Anda di halaman 1dari 11

34

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKANPEMBELAJARAN

A. Setting Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selamasatu bulan, yaitu bulan Maret
sampai dengan bulan April 2016.Alokasi waktu tersebut terinci seperti
pada table berikut ini.

Tabel 1
Rincian Waktu Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan Waktu Keterangan


1. Menemukan masalah 24 Maret 2016 Peneliti
2. Merencanakan suatu perbaikan 25 Maret Peneliti
3. Mendiskusikan refleksi terhadap 28 Maret 2016 Peneliti dan
pelaksanaan pembelajaran pra siklus Pengamat
(identifikasi masalah, analisis masalah,
alternatif dan prioritas pemecahan
masalah)
4. Mendiskusikan RPP Perbaikan Siklus I 29 maret 2016 Peneliti dan
beserta lembar pengamatannya Pengamat
5. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran 11 April 2016 Peneliti dan
dan observasi siklus I Pengamat
6. Refleksi terhadap pelaksanaan 12 April 2016 Peneliti dan
pembelajaran siklus I Pengamat
7. Mendiskusikan rencana perbaikan 12 April 2016 Peneliti dan
pembelajaran siklus II Pengamat
8. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran 13 April 2016 Peneliti dan
dan observasi siklus II Pengamat
9. Refleksi terhadap pelaksanaan 14 April 2016 Peneliti
35

pembelajaran siklus II
10 Analisis Data Minggu ke- 3 Peneliti
. April 2016
11 Menyusun Laporan Minggu ke- 4 Peneliti
. April 2016

2. Tempat dan Subjek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Kebak Kecamatan
Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2015/2016.Sekolah ini mempunyai enam rombongan belajar, terdiri
dari Kelas I, II, III, IV, V, VI masing- masing satu kelas dengan
jumlah seluruh siswa 172 anak. Penelitian dilakukan pada siswa kelas
II, yang berjumlah 33 siswa terdiri dari 12 siswa perempuan dan 21
siswa laki- laki.
Kelas II diambil sebagai kelas untuk penelitian tindakan kelas,
karena beberapa alasan, diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa kelas II SDN 01 Kebak Jumantono Karanganyar kurang mampu
dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran. Terbukti dengan
nilai uji kompetensi pada Kompetensi Dasar Melakukan Operasi
Hitung Campuran, sangat kurang memuaskan karena dari 33 siswa
dalam satu kelas hanya 10 siswa yang mampu tuntas dari KKM (71)
sedang yang lainnya masih belum tuntas.
2. Siswa kelas II SDN 01 Kebak kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran dan tidak bertanya ketika mereka belum jelas tentang
operasi hitung campuran.
3. Siswa kelas II SDN 01 Kebak kurang termotivasi dalam
menyelesaikan soal atau tugas tentang operasi hitung campuran.
4. Karakteristik siswa kelas II SDN 01 Kebak sangat ramai dan susah
untuk dapat duduk diam karena didomonasi oleh siswa laki-laki yang
jumlahnya paling banyak di kelas ini.
36

B. Subjek dan Objek Penelitian


1. Subyek Penelitian
Sebagaimana diuraikan di atas, penelitian ini dilakukan pada kelas
II SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar
Tahun Pelajaran 2015/2016. Secara umum, kelas ini tidak jauh
berbeda dengan kelas yang lain jika dilihat dari sudut pandang jarak
tempuh ke sekolah, latar belakang ekonomi orang tua dan latar
belakang pendidikan orang tua. Yang membedakan kelas II dengan
kelas yang lain adalah jumlah siswa kelas dua paling banyak
dibanding kelas lain dan didominasi oleh siswa laki-laki.
2. Obyek Penelitian
Sebagai objek dalam penelitian ini adalah:
A. Peningkatan Hasil Belajar
Hasil belajar diukur dengan tes tertulis pilihan ganda dari aspek
pengetahuan dari Kompetensi Dasar “Melakukan Operasi Hitung
Campuran”.
B. Pemanfaatan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division).
Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, meliputi
kegiatan: (1)Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-6
orang secara heterogen(2)  Guru menyajikan pelajaran (3)  Guru
memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok(4)Peserta didik yang bisa mengerjakan
tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya
sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti(5)Guru
memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat
menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling
membantu(6)  Guru memberi penghargaan (rewards) kepada
kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi(7)  Guru memberikan
evaluasi(8)Penutup.
37

C. Data dan Sumber data Penelitian


Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswapada Kompetensi Dasar “ Melakukan Operasi Hitung Campuran”.
Secara rinci, data-data tersebut antara lain:
1. Data hasil belajar kondisi awal atau pra siklus.
2. Data hasil belajar siklus I, diambil dari tes siklus I
3. Data hasil belajar siklus II, diambil dari tes siklus II

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan ini
antara lain sebagai berikut:
1. Data hasil belajar kondisi awal atau pra siklus
Data hasil belajar kondisi awal atau pra siklus dikumpulkan dengan
menggunakan teknik dokumentasi dan alatnya berupa dokumen hasil
tes awal atau daftar nilai.
2. Data hasil belajar siklus I
Data hasil belajar siklus I dikumpulkan dengan menggunakan teknik
dokumentasi, observasi dan tes dengan alatnya berupa tes tertulis
pilihan ganda.
3. Data hasil belajar siklus II
Data hasil belajar siklus II dikumpulkan dengan menggunakan teknik
dokumentasi, observasi dan tes dengan alatnya berupa tes tertulis
pilihan ganda.

