Anda di halaman 1dari 12

PROTOTHERIA (Mammalia Bertelur)

Prototheria memiliki ciri-ciri :


- Hewan ovipar (bertelur).
- Tidak memiliki puting susu.
- Termasuk ke dalam ordo Monotremata.
- Exa : Platypus, Echidna.

Prototheria berasal dari bahaasa Yunani yaitu Protos “pertama” dan Ther
“binatang liar”. Merupakan subclass spesies mammalia yang betina bertelur
seperti burung dan reptil. Namun, mereka memberi makan bayi mereka dengan
sekresi kelenjar susu seperti pada semua mammalia yang lain. Mereka kekurangan
puting, tetapi kulit di atas kelenjar susu mereka memancarkan susu untuk bayi
mereka. Prototheria juga disebut sebagai monotremes, yang secara harfiah berarti
bahwa mereka memiliki satu pembuka untuk ekskresi dan reproduksi.

Prototheria juga mirip dengan reptil dalam beberapa aspek kerangka mereka.
Khususnya, kaki mereka berada di sisi tubuh mereka daripada di bawah mereka.
Hal ini menyebabkan gaya berjalan seperti halnya reptil.

Hanya ada 3 kelompok spesies langka Prototheria yang masih hidup yaitu
Platypus Australia dan 2 moncong (berduri trenggiling) spesies Australia dan
New Guinea.

Ordo Monotremata

Monotremata berasal dari kata monos yang artinya tunggal dan trema yang berarti
lubang (menunjuk pada kloaka yaitu saluran uris). Nama monotremata berarti
"satu-lubang," mengacu pada fakta bahwa kedua jenis kelamin hanya memiliki
satu lubang di bagian tubuh, yang digunakan untuk kedua reproduksi dan
ekskresi. Monotremata memiliki kloaka dan dapat menghasilkan telur amniotic
bercangkang keras.
Monotremata adalah mammalia yang berparuh dan bertelur, bukannya beranak
seperti marsupialia (Metatheria) dan mammalia berplasenta (Eutharia).
Telur hewan monotrema memiliki struktur dan perkembangan yang sama dengan
telur reptilian. Mengandung cukup kuning telur untuk memberi makan embrio
yang sedang berkembang. Hewan monotremata juga memiliki rambut dan
menghasilkan susu. Namun, hewan ini tidak memiliki puting susu, yang
digantikan dengan kelenjar khusus yang mensekrsi susu. Setelah menetas, anak
yang baru keluar itu menyedot susu dari bulu induknya.

Ordo Monotremata: mempunyai tulang korakoid dan prekoraoid, tidak punya


daun telinga, gigi hanya pada hewan muda, memiliki kloaka, penis hanya untuk
jalan sperma, dan oviduk bermuara di kloaka. Hewan betina bertelur, tapi
menyusui, yang jantan memiliki taji, makanannya vertebrata air dan suhu tubuh
masih dipengaruhi keadaan lingkungan.

Monotremata terdiri dari 4 famili yaitu Kollikodontidae (punah),


Ornithorhynchidae, Tachyglossidae, dan Steropodontidae (punah).

Ordo ini hanya beranggotakan 5 spesies saja dari dua famili yang masih hidup,
yaitu famili Ornithorynchidae yang terdiri dari satu spesies yaitu Platypus
(Ornithorynchus anatinus) dan famili Tachyglossidae yang terdiri dari empat
spesies yang masih hidup yaitu ekidna atau babi berduri (3 spesies moncong
panjang dan 1 spesies moncong pendek).

Karakteristik

- Seperti mammalia lainnya, monotremata berdarah panas dengan kadar


metabolik yang tinggi (walaupun tidak setinggi mammalia lainnya).
- Tidak memiliki putting susu, namun masih memiliki kelenjar susu.
- Memproduksi susu untuk menyusui anak mereka.
- Cairan susu keluar dari kulit induknya di bagian tertentu (mirip keringat),
kemudian anakan menghisap susu dari bulu induknya.
- Memiliki tulang tunggal pada rahang bawahnya.
- Memiliki tiga tulang telinga tengah.
- Pencernaan dan reproduksi hanya pada satu lubang

1. Famili Kollikodontidae (Punah)


Kollikodon ritchiei adalah spesies monotremata yang sudah punah. Fosilnya
ditemukan di Lightning Ridge, New South Wales, Australia sama seperti
Steropodon. Sulit untuk menggambarkan Kollikodon itu seperti apa, tapi
Kollikodon paling tidak akuatik. Hal ini bisa dipastikan dari bentuk giginya yang
aneh, yang pasti berfungsi untuk menghancurkan kerang. Baik Kollikodon
maupun Steropodon, keduanya dapat ditemukan di Museum Australia di Sydney.
1) Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mammalia
Sub. Classis : Prototheria
Ordo : Monotremata
Subordo : Platypoda
Familia : Kollikodontidae (Flannery, Archer, Rich & Jones, 1995)
Genus : Kollikodon (Flannery, Archer, Rich & Jones, 1995)
Species : Kollikodon ritchiei
2) Karakteristik
 Kollikodon ritchiei hanya diketahui dari pecahan tulang anterior rahang
bawah yang telah beruhbah bentuk mejadi oval dengan satu geraham
kecil dan dua geraham in situ.
 Kollikodon ritchiei hidup pada periode Kretaseus awal, selama
pertenaghan zaman Albian (113-101 juta tahun yang lalu).
 Kollikodon ritchiei merupakan mammalia yang relatif besar untuk zaman
Mesozoikum. Gerahamnya memiliki panjang sekitar 5,5 mm dan lebar
antara 4 hingga 6 mm (Clemens et al., 2003). Berdasarkan data itu,
kemungkinan panjang tubuhnya dapat mencapai satu meter. Dengan
asumsi perkiraan tersebut tepat, Kollikodon ritchiei merupakan pesaing
bagi mammalia Mesozoikum terbesar yang pernah diketahui seperti
Repenomamus, Schowalteria, dan Bubodens.
3) Zoogeografi
Lightning Ridge, New South Wales, Australia
2. Familia Strepodontidae

Gb. 3. Model of Strepodon galmani


at the Australian Museum , Sydney

Gb. 4. Model Opalised Jaw of


Strepodon galmani at the Australian
Museum , Sydney
1) Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mammalia
Sub. Classis : Prototheria
Ordo : Monotremata
Familia : Steropodontidae
Genus : Steropodon
Species : Streropodon galmani

Streropodon galmani adalah hewan dari ordo Monotremata dari zaman purbakala.
Ia adalah mammalia bertelur yang hidup pada middle Albian Stage, periode Lower
Cretaceous. Ia juga mereupakan makhluk hidup yang paling dulu diketahui dan
mirip Platypus.
Streropodon galmani dikenali dari sebuah rahang oval dengan tiga geraham yang
ditemukan di Griman Creek Formation, Lighting Ridge, New South Wales,
Australia. Ia adalah mammalia besar untuk era mesozoik, memiliki panjang
berkisar antar a40-50 cm. Geraham bawah memiliki panjang 5-7 mm, dengan
lebar 3-4 mm. Panjang 1-2 mm adalah ukuran panjang yang banyak dimiliki oleh
makhluk hidup era mesozoic.
Distribusi : middle Albian stage, periode Lower Cretaceus
Habitat : Australia
Perilaku makan :
Perilaku reproduksi : bertelur
Morfologi tubuh : mirip platypus, dikenali dari sebuah rahang opal dengan tiga
graham yang ditemukan di Griman Creek Formation, Lightning Ridge, New
South Wales, Australia. Ia adalah mammalia besar untuk era Mesozoic, memiliki
panjang yang berkisar antara 5-7 mm, dengan lebar 5-7 mm, panjang 1-2 mm
adalah ukuran panjang yang banyak dimiliki oleh makhluk hidup era mesozoic
Lain-lain : monotremata pada zaman purbakala yang sudah punah
3. Familia Ornithorhynchidae
Ornithorhynchidae adalah familia dari ordo Monotremata yang terdiri atas
Platypus dan saudaranya yang sudah punah. Ornithorhynchidae terdiri atas dua
genus yaitu: Obdurodon dan Ornithorhynchus.
Memiliki ciri-ciri yaitu terdapat di sekitar perairan/danau Australia. Mulut
seperti paruh bebek, panjang biasa mencapai panjang 65 mm dan lebar 50 mm,
lubang hidung terdapat di permukaan atas dari paruh, hewan ini disebut juga
cungur bebek.
Genus Obdurodon
Obdurodon merupakan Platypus primitif yang bertahan cukup sukses di
muka bumi. Obdurodon adalah sejenis Platypus purba yang hidup di periode
pada awal Paleogen – akhir Neogen sekitar 61-5 juta tahun yang lalu (tepatnya
pada saat tahap masa awal Paleosen – akhir Miosen). Obdurodon berhabitat di
sekitar wilayah rawa-rawa Australia dan Amerika Utara. Ia juga memiliki
julukan “Platypus Riversleigh” karena lokasi pertama fosilnya ditemukan
adalah wilayah Riversleigh, Australia barat laut.
Obdurodon masih berkerabat dekat dengan Platypus masa kini. Perbedaan
utama antara Obdurodon dengan Platypus modern yaitu terletak pada giginya.
Platypus modern hanya memiliki gigi geraham saat remaja, sedangkan
Obdurodon masih mempunyai gigi geraham sepanjang hidupnya. Selain itu,
Platypus purba ini juga sedikit lebih besar dibandingkan dengan Platypus
modern, yakni 0,3-1 meter panjangnya.
Selain itu, cara makan mereka juga berbeda. Berdasarkan prbedaan bentuk
tengkorak dan paruhnya, dapat dilihat bahwa Platypus modern menggali tanah
di dasar sungai, sedangkan Obdurodon menggali tanah di tepian sungai.
Struktr koronoid pada tengkorak Obdurodon telah lama hilang pada
Platypus modern, mengindikasikan cara makan mereka berbeda. Obdurodon
akan menggunakan otot-ototnya untuk mengunyah makanan, sedangkan
Platypus modern tidak.
Dengan paruh lebar dan datar, Obdurodon mungkin gemar menggali lumpur
halus dan memakan apa saja yang merayap di hadapannya, misal Krustasea dan
beberapa serangga.
Obdurodon hanya terdiri dari 3 spesies yaitu Obdurodon dicksoni,
Obdurodon insignis, satu yang lainnya kini masih di teliti
Obdurodon/Monotrematum sudamericanum.

Obdurodon dicksoni

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mammalia
Sub. Classis : Prototheria
Ordo : Monotremata
Familia : Ornithorhynchidae
Genus : Obdurodon
Species : Obdurodon dicksoni
 Ditemukan pada tahun 1984 oleh Michael Archer, F. A. Jenkins, S. J. Hand, P.
Murray, dan H. Godthelp, di Riversleigh, New South Wales.
 Lingkup hidup: New South Wales.
 Periode : Lower dan middle Miocene.
 Spesies ini dicirikan dengan sebuah tengkorak dan beberapa gigi terpisah.
Secara fisik, ia mirip dengan Platypus modern walaupun terdapat beberapa
perbedaan yang signifikan.
 Holotipe-nya disimpan di Museum Queensland di Brisbane.
Perbedaan penting antara Obdurodon dicksoni dan Platypus
 Obdurodon dicksoni lebih besar dari Platypus.
 Septomaxilla (bagian dari tulang rahang atas) Obdurodon dicksoni lebih besar
dari Platypus modern.
 Paruh Obdurodon dicksoni memiliki lubang berbentuk oval yang dikelilingi
tulang di tengah-tengah sedangkan paruh Platypus memiliki bentuk V dan tidak
berhenti di atasnya (stopped on top)
 Obdurodon dicksoni memiliki graham sedangkan Platypus menggunakan
keratinized pads (hanya Platypus muda yang memiliki gigi).
 Platypus modern mencari mangsa dengan menggali di dasar sungai, sedangkan
O. dicksoni mencari mangsa dengan menggali di tepian sungai.
 Kelihatannya, dilihat dari bentuk paruh, mencari makanan untuk dirinya sendiri
dengan menggali di samping sungai, sedangkan Platypus menggali di dasar
sungai.
Genus Ornithorhynchus
Ornithorhynchus dikenal sebagai Platypus atau Cungur Bebek, yaitu hewan
semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun
Platypus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas mammalia karena ia
menyusui anaknya. Platypus juga sering dikenal dengan nama duck-billed
Platypus atau Platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai
bebek. Platypus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang
ini mammalia tapi bertelur (mayoritas mammalia beranak seperti anjing,
kucing, beruang, dan sebagainya). Platypus memiliki paruh yang seperti bebek
dan kaki berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, Platypus menjadi
simbol fauna Australia dan dapat ditemui di koin 20 sen Australia.

