lembar siswa
14. Flash disk 32 GB 2 buah 375000 862.500 Kelengkapan data
siswa
15. Pengadaan CD 2 kotak 300000 690.000 Kelengkapan data
siswa
16. Refill tinta infus 6 set 50000 36.000 Sda
17. Lain 1.150.000 Cadangan biaya
untuk kejadian
Total Ajuan Anggaran 49.144.450

M. Program Semester
Berdasarkan deskripsi kebutuhan serta rencana penyusunan anggaran
dan sarpras maka dapat disusun Program Semester sebagaimana tertuang
dalam tabel 9 di bawah ini:

32
TABEL 9.
PROGRAM SEMESTER BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 2 Gunungwungkal
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No. Jenis Kegiatan/Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Tujuan Sasaran Waktu


Bimbingan &
Pribadi Sosial Belajar Karir Konseling
A. PERSIAPAN
1. Pembagian tugas guru bimbingan Tercapainya efektivitas layanan Juli
dan konseling atau konselor Bimbingan dan Konseling

2. Assesmen Kebutuhan Terungkapnya kebutuhan peserta VII, Juli-


didik/konseli VIII, IX Agustus

3. sarana Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan dan Konseling VII, Juli-
lebih terarah dan tepat sasaran VIII, IX Agustus

4. Konsultasi Program Bimbingan dan Tercapainya keberhasilan layanan VII, Juli-


Konseling Bimbingan dan Konseling VIII, IX Agustus

5. Pengadaan Sarana/ Prasarana Terpenuhinya kebutuhan sarana yang VII, VIII, Juli-
Bimbingan dan Konseling- menunjang keberhasilan layanan IX Agustus
Bimbingan dan Konseling.

B. LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1 LAYANAN DASAR Peserta didik/ konseli terbantu dalam
mencapai tugas- tugas perkembangan
nya.

a Bimbingan klasikal v

33
1) Landasan hidup religius 1.
Pemahaman
a) 2. Mengenal arti dan tujuan ibadah VII,
v Pengembangan
Arti dan tujuan ibadah
b) Konsep hidup beragama Berminat mempelajari arti dan tujuan VIII
v setiap bentuk ibadah
c) Kemandirian dalam beribadah Melakukan berbagai kegiatan ibadah IX
v dengan kemauan sendiri
2) Landasan Perilaku Etis
a) Etika dan norma dalam berinteraksi Mengenal alasan perlunya mentaati VII, VIII,
dengan lawan jenis v aturan/norma berperilaku. IX

b) Tata tertib sekolah Memahami keragaman VII, VIII,


v v aturan/patokan dalam berperilaku alam IX
konteks budaya.
Undang-undang Lalu Lintas VII, VIII,
v v IX

c) Mawas Diri Bertindak atas pertimbangan diri VII, VIII,


v v IX
terhadap norma yang berlaku.
3) Kematangan emosi
a) Meningkatkan kepercayaan diri VIII, IX
v Mengenal cara-cara mengekspresikan
perasaan secara wajar
b) Kemampuan mengelola emosi Memahami keragaman ekspresi VII, VIII,
v IX
perasaan diri dan orang lain
c) Kemampuan mengelola stress Mengekspresikan perasaan atas dasar
v VIII, IX
pertimbangan kontekstual
4) Kematangan intelektual
a) Cara belajar efektif Mempelajari cara-cara pengambilan VII, VIII,
v keputusan dan pemecahan masalah IX
Tipe-tipe Belajar v

34
b) Meningkatkan motivasi belajar Menyadari adanya resiko dan VII, VIII,
v IX
pengambilan keputusan

c) Mengatur waktu belajar v Mengambil keputusan berdasarkan VII, VIII,


IX
pertimbangan resiko yang mungkin
terjadi
5) Kesadaran tanggung jawab sosial
a) Hak dan kewajiban v Mempelajari cara-cara memperoleh VII, VIII,
IX
hak dan memenuhi kewajiban dalam
lingkungan kehidupan sehari-hari
b) Pergaulan remaja v Menghargai nilai-nilai persahabatan
VII, VIII,
dan keharmonisan dalam kehidupan
sehari-hari
c) Membangun komunikasi antar v Berinteraksi dengan orang lain atas VII, VIII,
IX
pribadi dasar nilai-nilai persahabatan dan
keharmonisan hidup
6) Kesadaran Gender
a) Peran sosial laki-laki dan v Mengenal peran-peran sosial sebagai VII,VIII,
IX
perempuan laki-laki atau perempuan
b) Saling menghargai sesama v Menghargai peranan diri dan orang VII,VIII,
IX
lain sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari
c) Pergaulan yang sehat v Berinteraksi dengan lain jenis secara VII,VIII,
IX
kolaboratif dalam memerankan peran
jenis
7) Pengembangan pribadi
a) Tumbuh Kembang Remaja v Mengenal kemampuan dan keinginan VII,VIII,
diri. IX

35
VII,VIII,
b) Penerimaan Diri v IX
Menerima keadaan diri secara positif.
Menampilkan perilaku yang VII,VIII,
c) Pengendalian diri v v merefleksikan keragaman diri dalam IX
lingkungannya.
8) Kemandirian perilaku ekonomi
a) Prioritas kebutuhan Mengenal nilai-nilai perilaku hemat, VII,VIII,
ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif IX
v dalam kehidupan sehari-hari.

b) Mengatur keuangan v Menyadari manfaat perilaku hemat, VII,VIII,


IX
ulet, sungguh-sungguh dan kompeti-
tif dalam kehidupan sehari-hari.
c) Gemar menabung v Membiasakan diri hidup hemat, VII,VIII,
IX
ulet, sungguh-sungguh dan kompeti-
tif dalam kehidupan sehari-hari.
9) Wawasan dan kesiapan karier
a) Mengenal jenis-jenis pekerjaan. v Mengekspresikan ragam pekerjaan,
Mengenal jenis-jenis sekolah v pendidikan dan aktivitas dalam IX
lanjut kaitan dengan kemampuan diri.
b) Perencanaan Study Lanjut v Menyadari keragaman nilai dan
IX
persyaratan aktivitas yang menuntut
pemenuhan kemampuan tertentu.
c) Mengapa Orang Harus Bekerja v Mengidentifikasi ragam alternatif
pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas
IX
yang mengandung relevansi dengan
kemampuan diri.
10) Kematangan hubungan dengan
teman

36
sebaya
a) Etika pergaulan v Mempelajari norma-norma pergaulan VII,VIII,
IX
dengan teman sebaya yang beragam
latar belakangnya.
b) Simpati dan empati v Menyadari keragaman latar belakang VII,VIII,
IX
teman sebaya yang mendasari
pergaulan.
c) Sikap Asertif v v Bekerjasama dengan teman sebaya VII,VIII,
IX
yang beragam latar belakangnya.

b Bimbingan kelas besar/lintas kelas 1. Tercapainya


Pencegahan
1) PHBS v kemandirian peserta didik/konseli VII,VIII,
2) Rokok dan Napza v secara optimal IX
3) Orientasi Study Lanjut sesuai dengan tugas perkembangann
v ya.
c Bimbingan kelompok Pemahaman Terlayaninya kebutuhan melalui
dan bimbingan kelompok VII,VIII,
1) Perilaku bulying dan cara pengembangan IX
menghindarinya
d Pengembangan media bimbingan Pemahaman Peserta didik/konseli memperoleh
dan konseling dan informasi yang bermanfaat bagi
v pengembangan dirinya. VII,VIII,IX

e Papan bimbingan Peserta didik/konseli


memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui media tulis
f Leaflet Peserta didik/konseli
memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui cetak

37
2 PEMINATAN DAN
VII,VIII,IX
PERENCANAAN INDIVIDUAL

3 LAYANAN RESPONSIF
a. Konseling individual Pengentasan Terbantunya peserta didik /
konseli dalam mengatasi
VII,VIII,
v hambatan /
IX
memecahkan masalah yang
dialaminya.
b. Konseling kelompok Pengentasan Terbantunya
V memecahkan masalah peserta didik VII,VIII,IX
melalui kelompok
c Konsultasi Pemahaman Terbantunya
&
pengembangan memberikan informasi yang VII,VIII,IX
dibutuhkan oleh peserta didik.
d. Konferensi kasus Pengentasan Diperolehnya VII,VIII,IX
kesepakan bersama mengenai
masalah peserta didik/konseli
e Advokasi Pengentasan Terentaskannya VII,VIII,
masalah konseli
yang terkait dengan pihak lain agar IX
hak- hak konseli tetap terlindungi
f. Konseling melalui Terselenggaran VII,VIII,
elektronik ya layanan Bimbingan dan konseling
yang lebih efektif IX
g. Kotak masalah (Kotak tertampungnya VII,VIII,IX
Kebutuhan Peserta masalah peserta
Didik/konseli) didik/konseli
yang introvert

38
4 DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan VII,VIII,IX
menindaklanjuti
assesmen (termasuk kunjungan kebutuhan peserta didik
rumah)
b. Kunjungan rumah Mengetahui VII,VIII,IX
langsung kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan melaporkan Pertanggungja waban kinerja VII,VIII,IX
program
bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah
d. Membuat evaluasi Penilaian VII,VIII,IX
ketercapaian program layanan
Bimbingan dan Konseling
5 Melaksanakan Bukti fisik VII,VIII,IX
administrasi dan mekanisme pelaksanaan layanan Bimbingan dan
bimbingan dan konseling Konseling
6 Pengembangan Pengembangan VII,VIII,IX
keprofesian konselor diri / profesi

39
N. Penutup
Demikian penyusunan program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri
2 Gunungwungkal tahun pelajaran 2018/2019. Kami menyadari tentu saja
dalam penyusunan proram Bimbingan dan Konseling ini banyak sekali
kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan perngetahuan
dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
guna perbaikan di tahun yang akan datang.
Harapan kami program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat,
bagi civitas akademi SMP Negeri 2 Gunungwungkal pada khususnya dan
pada perkembangan ilmu bimbingan dan konseling pada umumnya. Terima
kasih. Wassalam.

40
Deskripsi Kebutuhan
Layanan Bimbingan dan Konseling

Bidang Hasil Asesmen


Rumusan Kebutuhan
Layana Kebutuhan
n
Pribadi Bertingkah dan Penerimaan diri terhadap
berperan sesuai jenis peran sesuai jenis kelamin
kelamin
Menghapus pikiran Penerimaan terhadap keadaan
negatif terhadap diri
diri secara positif
sendiri
Ingin lebih rajin beribadah Kebiasaan beribadah
sehari0hari
Ragu terhadap cita-cita Kemampuan mengekspresikan
cita-cita sesuai kemampuan
diri

Kebiasaan Kesadaran tentang keragaman


memperlakukan orang latar belakang individu yang
lain tanpa melihat latar mendasari pergaulan
belakang
Sosial Interaksi dengan lawan jenis
sesuai dengan etika dan
Interaksi dengan lawan
norma yang berlaku.
jenis

Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan baik


Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang
pelajaran efektif
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi
Karir Bingung dengan Pemahaman ragam
ragam kegiatan dan kegiatan dan pekerjaan
Kurang memahami
pekerjaan disekitar sikap Pemahaman
disekitar sikap positif
positif terhadap jenis terhadap jenis pekerjaan
pekerjaan

41
Rumusan Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling
Bidang Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus
Layanan
Pribadi Penerimaan diri terhadap Peserta didik/konseli
peran sesuai jenis kelamin memiliki kemampuan
memahami diri sendiri sesuai
jenis kelamin
Penerimaan terhadap Peserta didik/konseli
memiliki kemampuan
keadaan diri secara positif
mengembangkan pikiran
positif
Kebiasaan beribadah Peserta didik/konseli
sehari0hari memiliki kemampuan untuk
lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan YME
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu
mengekspresikan cita-cita merumuskan dan
sesuai kemampuan diri mewujudkan masa depan
Kesadaran tentang Peserta didik/konseli mampu
keragaman latar belakang memahami latar belakang
individu yang mendasari orang lain
Sosial pergaulan dengan lawan
Interaksi Peserta didik/konseli mampu
jenis sesuai dengan etika berinteraksi dengan lawan
dan norma yang berlaku. jenis sesuai dengan etika
Mengelola emosi dengan Peserta
dan didik/konseli
norma yang berlaku.
baik memiliki kemampuan
Belajar Keterampilan belajar yang Peserta didik
mengelola menguasai
emosi dengan
efektif keterampilan belajar yang
Motivasi belajar yang tinggi Peserta
efektif didik/ konseli
memiliki motivasi belajar
Karir Pemahaman ragam Peserta didik/ konseli
yang tinggi
kegiatan dan pekerjaan memiliki Pemahaman ragam
disekitar kegiatan dan pekerjaan
Pemahaman sikap positif disekitardidik/ konseli
Peserta
terhadap jenis pekerjaan mampu memahami sikap
positif terhadap jenis
pekerjaan

