Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

PERKEMBANGAN TEORI KARIR PERIODE KONTEMPORER

Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas C

1. Ratu Amanda Rabiatul A


(2111080162)
2. Sarlinda Wita
(2111080)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhaanahu wata’aala, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan
salam dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Shalallahi ‘alaihi wa sallam atas
perjuangan beliau kita dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera
kehidupan ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Perkembangan Teori Karir
Periode Kontemporer” dalam rangka memenuhi tugas  mata kuliah Bimbingan dan Konseling
Karir.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Bandar lampung, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. TUJUAN.........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Teori konstruksi karir (Mark L. Savickas 1947-…).........................................................................5
B. Tema hidup (Life themes)................................................................................................................6
C. Happenstance learning theory (John D. Krumboltz 1928-…)..........................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemampuan beradaptasi dan kompleks teori kontruksi karir dalam teori konstruksi karir
adalah kemampuan beradaptasi yaitu, sikap, kompetensi, dan perilaku yang digunakan
individu dalam menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang cocok bagi mereka. Melihat
konstruksi karir sebagai serangkaian upaya untuk menerapkan konsep diri memfokuskan
perhatian pada urutan keputusan yang cocok. Belanda RIASEC (Realistis, Investigasi,
Artistik, Sosial, Enterprising, Konvensional) model, yang terdiri dari kompleks sifat
disusun dalam jenis, menawarkan pendekatan yang berguna untuk menilai perbedaan
individu dan untuk menggambarkan kelompok pekerjaan. Ide-ide ini pribadi dan
perasaan tentang diri, pekerjaan, dan kehidupan mengungkapkan tujuan-tujuan dan bukan
sifat menyusun tema kehidupan yang mengontrol perilaku, menjelaskan komuniitas
perilaku, mempertahankan koherensi identitas, dan meramalkan tindakan di masa depan.

B. TUJUAN
1. Untuk memahami Teori konstruksi karir (Mark L. Savickas 1947-…)
2. Untuk memahami Tema hidup (Life themes)
3. Untuk memahami Happenstance learning theory (John D. Krumboltz 1928-…)

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori konstruksi karir (Mark L. Savickas 1947-…)


Teori kontruksi karir menurut Savickas dalam praktek pendidikan karir dan konseling
sebagai berikut;
1. Sebuah masyarakat dan struktur lembaga yang tentu saja kehidupan individu melalui
peran sosial.
2. Pekerjaan memberikan peran inti dan fokus untuk organisasi kepribadian bagi
kebanyakan pria dan wanita, meskipun untuk beberapa individu fokus ini adalah
perifer, insidental, atau bahkan tidak ada.
3. Pola-bahwa karier seorang individu adalah, tingkat pekerjaan mencapai dan urutan,
frekuensi, dan durasi pekerjaan-ditentukan oleh tingkat orang tua sosial ekonomi dan
pendidikan seseorang, kemampuan, kepribadian, konsep diri, dan kemampuan
beradaptasi karir dalam transaksi dengan kesempatan yang diberikan oleh
masyarakat.
4. Orang-orang berbeda dalam karakteristik kejuruan seperti kemampuan, ciri- ciri
kepribadian, dan selfconcepts.
5. Setiap pekerjaan membutuhkan pola yang berbeda dari karakteristik kejuruan, dengan
toleransi yang cukup lebar untuk memungkinkan beberapa variasi individu dalam
setiap pekerjaan.
6. Orang-orang memenuhi syarat untuk berbagai pekerjaan karena karakteristik kejuruan
dan persyaratan kerja.
7. Keberhasilan Kerja tergantung pada sejauh mana individu menemukan dalam peran
pekerjaan mereka outlet yang memadai untuk karakteristik kejuruan terkemuka
mereka.
8. Derajat orang mencapai dari pekerjaan sebanding dengan sejauh mana mereka
mampu menerapkan kejuruan konsep diri mereka. Kepuasan kerja tergantung pada
pembentukan dalam jenis pekerjaan, situasi kerja, dan cara hidup di mana orang dapat
memainkan jenis peran yang pertumbuhan dan eksplorasi pengalaman telah
menyebabkan mereka untuk mempertimbangkan menyenangkan dan tepat.
9. Proses konstruksi karir pada dasarnya yang mengembangkan dan menerapkan
kejuruan konsep diri dalam peran pekerjaan. Konsep diri berkembang melalui
interaksi bakat warisan, fisik make-up, peluang untuk mengamati dan memainkan
berbagai peran, dan evaluasi dari sejauh mana hasil bermain peran bertemu dengan
persetujuan dari rekan-rekan dan supervisor.
10. Meskipun kejuruan konsep diri menjadi semakin stabil dari masa remaja akhir ke
depan, memberikan beberapa komunitas dalam pilihan dan penyesuaian, konsep diri

5
dan preferensi kejuruan melakukan perubahan dengan waktu dan pengalaman sebagai
situasi di mana orang hidup dan perubahan pekerjaan.
11. Proses perubahan kejuruan dapat ditandai dengan tahap karir sebagai periode
pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, manajemen, dan pelepasan. Lima tahap
dibagi ke dalam periode yang ditandai dengan tugas-tugas pembangunan kejuruan
bahwa individu mengalami harapan sebagai sosial.
12. Sebuah pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, manajemen, dan pelepasan terjadi
selama transisi dari satu tahap karir ke depan serta setiap kali karir individu yang
stabil oleh peristiwa sosial ekonomi dan pribadi seperti penyakit dan cedera.
13. Jatuh tempo SMK adalah membangun psikologis yang menunjukkan tingkat individu
pengembangan kejuruan di sepanjang kontinum tahap karir dari pertumbuhan melalui
pelepasan. Dari perspektif sosial, kematangan vokasional individu dapat operasional
didefinisikan dengan membandingkan tugas perkembangan yang dihadapi dengan
yang diharapkan berdasarkan usia kronologis. 14. Karir adaptasi adalah membangun
psikososial yang menunjukkan kesiapan individu dan sumber daya untuk mengatasi
tugas saat ini dan mengantisipasi perkembangan kejuruan. 15. konstruksi Karir
didorong oleh tugas kejuruan pengembangan, transisi kerja, dan trauma pribadi dan
kemudian diproduksi oleh respon terhadap perubahan hidup ini.

B. Tema hidup (Life themes)


Savickas (1997:254) menyatakan bahwa adaptabilitas karier merupakan suatu kesiapan
individu dalam menghadapi tugas-tugas yang terprediksi untuk dapat mempersiapkan dan
berperan dalam dunia kerja, serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan yang
akan terjadi pada kondisi dan lingkungan kerja. Konsep adaptabilitas karier mencoba
untuk menyederhanakan teori life-span life-space dari Donald Super dengan
menggunakan satu konstruk saja untuk menjelaskan perkembangan karier pada anak,
remaja, dan orang dewasa (Savickas, 1997:254).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep adaptabilitas karier dibentuk menggantikan


konsep kematangan karier oleh Donald Super dengan tujuan menyederhanakan dan
menjelaskan secara menyeluruh mengenai perkembangan karier pada orang dewasa.
Savickas (1997:255) mengungkapkan bahwa individu yang peduli dengan proses
pencapaian karier akan menampilkan sikap dan kompetensi perencanaan yang baik sesuai
dengan dimensi adaptabilitas karier yaitu meliputi konsep kepedulian, pengendalian,
keingintahuan, dan keyakinan karier.

Lebih lanjut, Savicaks & Profeli (2013:157) mendefinisikan adaptabilitas karir sebagai
kemampuan seseorang dalam mempersiapkan diri untuk menyelesaikan berbagai macam
tugas yang terprediksi, dan terlibat dalam peran pekerjaan, serta mampu mengatasi

6
permasalahan yang tidak dapat diduga atau diprediksi yang akan terjadi karena perubahan
dalam pekerjaan dan kondisi kerja.
Adaptasi karier mengacu pada sumber daya individu atau kesiapan diri untuk
menghadapi tugas-tugas saat ini dan diantisipasi dalam atau peran kerja dan dengan
penyesuaian diminta oleh perubahan dalam dunia kerja (Niles, 2011:175).

Ketika individu bertambah usia dan memiliki lebih banyak pengalaman hidup
berinteraksi dengan lingkungan, individu akan mengembangkan kemampuan beradaptasi
khususnya ketika menghadapi tantangan atau kesulitan dalam setiap tahap perkembangan
kariernya (Lent & Brown, 2013:151). Singkatnya, kemampuan beradaptasi karir telah
diperiksa sebagai variabel utama dalam pengembangan karir seseorang dan berhubungan
dengan kepentingan seseorang, pengambilan keputusan, dan konsolidasi karir (Hess &
Jepsen, 2009:265). Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi adaptabilitas karier
yang bersifat internal maupun eksternal.

C. Happenstance learning theory (John D. Krumboltz 1928-…)


Teori pembelajaran sosial Krumboltz membahas bagaimana individu kognisi dan
pengalaman belajar mempengaruhi pengambilan keputusan karir (Mitchell dan
Krumboltz 1996). Selain itu teori ini menjelaskan bagaimana pendekatan seseorang
terhadap tugas pembelajaran, penetapan tujuan, klarifikasi nilai, menghasilkan pilihan
karir dan memperoleh informasi pekerjaan tergantung pada interaksi antara genetik,
lingkungan sosial dan budaya, dan masa lalu pengalaman belajar Teori Krumboltz ini
memberikan pandangan bagi klien bahwa genetik, lingkungan dan pengalaman belajar
bisa mempengaruhi perencanaan karir dan pengambilan keputusan karir. Dari
pengalaman dan pengetahuan mengenai suatu profesi maka seorang individu
merencanakan arah pilihan karir tersebut.

Dalam teori Krumboltz, proses perkembangan karier melibatkan empat faktor yaitu:
Warisan genetic dan kemampuan khusus, Kondisi dan peristiwa lingkungan, pengalaman
belajar, dan keterampilan pendekatan tugas (Zunker, 2006). Jadi menurut Krumboltz,
karir yang direncanakan oleh seorang individu akan dipengaruhi oleh empat faktor.
Empat faktor inilah nantinya yang akan saling bersinergi dalam membentuk sebuah arah
perencanaan karir bagi seorang individu dan pada akhirnya ia memutuskan karir apa yang
akan ia lalui.
1. Tidak mengherankan apabila ada seorang individu yang memiliki kemampuan khusu
sama seperti yang dimiliki oleh orangtuanya. Hal ini disebabkan faktor warisan
genetik yang diturunkan dari orangtuanya tersebut. Ketika kita melihat ayahnya pintar
dalam public speaking dan anaknya juga memiliki kemampuan yang sama, maka
secara langsung kita akan mengartikan ini adalah warisan genetik dari orangtuanya.

7
Potensi dari warisan genetik inilah yang akan menjadi dasar bagi seorang individu
dalam merencanakan arah pilihan karirnya.
2. Tidak semua individu bisa memiliki kesempatan dalam menempuh bangku
perkuliahan, tidak semua individu yang memiliki kesempatan mendapatkan beasiswa,
dan banyak faktor lingkungan lainnya yang tidak mendukung potensi dasar seorang
individu dari warisan genetik orangtuanya. Jika warisan genetic yang diturunkan oleh
orangtua kemudian didukung dengan lingkungan yang memberikan kesempatan
kepada individu tersebut mengasah kemampuan khusus yang ia miliki, tentu akan
membuat faktor pertama dan kedua yang disampaikan oleh Krumboltz akan menjadi
kuat.
3. Pengalaman belajar yang didapatkan oleh individu selama rentang kehidupannya
akan membuat faktor pertama, kedua dan ketiga akan menjadi kuat, apabila
pengalaman belajar yang ia dapatkan adalah sesuatu yang bermakna. Bermakna dan
bernilai positif tentu akan membuat potensi yang menjadi dasar dalam perencanaan
karir dan lingkungan yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi
tersebut, sehingga ia semakin memiliki tekad yang bulat untuk merencanakan arah
pilihan karir. Apabila individu memiliki pengalaman belajar yang tidak
menyenangkan atau negatif mengenai suatu profesi maka hal ini akan menyebabkan
faktor warisan genetik dan lingkungan tidak bersinergi dengan pengalaman belajar
yang ia miliki.
4. Inidvidu harus memehami bahwa dalam perjalanan karir akan menemui banyak
rintangan dan hambatan. Ketika individu merasa menyerah dengan kondisi yang tidak
mendukungnya untuk merencanakan arah karir, maka karir tidak akan berkembang
dengan baik. Sebagai contoh, individu yang memiliki keterampilan khusus dalam
bidang seni, kemudian diarahkan pada sekolah jurusan seni dan ia memiliki
pengalaman belajar yang positif mengenai seni. Ketika ia merencanakan arah
karirnya, mengalami hambatan dimana kesempatan bekerja pada jurusan seni hanya
ada diluar kota dan orangtua tidak mau berpisah dengan anaknya. Tentu individu
harus bisa menyelesaikan masalah yang bisa menghambat perkembangan karirnya.
Kemampuan dalam menyelesaikan masalah inilah yang diperlukan dalam sebuah
karir menurut Krumboltz.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses konstruksi karir pada dasarnya yang mengembangkan dan menerapkan kejuruan
konsep diri dalam peran pekerjaan. Konsep diri berkembang melalui interaksi bakat
warisan, fisik make-up, peluang untuk mengamati dan memainkan berbagai peran, dan
evaluasi dari sejauh mana hasil bermain peran bertemu dengan persetujuan dari rekan-
rekan dan supervisor.

Ketika individu bertambah usia dan memiliki lebih banyak pengalaman hidup
berinteraksi dengan lingkungan, individu akan mengembangkan kemampuan beradaptasi
khususnya ketika menghadapi tantangan atau kesulitan dalam setiap tahap perkembangan
kariernya (Lent & Brown, 2013:151). Singkatnya, kemampuan beradaptasi karir telah
diperiksa sebagai variabel utama dalam pengembangan karir seseorang dan berhubungan
dengan kepentingan seseorang, pengambilan keputusan, dan konsolidasi karir (Hess &
Jepsen, 2009:265). Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi adaptabilitas karier
yang bersifat internal maupun eksternal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha. Undiksha.ac.id. Published 2020. Accessed


October 2, 2022. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIBK/index

Pengaruh Dukungan Orang Tua Pada Adaptabilitas Karier Dengan Efikasi Diri
Pengambilan Keputusan Karier Dan Eksplorasi Karier Sebagai Pemediasi. lib.unnes.ac.id
Published 2020. http://lib.unnes.ac.id/42714/1/Aprilia%20Hilda%20Riyana.pdf

Slideplayer.com. Published 2019. Accessed October 2, 2022.


https://slideplayer.com/slide/10640156/

10

Anda mungkin juga menyukai