Fisiologi

Temperatur tubuh Platypus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari
kebanyakan Mammalia (sekitar 38oC). Tubuh Platypus ditutupi bulu berwarna
coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki Platypus berselaput seperti
bebek. Platypus juga memiliki paruh seperti bebek. Platypus memiliki semacam
indra keenam yang disebut sistem elektroreseptor yang berada di dalam paruhnya.
Sistem ini membantu mereka mendeteksi gerakan elektrik yang dihasilkan
binatang air. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor yang mampu mendeteksi
keberadaan mangsa. Paruh yang unik tersebut tidak sekeras paruh atau moncong
bebek, melainkan lebih fleksibel seperti karet. Berat Platypus berkisar antara di
bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30-40 cm
dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan 8-13 cm (betina). Platypus
jantan lebih besar hingga 3x betinanya. Platypus juga adalah hewan berbisa. Bisa
ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antar
teman.

2. Ekologi dan Habitat

Platypus adalah hewan malam dan semi-akuatik. Platypus adalah perenang


yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari
makanan. Mampu bertahan di bawah air hingga 14 menit lamanya. Padahal
mereka adalah mamalia yang tergantung pada oksigen. Tapi Platypus bisa
mengurangi kebutuhannya terhadap oksigen dengan merendahkan degup
jantungnya secara dramatis Ketika berenang, Platypus menutup matanya rapat-
rapat dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat kaki Platypus
berselaput. Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki
depannya. Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan
kedua kaki belakangnya. Platypus memakan cacing, larva serangga, dan yabbie
yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang.

Platypus merupakan hewan endemik (hanya terdapat) di Australia terutama


Tasmania, Victoria, New Sout Wales, Queensland

3. Reproduksi

Platypus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih
bundar daripada telur burung. Platypus betina biasanya menelurkan dua telur pada
saat yang bersamaan. Walaupun terkadang memungkinkan Platypus betina
menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.

• Tahap pertama: embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan


bergantung pada kantung merah telur untuk bernafas.

 Tahap kedua: jari-jari kaki mulai muncul.

 Tahap ketiga: gigi muncul.

Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah
telur menetas, keluarlah bayi Platypus tidak berambut yang langsung melekat
pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan
peka. Bayi Platypus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu
(kurang lebih 4 bulan lewat). Organ reproduksi Platypus mirip dengan burung
(aves). Platypus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan
dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan
burung).

Keunikan
- Cara reproduksinya bertelur seperti aves, tapi menyusui
- Baby Platypus yang baru lahir memiliki gigi, tapi segera setelah ia
meninggalkan sarangnya, ia akan kehilangan giginya dan hanya akan
mengandalkan paruhnya untuk mencari makan
- Paruh Platypus memiliki sensor khusus yang dapat mendeteksi mangsa
buruannya. Jadi ia bisa berburu dalam air keruh sekalipun dan dengan
menutup mata.
- Memiliki racun yang terletak di bagian atas cakarnya
-

Dua genera lainnya, Steropodon dan Teinolophos juga dapat termasuk dalam
Ornithorhynchidae. Namun, keduanya sangat tua dan tulisan ilmiah kelihatannya
menunjukkan bahwa keduanya berelasi dengan, tapi bukan bagian dari,
Ornithorhynchidae. C

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus

Anda mungkin juga menyukai