42
Rencana Kegiatan
Layanan Bimbingan Dan Konseling

BIDAN TUJUAN KOMPONEN STRATEGI KELAS MATERI METOD MEDIA EVALU


G LAYANAN LAYANAN LAYANAN E ASI
LAYAN
PRIBADI Peserta Layanan Bimbingan VIII Peruba Diskusi Bahan Pros
didik/kons dasar klasikal ha n bacaa es
eli mampu fisik n, dan
memaham remaja video/ hasil
i dan slide
menerima tentan
perubahan gp
fisik ertumb
SOSIAL Peserta Layanan Bimbingan VIII Perilak Sosio uSkenari
han Pros
didik/kons dasar kelompok u dr o es
eli mampu bullyin ama dan
memaha g dan hasil
mi cara
perilaku menghi
bullying n
dan cara darinya
menghin-
Peserta Layana Konselin VIII 2 kali Art Medi Pros
didik/kons n g therap a es
eli dapat Respon individu y seni dan
mengatasi sif al hasil
trauma
karena
bullying
Peserta Layanan Bimbinga VIII Cara Role Scenari Pros
didik/kons dasar n mence play o es
eli mampu kelompo ga h gam dan
menilai k konflik es hasil
perilaku yang
yang mengg
menggang an ggu
gu dan teman,
mendukun Cara
g teman berbag
i dan
peduli
Peserta Layanan Bimbinga VIII Tegas Rolepl Scenari Pros
didik/kons dasar n terhad ay o es
eli dapat kelompo ap game dan
memiliki k bullyin s hasil
keterampil g 2 kali
an pertem
bersikap ua n
asertif
terhadap
Peserta VII
didik/kons
eli mampu
menampilk
an perilaku
yang
sesuai
dengan
Menciptak Dukung Kolaboras VII,VII Mencipt Rapat Bahan Pros
an an i I,IX a kan koordi rapat es
sekolah sistem sekola n asi peratu dan
aman anti h aman ra n2 hasil

43
BELAJ Peserta Layanan Bimbingan VII Cara Diskusi Baha Pros
AR didik/kons dasar klasikal belaj n es
eli dapat ar baca dan
memaha yang an hasil
mi tentang efekti
cara f
belajar
KARIR yang
Peserta Layanan Bimbingan IX Pemina Diskusi Instrum Pros
didik/kons dasar klasikal ta n en es
eli dapat pemina dan
melanjutk ta n hasil

44
45
Tabel. 5
Jadwal Kegiatan Program Bimbingan Dan Konseling SMP Negeri 2 Gunungwungkal
Tahun Pelajaran 2018/2019

Komponen & Bulan


Kegiatan JULI Agustus Sept Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April Mei Juni
layanan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Melakukan
Asesment X
Kebutuhan
Mendapatkan
dukungan
kepala
sekolah dan
komite
sekolah
1 Konsultasi X
Rapat
2 koordinasi
X
3 Sosialisasi X
Menetapkan
Dasar
X
Perencanaan
Layanan
PELAKSANA
AN
LAYANAN
DASAR
Bimbingan
Klasikal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

46
Bimbingan
Kelompok X X X X X X X X X X X
Bimbingan
Kelas
besar/lintas
kelas
Pengembang
an media
X X X X
bimbingan
dan konseling
PEMINATAN
&
PERENCAN
AAN
INDIVIDUAL
Tahap
1 Pengung X
kapan
Tahap
Pemaha
2 man
Tahap
Penentu
3 X
an
Pilihan
Tahap
Tindak
Lanjut
4 X
dan
Penyalur
an
LAYANAN
RESPONSIF
Konseling X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
individual dan
kelompok

47
Referal(Rujuk
an/alih X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
tangan)
Konsultasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Konferensi
kasus X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Advokasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
DUKUNGAN
SISTEM
Pengembang
an Jejaring

X X X X X X X X X
Kegiatan
Manajemen

PKB(Pengem
bangan
Keprofesional
X
an
Berkelanjutan
)

48
PROGRAM SEMESTER BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 2 Gunungwungkal
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No. Jenis Kegiatan/Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Tujuan Sasaran Waktu


Bimbingan &
Pribadi Sosial Belajar Karir Konseling
A. PERSIAPAN
1. Pembagian tugas guru bimbingan Tercapainya efektivitas layanan Juli
dan konseling atau konselor Bimbingan dan Konseling

