Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TES
(PRESTASI BELAJAR, TES IQ, TES BAKAT MINAT, TES KEHIDUPAN)

KELOMPOK 1
ANGGOTA :
1. Vera prastya rahayu (20144600173)
2. Ahfan Musthofa (20144600177)
3. Anti Annisa Fastabiqul Laili Qodri (20144600180)
4. Salasatun Mareta (20144600188)
5. Mutia laelin Sabilla (20144600200)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pemelihara
alam semesta ini, atas karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah pemahaman individu
teknik tes (prestasi belajar. Tes IQ, tes bakat minat, tes kehidupan). Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan bagi Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman termasuk kita semua.
Makalah ini, kami susun sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dan diharapkan dengan
disusunnya makalah ini akan menjadi acuan untuk mendukung proses pembelajaran
bimbingan konsterling (BK) secara sederhana.
Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini dari
teknis penulisan sampai dengan pembahasan materi, untuk itu besar harapan kami akan
menerima saran dan masukan yang sifatnya mendukung untuk perbaikan ke depannya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing pada mata kuliah
Bimbingan Konsterling (BK) yang telah memberi arahan untuk membuat makalah ini.
Semoga apa yang kami susun dapat bermanfaat. Aamiin

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Teknik Pemahaman Individu.....................................................................................................6
B. fungsi pemahaman individu dalam Bimbingan dan konseling pembelajaran.............................7
C. Pengertian prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes kepribadian....................................8
D. Kegunaan prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes kepribadian....................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembicaraan mengenai tes tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan mengenai
pengukuran (measurement) dan penilaian (evaluation). Pengertian pengukuran, tes
dan penilaian memiliki perbedaan, tetapi memiliki hubungan kuat satu dengan
lainnya. Ketiga istilah tersebut dalam praktek sehari-hari sering dipertukarkan
penggunaannya.
Pengukuran merupakan prosedur sistematis untuk memperoleh informasi yang
dapat dikuantifikasikan, baik dengan menggunakan tes maupun dengan cara-cara
lainnya. Pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang luas dan
dalamnya sesuatu objek pengukuran. Berdasar pengertian tersebut dapat dikemukakan
bahwa tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi mengenai hal yang
diukur. Contoh: ketika kita mengukur panjang suatu benda (misal: papan tulis, meja,
ruang kuliah) dengan meteran sebagai alat ukur maka setelah proses pengukuran
diperoleh panjang sesungguhnya dari benda yang diukur tersebut.
Tes merupakan seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang di tes
atau disebut testee dan dapat pula berupa tugas yang harus dikerjakan oleh testee.
Apabila dilihat dari wujud fisiknya, tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang
harus dijawab dan atau tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang di tes, jawaban
testee dan atau performansi pelaksanaan tugas akan memberikan informasi mengenai
aspek psikologis  tertentu.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan pemahaman individu teknis teknis tes?
2. Apa fungsi pemahaman individu dalam Bimbingan dan konseling pembelajaran
pada umumnya?
3. Apa yang di maksud dengan prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes
kepribadian?
4. Apa kegunaan dari prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat dan tes kepribadian?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman individu teknis tes
2. Untuk mengetahui fungsi pemahaman individu dalam Bimbingan dan
konseling pembelajaran

4
3. Untuk mengetahui prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes
kepribadian
4. Untuk mengetahui kegunaan dari prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat
dan tes kepribadian

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Pemahaman Individu


Teknik Pemahaman Individu terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Tes dan non tes
merupakan salah instrument untuk memahami individu dalam keseluruhan layanan
konseling. Masing-masing instrument tersebut memiliki karakteristik dalam
penggunaannya. Pada kesempatan ini saya akan membahasa Teknik pemahaman individu
Teknik tes.
1. Teknik Tes
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, pada umumnya tes yang digunakan untuk
memperoleh data klien adalah tes inteligensi, tes bakat, tes kepribadian (minat,
kecenderungan kepribadian), dan tes prestasi belajar.
Hasil tes akan mempunyai makna sebagai informasi bagi klien jika tes tersebut
dianalisis dan dinterpretasi, dalam arti tidak hanya berhenti pada penyajian sekor yang
diperoleh seorang klien. Untuk kepentingan konseling, hasil tes dapat digunakan
sebelum konseling, pada saat proses konseling, dan setelah konseling sebagaimana
dikatakan oleh Super dan Bordin (dalam Goldman 1971: 23).
Pada tahap sebelum konseling hasil informasi tes digunakan konselor sebagai bahan
pertimbangan, yaitu untuk menentukan jenis layanan apakah yang akan diberikan
konselor kepada klien, untuk menentukan fokus masalah yang dialami klien, dan
sebagai salah satu bahan diagnosis dari proses yang berkesinambungan dan dipadukan
dengan hasil analisis yang lain. Misalnya informasi dari teknik non testing : observasi,
wawancara, sosiometri, kuesioner, biografi.
Pada tahap proses konseling informasi hasil tes digunakan untuk menafsirkan
prognosis dengan memberikan alternatif-alternatif tindakan tentang pendekatan,
metode, teknik, dan alat mana yang digunakan dalam upaya membantu pemecahan
masalah yang dialami klien. Berdasarkan hasil tes konselor mendapatkan pelengkap
data khususnya mengenai sifat-sifat kepribadian klien yang selama ini belum dapat
terungkap melalui teknik non tes, sehingga diharapkan hasil informasi tes tersebut
dapat membantu kerangka berpikir konselor di dalam merefleksi perasaan klien.
Di samping itu, informasi hasil tes disampaikan kepada klien dengan harapan klien
lebih mengenali dirinya sendiri sehingga klien mampu mengembangkan harapan-
harapan yang realistis dalam proses konseling. Pada tahap akhir konseling informasi

6
hasil tes digunakan untuk memberikan bantuan dalam membuat keputusan-keputusan
dan rencana-rencana untuk masa depan dengan alternatif-alternatif tindakan secara
realistis. Selain itu juga merupakan sumbangan yang berarti bagi klien untuk proses
perencanaan dan pilihan tindak lanjut, berkaitan tentang dirinya sendiri dalam
hubungannya dengan fakta sekarang yang ada.

B. fungsi pemahaman individu dalam Bimbingan dan konseling pembelajaran


Pemahaman individu merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh konselor berupa
pengumpulandata, analisis data, penafsiran hasil analisis, dan penarikan keimpulan tentang
diri individu untukkepentingan layanan Bimbingan dan Konseling.Salah satu hal yang
penting dalam bimbingan dan konseling ialah memahami siswa secarakeseluruhan baik
masalah yang dihadapi maupun latar belakangnya. Dengan demikian siswa
akanmemperoleh bantuan yang tepat dan terarah. Dengan kata lain perlunya pemahaman
siswa dalamlayanan bimbingan dan konseling adalah agar siswa memperoleh bantuan
yang sesuai dengankemampuan dan potensinya agar apa yang diharapkannya dapat
tercapai (artinya individu dapatmencapai penyesuaian diri dengan dirinya sendiri,
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat).Cara-cara yang digunakan untuk
memahami individu tersebut mencakup observasi, interview, tes psikologis. Pemahaman
atau penilaian itu dimaksudkan untuk kepentingan pemberian bantuan bagi pengembangan
potensi yang ada padanya dan atau penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapinya.Dalam melakukan observasi itu, lazim digunakan berbagai instrumen yang
bisa dikelompokkanmenjadi dua, yaitu dengan cara tes dan non-tes.Bagi konselor,
kemampuan asesmen merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki konselor,ia
adalah bagian penting dari kegiatan konseling. Dan jika ada konselor yang tidak
memilikikemampuan dalam bidang asesmen diibaratkan seperti pelayar yang tidak
membawa kompas. Ia tentuakan tersesat, atau sekurang-kurangnya membuang-buang
energi untuk sampai ke tujuan. Dalamkaitannyadengan tugas konselor, bisa jadi bukan
hanya membuang-buang tenaga, tetapi lebih dari itu bisa jadi justru berdampak negatif
bagi individu yang dibimbing lantaran malpraktek.Berdasarkan hal di atas, dapat
disimpulkan bahwa pemahaman individu dalam layanan bimbingan dankonseling
bertujuan pada umumnya;

1. Kita semakin mampu menerima keadaan individu (siswa) seperti apa adanya dan
sekaliguskeberadaan siswa baik dari segi kelebihan maupun kekurangannya.

7
2. Kita semakin mampu memperlakukan siswa sebagaimana mestinya dalam arti lain
mampumemberikan bantuan seperti yang dikehendaki oleh siswa
3. Kita terhindar dari gangguan komunikasi, sehingga mampu menciptakan relasi yang
semakin baik

C. Pengertian prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes kepribadian
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima,menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam
mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui
setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau
rendahnya prestasi belajar siswa.
Tes IQ (Intellegence Quotient) adalah cara sistematis untuk mengukur tingkat
kecerdasan seseorang dengan memberikan pertanyaan dan masalah yang telah diatur
sedemikian rupa. Dalam melakukan tes IQ biasanya dilakukan dengan menggunakan
kertas seperti tes pada umumnya, sehingga masalah hanya bisa dilihat di tempat tertentu
dan dengan iluminasi yang cukup, inilah kelemahan pengujian yang dilakukan secara
manual, sehingga aplikasi ini dibuat.
 Tes minat bakat
1. Minat
Minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati, bukan
karena paksaan dari orang lain.
2. Bakat
Kemampuan alami dari diri seorang yang luar biasa akan sesuatu hal atau
kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu
hal
3. tes kepribadian
Menurut Career Addict, tes kepribadian adalah sebuah metode uji yang
mengukur sifat-sifat unik dalam diri kita. Pasalnya, setiap orang memiliki keunikan
masing-masing. Keunikan ini membuat cara kita berinteraksi dan menghadapi
permasalahan dengan cara yang berbeda-beda juga.

8
D. Kegunaan prestasi belajar, tes IQ, tes bakat minat, dan tes kepribadian
 kegunaan prestasi belajar
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah
disampaikan.
2. Untuk mengetahui kecapakan, motivasi, bakat, minat, dan sikap siswa terhadap
program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar atau prestasi
belajar siswa dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
5. Untuk seleksi yaitu memilih dan menentukan siswa yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas.
7. Untuk menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

 Kegunaan tes IQ
Saat ini tes IQ dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis kecacatan intelektual
atau mengukur potensi intelektual seseorang. Beberapa sekolah juga menggunakan tes
IQ untuk menentukan jenis fasilitas akademik yang dibutuhkan anak di sekolah.
Anak-anak yang mendapat skor IQ 70 ke bawah bisanya memenuhi syarat untuk
mendapatkan fasilitas khusus di sekolah. Namun, skor tes IQ tentu tidak bisa
dijadikan patokan dalam menentukan kebutuhan anak. Beberapa anak-anak yang
memiliki skor IQ di atas 70 terkadang juga memenuhi syarat untuk mendapatkan
fasilitas khusus apabila mereka ternyata memiliki ketidakmampuan belajar seperti
disleksia.Anak-anak berbakat, yang umumnya dianggap jenius karena memiliki skor
IQ lebih dari 130, juga dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas khusus
apabila mereka memiliki ketidakmampuan belajar atau perkembangan. Tes IQ juga
bisa menjadi langkah pertama dalam mendiagnosis masalah intelektual pada anak.
Jika Si Kecil memiliki skor yang sangat rendah, dokter biasanya merekomendasikan
agar anak menjalani penyaringan keterampilan adaptif, tes darah, USG otak dan
pemeriksaan kesehatan mental lengkap.Pemeriksaan prenatal dapat membantu
mendeteksi potensi kecacatan intelektual sebelum bayi lahir. Kondisi ini biasanya
rentan terjadi pada ibu yang hamil di atas usia 35 tahun atau lebih, atau wanita yang

9
telah menggunakan narkoba atau alkohol selama kehamilan. Jika masalah potensial
terdeteksi saat ini, dokter anak dapat menindaklanjuti dengan tes IQ pada anak usia
dini.

