Anda di halaman 1dari 13

UJI KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN

AQIDAH AKHLAK UNTUK MI

Disusun Oleh :

Diana Putri Pertiwi (20591050)

Indah Tri Darani (20591084)

Jingga Nurania Adelin (20591092)

Yupita Rahma Yanti (20591216)

PGMI 3E

Dosen Pengampu : Dra. Susilawati. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) CURUP

TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Atas rahmat dan hidayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “UJI KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK UNTUK MI”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pembelajaran Aqidah Akhlak. Selain itu
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Pembelajaran Aqidah Akhlak.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, Kritik dan Saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku maupun
internet. Semoga makalah ini dapat memberi wawasan dan bermanfaat bagi pendidik serta
rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu Pembelajaran Aqidah Akhlak.

Curup , 22 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Pengertian Uji Kemampuan Memahami Materi...................................................... 2


B. Indikator Pemahaman.............................................................................................. 3
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman..................................................... 4
D. Hasil Uji Kemampuan Memahami Materi Akidah Akhlak..................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN....................................................................................................... 7
B. SARAN.................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

ii
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi pengetahuan


menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi manusia.
Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu. Pendidikan berlangsung
sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja manusia mau dan mampu
melakukan prosespendidikan. Evaluasi sebenarnya merupakan bagian dari kegiatan
kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak, seseorang sering melakukan
evaluasi, baik itu terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sosialnya atau
lingkungan fisiknya. Di dalam dunia pendidikan, evaluasi sebagai usaha yang
dilakukan untuk memungkinkan seseorang (siswa) mengalami perkembangan melalui
proses belajar mengajar. Program pengajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah supaya siswa mengalami perubahan yang
positif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian uji kemampuan memahami materi aqidah akhlak?


2. Apa saja indikator pemahaman aqidah akhlak?
3. Apa saja Faktor- faktor yang mempengaruhi pemahaman aqidah akhlak?
4. Bagaimana hasil uji kemampuan memahami materi aqidah akhlak?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian uji kemampuan memahami materi aqidah


akhlak.
2. Untuk mengetahui apa saja indikator pemahaman aqidah akhlak
3. Untuk mengetahui apa saja Faktor- faktor yang mempengaruhi pemahaman aqidah
akhlak
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji kemampuan memahami materi aqidah
akhlak
5. Untuk enambah wawasan pembaca

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Kemampuan Memahami Materi

Penilaian sangat penting untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
tujuan yang telah digariskan, dan sekaligus sebagai umpan balik (feed back) bagi guru
dalam rangka memperbaiki dan untuk melaksanakan program remedial (perbaikan)
bagi siswa yang belum berhasil. (Sunhaji, 2012:21).
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan
penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang
suatu sistem pembelajaran. Pengertian tersebut memiliki tiga implikasi rumusan.
Berikut ini implikasi tersebut:

1. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum, sewaktu dan sesudah

proses belajar mengajar.

2. Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk

mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.

3. Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan. Dari

pernyataan di atas ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi, pertama

evaluasi merupakan suatu proses atau tindakan, kedua proses tersebut dilakukan

untuk memberi makna atau nilai-nilai. Artinya berdasarkan hasil pertimbangan

evaluasi apakah dapat menunjukkan kualitas yang dinilai.1

Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefenisikan, merumuskan kata

yang sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula merupakan kesanggupan untuk

menafsirkan suatu teori atau melihat konsekwensi atau implikasi, meramalkan

kemungkinan atau akibat sasuatu.2

Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk


1
Abdullah, Shodiq. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Semarang: Pustaka Rizki Putra
2
S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999, h. 27.

2
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan di ingat. Seorang

peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan

atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa

sendiri.3

Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa pemahaman atau komprehensi adalah

tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep,

situasi, serta fakto yang diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak hanya hafal cara

verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.4

Menurut Sardiman, pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan

fikiran.5 Menurut Winkel pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap

makna dan arti dari bahan yang dipelajari.6

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa adalah

kesanggupan siswa untuk dapat mendefinisikan sesuatu dan mengusai hal tersebut

dengan memahami makna tersebut. Dengan demikian pemahaman merupakan

kemampuan dalam memaknai hal-hal yang terkandung dalam suatu teori maupun

konsep-konsep yang dipelajari.

B. Indikator Pemahaman

Wina Sanjaya mengatakan pemahaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Pemahaman lebih tinggi tingkatnya dari pengetahuan.
2) Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan
menjelaskan makna atau suatu konsep.
3) Dapat mendeskripsikan, mampu menerjemahkan.
4) Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara variabel.