2. Assesmen Kebutuhan Terungkapnya kebutuhan peserta VII, Juli-


didik/konseli VIII, IX Agustus

3. sarana Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan dan Konseling VII, Juli-
lebih terarah dan tepat sasaran VIII, IX Agustus

4. Konsultasi Program Bimbingan dan Tercapainya keberhasilan layanan VII, Juli-


Konseling Bimbingan dan Konseling VIII, IX Agustus

5. Pengadaan Sarana/ Prasarana Terpenuhinya kebutuhan sarana yang VII, VIII, Juli-
Bimbingan dan Konseling- menunjang keberhasilan layanan IX Agustus
Bimbingan dan Konseling.

B. LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1 LAYANAN DASAR Peserta didik/ konseli terbantu dalam
mencapai tugas- tugas perkembangan
nya.

a Bimbingan klasikal v

49
1) Landasan hidup religius 1.
Pemahaman
a) 2. Mengenal arti dan tujuan ibadah VII,
v Pengembangan
Arti dan tujuan ibadah
b) Konsep hidup beragama Berminat mempelajari arti dan tujuan VIII
v setiap bentuk ibadah
c) Kemandirian dalam beribadah Melakukan berbagai kegiatan ibadah IX
v dengan kemauan sendiri
2) Landasan Perilaku Etis
a) Etika dan norma dalam berinteraksi Mengenal alasan perlunya mentaati VII, VIII,
dengan lawan jenis v aturan/norma berperilaku. IX

b) Tata tertib sekolah Memahami keragaman VII, VIII,


v v aturan/patokan dalam berperilaku alam IX
konteks budaya.
Undang-undang Lalu Lintas VII, VIII,
v v IX

c) Mawas Diri Bertindak atas pertimbangan diri VII, VIII,


v v IX
terhadap norma yang berlaku.
3) Kematangan emosi
a) Meningkatkan kepercayaan diri VIII, IX
v Mengenal cara-cara mengekspresikan
perasaan secara wajar
b) Kemampuan mengelola emosi Memahami keragaman ekspresi VII, VIII,
v IX
perasaan diri dan orang lain
c) Kemampuan mengelola stress Mengekspresikan perasaan atas dasar
v VIII, IX
pertimbangan kontekstual
4) Kematangan intelektual
a) Cara belajar efektif Mempelajari cara-cara pengambilan VII, VIII,
v keputusan dan pemecahan masalah IX
Tipe-tipe Belajar v

50
b) Meningkatkan motivasi belajar Menyadari adanya resiko dan VII, VIII,
v IX
pengambilan keputusan

c) Mengatur waktu belajar v Mengambil keputusan berdasarkan VII, VIII,


IX
pertimbangan resiko yang mungkin
terjadi
5) Kesadaran tanggung jawab sosial
a) Hak dan kewajiban v Mempelajari cara-cara memperoleh VII, VIII,
IX
hak dan memenuhi kewajiban dalam
lingkungan kehidupan sehari-hari
b) Pergaulan remaja v Menghargai nilai-nilai persahabatan
VII, VIII,
dan keharmonisan dalam kehidupan
sehari-hari
c) Membangun komunikasi antar v Berinteraksi dengan orang lain atas VII, VIII,
IX
pribadi dasar nilai-nilai persahabatan dan
keharmonisan hidup
6) Kesadaran Gender
a) Peran sosial laki-laki dan v Mengenal peran-peran sosial sebagai VII,VIII,
IX
perempuan laki-laki atau perempuan
b) Saling menghargai sesama v Menghargai peranan diri dan orang VII,VIII,
IX
lain sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari
c) Pergaulan yang sehat v Berinteraksi dengan lain jenis secara VII,VIII,
IX
kolaboratif dalam memerankan peran
jenis
7) Pengembangan pribadi
a) Tumbuh Kembang Remaja v Mengenal kemampuan dan keinginan VII,VIII,
diri. IX

51
VII,VIII,
b) Penerimaan Diri v IX
Menerima keadaan diri secara positif.
Menampilkan perilaku yang VII,VIII,
c) Pengendalian diri v v merefleksikan keragaman diri dalam IX
lingkungannya.
8) Kemandirian perilaku ekonomi
a) Prioritas kebutuhan Mengenal nilai-nilai perilaku hemat, VII,VIII,
ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif IX
v dalam kehidupan sehari-hari.