E. Validitas Data Penelitian

Data hasil belajar pada Kompetensi Dasar” Melakukan Operasi Hitung


Campuran” siklus I dan siklus II yang dikumpulkan dengan teknik tes
tertulis pilihan ganda, agar datanya valid, butir soal disusun berdasarkan
kisi-kisi yang disusun sebelumya.
38

F. Analisis Data Penelitian


Analisis data hasil belajar pada Kompetensi Dasar “ Melakukan Operasi
Hitung Campuran” awal, siklus I dan siklus II menggunakan teknik
persentase (% ¿. Rumus perhitungan teknik persentase adalah membagi
suatu skor dengan totalnya dan mengalikan 100 (Purwanto, 2010:262-
263).
N
Rumus Persentase (% ¿ × 100
∑N
Keterangan:
N = Skor Kegiatan
∑N = Total Skor Kegiatan

G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan target yang akan dicapai pada kondisi
akhir. Indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran melalui metode
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah hasil
belajar siswa pada kondisi awal sebesar 30,3% siswa yang lulus KKM (71)
ditargetkan pada akhir siklus mencapai 70 % siswa yang lulus KKM.

H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
yang karakteristiknya berbeda dengan jenis-jenis penelitian lainnya.Carr
dan Kemmis (McNiff, 1991,p.2) mendefinisikan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) sebagai berikut: “ Action research is a form of self-reflective
enquiry undertaken by participants (teachers, students or principals, for
example) in social (including educational) situations in order to improve
the rationality and justice of (1) their own social or educational practices,
(2) their understanding of these practices, and (3) the situation (and
institutions) in which the practices are carried out.
39

Menurut Suryadi (2012:22-24) PTK adalah pencermatan yang


dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar
peserta didik terus meningkat.
PTK memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan
penelitian-penelitian lain pada umumnya.Menurut Suryadi (2012:23-29)
beberapa karakter tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera
diselesaikan di dalam kelasnya.
Dengan kata lain, guru menyadari bahwa ada sesuatu dalam praktik
pembelajarannya yang harus dibenahi, dan ia terpanggil untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan
tersebut.
2. Refleksi diri
Refleksi merupakan ciri khas PTK yang paling esensial dan yang
membedakan antara PTK dengan penelitian pada umumnya yang
menggunakan responden atau populasi secara objektif dalam
mengumpulkan data. Dalam PTK, pengumpulan data sering kali
diawali dan dilakukan dengan melakukan refleksi diri (introspeksi diri)
seperti guru mengingat kembali apa saja tindakan yang telah dilakukan
di dalam kelas, apa dampak dari tindakan tersebut, mengapa
dampaknya demikian dan sebagainya.
3. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam “kelas” sehingga fokus
perhatian adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui
interaksi.
“Kelas“ yang dimaksud di sini tidak sebatas pada sebuah ruang
tertutup yang dibatasi dinding dan pintu. Tetapi semua “tempat”
dimana terjadi proses pembelajaran antara guru dan siswa. Jadi, PTK
bisa dilakukan di ruang terbuka, seperti dalam pembelajaran olah raga.
Yang terpenting dalam PTK bukanlah kelas atau ruangnya, tetapi
40

fokus perhatian penelitian kepada proses pembelajaran dalam bentuk


interaksi antara guru dam siswa.
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus
menerus.
Esensi PTK adalah untuk memperbaiki pola pembelajaran secara terus-
menerus, tiada henti.Siklus sebelumnya merupakan dasar bagi
siklusbselanjutnya.Tentu hasil pada siklus berikutnya seharusnya jauh
lebih baik daripada siklus sebelumnya.
Adapun prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan
dan refleksi dengan penjelasan sebagai berikut:

Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
antara lain :
a. Koordinasi dengan guru pengamat.
b. Membuat perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus I.
c. Mempersiapkan lembar observasi siklus I.
d. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
e. Mempersiapkan alat evaluasi siklus I.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pelaksanaan
antara lain :
a. Mengawali pembelajaran dengan salam, berdoa dan mengabsen
kehadiran siswa.
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran secara lisan.
c. Memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari.
d. Membagi siswa menjadi lima kelompok, terdiri dari dua
kelompok beranggotakan enam siswa dan tiga kelompok
41

beranggotakan tujuh siswa. Pembagian siswa dalam kelompok


secara heterogen.
e. Memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari.
f. Membagi siswa menjadi lima kelompok, terdiri dari dua
kelompok beranggotakan enam siswa dan tiga kelompok
beranggotakan tujuh siswa. Pembagian siswa dalam kelompok
secara heterogen.
g. Memberikan soal operasi hitung campuran kepada masing-
masing kelompok untuk dikerjakan bersama-sama dan saling
membantu.
h. Selama siswa mengerjakan soal, guru berkeliling memantau
kegiatan siswa dan memberikan motivasi.
i. Setelah selesai di bahas bersama kelompok yang dapat
mengerjakan benar semua mendapat skor tertinggi.
j. Kemudian memberikan kuis atau beberapa pertanyaan yang
sifatnya individu dan tidak boleh bertanya pada teman
sekelompoknya.Tujuannya untuk mengetahui kemajuan
perindividu.
k. Memberikan kesempatan untuk bertanya bagi siswa yang
belum jelas atau paham.
l. Memberikan pekerjaan rumah.
m. Menutup pembelajaran.
3. Tahap Observasi/ Pengamatan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi/ pengamatan
pada semua siklus penelitian dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan guru pengamat.
b. Pengamatan dilakukan oleh guru pengamat.
c. Mencatat semua hasil pengamatan dalam lembar observasi.
d. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru pengamat.
e. Membuat kesimpulan hasil pengamatan.
4. Tahap Refleksi
42

Peneliti memberikan tes tertulis berbentuk pilihan ganda untuk


mengetahui kemampuan siswa sebagai hasil pembelajaran, apakah
ada peningkatan atau belum.
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hal-hal yang terjadi selama
pembelajaran untuk menemukan kelemahan atau kekurangan yang
masih menghambat tercapainya indikator kinerja dalam penelitian
tersebut.Dan mencari solusi yang tepat untuk menjadi
pertimbamgan utama dalam penyusunan persiapan perbaikan
tindakan pada siklus II.

Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Seperti pada siklus IKegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada
tahap perencanaan siklus II antara lain :
a. Koordinasi dengan guru pengamat, terutama tentang
kelemahan pada silkus I.
b. Membuat perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus II.
c. Mempersiapkan lembar observasi siklus II.
f. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
g. Mempersiapkan alat evaluasi siklus II.
d. Mempersiapkan alat peraga.
2. Tahap pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pelaksanaan


antara lain :

a. Mengawali pembelajaran dengan salam, berdoa dan mengabsen


kehadiran siswa.
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran secara lisan.
c. Memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari.
d. Memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari.
43

e. Memberikan contoh soal lebih bervariasidan menggunakanalat


peraga (alat hitung sempoa) untuk membantu siswa berhitung.
f. Membagi kelas menjadi 5 kelompok masing- masing
beranggotakan 6 anak untuk 2 kelompok dan 7 anak untuk 3
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang sudah bagus
nilainya, cukup dan belum tuntas kkm. Jadi bersifat heterogen
dengan tujuan siswa yang sudah bisa harus membantu teman
sekelompoknya yang belum paham.
g. Memberikan soal operasi hitung campuran kepada masing-
masing kelompok untuk dikerjakan bersama-sama dan saling
membantu.
h. Selama siswa mengerjakan soal, guru berkeliling memantau
kegiatan siswa dan memberikan motivasi.
i. Setelah selesai di bahas bersama, kelompok yang dapat
mengerjakan benar semua mendapat skor tertinggi.
j. Kemudian guru memberikan kuis atau beberapa pertanyaan
yang sifatnya individu dan tidak boleh bertanya pada teman
sekelompoknya.Tujuannya untuk mengetahui kemajuan
perindividu.
n. Memberikan kesempatan untuk bertanya bagi siswa yang
belum jelas atau paham.
o. Memberikan pekerjaan rumah.
p. Menutup pembelajaran.
3. Tahap Observasi/ Pengamatan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi/ pengamatan
pada semua siklus penelitian dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Berkoordinasi dengan guru pengamat.
b. Pengamatan dilakukan oleh guru pengamat.
c. Mencatat semua hasil pengamatan dalam lembar observasi.
d. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru pengamat.
e. Membuat kesimpulan hasil pengamatan.
44

4. Tahap Refleksi
Peneliti memberikan tes tertulis berbentuk pilihan ganda untuk
mengetahui kemampuan siswa sebagai hasil pembelajaran, apakah
ada peningkatan atau belum.
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hal-hal yang terjadi selama
pembelajaran untuk menemukan kelemahan atau kekurangan yang
masih menghambat tercapainya indikator kinerja dalam penelitian
tersebut.Peneliti dan pengamat membandingkan hasil belajar siswa
antara siklus I dan siklus II.

Anda mungkin juga menyukai