Prototheria berasal dari bahaasa Yunani yaitu Protos “pertama” dan Ther
“binatang liar”. Merupakan subclass spesies mammalia yang betina bertelur
seperti burung dan reptil. Namun, mereka memberi makan bayi mereka dengan
sekresi kelenjar susu seperti pada semua mammalia yang lain. Mereka kekurangan
puting, tetapi kulit di atas kelenjar susu mereka memancarkan susu untuk bayi
mereka. Prototheria juga disebut sebagai monotremes, yang secara harfiah berarti
bahwa mereka memiliki satu pembuka untuk ekskresi dan reproduksi.
Prototheria juga mirip dengan reptil dalam beberapa aspek kerangka mereka.
Khususnya, kaki mereka berada di sisi tubuh mereka daripada di bawah mereka.
Hal ini menyebabkan gaya berjalan seperti halnya reptil.
Hanya ada 3 kelompok spesies langka Prototheria yang masih hidup yaitu
Platypus Australia dan 2 moncong (berduri trenggiling) spesies Australia dan
New Guinea.
Ordo Monotremata
Monotremata berasal dari kata monos yang artinya tunggal dan trema yang berarti
lubang (menunjuk pada kloaka yaitu saluran uris). Nama monotremata berarti
"satu-lubang," mengacu pada fakta bahwa kedua jenis kelamin hanya memiliki
satu lubang di bagian tubuh, yang digunakan untuk kedua reproduksi dan
ekskresi. Monotremata memiliki kloaka dan dapat menghasilkan telur amniotic
bercangkang keras.
Monotremata adalah mammalia yang berparuh dan bertelur, bukannya beranak
seperti marsupialia (Metatheria) dan mammalia berplasenta (Eutharia).
Telur hewan monotrema memiliki struktur dan perkembangan yang sama dengan
telur reptilian. Mengandung cukup kuning telur untuk memberi makan embrio
yang sedang berkembang. Hewan monotremata juga memiliki rambut dan
menghasilkan susu. Namun, hewan ini tidak memiliki puting susu, yang
digantikan dengan kelenjar khusus yang mensekrsi susu. Setelah menetas, anak
yang baru keluar itu menyedot susu dari bulu induknya.
Ordo ini hanya beranggotakan 5 spesies saja dari dua famili yang masih hidup,
yaitu famili Ornithorynchidae yang terdiri dari satu spesies yaitu Platypus
(Ornithorynchus anatinus) dan famili Tachyglossidae yang terdiri dari empat
spesies yang masih hidup yaitu ekidna atau babi berduri (3 spesies moncong
panjang dan 1 spesies moncong pendek).
Karakteristik
Streropodon galmani adalah hewan dari ordo Monotremata dari zaman purbakala.
Ia adalah mammalia bertelur yang hidup pada middle Albian Stage, periode Lower
Cretaceous. Ia juga mereupakan makhluk hidup yang paling dulu diketahui dan
mirip Platypus.
Streropodon galmani dikenali dari sebuah rahang oval dengan tiga geraham yang
ditemukan di Griman Creek Formation, Lighting Ridge, New South Wales,
Australia. Ia adalah mammalia besar untuk era mesozoik, memiliki panjang
berkisar antar a40-50 cm. Geraham bawah memiliki panjang 5-7 mm, dengan
lebar 3-4 mm. Panjang 1-2 mm adalah ukuran panjang yang banyak dimiliki oleh
makhluk hidup era mesozoic.
Distribusi : middle Albian stage, periode Lower Cretaceus
Habitat : Australia
Perilaku makan :
Perilaku reproduksi : bertelur
Morfologi tubuh : mirip platypus, dikenali dari sebuah rahang opal dengan tiga
graham yang ditemukan di Griman Creek Formation, Lightning Ridge, New
South Wales, Australia. Ia adalah mammalia besar untuk era Mesozoic, memiliki
panjang yang berkisar antara 5-7 mm, dengan lebar 5-7 mm, panjang 1-2 mm
adalah ukuran panjang yang banyak dimiliki oleh makhluk hidup era mesozoic
Lain-lain : monotremata pada zaman purbakala yang sudah punah
3. Familia Ornithorhynchidae
Ornithorhynchidae adalah familia dari ordo Monotremata yang terdiri atas
Platypus dan saudaranya yang sudah punah. Ornithorhynchidae terdiri atas dua
genus yaitu: Obdurodon dan Ornithorhynchus.
Memiliki ciri-ciri yaitu terdapat di sekitar perairan/danau Australia. Mulut
seperti paruh bebek, panjang biasa mencapai panjang 65 mm dan lebar 50 mm,
lubang hidung terdapat di permukaan atas dari paruh, hewan ini disebut juga
cungur bebek.
Genus Obdurodon
Obdurodon merupakan Platypus primitif yang bertahan cukup sukses di
muka bumi. Obdurodon adalah sejenis Platypus purba yang hidup di periode
pada awal Paleogen – akhir Neogen sekitar 61-5 juta tahun yang lalu (tepatnya
pada saat tahap masa awal Paleosen – akhir Miosen). Obdurodon berhabitat di
sekitar wilayah rawa-rawa Australia dan Amerika Utara. Ia juga memiliki
julukan “Platypus Riversleigh” karena lokasi pertama fosilnya ditemukan
adalah wilayah Riversleigh, Australia barat laut.
Obdurodon masih berkerabat dekat dengan Platypus masa kini. Perbedaan
utama antara Obdurodon dengan Platypus modern yaitu terletak pada giginya.
Platypus modern hanya memiliki gigi geraham saat remaja, sedangkan
Obdurodon masih mempunyai gigi geraham sepanjang hidupnya. Selain itu,
Platypus purba ini juga sedikit lebih besar dibandingkan dengan Platypus
modern, yakni 0,3-1 meter panjangnya.