b) Mengatur keuangan v Menyadari manfaat perilaku hemat, VII,VIII,


IX
ulet, sungguh-sungguh dan kompeti-
tif dalam kehidupan sehari-hari.
c) Gemar menabung v Membiasakan diri hidup hemat, VII,VIII,
IX
ulet, sungguh-sungguh dan kompeti-
tif dalam kehidupan sehari-hari.
9) Wawasan dan kesiapan karier
a) Mengenal jenis-jenis pekerjaan. v Mengekspresikan ragam pekerjaan,
Mengenal jenis-jenis sekolah v pendidikan dan aktivitas dalam IX
lanjut kaitan dengan kemampuan diri.
b) Perencanaan Study Lanjut v Menyadari keragaman nilai dan
IX
persyaratan aktivitas yang menuntut
pemenuhan kemampuan tertentu.
c) Mengapa Orang Harus Bekerja v Mengidentifikasi ragam alternatif
pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas
IX
yang mengandung relevansi dengan
kemampuan diri.
10) Kematangan hubungan dengan
teman

52
sebaya
a) Etika pergaulan v Mempelajari norma-norma pergaulan VII,VIII,
IX
dengan teman sebaya yang beragam
latar belakangnya.
b) Simpati dan empati v Menyadari keragaman latar belakang VII,VIII,
IX
teman sebaya yang mendasari
pergaulan.
c) Sikap Asertif v v Bekerjasama dengan teman sebaya VII,VIII,
IX
yang beragam latar belakangnya.

b Bimbingan kelas besar/lintas kelas 1. Tercapainya


Pencegahan
1) PHBS v kemandirian peserta didik/konseli VII,VIII,
2) Rokok dan Napza v secara optimal IX
3) Orientasi Study Lanjut sesuai dengan tugas perkembangann
v ya.
c Bimbingan kelompok Pemahaman Terlayaninya kebutuhan melalui
dan bimbingan kelompok VII,VIII,
1) Perilaku bulying dan cara pengembangan IX
menghindarinya
d Pengembangan media bimbingan Pemahaman Peserta didik/konseli memperoleh
dan konseling dan informasi yang bermanfaat bagi
v pengembangan dirinya. VII,VIII,IX

e Papan bimbingan Peserta didik/konseli


memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui media tulis
f Leaflet Peserta didik/konseli
memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui cetak

53
2 PEMINATAN DAN
VII,VIII,IX
PERENCANAAN INDIVIDUAL

3 LAYANAN RESPONSIF
a. Konseling individual Pengentasan Terbantunya peserta didik /
konseli dalam mengatasi
VII,VIII,
v hambatan /
IX
memecahkan masalah yang
dialaminya.
b. Konseling kelompok Pengentasan Terbantunya
V memecahkan masalah peserta didik VII,VIII,IX
melalui kelompok
c Konsultasi Pemahaman Terbantunya
&
pengembangan memberikan informasi yang VII,VIII,IX
dibutuhkan oleh peserta didik.
d. Konferensi kasus Pengentasan Diperolehnya VII,VIII,IX
kesepakan bersama mengenai
masalah peserta didik/konseli
e Advokasi Pengentasan Terentaskannya VII,VIII,
masalah konseli
yang terkait dengan pihak lain agar IX
hak- hak konseli tetap terlindungi
f. Konseling melalui Terselenggaran VII,VIII,
elektronik ya layanan Bimbingan dan konseling
yang lebih efektif IX
g. Kotak masalah (Kotak tertampungnya VII,VIII,IX
Kebutuhan Peserta masalah peserta
Didik/konseli) didik/konseli
yang introvert

54
4 DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan VII,VIII,IX
menindaklanjuti
assesmen (termasuk kunjungan kebutuhan peserta didik
rumah)
b. Kunjungan rumah Mengetahui VII,VIII,IX
langsung kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan melaporkan Pertanggungja waban kinerja VII,VIII,IX
program
bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah
d. Membuat evaluasi Penilaian VII,VIII,IX
ketercapaian program layanan
Bimbingan dan Konseling
5 Melaksanakan Bukti fisik VII,VIII,IX
administrasi dan mekanisme pelaksanaan layanan Bimbingan dan
bimbingan dan konseling Konseling
6 Pengembangan Pengembangan VII,VIII,IX
keprofesian konselor diri / profesi

55
56

Anda mungkin juga menyukai