Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
hidayah dan kenikmatan yang tidak terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”JENIS- JENIS TES” .dapat kami selesaikan dengan tepat
waktu walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Kepada
Bapak Harun Arrasyid, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling SD. juga teman – teman yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas- luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan bimbingan akan efektif apabila didasarkan pada data yang akurat.
Apabila konselor ingin melakukan kegiatan bimbingan secara efektif atau melakukan
kerja sama dengan konseli, maka konselor harus mengetahui apa saja yang ada pada
konseli tersebut. Semakin banyak informasi yang diketahui, maka konselor akan
dapat bekerja lebih baik dengan konselinya.
Melakukan tes merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari
konseling. Tes memiliki fungsi dalam proses konseling, diantaranya dapat dilakukan
pendekatan yang sistematik untuk memperoleh dan mengorganisasi informasi tentang
konseli secara tepat, menelaah secara mendalam apa yang menyebabkan masalah
konseli muncul, selain itu tes juga dapat menantang konselor untuk mengembangkan
keahliannya dalam melakukan penilaian yang relevan dengan masalah konseli.
Pelaksanaan tes harus dilakukan dengan berhati – hati sesuai dengan kaidahnya.
Kesalahan dalam identifikasi masalah karena tes yang tidak memadai akan
menyebabkan bimbingan gagal bahkan dapat memicu munculnya konsekuensi dari
bimbingan yang dapat merugikan diri konseli. Meski menjadi dasar dalam melakukan
bimbingan pada konseli, bukan berarti konselor harus menilai semua latar belakang
dan situasi yang dihadapi konseli pada saat itu.
1
2
Tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau
mengamati prestasi peserta didik yang sejalan dengan target penilaian. Menurut
Zainul dan Nasution (2001) dalam buku Esty Aryani (2018) bahwa tes didefinisikan
sebagai pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
tentang suatu pendidikan atau suatu atribut psikologis tertentu. Setiap pertanyaan atau
tugas tersebut memiliki jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes merupakan
salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan konselor untuk mencoba
menciptakan kesempatan bagi para konseli dalam memperlihatkan prestasi mereka
yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan. Tes adalah kegiatan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh konseli
dalam memecahkan masalah. Tes terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan
konseli (Safithry, Esty, 2018).
Tes dalam bimbingan dibedakan menjadi dua yaitu teknik tes dan teknik non tes.
Adapun jenis – jenis teknik tes sebagai berikut :
1. Tes Kecerdasan
Menurut Gardner (2013) otak manusia setidaknya menyimpan
Sembilan jenis kecerdasan yang disepakati, sedangkan selebihnya masih
misteri, yang terdiri dari kecerdasan linguistic, kecerdasan logis matematis,
kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan music, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
eksistensialis. Dari Sembilan kecerdasan tersebut Gardner menyebutnya
kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences).
3
4
1. Sebagai alat ukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh peserta
didik setelah menempuh proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
2. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui tes
tersebut akan dapat diketahui seberapa jauh program pengajaran yang telah
dicapai.
3. Menentukan apa tujuan atau harapan konseli sebagai hasil dari bimbingan
4. Mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terkait dengan konseli.
Adapun fungsi tes sesuai dengan jenis tes yang dilakukan, yakni:
2. Tes Minat, tes ini berfungsi untuk menegetahui bakat yang sesuai denga apa
yang menarik bagi dirinya, memilih bidang terbaik untuk masa depan,
mengenal kelebihan dan kekurangan, menentukan jurusan studi yang sesuai
dengan minat siswa.
3. Tes kemampuan akademik, pada dasarnya tes ini memiliki fungsi untuk
mengetahui kemampuan seseorang dalam bidang akademik baik bidang sains,
sosial maupun bahasa. Selain itu tes ini memiliki fungsi untuk melatih
kecepatan,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Sadli, S & Gandadiputra,M & Gunarsa, S & Sarwono, S & Moesono & Jatiputra.
(1986). Inteligensi Bakat dan Test IQ. Jakarta : PT. Gaya Favorit Press
Safithry, Esty Aryani. 2018. Asesmen Teknik Tes dan Non Tes. Malang: CV IRDH
WS. Winkel & M.M.Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
(Yogyakarta: Media Abadi, 2010), hlm.262.