3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 50
4
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2010, h. 44
5
Sardiman, Loc.Cit.
6
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009 274

3
5) Pemahaman eksplorasi, mampu membuat estimasi.7
Pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:
1) Menerjemahkan
Menterjemahan di sini bukan saja pengelihan bahasa yang satu ke bahasa
yang lain, tetapi dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi satu model simbolik
untuk mempermudah orang mempelajarinya.
2) Menginterpretasikan/ Menafsirkan
Menginterpretasi ini lebih luas dari pada menerjemahkan. Menginterpretasi
adalah kemampuan untuk mengenal atau memahami ide-ide utama suatu
komunikasi.
3) Mengekstrapolasi
Sedikit berbeda dengan menterjemahkan dan menafsirkan, ia menuntut
kemampuan intelektual yang lebih tinggi yaitu dengan ekstrapolasi diharapkan
seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis dapat membuat ramalan tentang
konsentrasi atau dapat memperluas masalahnya.8

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

1. Faktor Interen
Yaitu intelegensi, orang berpikir mengunakan inteleknya. Cepat tidaknya dan
terpecahkan atau tidaknya sesuatu masala tergantung kepadakemampuan
intelegensinya. Dilihat dari intergensinya,kita dapat mengatakan seseorang itu
pandai ataubodoh, pandai sekali atau cerdas (jeniyus) atau pardir, dengun (idiot). 9
Berpikir adalah salah satu kreaktipfan pribadi manusia yang mengakibatkan
penemuan yang terarah kepada sesuatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan
pemahaman atau pengertian yang kita kehendaki.
2. Faktor Eksteren
Yaitu berupa faktor dari orang yang menyapaikan,karena penyampaiyan akan
berpengaruh pada pemahaman. Jika bagus cara penyampaian maka orang akan lebih
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakraya, 2012,
h.24
8
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan KTSP,Jakarta:
Kencana, 2008, h. 45

9
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h. 52

4
mudah memahami apa yang kita sampaikan, begitu juga sebaliknya. 10

D. Hasil Uji Kemampuan Memahami Materi Akidah Akhlak

Hasil uji kemampuan memahami materi aqidah akhlak adalah nilai yang
diperoleh peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi akidah akhlak.
Tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran akidah
akhlak yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setelah mengalami proses
belajar mengajar.
Dalam hal ini untuk mengetahui bagaimana hasil pada mata pelajaran akidah
akhlak, maka penulis menggunakan tes tertulis yang berbentuk uraian dengan jumlah
10 soal. Adapun bentuk uraian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar mata
pelajaran akidah akhlak dengan indikator sebagai berikut:
Adapun bentuk uraian yang digunakan untuk mengetahui hasil mata pelajaran
akidah akhlak dengan indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal.

2. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh sikap ikhtiar.

3. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh sikap sabar.

4. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh sikap syukur.

5. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh sikap qana’ah.

6. Kemampuan siswa membedakan sikap tawakal dan ikhtiar.

7. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh ananiah.

8. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh putus asa.

9. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh ghadab.

10. Kemampuan siswa menjelaskan dan menyebutkan contoh-contoh tamak.

11. Kemampuan siswa menyebutkan cara menghindari sikap tamak.

12. Kemampuan siswa dalam menjelaskan adab kepada orang tua dan guru

13. Kemampuan siswa dalam menyebutkan perilaku yang diteladi dari kisah nabi

10
Oemar Hamalik, Op. Cit., h. 43

5
Yunus As dan Ayub As.

Berdasarkan dari indikator hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak dengan
jumlah maksimum ideal 10. Dengan rumus standar yang akan digunakan:

skor yang dicapai


Nilai = skor maksimum ideal X 100

Ket:
Skor yang dicapai : Jumlah total perolehan skor yang diperoleh dari jawaban tes.
Skor maksimum ideal : Total skor dari semua jawaban tes.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
pemahaman siswa adalah kesanggupan siswa untuk dapat mendefinisikan sesuatu
dan mengusai hal tersebut dengan memahami makna tersebut, pemahaman merupakan
kemampuan dalam memaknai hal-hal yang terkandung dalam suatu teori maupun
konsep-konsep yang dipelajari, dengan demikian untuk mengetahui batas pemahaman
siswa, Penilaian atau uji kompetensi sangat penting dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana siswa menguasai tujuan atau materi yang telah digariskan, dan sekaligus
sebagai umpan balik (feed back) bagi guru dalam rangka memperbaiki dan untuk
melaksanakan program remedial (perbaikan) bagi siswa yang belum berhasil.

B. Saran
Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai materi tantang " Uji
Kemampuan Memahami Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak Untuk MI" yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, pastinya masih banyak kekurangan dan
kelamahannya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para
pembaca agar mampu memahami serta mengetahui tentang " Uji Kemampuan
Memahami Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak Untuk MI ".

7
DAFTAR PUSTAKA

S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999, h. 27.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 50

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja


Rosda Karya, 2010, h. 44

Sardiman, Loc.Cit.

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009 274

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakraya,
2012, h.24

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan


KTSP,Jakarta: Kencana, 2008, h. 45

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h. 52

Oemar Hamalik, Op. Cit., h. 43

Anda mungkin juga menyukai