Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN ………Kabupaten Padang Pariaman. Pada kelas IV

semester I tahun pelajaran 2022/2023. Jumlah siswa ….. anak yang terdiri dari ….. anak

perempuan dan ….. anak laki-laki.

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SDN ……….yang berjumlah

….anak yang terdiri dari …. anak perempuan dan ….. anak laki-laki.mata pelajaran

Bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara Kelas kelas IV semester I dengan kopetensi

dasar menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat di kelas IV

SDN …….. Kabupaten Padang Pariaman.

3. Waktu Pelaksanaan

Penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pola penelitian

tindakan kelas dilaksanakan 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan tanggal …... Siklus 2

dilaksanakan tanggal ……

B. Rancangan penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan
Menurut Jonathan (2008:1) menyatakan pengertian pendekatan kualitatif:

“Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menekankan pada


makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks
tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh
karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada
kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan
penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis”.

Berdasarkan pengertian dan ciri dari pendekatan kualitatif diatas penulis

dapat disimpulkan pendekatan kualiatif adalah pendekatan yang alamiah. Dimana

dalam pendekatan ini penelitilah yang menjadi subjek utama penelitian dan lebih

mementingkan proses daripada hasil penelitian.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berkenaan dengan

perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran pada suatu kelas, masalah

penelitian yang akan dipecahkan berasal dari praktek pembelajaran di kelas.

Menurut Suwarsih (2009:2) “ Penelitian tindakan merupakan intervansi praktik

dunia nyata yang ditujukan meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian

tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan meningkatkan situasi pembelajaran

yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut “penelitian tindakan kelas” atau

PTK”.
2. Alur Penelitian

ALUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Analisis Hasil
Pembelajaran Rencana I Rencana Pembelajaran I

Tindakan dan
Siklus I Pengamatan

Refleksi I Observasi & Diskusi Berhasil/Belum Berhasil

Belum Berhasil Simpulan

Rencana II Rencana Pembelajaran II

Tindakan dan
Siklus II
Pengamatan

Refleksi II Observasi & Diskusi Berhasil

LAPORAN Simpulan
3. Prosedur Penelitian

a. Analisis Awal Hasil Pembelajaran

Analisis awal pembelajaran berupa perenungan awal terhadap proses

pembelajaran keterampilan berbicara di Kelas IV SDN tempat penulis mengajar.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa

yang berkaitan dengan pengaruh keterampilan guru dalam membuka dan menutup

pelajaran terhadap motivasi belajar siswa. Analisis awal pembelajaran dilakukan

dengan mengamati proses pembelajaran siswa di kelas, mewawancarai guru dan

siswa tentang proses pembelajaran.. Berdasarkan hasil Analisis awal

pembelajaran diidentifikasi masalah bahwa proses keterampilan guru dalam

membuka dan menutup pelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

yang dilakukan di Kelas IV SD tempat peneliti mengajar. Setelah diidentifikasi,

diadakan diskusi, kolaborasi, dan negosiasi antara penulis dengan guru Kelas V

dan VI SD dan kepala sekolah berkaitan dengan dimungkinkan dilaksanakannya

penelitian tindakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Penulis dan guru merumuskan permasalahan yang akan diangkat sebagai

permasalahan penelitian, yaitu melaksanakan proses pembelajaran keterampilan

berbicara dengan menggunakan pmodel lempar bola kertas pintar untuk

pengembangan keterampilan berbicara peserta didik. Sebelum melakukan proses

pembelajaran penulis dan guru berkolaborasi tentang cara perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menerapkan model lempar bola kertas pintar. Untuk itu penulis menjadi model
dalam pelaksanaan proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menerapkan model lempar bola kertas pintar ini.

Berdasarkan hasil pembelajaran yang penulis dapatkan di SD kelihatan

beberapa permasalahan yaitu: (1) Perencanaan yang dilaksanakan guru kurang

matang, dan kompetensi yang ingin dicapai kurang terperinci dengan jelas. (2)

sehingga dalam pelaksanaanya keterampilan berbicara siswa kurang berkembang,

(3) penilaian yang dilaksanakan tidak menggunakan aspek-aspek penilaian seperti

lafal, intonasi, pilihan kata. Hasil refleksi awal dimanfaatkan untuk tindakan

selanjutnya.

b. Tahap Perencanaan

Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti bersama guru membuat rencana

tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu berupa perencanaan pembelajaran

keterampilan berbicara dengan menerapkan model model lempar bola kertas

pintar. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan

pembelajaran, yaitu dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun rancangan tindakan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

hal ini meliputi : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi,

Metode, Kegiatan Belajar Mengajar, Media/Sumber, Penilaian.

2. Menyusun indikator dan kriteria pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan model model lempar bola kertas pintar.

3. Menyusun alat perekam data berupa pedoman observasi, pedoman

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.


4. Melakukan Wawancara dengan guru untuk membuat perencanaan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menggunakan model model lempar bola kertas pintar. Waktu yang digunakan

untuk berdiskusi adalah waktu luang yang ada bagi guru misalnya pada jam

istirahat, pada waktu jam pelajaran agama dan olahraga, atau juga diakhir jam

pelajaran.

c. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara

dengan menerapkan model model lempar bola kertas pintar sesuai dengan

rencana yang telah disusun. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap

siklus dilaksanakan satu kali pertemuan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh peneliti sebagai praktisi dan guru serta

mitra sebagai observer. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas

berupa kegiatan interaksi antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa. kegiatan

yang dilakukan seperti :

1. Peneliti melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menerapkan model model lempar bola kertas pintar sesuai dengan rancangan

yang telah dibuat.

2. Guru melakukan pengamatan dengan mengunakan format observasi, format

catatan lapangan dan alat perekam.

