Dosen Pengampu :
PENDIDIKAN BIOLOGI
1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Observasi
Observasi dilaksanakan pada hari Sabtu, 02 Juni 2018, bertempat di
SMPN 1 RAJADESA dan SMPN 1 CIHAURBEUTI secara bersamaaan dengan
membagi 2 kelompok. Kemudian melakukan wawancara secara langsung dengan
guru Bimbingan dan Konseling di sekolah tersebut dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang telah ditentukan
2
BAB II
PEMBAHASAN
SMPN 1 SMPN 1
NO. PERTANYAAN
RAJADESA CIHAURBEUTI
Ada (Individu, Ada (Individu,
Belum, hanya
guru BK yang
2. Adakah konselor di sekolah? Ada linier (belum
melaksanakan
PPK).
Berapa jumlah konselor di
3. 1 orang 2 orang
sekolah?
Apakah konselor berasal dari
4. Ya Ya
jurusan BK?
Berapa jumlah siswa yang ada di
5. 529 siswa 861 siswa
sekolah?
- Bolos (bolos - Broken home
tidak masuk - Motivasi
Apa masalah yang sering
6. sekolah dan belajar rendah
muncul di sekolah?
yang bolos - Prestasi belajar
setengah hari) rendah
3
- Bolos
- Pertengkaran - Masalah
dengan teman dengan teman
seperti rebutan (geng)
pacar.
- Memberikan - Konseling
point individual
- Memiliki absen - Konseling
khusus sehingga kelompok
dapat terpantau - Home visit
siswa ada di - Panggilan
7. Bagaimana cara menanganinya?
sekolah sampai orang tua
kegiatan KBM - Konferensi
selesai kasus
- Panggilan orang
tua
4
- Sesuai prosedur - Konseling
- Melibatkan individual
orang tua - Konseling
- Memperketat kelompok
waktu baik (di - Home visit
9. Bagaimana cara menanganinya? sekolah oleh - Panggilan
guru dan di orang tua
rumah oleh
orang tua) - Konferensi
kasus
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Secara umum kegiatan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di
Sekolah merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa
memperoleh data informasi yang akurat langsung dari objek sasaran dan
mengetahui bagaimana penerapan layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
pada kenyataannya di lapangan.
Dari kegiatan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada kenyataannya di lapangan guru Bimbingan dan Konselor
walaupun berassal dari jurusan yang linier, tapi masih banyak guru
Bimbingan dan Konselor yang belum mengikuti/melaksanakan PPK
(Pendidikan Profesi Konselor).
2. Jumlah guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah belum sesuai
dengan rasio yang diharapkan oleh Kemendikbud yaitu 1 konselor
untuk 150 siswa.
3. Layanan yang dilaksanakan berupa layanan Individu, kelompok, dan
klasikal.
4. Masalah yang sering muncul dan sulit dihilangkan dari siswa adalah
masalah kedisiplinan seperti halnya bolos sekolah. Hal tersebut
disebabkan karena kurangnya kesadaran akan disiplin pada diri siswa
dan faktor lingkungan seperti halnya keluarga atau orang tua yang
kurang memperhatikan anak sehingga hal ini menyebabkan kurangnya
motivasi belajar pada diri siswa dan prestasi belajarpun menjadi
rendah.
5. Masalah yang paling berat saat ini adalah pergaulan bebas. Hal ini
desebabkan oleh kemajuan IPTEK yang sangat pesat.
6. Masih banyak Sekolah yang tidak menyediakan sarana dan prasarana
yang dibutukan dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling secara
memadai atau memenuhi kriteria yang ditentukan. Contohnya ruangan
6
bimbingan konseling yang belum sesuai dengan alternatif yang
diberikan oleh Kemendikbud RI.
3.2. Saran
Kegiatan observasi merupakan kegiatan yang sangat bermafaat bagi
mahasiswa supaya dapat membandingkan ilmu pengetahuan yang dipelajari
dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat
dilaksanakan dan dikembangkan lagi. Kemudian dengan adanya hasil observasi
ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling
di Sekolah menjadi lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA