METODE PENELITIAN
C. Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan mulai Selasa, 01
Maret hingga Kamis, 10 Maret 2016. Setiap pertemuan kurang lebih 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit). Penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan jadwal Mata
Pelajaran Matematika di kelas IV, sehingga penelitian yang peneliti lakukan tidak
mengganggu jadwal pelajaran kelas IV sendiri maupun jadwal guru mapel
lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara kolaboratif. Ibu LENI
MARDIYANA, S.Pd dan ibu DIANA ISMAWATI, S.Pd. sebagai guru sejawat
mengamati peneliti ketika melaksanakan penelitian. Adapun jadwal pelaksanaan
penelitian dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut ini:
14
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Waktu Penelitian Kegiatan
1. 29 Februari 2016 Permohonan Ijin Penelitian
2. 01 Maret 2016 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1
3. 03 Maret 2016 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2
4. 08 Maret 2016 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 1
5. 10 Maret 2016 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 2
15
cukup. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan
tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari
tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
16
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 58
dan ketuntasan klasikal ditentukan sebesar 75 %..
A. Refleksi awal
Berdasarkan pengalaman belajar guru dan hasil observasi, dapat diuraikan
refleksi awal sebagai berikut :
a. Pecahan merupakan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa kelas
IV karena pada kelas berikutnya mereka kembali akan menemui materi
penjumlahan berbagai bilangan pecahan dan berbagai variasi soal. siswa
cenderung pasif dalam pembelajaran, kurang bergairah, jarang mengerjakan
PR, dan sebagainya. Metode mengajar yang digunakan oleh guru kurang
bervariasi sehingga hasil belajar siswa belum optimal.
b. Berdasarkan studi pendahuluan pada kelas IV didapati siswa yang hanya 5
dari 12 orang siswa yang rajin mengerjakan PR ( 41, 67 % ), 3 dari 12 orang
siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
( 25 % ), dan hanya 4 dari 12 orang siswa yang menyelesaikan soal yang
diberikan guru tepat waktu (33,3 % ). Pada pelaksanaan penilaian, hasil
belajar yang dicapai sangat jauh dari memuaskan, dari 12 orang siswa hanya
3 orang yang tuntas mencapai KKM 58, ketuntasan klasikal hanya 25 %,
sedangkan nilai rata-rata ulangan 48. Data selengkapnya pada lampiran 5a.
Berdasarkan refleksi tersebut perlu diupayakan perbaikan pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Model
Pembelajaran Jigsaw. Target akhir dari perbaikan melalui penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas Model Pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan
hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan latar belakang kemampuan dan
karakteristik yang variatif.
B. Siklus I
Siklus ini direncanakan dalam dua kali pertemuan yaitu 01 Maret dan 03
Maret 2016. Pada siklus 1 membahas sub konsep Penjumlahan Pecahan.
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Menyampaikan permohonan ijin penelitian kepada kepala sekolah.
2) Menentukan mitra kolaborator penelitian.
17
3) Menyusun dan mendiskusikan RPP bersama kolaborator.
4) Merevisi RPP bersama kolaborator.
5) Menyiapkan instrumen penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai skenario
dalam RPP yang disusun pada tahap perencanaan, dengan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
Pertemuan 1.
1) Pada kegiatan pendahuluan, mengingat kembali konsep pecahan dan pecahan
senilai.
2) Pada kegiatan inti , siswa dapat menjelaskan kembali arti pecahan dan
pecahan senilai.
3) Pada kegiatan penutup, memberikan latihan soal.
Pertemuan 2.
1) Pada kegiatan pendahuluan, menjelaskan konsep penjumlahan pecahan.
2) Pada kegiatan inti , siswa dapat melakukan penjumlahan pecahan.