Selain itu, cara makan mereka juga berbeda. Berdasarkan prbedaan bentuk
tengkorak dan paruhnya, dapat dilihat bahwa Platypus modern menggali tanah
di dasar sungai, sedangkan Obdurodon menggali tanah di tepian sungai.
Struktr koronoid pada tengkorak Obdurodon telah lama hilang pada
Platypus modern, mengindikasikan cara makan mereka berbeda. Obdurodon
akan menggunakan otot-ototnya untuk mengunyah makanan, sedangkan
Platypus modern tidak.
Dengan paruh lebar dan datar, Obdurodon mungkin gemar menggali lumpur
halus dan memakan apa saja yang merayap di hadapannya, misal Krustasea dan
beberapa serangga.
Obdurodon hanya terdiri dari 3 spesies yaitu Obdurodon dicksoni,
Obdurodon insignis, satu yang lainnya kini masih di teliti
Obdurodon/Monotrematum sudamericanum.
Obdurodon dicksoni
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mammalia
Sub. Classis : Prototheria
Ordo : Monotremata
Familia : Ornithorhynchidae
Genus : Obdurodon
Species : Obdurodon dicksoni
Ditemukan pada tahun 1984 oleh Michael Archer, F. A. Jenkins, S. J. Hand, P.
Murray, dan H. Godthelp, di Riversleigh, New South Wales.
Lingkup hidup: New South Wales.
Periode : Lower dan middle Miocene.
Spesies ini dicirikan dengan sebuah tengkorak dan beberapa gigi terpisah.
Secara fisik, ia mirip dengan Platypus modern walaupun terdapat beberapa
perbedaan yang signifikan.
Holotipe-nya disimpan di Museum Queensland di Brisbane.
Perbedaan penting antara Obdurodon dicksoni dan Platypus
Obdurodon dicksoni lebih besar dari Platypus.
Septomaxilla (bagian dari tulang rahang atas) Obdurodon dicksoni lebih besar
dari Platypus modern.
Paruh Obdurodon dicksoni memiliki lubang berbentuk oval yang dikelilingi
tulang di tengah-tengah sedangkan paruh Platypus memiliki bentuk V dan tidak
berhenti di atasnya (stopped on top)
Obdurodon dicksoni memiliki graham sedangkan Platypus menggunakan
keratinized pads (hanya Platypus muda yang memiliki gigi).
Platypus modern mencari mangsa dengan menggali di dasar sungai, sedangkan
O. dicksoni mencari mangsa dengan menggali di tepian sungai.
Kelihatannya, dilihat dari bentuk paruh, mencari makanan untuk dirinya sendiri
dengan menggali di samping sungai, sedangkan Platypus menggali di dasar
sungai.
Genus Ornithorhynchus
Ornithorhynchus dikenal sebagai Platypus atau Cungur Bebek, yaitu hewan
semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun
Platypus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas mammalia karena ia
menyusui anaknya. Platypus juga sering dikenal dengan nama duck-billed
Platypus atau Platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai
bebek. Platypus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang
ini mammalia tapi bertelur (mayoritas mammalia beranak seperti anjing,
kucing, beruang, dan sebagainya). Platypus memiliki paruh yang seperti bebek
dan kaki berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, Platypus menjadi
simbol fauna Australia dan dapat ditemui di koin 20 sen Australia.
Fisiologi
Temperatur tubuh Platypus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari
kebanyakan Mammalia (sekitar 38oC). Tubuh Platypus ditutupi bulu berwarna
coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki Platypus berselaput seperti
bebek. Platypus juga memiliki paruh seperti bebek. Platypus memiliki semacam
indra keenam yang disebut sistem elektroreseptor yang berada di dalam paruhnya.
Sistem ini membantu mereka mendeteksi gerakan elektrik yang dihasilkan
binatang air. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor yang mampu mendeteksi
keberadaan mangsa. Paruh yang unik tersebut tidak sekeras paruh atau moncong
bebek, melainkan lebih fleksibel seperti karet. Berat Platypus berkisar antara di
bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30-40 cm
dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan 8-13 cm (betina). Platypus
jantan lebih besar hingga 3x betinanya. Platypus juga adalah hewan berbisa. Bisa
ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antar
teman.
3. Reproduksi
Platypus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih
bundar daripada telur burung. Platypus betina biasanya menelurkan dua telur pada
saat yang bersamaan. Walaupun terkadang memungkinkan Platypus betina
menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.
Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah
telur menetas, keluarlah bayi Platypus tidak berambut yang langsung melekat
pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan
peka. Bayi Platypus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu
(kurang lebih 4 bulan lewat). Organ reproduksi Platypus mirip dengan burung
(aves). Platypus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan
dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan
burung).
Keunikan
- Cara reproduksinya bertelur seperti aves, tapi menyusui
- Baby Platypus yang baru lahir memiliki gigi, tapi segera setelah ia
meninggalkan sarangnya, ia akan kehilangan giginya dan hanya akan
mengandalkan paruhnya untuk mencari makan
- Paruh Platypus memiliki sensor khusus yang dapat mendeteksi mangsa
buruannya. Jadi ia bisa berburu dalam air keruh sekalipun dan dengan
menutup mata.
- Memiliki racun yang terletak di bagian atas cakarnya
-
Dua genera lainnya, Steropodon dan Teinolophos juga dapat termasuk dalam
Ornithorhynchidae. Namun, keduanya sangat tua dan tulisan ilmiah kelihatannya
menunjukkan bahwa keduanya berelasi dengan, tapi bukan bagian dari,
Ornithorhynchidae. C
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus