Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

JENIS – JENIS TES

Ditujukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling SD


Dosen Pengampu Harun Arrasyid, M.Pd

NAMA : Nilam Cahya Wulandari


NIM : 218620600089

PROGRAM STUDY S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIIVERSITAS BAKTI INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
hidayah dan kenikmatan yang tidak terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”JENIS- JENIS TES” .dapat kami selesaikan dengan tepat
waktu walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Kepada
Bapak Harun Arrasyid, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling SD. juga teman – teman yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas- luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Banyuwangi, 07 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Definisi Tes...............................................................................................3


2.2 Jenis – Jenis Tes........................................................................................3
2.3 Fungsi Tes ................................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................8

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan bimbingan akan efektif apabila didasarkan pada data yang akurat.
Apabila konselor ingin melakukan kegiatan bimbingan secara efektif atau melakukan
kerja sama dengan konseli, maka konselor harus mengetahui apa saja yang ada pada
konseli tersebut. Semakin banyak informasi yang diketahui, maka konselor akan
dapat bekerja lebih baik dengan konselinya.

Sebelum konselor memberikan bimbingan atau penyelesaian masalah kepada


konseli, maka perlu dilakukan tes terlebih dahulu, untuk menilai atau mengenali
konseli secara mendalam dari berbagai aspek. Hal tersebut penting dilakukan karena
semakin banyak konselor mengenal konseli, maka semakin sukses pula bimbingan
yang dilakukan konselor. Dalam menangani kasus konselor tidak dibenarkan terburu-
buru mengambil tindakan sebelum mengenal secara rinci tentang konseli dan
persoalan yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut.

Melakukan tes merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari
konseling. Tes memiliki fungsi dalam proses konseling, diantaranya dapat dilakukan
pendekatan yang sistematik untuk memperoleh dan mengorganisasi informasi tentang
konseli secara tepat, menelaah secara mendalam apa yang menyebabkan masalah
konseli muncul, selain itu tes juga dapat menantang konselor untuk mengembangkan
keahliannya dalam melakukan penilaian yang relevan dengan masalah konseli.
Pelaksanaan tes harus dilakukan dengan berhati – hati sesuai dengan kaidahnya.

Kesalahan dalam identifikasi masalah karena tes yang tidak memadai akan
menyebabkan bimbingan gagal bahkan dapat memicu munculnya konsekuensi dari
bimbingan yang dapat merugikan diri konseli. Meski menjadi dasar dalam melakukan
bimbingan pada konseli, bukan berarti konselor harus menilai semua latar belakang
dan situasi yang dihadapi konseli pada saat itu.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut :

1.2.1 Apa definisi dari tes ?


2.2.2 Apa saja jenis – jenis tes pada teknik tes?
3.2.3 Apakah fungsi dari tes ?
1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan


dan Konseling di SD, selain itu makalah ini juga untuk memperluas ilmu
pengetahuan tentang jenis – jenis tes dalam bimbingan konseling. Serta
mengetahui definisi, jenis, dan fungsi tes kecerdasan, tes bakat, dan tes
kecerdasan akademik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tes

Tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau
mengamati prestasi peserta didik yang sejalan dengan target penilaian. Menurut
Zainul dan Nasution (2001) dalam buku Esty Aryani (2018) bahwa tes didefinisikan
sebagai pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
tentang suatu pendidikan atau suatu atribut psikologis tertentu. Setiap pertanyaan atau
tugas tersebut memiliki jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes merupakan
salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan konselor untuk mencoba
menciptakan kesempatan bagi para konseli dalam memperlihatkan prestasi mereka
yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan. Tes adalah kegiatan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh konseli
dalam memecahkan masalah. Tes terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan
konseli (Safithry, Esty, 2018).

2.2 Jenis Jenis Tes

Tes dalam bimbingan dibedakan menjadi dua yaitu teknik tes dan teknik non tes.
Adapun jenis – jenis teknik tes sebagai berikut :

1. Tes Kecerdasan
Menurut Gardner (2013) otak manusia setidaknya menyimpan
Sembilan jenis kecerdasan yang disepakati, sedangkan selebihnya masih
misteri, yang terdiri dari kecerdasan linguistic, kecerdasan logis matematis,
kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan music, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
eksistensialis. Dari Sembilan kecerdasan tersebut Gardner menyebutnya
kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences).

3
4

Tes kecerdasan yakni mengukur spektrum yang luas dari kemampuan


kognitif, seperti pengabilan keputusan melalui pemikiran logis (penalaran),
pemahaman, penilaian, memori, dan kemampuan spasial. Tes kecerdasan
membantu kita memperoleh pemahaman mengenai sebuah kekuatan kognitif
dan kelemahan dari peserta didik sehingga dapat dianggap prediktor yang
sangat baik dari prestasi akademik dan keberhasilan akademis. Tes kecerdasan
biasanya menghasilkan sebuah ukuran secara keseluruhan dari kecerdasan
global serta nilai pada subyek yang mewakili kemampuan kognitif yang
berbeda. Indeks dari kecerdasan adalah IQ (Intelligence Quotient).
Sadli (1986:17) menyatakan bahwa kecerdasan adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta
mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Semakin tinggi tingkat
kecerdasan seseorang , semakin mungkin ia melakukan suatu tugas yang
banyak menuntut unsur rasio atau akal. Serta semakin memungkinkan
seseorang tersebut melaksanakan tugas- tugas yang sifatnya kompleks. Secara
menyeluruh tes kecerdasan ialah kecerdasan dasar pada setiap individu yang
bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan dengan tindakan yang
terarah dan bertujuan (Nurussakinah Daulay, 2014).
2. Tes Minat
Tes minat ialah tes yang mengukur kegiatan atau kesibukan seperti
apa yang paling disukai oleh seseorang. Minat merupakan ketertarikan akan
suatu objek yang berasal dari hati, bukan karena paksaan dari orang lain
(Yulianti, 2016) . Terdapat dua hal minat yaitu : 1) sebagai kondisi psikologis
yang ditandai dengan pemusatan perhatian terhadap masalah atau aktivitas
tertentu, sebagai kecenderungan untuk memahami suatu pengalaman yang
akan diulang. 2) sebagai suatu rasa senang yang diperoleh dari adanya
perhatian khusus terhadap suatu aktivitas.
menurut Crow & Crow dalam buku, Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan karangan WS. Winkel & M.M.Sri Hastuti, mengartikan
5

minat sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan


perhatian terhadap objek yang bisa merupakan individu, situasi maupun
aktivitas tertentu. pada umumnya tes minat digunakan untuk mengetahui
minat siswa dan dilengkapi dengan tes kemampuan lainnya maka dapat
membantu peserta didik memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan
minat. Ciri- ciri minat menurut Elizabet B. Hurlock, yaitu :
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
2. Minat bergantung pada kesiapan belajar.
3. Perkembangan minat mungkin terbatas.
4. Minat dipengaruhi pengaruh budaya.
5. Minat berbobot emosional.
6. Minat merupakan egonsentris.
3. Tes Kemampuan Akademik

Tes kemampuan akademik merupakan tes yang bertujuan untuk


mengetahui bakat dan kemampuan sesorang dibidang akademis meliputi
kemampuan pemahaman dan penalaran. Tes ini juga sering dihubungkan
dengan kecerdasan seseorang Tes kemampuan akademik merupakan tes yang
dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. Tes
kemampuan akademik mengujikan empat kemampuan bidang yaitu :

1. kemampuan seseorang dalam bidang bahasa (verbal) ialah mengukur


kemampuan seseorang dalam bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes
sinonim, antonym, padanan hubungan kata, dan pengelompokan kata.
2. kemampuan dibidang angka (numerik) merupakan tes untuk mengukur
kemampuan seseorang dibidang angka, dalam rangka berfikir terstruktur
dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmatika, tes seri angka, tes
logika angka dan tes angka dalam cerita.
6

3. ,kemampuan dalam bidang logika, yang mengukur dalam penalaran dan


pemecahan persoalan secara logis. Tes ini meliputi Analisa pernyataan, tes
logika cerita dan tes logika diagram.
4. kemampuan dalam bidang spasial atau gambar. Tes ini mengukur daya
lohika ruang. Tes ini meliputi, tes padanan hubungan gambar, tes seri
gambar, pengelompokan gambar, bayangan gambar dan identifikasi
gambar.

2.3 Fungsi Tes


Penggunaan tes dalam konseling dapat memberikan data untuk membantu
para peserta didik dalam meningkatkan pemahaman diri, dan penilaian diri, juga
penerimaan diri. Tes dapat berarti suatu upaya yang dilakukan oleh konselor untuk
merumuskan data – data konseli secara tepat sebagai upaya konselor menelaah apa
yang menyebabkan masalah muncul. Hasil tes dapat digunakan untuk meningkatkan
persepsi dirinya secara optimal dan mengembangkan eksplorasi dalam beberapa
bidang terrentu. Selain itu tes berfungsi dalam memprediksi, memperkuat, dan
meyakinkan konseli. Fungsi secara umum yang dimiliki oleh teknik tes, yaitu :

1. Sebagai alat ukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh peserta
didik setelah menempuh proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
2. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui tes
tersebut akan dapat diketahui seberapa jauh program pengajaran yang telah
dicapai.
3. Menentukan apa tujuan atau harapan konseli sebagai hasil dari bimbingan
4. Mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terkait dengan konseli.

Adapun fungsi tes sesuai dengan jenis tes yang dilakukan, yakni:

1. Tes kecerdasan, tes kecerdasan berfungsi untuk mengungkap atau mengetahui


tingkat kecerdasan seseorang.
7

2. Tes Minat, tes ini berfungsi untuk menegetahui bakat yang sesuai denga apa
yang menarik bagi dirinya, memilih bidang terbaik untuk masa depan,
mengenal kelebihan dan kekurangan, menentukan jurusan studi yang sesuai
dengan minat siswa.
3. Tes kemampuan akademik, pada dasarnya tes ini memiliki fungsi untuk
mengetahui kemampuan seseorang dalam bidang akademik baik bidang sains,
sosial maupun bahasa. Selain itu tes ini memiliki fungsi untuk melatih
kecepatan,
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Melakukan sebuah tes merupakan bagian yang penting dalam bimbingan.


Karena sebagai dasar dalam perencanaan program bimbingan dan konseling sesuai
dengan kebutuhan, dimana kesesuaian program bimbingan mendorong pencapaian
tujuan layanan bimbingan dan konseling. Tes mempunyai multifungsi dalam proses
konseling, diantaranya dapat melaksanakan pendekatan yang sistematik untuk
memperoleh dan mengorganisasikan informasi yang relevan tentang konseli.
Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa apa yang memberikan kontribusi pada
timbulnya masalah konseli. Adapun jenis tes yang digunakan dalam teknik tes tulis
yaitu : tes kecerdasan, tes minat dan tes kemampuan akademik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, B. H., Perkembangan Anak, Jilid-2, Edisi-6, Erlangga.

Gardner, Howard. 2013. Kecerdasan Majemuk (Teori dalam Praktek). Interaksara.

Nurussakinah Daulay. (2014). Implementasi Tes Psikologi Dalam Bidang


Pendidikan. Jurnal Tarbiyah, 21(2), 402–421.

Sadli, S & Gandadiputra,M & Gunarsa, S & Sarwono, S & Moesono & Jatiputra.
(1986). Inteligensi Bakat dan Test IQ. Jakarta : PT. Gaya Favorit Press

Safithry, Esty Aryani. 2018. Asesmen Teknik Tes dan Non Tes. Malang: CV IRDH

WS. Winkel & M.M.Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2010), hlm.262.

Yulianti, W. (2016). Aptitude Testing Berbasis Case-Based Reasoning Dalam Sistem


Pakar Untuk Menentukan Minat dan Bakat Siswa Sekolah Dasar. 1(2), 110–
126.

Anda mungkin juga menyukai