Anda di halaman 1dari 23

1

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN Palasari Unit Pelaksana

Teknik Dinas Pendidikan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya.

Waktu pelaksanaannya seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Tanggal Mata Pelajaran Siklus
8 Oktober 2018 Bahasa Indonesia I
15 Oktober 2018 Bahasa Indonesia II

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa, guru Kelas I pada

pembelajaran Bahasa Indonesia. Jumlah siswa sebanyak 23 orang, terdiri dari 13

orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Karakteristik siswa Kelas I sama seperti

pada kelas lain pada umumnya. Misalnya prestasi para siswa terdiri dari siswa

pandai, sedang dan kurang.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh teman sejawat

sebagai peneliti mitra (observer) dalam melakukan observasi dan refleksi.

B. Deskripsi Per Siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam bentuk proses

berdaur (siklus). Setiap siklus terdiri dari tahapan: perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dioperasionalkan dalam

kegiatan PTK.
2

Orientasi yang dilakukan oleh peneliti bersama peniliti mitra adalah

melakukan studi pendahuluan yang berhubungan dengan konsep-konsep penting

pelaksanaan PTK. Studi tersebut berupa hal-hal berikut :

1. Menyamakan persepsi antara peneliti, dan peneliti mitra tentang

Penelitian Tindakan Kelas.

2. Menyamakan pemahaman peneliti dan peneliti mitra tentang

pembelajaran Bahasa Indonesia.

3. Penetapan siklus dan fokus tindakan, tema pembelajaran serta

instrument dan administrasi persiapan mengajar.

Sebelum Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam bentuk

pembelajaran, persiapan awal yang dilakukan guru (peneliti) adalah sebagai

berikut :

1. Bersama peneliti mitra mendiskusikan rencana umum PTK sebagai

upaya meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia.

2. Bersama peneliti mitra mendiskusikan kegiatan yang bagaimana, yang

mungkin untuk ditingkatkan dalam PTK yang waktunya sangat terbatas.

3. Berdasarkan hasil kesepahaman dengan peneliti mitra dan tutor

pembimbing disusun rencana pembelajaran dan instrumen penelitian.

4. Pembelajaran dalam PTK ini direncanakan dalam tiga aspek fokus

tindakan.

5. Direncanakan bahwa ketiga aspek fokus tindakan tersebut akan

ditindaki dan diobservasi pada setiap siklus tindakan.


3

Selanjutnya, dari hasil orientasi dan persiapan awal digabungkan dengan

hasil identifikasi serta analisis masalah disusunlah gagasan penyelesaian masalah

untuk masing-masing siklus tindakan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1

SDN Palasari Kecamatan Sodonghilir . Gagasan tersebut dituangkan dalam

bentuk : (1) Rencana Perbaikan Pembelajaran; (2) Lembar Kerja Siswa; (3) Alat

Peraga Pembelajaran; (4) Instrumen untuk Mengobservasi Aktivitas Guru dan

Siswa.

Deskripsi Siklus untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada tahap ini guru kelas mencermati, mengidentifikasi dan menemukan

adanya masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 SDN

Palasari . Pembelajaran Bahasa Indonesia selama ini belum dapat

membangkitkan aktivitas siswa yang berkaitan dengan keterampilan

berbahasa terutama keterampilan dalam meningkatkan kemampuan

berbicara. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum 2004

harus memberi kesempatan kepada siswa untuk berbicara di depan kelas,

atau tanya jawab dalam diskusi menceritakan gambar. Kegiatan itu akan

memperkaya kosa kata, memperbaiki kalimat dan melatih keberanian

siswa dalam berkomunikasi melalui kergiatan kerja kelompok

(Depdiknas, 2004: 41). Permasalahan utama bagi guru dengan model atau

metode yang bagaimana masalah itu secara bertahap dapat diatasi.

Identifikasi masalah terutama dilakukan terhadap permasalahan-

permasalahan yang terkait dengan kemampuan berbicara dalam


4

pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 SDN Palasari Kecamatan

Sodonghilir .

b. Merumuskan Masalah dan Langkah-langkah Tindakan Pemecahan

Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada tahap ini dirumuskan upaya penyelesaian terhadap masalah

yang telah teridentifikasi. Dalam merumuskan masalah serta tindakan

penyelesaiannya guru mempertimbangkan karakteristik siswa,

kesanggupan guru melakukan tindakan, fasilitas pendukung, materi

pembelajaran, waktu pelaksanaan serta landasan teori pembelajaran

Bahasa Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus

pembelajaran dengan tindakan setiap siklus sebagai berikut :

a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran, lembar pengamatan, LKS,

alat evaluasi, menyiapkan sumber pembelajaran, alat peraga dan

mengelompokkan siswa.

b. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan

dalam RPP setiap siklus.

c. Meminta bantuan teman sejawat bertindak sebagai observer.

d. Sehari setelah pembelajaran berakhir peneliti bersama teman sejawat

melakukan refleksi proses dan hasil pembelajaran yang telah diamati.

Data yang terkumpul dari hasil pengamatan setiap pembelajaran

disederhanakan dalam bentuk tabel dan grafik.


