Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

USING TEST, QUESTIONNAIRES AND OCCUPATIONAL INFORMATION

Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas C

1. Ratu Amanda Rabiatul A


(2111080162)
2. Sarlinda Wita
(2111080)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhaanahu wata’aala, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan salam
dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Shalallahi ‘alaihi wa sallam atas
perjuangan beliau kita dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera
kehidupan ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Using Test, Questionnaires
And Occupational Information ” dalam rangka memenuhi tugas  mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Karir.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandar lampung, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam bab ini, kita akan mulai dengan melihat bagaimana penggunaan yang tepat waktu
dan sensitif dari tes-tes psikometrik dan kuesioner-kuesioner lain (termasuk, misalnya,
bakat, minat okupasional, “career drivers”, dan kepribadian) dan membentu proses
konseling karier secara signifikan. Konselor dan Klien dapat tetap bekerja dengan moda
kolaboratif, dengan menggunakan tes-tes dan assesmen-asesmen lain sebagai sumber
daya untuk menstimulasi diskusi dan mengembangkan pemahaman klien tentang dirinya
sendiri. Contracting awal sejauh mungkin sudah akan memastikan bahwa klien
memahami penggunaan kuesioner.

Di bagian kedua kita menelaah peran yang dapat dimainkan oleh informasi pekerjaan.
Kami percaya bahwa konselor karier seharusnya bukan pakar penyedia informasi
pekerjaan bagi klien, tapi bahwa mereka memang perlu mengetahui sumber daya-sumber
daya yang cukup untuk mendukung klien di dalam risetnya. Kami akan menyajikan
beberapa pedoman untuk memanfaatkan informasi pekerjaan dengan cara yang konsisten
dengan kerangka-kerangka konseling karier.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui Pengunaan Tes Dan Kuesioner Di Dalam Konseling Karier

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENGGUNAKAN TES DAN KUESIONER DI DALAM KONSELING KARIER


1. Manfaat menggunakan tes di dalam konseling karier
Ada berbagai cara bagaimana penggunaan tepat waktu dan sensitive kuesioner-
kuesioner psikometrik dan kuesioner-kuesioner lain dapat membantu secara
signifikan proses konseling karier. Pendekatan semacam itu dapat:
- Menyediakan sebuah kerangka kerja untuk dialog
- Meningkatkan kejelasan dan rasa percaya diri
- Membangkitkan insight personal baru
- Membantu perspektif-perspektif jangka panjang
- Mengurangi resiko pengambilan keputusan yang serampangan, dan
- Membantu menjelaskan perilaku di tempat kerja di masa lalu
2. Menyediakan sebuah kerangka kerja untuk dialog
3. Meningkatkan kejelasan dan rasa percaya diri
4. Membangkitkan “Insight” Personal Baru
5. Membantu Perspektif-perspektif jangka panjang
6. Mengurangi resiko pengambilan keputusan yang serampangan
7. Membantu menjelaskan perilaku di tempat kerja di masa lalu
8. Bagaimana dan kapan mengintroduksikan tes-tes ke dalam proses konseling karier

B. TIPE-TIPE TES DAN KUESIONER YANG DIGUNAKAN DI DALAM KONSELING


KARIER
1. Tes Bakat
Tes-tes ini memiliki data normatif artinya data itu telah diuji pada sebuah populasi
random atau persentatif yang mengerjakan tes tersebut.
Tes-tes tersebut harus:
- Valid, sebuah tes harus mengukur apa yang dimaksud untuk diukur. Tipe-tipe
utama valisditas termasuk (validitas isi, validitas konstrak, validitas presiktif)
- Reliabel, tes seharusnya memberikan indikasi yang cukup konsisten tentang
sebuah kemampuan dari waktu ke waktu.
2. Minat dan Motivasi
Bila menyangkut minat klien, kami lebih menyukai sebuah pendekatan yang berbeda.
Minat yaitu kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan rewarding adalah salah satu
kunci vital yang memotivasi seseorang. Kemampuan semata tidak banyak berguna
tanpa minat yang adekuat untuk mendukungnya. Jika orang tidak dapat memahami

5
dan mengartikulasikan minat-minat riilnya, mereka akan menemukan dirinya sendiri
terdorong kea rah yang diinginkan orang lain.

3. Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian dapat memfasilitasi kinerja dan prestasi seseorang di dalam
karier-karier tertentu, tetapi membatasi kesuksesan di bidang-bidang lain, seperti
diilustrasikan oleh studi kasus Clifford (sales representative introvert).
4. Career Drivers
Carier Drivers adalah “kekuatan batin yang menentukan apa yang anda inginkan dan
apa yang nda butuhkan dari kehidupan kerja anda” (Francis, 1985). Salah satu
pendekatan terkanal ke career drivers berasal dari hasil karya Schein (1978).

C. BAHAYA-BAHAYA PENGGUNAAN TES DI DALAM KONSELING KARIER


1. Penekanan eksesif pada interpretasi tes
Penekanan eksessif pada interpretasi kurang memungkinkan pengekspresian perasaan
klien tentang hasil-hasilnya.
2. Tes yang mendominasi konseling
3. Tes tidak cocok bagi setiap orang
4. Keracunan antara minatdan kemampuan
5. Mengelola sesi umpan balik
Konselor karir bukan hanya membutuhkan pelatihan yang adekuat di dalam
pengembangan dan penggunaan etis tes-tes, tetapi juga di dalam bagaimana tes dapat
diintegrasikan secara efektif ke dalam proses konseling karir.
6. Merekam diskusi umpan balik
7. Menggunakan informasi pekerjaan
Klien membutuhkan informasi tentang apa yang ingin dilakukannya (mengingat
minat, kepribadian, dan nilai-nilai mereka) dan apa yang dapat dilakukannya (dengan
kapabilitas, keterampilan, dan kualisifikasi mereka). Informasi yang baik akan
memungkinkan klien untuk mengakses dirinya sendiri dalam kaitannya dengan
berbagai macam opsi.
8. Peran informasi
Membantu untuk mempertimbangkan informasi yang mungkin sudah dimiliki klien,
dan informasi mana yang mungkin bertindak sebagai penghalang untuk
mempertimbangkan opsi-opsi lain. Latar belakang social-ekonomi individu bias
menjadi salah satu determinan kunci.
9. Membantu klien untuk memunculkan berbagai opsi
10. Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh konselor karir
11. Sumber-sumber informasi pekerjaan non-tertulis
12. Informasi pasar kerja

6
7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bagaimana pemakaian tes-tes psikometrik dan kuesioner-kuesioner lain dapat menambah
kekayaan , kejelasan dan validitas informasi yang dihasilkan dari PR. Pentingnya untuk
mengintegrasikan tes apapun ke dalam kontrak karir secara keseluruhan. Kita juga telah
melihat bagaimana meriset persyaratan-persyaratan pekerjaan bisa memungkinkan klien
untuk mengaitkan pemahaman dirinya dengan berbagai kemungkinan pekerjaan.. juga
menekankan pentingnya memastikan bahwa teknik-teknik tersebut khususnya interpretasi
hasil tes, digunakan dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai konseling, dimana
klien bertanggung jawab untuk mengambil keputusan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Robert Nathan, Linda Hill. Konseling Karier. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012.

Anda mungkin juga menyukai