3) Pada kegiatan penutup, memberikan latihan soal.
c. Observasi
Observasi dimaksudkan untuk memantau keterlaksanaan tindakan,
aktivitas peserta didik dan guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan oleh kolaborator. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini
meliputi :
1) Mengamati perkembangan aktivitas belajar peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi peserta didik yang telah
disiapkan. Komponen yang diamati antara lain keaktifan bertanya, keaktifan
mengumpulkan tugas dan keaktifan berdiskusi
2) Mengamati keterlaksanaan skenario pembelajaran yang disajikan guru, dengan
menggunakan lembar observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran yang
telah disiapkan. Komponen yang diamati antara lain :
a. Penggunaan bahan pelajaran sesuai dengan kurikulum
b. Perumusan Tujuan Pembelajaran
c. Pengorganisasian materi
18
d. Penentuan media pembelajaran
e. Perencanaan langkah –langkah pembelajaran
f. Perencanaan prosedur dan jenis penilaian
C. Siklus II.
Siklus ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 08
Maret dan 10 Maret 2016 dengan sub pokok bahasan: Pengurangan Pecahan.
Tahapan kegiatan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perbaikan Perencanaan
Perbaikan Perencanaan pada siklus II yang meliputi:
1) Menyusun dan mendiskusikan RPP Siklus II bersama kolaborator.
2) Merevisi RPP Siklus II bersama kolaborator.
3) Menyiapkan instrumen penelitian untuk Siklus II.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran sesuai skenario dalam RPP pada
jadwal pelajaran yang telah ditentukan, dengan mempertimbangkan hasil temuan-
temuan pada siklus I, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Pertemuan 1.
1) Pada kegiatan pendahuluan, mengingat kembali konsep penjumlahan pecahan.
2) Pada kegiatan inti , siswa dapat melakukan pengurangan pecahan.
3) Pada kegiatan penutup, memberikan latihan soal.
19
Pertemuan 2.
1) Pada kegiatan pendahuluan, mengingat kembali konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama dan tidak sama.
2) Pada kegiatan inti, siswa dapat menyelesaikan soal tentang pengurangan
pecahan.
3) Pada kegiatan penutup, memberikan latihan soal.
c. Observasi
Observasi dimaksudkan untuk memantau keterlaksanaan tindakan,
aktivitas peserta didik dan guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan oleh kolaborator. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini
meliputi :
1) Mengamati perkembangan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi siswa yang telah
disiapkan. Komponen yang diamati antara lain keaktifan bertanya, keaktifan
mengumpulkan tugas dan keaktifan berdiskusi
2) Mengamati keterlaksanaan skenario pembelajaran yang disajikan guru, dengan
menggunakan lembar observasi keterlaksanaan skenario pembelajaran yang
telah disiapkan. Komponen yang diamati antara lain :
a. Penggunaan bahan pelajaran sesuai dengan kurikulum
c. Perumusan Tujuan Pembelajaran
c. Pengorganisasian materi
e. Penentuan media pembelajaran
e. Perencanaan langkah –langkah pembelajaran
g. Perencanaan prosedur dan jenis penilaian
20
tindakan, bila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian dilanjutkan
pada siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan dari kelemahan yang
ditemukan pada siklus II.
21
Tabel 3.2 Indikator Aktivitas Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran
22
d. Penentuan media
pembelajaran
e. Perencanaan langkah –
langkah pembelajaran
f. Perencanaan prosedur
dan jenis penilaian
Aktivitas siswa dalam Lembar observasi a. keaktifan bertanya,
kerja kelompok aktivitas siswa b. keaktifan berdiskusi,
c. keaktifan
mengumpulkan tugas,
dan
d. keaktifan
menyelesaikan soal.
Hasil belajar kognitif Tes (tes tulis objektif a. Pecahan senilai
(pemahaman atau esai). b. Penjumlahan pecahan
konsep/materi ajar) c. Pengurangan pecahan
d. Soal cerita tentang
pecahan
1. Tes
Digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan
pembelajaran. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes pada akhir masing-
masing siklus.
2. Observasi
Digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada kegiatan
pembelajaran, dan keterlaksanaan skenario pembelajaran oleh guru. Data
diperoleh pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
23
Rumusnya sebagai berikut:
24
Keterlaksanaan pembelajaran Jumlah
= deskriptor yang terlaksana x 100 %
Jumlah deskriptor seluruhnya
Indikator
Aspek Cara Mengukur
Keberhasilan
Hasil Belajar Siswa 75 % Dihitung dari banyaknya peserta
(Pencapaian ketuntasan didik yang mencapai ketuntasan
belajar secara individu individual ≥ 58 pada tes dibagi
yaitu ≥ 58 sesuai jumlah peserta didik keseluruhan.
dengan KKM sekolah)
25