5

Pola umum pelaksanaan PTK di atas digunakan untuk masing-masing

siklus perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai berikut :

1) Siklus I

a. Fokus Perbaikan Pembelajaran

Tindakan pembelajaran pada siklus I difokuskan pada upaya

guru membimbing siswa dalam permainan menyusun gambar untuk

meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam membuat kalimat

berdasarkan gambar baik lisan maupun tulisan. Hasil dari

pembelajaran siklus I akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk tindakan perbaikan pada siklus II.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Waktu : 2x 30 menit

Hari/ Tanggal : Senin, 8 Oktober 2018

Kegiatan Utama Tindakan Pembelajaran Siklus I

i. Dengan paduan LKS siswa melakukan kegiatan untuk

menyusun gambar dan membuat kalimat berdasarkan gambar seri.

ii. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa.

iii. Guru bersama siswa melakukan pembahasan terhadap proses

dan hasil kegiatan siswa.

iv. Pembahasan dilakukan dalam diskusi kelas.

v. Guru memberikan pemantapan dan pengayaan materi.


6

vi. Guru menanamkan kerjasama dan disiplin kepada siswa

mengoreksi beberapa perilaku siswa yang tidak sesuai selama

kegiatan diskusi.

vii.Guru memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan kelompok.

viii. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi

yang telah dipelajari.

c. Teknik Pengamatan dan Pengumpulan Data serta

Instrumen yang Digunakan

1) Teknik Pengamatan

Pengamatan kegiatan di kelas dibantu oleh observer yang

duduk di belakang untuk mengamati proses pembelajaran,

sementara peneliti sendiri melakukan pengelolaan kelas dan

pengamatan terhadap siswa. Alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu lembar observasi untuk mengamati

aktivitas guru, dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan

siswa.

Aspek utama yang diobservasi dari kinerja guru adalah

kemampuannya membimbing siswa dalam permainan, sedangkan

dari siswa adalah kemampuan berbicara mengemukakan pendapat,

mencatat hasil temuan, tanya jawab dan hasil siswa mengerjakan

LKS.

2) Teknik Penilaian
7

Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil

belajar penguasaan siswa tentang membuat kalimat berdasarkan

gambar.

d. Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Kegiatan refleksi dilakukan setelah selesai kegiatan

pembelajaran. Keterkaitan refleksi pada pembelajaran siklus I adalah

sebagai berikut :

1) Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan

dan hasil tindakan pembelajaran I.

Untuk keperluan analisis ini dilakukan kegiatan antara lain

memeriksa dan menganalisis lembar observasi untuk siswa dan

menganalisis hasil belajar siswa pada pembelajaran I. juga

direfleksi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Hasil

analisis dan refleksi terhadap tindakan tahap pertama ini menjadi

bahan pertimbangan untuk pelaksanaan tindakan pembelajaran

tahap berikutnya.

2) Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap tindakan

pembelajaran I, peneliti merancang rencana tindakan

pembelajaran II.

2) Siklus II

a. Fokus Perbaikan Pembelajaran

Tindakan pada pembelajaran siklus II difokuskan pada upaya

guru membimbing siswa dalam kelompok bermain untuk

meningkatkan aktivitas dan kemampuan berbicara di depan kelas


8

untuk meceritakan kembali tentang isi gambar secara runtut dengan

bahasa yang mudah dimengerti.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Waktu : 2x30 menit

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2018

Kegiatan Utama Tindakan Pembelajaran Siklus II

i. Dengan bimbingan guru tiap kelompok tampil di depan kelas

untuk menceritakan isi gambar secara runtut dengan bahasa yang

mudah dimengerti. (Satu gambar dibacakan oleh satu siswa)

ii. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa.

iii. Guru bersama siswa melakukan pembahasan terhadap proses

dan hasil kegiatan siswa.

iv. Pembahasan dilakukan dalam diskusi kelas.

v. Guru memberikan pemantapan dan penguatan materi tentang

penampilan siswa dalam berbicara di depan kelas.

vi. Guru menanamkan kerjasama dan disiplin kepada siswa dan

mengoreksi beberapa perilaku siswa yang tidak sesuai selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

vii. Guru memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan kelompok.

viii. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi

yang telah dipelajari.

c. Teknik Pengamatan dan Pengumpulan Data Serta

Instrumen yang Digunakan

i. Teknik Pengamatan
9

Pengamatan kegiatan di kelas dibantu oleh observer yang

duduk di belakang untuk mengamati proses pembelajaran,

sementara peneliti sendiri melakukan pengelolaan kelas dan

pengamatan terhadap siswa. Alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu lembar observasi untuk mengamati

aktivitas guru, dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan

siswa.