 Kegunaan tes bakat minat


Salah satu cara yang paling akurat untuk mengetahui bakat dan minatnya adalah
melalui tes bakat dan minat. Mengetahui bakat dan minat dapat menjadi modal dasar
untuk menentukan pilihan jurusan kuliah yang tepat. Melalui tes bakat dan minat,
siswa dapat lebih mengetahui potensi dirinya termasuk kelebihan dan kekurangannya,
baik dari segi akademis maupun kepribadian. Melalui tes ini juga, siswa dapat lebih
terarah untuk mengetahui minat yang sesuai dengan bakatnya. Siswa juga dapat
mengetahui jurusan kuliah yang tepat sesuai dengan bakat dan minatnya. Oleh karena
itu, tes bakat dan minat menjadi hal penting karena dapat sangat membantu siswa
untuk mengetahui dan yakin memilih suatu jurusan kuliah, sehingga dapat
meminimalisir siswa yang merasa salah jurusan.

Adapun tujuan diadakannya tes bakat ini adalah:


1. Untuk mengukur bakat atau kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau
masih terpendam dan tidak dipergunakan.
2. Dapat membantu seseorang untuk mengerti sesuatu yang mungkin dapat atau tidak
dapat berhasil dikerjakannya.

Kegunaan tes kepribadian


1. Fungsi seleksi
Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu-
individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.. misalnya tes
masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan
hasilh-asil tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan
calon-calon pelamar yang dapat diterima dan menolak alon-calon lainnya.
2. Fungsi Klasifikasi
Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis. Misalnya
mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi
bantuan yang sesuai dengan masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam
program khusus tertentu.

10
3. Fungsi deskripsi
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik kepribadian,
tingkahlaku, kemampuan, minat dan bakat dan sebagainya
4. Mengevaluasi suatu treatment
Tes psikologi digunakan juga untuk mengavaluasi suatu treatment/tindakan yang
telah dilakukan terhadap seseorang atau sekelompok individu. Ini untuk
mengavaluasi sampai tingkat mana keberhasilan treatment yang sudah diberikan.
Evalusi ini sangat membantu untuk meneruskan tindakan selanjutnya yang akan
diambil.
5. Menguji suatu hipotesis
Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang
ada. Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian
yang ilmiah sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji
hipotesis ini seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan
dengan tes psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di compare
(membandingkan), ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan
menurunkan indikator-indokator dari tes psikologi yang baku.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik Pemahaman Individu terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Tes dan non tes
merupakan salah instrument untuk memahami individu dalam keseluruhan layanan
konseling. Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima,menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Tes IQ (Intellegence Quotient) adalah cara sistematis untuk mengukur tingkat
kecerdasan seseorang dengan memberikan pertanyaan dan masalah yang telah diatur
sedemikian rupa. Minat merupakan ketertarikan akan sesuatu objek yang berasal dari hati,
bukan karena paksaan dari orang lain. Kemampuan alami dari diri seorang yang luar biasa
akan sesuatu hal atau kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain
akan sesuatu hal. tes kepribadian adalah sebuah metode uji yang mengukur sifat-sifat unik
dalam diri kita. Pasalnya, setiap orang memiliki keunikan masing-masing.

12
DAFTAR PUSTAKA

Capung.2012. (2022, April senin). pemahamanbindividubTeknikbtes. Retrieved April senin, 2022,


from Capung.2012: gratisananda.blogspot.com

Hamdu, G. &. (2011). Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-9. Jurnal
penelitian pendidikan, 12(1), 90-9.

Maarif, V. &. (2017). Aplikasi Tes IQ Berbasis Android. Indonesian Journal on Software Engineering
(IJSE), 3(2).

Murniarti, E. (2020). PENGERTIAN BAKAT, CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT, DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN.

13

Anda mungkin juga menyukai