3. Peneliti dan guru melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan,

kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau

penyempurnaan selanjutnya.
Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus masing-masing

siklus sebanyak satu kali pertemuan.

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam membuka dan menutup

pembelajaran dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini

dilaksanakan secara intensif, objektif dan sistematis. Dalam kegiatan ini peneliti

dan guru (praktisi) berusaha mengenal, merekam, dan mendokumentasikan semua

indikator dari proses hasil perubahan yang terjadi baik yang disebabkan oleh

tindakan terencana maupun dampak intervensi dalam pembelajaran keterampilan

guru dalam membuka dan menutup pembelajaran. Keseluruhan hasil pengamatan

direkam dalam bentuk observasi.

Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai

dengan siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada siklus dapat mempengaruhi

penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian

didiskusikan dengan guru dan diadakan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya.

e. Tahap Refleksi

Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap ini peneliti

(praktisi) dan guru mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan.

Hal-hal yang didiskusikan adalah : (1). Menganalisis tindakan yang baru

dilakukan. (2). Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan.(3). Melakukan intervensi, pemaknaan, dan

penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi bersama ini dimanfaatkan


sebagai masukan pada tindakan selanjutnya. Selain itu, hasil kegiatan refleksi

setiap tindakan digunakan untuk menyususn simpulan terhadap hasil

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, wawancara, dan catatan dari setiap

tindakan pengaruh keterampila guru dalam membuka dan menutup pembelajaran

terhadap motivasi belajar siswa pada siswa Kelas IV sekolah dasar di kelas tempat

peneliti mengajar. Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanan,

pelaksanaan, dan hasil pembelajaran yang berupa informasi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dan siswa

yang meliputi interaksi belajar mengajar antara guru-siswa, siswa-siswa dan

siswa-guru.

b. Penilaian keterampilan hasil pengamatan, wawancara, dan catatan dari setiap

tindakan keterampila guru dalam membuka dan menutup pembelajaran terhadap

motivasi belajar siswa baik yang berupa evaluasi proses maupun hasil.

c. Hasil tes siswa baik sebelum maupun sesudah diterapkan nya keterampila guru

dalam membuka dan menutup pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian diperoleh dari siswa dan guru Kelas IV

SDN ......kabupaten Padang Pariaman, dengan menerapkan keterampialan guru dalam

membuka dan menutup pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa Yang meliputi

perencanan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan evaluasi

pembelajaran, perilaku guru dan siswa sewaktu proses belajar mengajar.


D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikumpulkan menggunakan pencatatan lapangan,

observasi, wawancara, foto-foto penelitian dan hasil tes untuk masing-masingnya

diuraikan sebagai berikut.

Catatan lapangan berisi deskripsi tentang pengamatan terhadap tindakan peneliti

sewaktu proses pembelajaran unsur-unsur yang diamati tertera pada lembaran observasi.

Observasi dilakukan untuk mengamati latar kelas tempat berlangsungnya pembelajaran,

dengan berpedoman pada lembar observasi. Dokumentasi berupa foto-foto pada saat

penelitian sebagai data visual dan bukti proses pembelajaran berlangsung.

Wawancara digunakan untuk memperkuat data obsevasi yang terjadi dalam kelas.

Wawancara dilakukan kepada guru yang melakukan intervensi langsung di kelas

terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan rancangan proses pembelajaran

Keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran terhadap motivasi belajar

siswa.. Wawancara juga dilakukan pada peserta didik untuk memperoleh data berkaitan

dengan proses berpikir peserta didik selama proses pembelajaran berlansung.

Tes dilaksanakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi di dalam kelas

dalam butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur peserta didik. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan peserta didik memahami proses

pembelajaran terhadap keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran

terhadap motivasi belajar siswa.. Instrumen untuk penelitian adalah guru kelas sebagai

observer dan penulis sendiri dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.


E. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model

analisis data kualitatif. Analisa kualitatif merupakan analisa yang mendasarkan pada

adanya hubungan semantis antar variable yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar

peneliti mendapatkan makna hubungan variable-variabel sehingga dapat digunakan untuk

menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat

penting karena dalam analisa kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti

pada analisa kuantitatif (Budiman 2008:1).

Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai

dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan. Tahap analisis

tersebut diuraikan sebagai berikut ini:

1. Menelaah data yang terkumpul baik meliputi observasi, pencataan lapangan, dan

wawancara dengan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan, penyeleksian dan

penilaian data. Seperti mengelompokkan data pada siklus satu, dua, dan seterusnya.

Kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.

2. Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data yang telah

terkumpul diseleksi dan dikelompokan-kelompokan sesuai dengan fokus. Data yang

telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan dan mana yang tidak

relevan. Data yang relevan dianalisis dan yang tidak relevan dibuang.

3. Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah

direduksi. Data tersebut mula-mula disajikan terpisah, tetapi setelah tindakan terakhir

direduksi, keseluruhan data tindakan dirangkum dan disajikan secara terpadu


sehingga diperoleh sajian tunggal berdasarkan fokus pembelajaran keterampilan

berbicara dengan menerapkan model model lempar bola kertas pintar.

4. Menyajikan hasil penelitian dan triangulasi. Kegiatan ini merupakan penyimpulan

akhir temuan penelitian, diikuti dengan kegiatan triangulasi (pengujian temuan

penelitian). Kegiatan triangulasi dilakukan dengan cara: (a) peninjauan kembali

catatan lapangan, dan (b) bertukar pikiran dengan ahli, teman sejawat, dan guru.

Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan,

pelaksanaan, maupun data penilaian. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah.

Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus

pada berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat

pembelajaran. Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan

dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersan

Anda mungkin juga menyukai