METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
melakukan refleksi.1
Penelitian
1 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 2, h. 13.
Ibid., h. 33.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Kurt Lewin, model
dari model action research. Kurt Lewin mengatakan bahwa ada 4 hal
tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkungan yang terus-
menerus.
a. Perencanaan (Planning)
menyiapkan instrumen yang terdiri dari soal yang harus dijawab siswa
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
berikutnya.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II
menjadi subjek penelitian sebanyak 35 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-
Dalam penelitian ini, posisi peneliti adalah sebagai guru dan pelaksana
Penelitian ini berakhir apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Perencanaan (Planning)
pembelajaran.
c. Observasi (Observation)
pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
pembelajaran.
c. Observasi (Observation)
pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
penelitian selanjutnya.
materi dokumen diri dan keluarga siswa kelas II B SDN Pamulang Permai
sebesar 80% dengan rata-rata skor hasil belajar harus mencapai nilai Kriteria
Data dalam penelitian ini ada dua macam data, yaitu data kualitatif dan
menggunakan alat peraga konkret dan data kuantitatif berupa nilai hasil
belajar siswa pada setiap tes akhir siklus. Adapun sumber data dalam
penelitian ini yakni peneliti, guru kelas dan siswa-siswi kelas II B SDN
Pamulang Permai. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data dapat
Tabel 3.1
Kualitatif
Peraga Konkret
alat peraga konkret yang diisi oleh observer pada setiap pembelajaran.
2. Tes
3. Wawancara
4. Dokumentasi
akhir siklus.
1. Soal Tes
2. Instrumen Non Tes
dan dokumentasi.
a. Observasi (pengamatan)
Wawancara
c. Dokumentasi
dahulu tes tersebut di uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel
yang sudah ditetapkan yaitu pada kelas III. Tes uji coba tersebut dimaksudkan
1. Uji Validitas
Jadi, alat penilaian atau alat evaluasi dapat dikatakan valid ketika alat
tersebut. Pengujian validitas dalam instrumen ini adalah validitas isi yang
anates didapatkan butir soal yang valid sebanyak 30 butir soal. Butir soal
yang sangat signifikan yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12, 13,
14, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37,
dan 39. Dan butir soal yang signifikan yaitu butir soal nomor 38.
yang valid sebanyak 33 butir soal. Butir soal yang sangat signifikan yaitu
butir soal nomor 1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, dan 40. Dan butir
soal yang signifikan yaitu butir soal nomor 5. Pada penelitian ini
Uji Reliabilitas
dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki
oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar
item tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain
Ibid., h.16.
Risa Afriyanti, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS pada Siswa Kelas III A MIN Ciputat Tangerang Selatan, Skripsi pada Sarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta. h. 49.
untuk siklus I terdiri dari 40 butir soal. Pada kategori soal yang termasuk
sukar didapatkan 1 butir soal, dengan nomor soal yaitu 21. Pada kategori
soal yang termasuk sedang didapatkan 33 butir soal, dengan nomor soal
yaitu 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37 38, 39, dan 40. Dan pada kategori
soal yang termasuk mudah didapatkan 6 butir soal, dengan nomor soal
siklus II terdiri dari 40 butir soal. Pada kategori soal yang termasuk sukar
didapatkan 3 butir soal, dengan nomor soal yaitu 2, 8, dan 26. Pada
nomor soal yaitu 3, 5, 13, 16, 19, 22, 27, dan 28. Pada kategori soal yang
7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 33, 34,
35, 36, 39, dan 40. Dan pada kategori soal yang termasuk sangat mudah
didapatkan 3 butir soal, dengan nomor soal yaitu 4, 37, dan 38.
Ibid., h. 372.
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil
Tabel 3.7
untuk siklus I terdiri dari 40 butir soal. Pada kategori soal yang termasuk
kurang didapatkan 5 butir soal, dengan nomor soal yaitu 8, 20, 21, 36,
dan 40. Pada kategori soal yang termasuk sedang didapatkan 5 butir soal,
dengan nomor soal yaitu 4, 9, 10, 15, dan 38. Pada kategori soal yang
5, 7, 13, 27, 28, 30, 31, dan 33. Pada kategori soal yang termasuk baik
sekali didapatkan 19 butir soal, dengan nomor soal yaitu 6, 11, 12, 14,
16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 32, 34, 35, 37, dan 39.
siklus II terdiri dari 40 butir soal. Pada kategori soal yang termasuk
Ibid.,h. 385-386.
10Ibid.,h. 389.
kurang didapatkan 3 butir soal, dengan nomor soal yaitu 13, 19, dan 28.
Pada kategori soal yang termasuk sedang didapatkan 2 butir soal, dengan
nomor soal yaitu 38 dan 39. Pada kategori soal yang termasuk baik
14, 15, 17, 20, 24, 25, 26, 27, 33, 35, dan 40. Pada kategori soal yang
termasuk bai sekali didapatkan 16 butir soal, dengan nomor soal yaitu 7,
9, 10, 16, 18, 21, 22, 23, 29, 30, 31, 32, 34, 36, dan 39.
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh
orang yang meneliti, akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian.
diantaranya adalah:
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Data
Dalam penelitian ini data yang dianalisis yaitu data kuantitatif. Untuk
mendeskripsikan data dengan makna terhadap isi pada setiap tatap muka
jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang pada tiap siklusnya memiliki
dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar pada siswa, maka akan
pembelajaran.
meningkatkan hasil belajar pada materi dokumen diri dan keluarga mata
pelajaran IPS.