Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Menurut Aqib

(2010:40) menjelaskan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan

tujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk

mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu yang termasuk dalam

penelitian kualitatif adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini berawal dari

permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran di kelas dimana siswa kurang

aktif dan kurang mendalami materi yang diberikan oleh guru.

Menurut Aqib (2009:3) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian

yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Sedangkan menurut Arikunto (2008:3) penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Arikunto

(2008:60) menjelaskan tujuan PTK yaitu untuk memecahkan permasalahan nyata

yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk

38
39

memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal

tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan

untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilaksanakan di kelas IV pada mata pelajaran PKn.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa

kelas IV dan guru, dimana siswa kelas IV terdiri dari 10 perempuan dan 11

laki-laki. Selain melakukan penelitian kepada siswa, peneliti melakukan

penelitian kepada guru. Diplihnya siswa kelas IV menurut Piaget siswa kelas

IV termasuk ke dalam tahap operasional kongkrit, sehingga kemampuan

berpikirnya bersifat rasional sehingga apa yang disampaikan oleh guru

mudah diterima oleh siswa tersebut.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Jajartunggal II Surabaya. Sekolah

ini memiliki 6 ruang kelas mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dan

juga ada beberapa ruang lainnya seperti: ruang guru, kepala sekolah,

perpustakaan, ruang mushola, dan kamar mandi.

Alasan penulis dalam memilih lokasi penelitian di SDN ini karena

keterbukaan sekolah dalam menerima pembaharuan, dan kemauan guru untuk

mengembangkan pengetahuannya mengenai model, metode pembelajaran

yang sedang berkembang pada masa sekarang.


40

C. Rancangan Penelitian

Rancangan PTK yang digunakan menggunakan model rancangan Spiral yang

dapat dilihat dari gambar di bawah ini.

Gambar 3.1
Bagan siklus spiral penelitian

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Sumber: diadopsi dari Arikunto (2008: 16)


41

D. Prosedur penelitian

1. Observasi awal

Pada tahap observasi awal, peneliti melakukan observasi ke lokasi

penelitian yaitu SDN Jajartunggal II Surabaya. Observasi dilakukan untuk

menemukan kendala atau masalah yang dihadapi guru dan mengetahui model

serta metode pembelajaran yang selama ini digunakan dalam pembelajaran

PKn di kelas IV SDN Jajartunggal II Surabaya. Berdasarkan informasi yang

diperoleh peneliti saat melakukan observasi dan wawancara dengan guru

kelas IV.

Dari hasil observasi dilakukan saat guru kelas melaksanakan

pembelajaran PKn di kelas IV. Setelah selesai pembelajaran peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas, sehingga ditemukan masalah

pembelajaran PKn kelas IV tersebut. Permasalahan yang diperoleh pada

pembelajaran PKn di SD pada umumnya guru lebih sering menggunakan

metode ceramah walaupun kadang-kadang diselingi dengan metode tanya

jawab. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap pembelajaran PKn kelas IV

SDN Jajartunggal II Surabaya, ditemukan bahwa penerapan metode ceramah

berpusat pada kegiatan guru, penyajian materi secara verbal (menutur), dan

tidak ada pemberian tugas kerja sama atau diskusi kepada siswa. Akibat

penerapan metode ceramah tersebut aktivitas siswa menjadi pasif, siswa

hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, tidak ada interaksi belajar


42

antara siswa dengan siswa, dan bahkan cenderung bosan sehingga kurang

memperhatikan penjelasan guru.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

PTK ini dilaksanakan melalui beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari 4

tahap. Tahap-tahap dalam setiap siklus yaitu:

a. Perencanaan

Setelah ditemukan hasil observasi awal, maka dilaksanakan perencanaan

PTK:

1) Menganalisis kurikulum dan memilih SK dan KD

2) Mengembangkan silabus sesuai SK dan KD yang di pilih.

3) Menyusun RPP sesuai SK dan KD dan silabus yang disusun model

pembelajaran yang dipilih.

4) Membuat LKS sebagai bahan diskusi dalam pembelajaran kooperatif

tipe TGT

5) Menyusun instrumen evaluasi berupa test dalam bentuk obyektif

6) Menyusun instrumen pengamatan aktivitas siswa dan guru serta

respon siswa

b. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini merupakan tahap dimana peneliti melaksanakan

kegiatan pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pada siswa
43

kelas IV semester 2 sesuai dengan langkah-langkah RPP yang telah

dirancang pada tahap persiapan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh

peneliti sesuai acuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Adapun pelaksanan kegiatan yaitu, melaksanakan kegiatan belajar

mengajar sesuai rancangan langkah-langkah RPP model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan materi Mengenal lembaga- lembaga Negara

dalam dalam susunan pemerintahantingkat pusat, seperti MPR, DPR

Presiden, MA dan BPK dll

c. Observasi

Tahap ketiga adalah tahap dimana peneliti dan guru kelas

melakukan kegiatan pengamatan dalam proses pembelajaran di kelas,

kegiatan ini sesuai dengan instrumen pengamatan yang telah dirancang

oleh peneliti pada tahap perencanaan. Observasi dilakukan dengan

melihat aktifitas guru dan siswa.

1) Guru

a) Pengamatan dari guru kelas atau teman sejawat terhadap

kegiatan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif dan TGT sebagai upaya meningkatkan pembelajaran

di siklus berikutnya.

b) Observer melakukan observasi dengan berpedoman pada

instrumen observasi yang telah dibuat


44

2) Siswa

a) Pengamatan dari peneliti terhadap aktivitas siswa selama proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas IV pada

pembelajaran setiap siklus

b) Peneliti melakukan observasi dengan berpedoman pada instrumen

observasi yang telah dibuat

Selain itu Observer melakukan pencatatan kendala-kendala yang muncul

pada saat pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan

mencatat hal-hal yang perlu saat melaksanakan skenario tindakan dari

waktu ke waktu serta dampaknya terhadap kegiatan dan hasil belajar

siswa.

d. Refleksi

Setelah data-data hasil observasi sudah terkumpul, selanjutnya dilakukan

refleksi. Refleksi dilakukan oleh beberapa peserta dua observer dengan

cara diskusi terhadap hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan hasil tes

yang menyangkut aspek-aspek apa yang sudah dan belum berhasil, serta

menentukan perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus

berikutnya.
45

E. Teknik Pengumpulan Penelitian

1. Data

Data yang diperoleh untuk mengumpulkan data didapat dari:

a. Data aktivitas guru dan siswa aktivitas guru selama penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN

Jajartunggal II Wiyung Surabaya.

b. Data hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Team Game Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Jajartunggal II Wiyung

Surabaya.

c. Data tentang kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN

Jajartunggal II Wiyung Surabaya.

2. Teknik

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Alma,

2005:76). Observasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mengumpulkan data aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh 2

observer selama proses pembelajaran berlangsung.


46

b. Tes

Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Alma, 2005:76).

Tes digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur nilai hasil

belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe TGT.

c. Wawancara

Menurut Arikunto Suharsimi (2006:155) wawancara atau interview

adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk

memperoleh informasi. Di dalam wawancara diperlukan kemampuan

untuk mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tepat dan

kemampuan untuk menangkap buah pikiran orang atau peserta didik

dengan cepat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

berstruktur, dimana semua pertanyaan telah dirumuskan sebelumnya

dengan cermat.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan berupa lembar observasi,

tes dan wawancara.

1) Lembar Observasi

Lembar observasi ini untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas

guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.


47

Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh dua observer dari dua

orang guru dibuat sesuai komponen-komponen kegiatan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran.

2) Lembar Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif TGT untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN

Jajartunggal II Surabaya. .

3) Lembar wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui kendala-kendala apa yang

dihadapi oleh siswa kelas IV pada saat pembelajaran PKn dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT di SDN Jajartunggal

II Surabaya. Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa dan dua

observer dari dua orang guru.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


48

Keterangan:
P = persentase keterlaksanaan pembelajaran
∑ fx = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimal

Tabel Kategori Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase Keterlaksanaan Kategori


Pembelajaran
80-100% Sangat Baik

66-79% Baik

56-65% Cukup

40-55% Kurang

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar

Keterangan:

M = mean (rata-rata)
∑ X = jumlah nilai yang diperoleh individu
N = banyaknya individu
(Hadi,1991: 246)
Hasil rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal yang diperoleh

dibandingkan dengan kriteria rentangan sebagai berikut :


49

80 – 100 = baik sekali


66 - 79 = baik
56 - 65 = cukup
40 - 55 = kurang

Sedangkan untuk mengetahui ketuntasan dalam belajar, digunakanlah

rumus sebagaimana berikut ini.

Keterangan:
P = persentase ketuntasan belajar
n = jumlah frekuensi yang tuntas belajar
N = jumlah seluruh siswa

G. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini

dinyatakan berhasil jika:

1. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah memiliki hasil belajar

∑ 65sesuai Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)

2. Penelitian dikatakan berhasil jika rata-rata hasil belajar siswa yang telah

memenuhi atau melebihi 65 telah dicapai sebanyak ∑ 80 %

3. Penelitian berhasil jika aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran mencapai keberhasilan ∑ 80%


50

4. Peneliti dapat mengidentifikasi kendala-kendala penerapan pembelajaran

kooperatif tipe TGT selama pembelajaran dan menemukan solusi

pemecahannya

Anda mungkin juga menyukai