Aspek utama yang diobservasi dari kinerja guru adalah

kemampuannya membimbing siswa dalam permainan, sedangkan

dari siswa adalah kemampuannya dalam berbicara di depan kelas

ii. Teknik Penilaian

Tes dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil

belajar siswa tentang kemampuan berbicara di depan kelas. Alat

yang digunakan adalah gambar seri.

d. Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Kegiatan refleksi dilakukan setelah selesai kegiatan

pembelajaran. Keterkatian refleksi pada pembelajaran siklus II adalah

Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil

tindakan pembelajaran II. Untuk keperluan analisis ini dilakukan

kegiatan antara lain memeriksa dan menganalisis lembar observasi

untuk siswa, dan menganalisis hasil belajar siswa pada pembelajaran

II. juga direfleksi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Refleksi merupakan kegiatan yang mencakup analisis sintesis,

interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh


10

dari observasi selama pelaksanaan tindakan penerapan model metode

permainan dalam pembelajaran berbicara di Kelas 1 SDN Palasari .

Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya.

Selama pelaksanaan tindakan penerapan model metode permainan

pembelajaran berbicara di Kelas 1 SDN Palasari . Sehingga dapat

ditarik kesimpulan yang mantap dan sahih.

Dengan demikian, secara keseluruhan kedua tahapan dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini membentuk siklus. Siklus ini kemudian

diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti sebuah

spiral, yang dapat diulang-ulang dengan adanya perbaikan sesuai

keperluan sehingga peneliti merasa puas.

Agar lebih jelasnya kedua tahapan dalam penelitian tindakan

dapat dikemas pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1
Desain Siklus Model Kemmis dan Taggart
Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Penyusunan Rencana
Tindakan 1

Siklus I Pelaksanaan Tindakan/


Siklus I Observasi

BAB IV
Penyusunan Rencana
Tindakan 2

Siklus II Pelaksanaan Tindakan/


Siklus II
Observasi
11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

1. Data Perencanaan

Penelitian perbaikan pembelajaran ini merupakan penelitian yang

dilakukan guru dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk

memperjelas langkah-langkah khusus dan rinci, peneliti mendiskusikan hal

itu dengan teman sejawat yang dijadikan sebagai peneliti mitra (observer).

Dari permainan tersebut didapat kesepahaman :

a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam 2 siklus saja.

Dilaksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 SD

semester 1 tahun pelajaran 2018-2019 .

b. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa Kelas 1 pada

penelitian ini adalah tentang membuat kalimat berdasarkan gambar, baik

lisan maupun tulisan dengan topik masing-masing siklus sebagai berikut :

Siklus I : Membuat kalimat berdasarkan gambar secara lisan dan

tulisan.

Siklus II : Kemampuan berbicara di depan kelas, menceritakan isi

gambar secara berurutan dengan bahasa yang mudah

dimengerti.

2. Data Hasil Pelaksanaan

1) Siklus I

a. Data Pelaksanaan Pembelajaran

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2018


12

Kelas/ Semester : I/1


Topik : Membuat kalimat berdasarkan gambar.
Tujuan Perbaikan : 1. Meningkatkan aktivitas siswa
dalam kegiatan kelompok bermain.
2. Meningkatkan kemampuan
siswa membuat kalimat sesuai
gambar secara tertulis.
Aktivitas utama pada siklus I adalah pembelajaran dengan

menggunakan metode permainan untuk meningkatkan gairah dan

semangat belajar siswa.

b. Data Hasil Pengamatan

Jenis data yang dikumpulkan berupa kinerja guru dan siswa

meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif misalnya

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sedangkan data

kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa.

i. Hasil pengamatan kinerja guru

Pengamatan observer terhadap kegiatan mengajar yang

dilakukan oleh peneliti (guru kelas) terutama yang dianggap

relevan dengan uapaya perbaikan pada siklus I. Hasil pengamatan

kinerja guru terlampir.

ii. Data hasil pengamatan siswa

Peneliti mengamati proses berjalannya siswa berdiskusi

pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 58.

Sedangkan data hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 4.1

halaman 37, 4.2 halaman 39 dan grafik 4.1 halaman 38.

c. Refleksi terhadap pembelajaran siklus I


13

Berdasarkan hasil penelitian, refleksi dan tindakan pada

pembelajaran siklus I, guru sudah melaksanakan tugasnya dengan

baik, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode permainan guru masih belum maksimal. Guru belum

sepenuhnya membimbing siswa dalam masalah dan mendorong siswa

mengemukakan kalimat.

Dalam kegiatan berdiskusi siswa masih belum berani dalam

mengemukakan pendapat, tidak semua siswa aktif dalam diskusi dan

kurang tanggap dalam memecahkan masalah. Maka untuk tindakan

selanjutnya kepada siswa ditanamkan sikap berani dan

mengemukakan pendapat, bekerja sama dan cepat tanggap terhadap

suatu masalah. Sedangkan hasil belajar siswa nampak dari tabel 4.2

(halaman 39) sudah lebih baik jika dibandingkan dengan

pembelajaran Bahasa Indonesia sehari-hari, walaupun belum

mencapai target. Pada siklus I baru 11 orang siswa atau 62,5% yang

mendapat nilai 7 ke atas.

2) Siklus II

a. Data pelaksanaan pembelajaran

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2018


Kelas/ Semester : I/2
Topik : Membuat kalimat berdasarkan gambar
Tujuan Perbaikan : 1. Meningkatkan aktivitas siswa

dalam berdiskusi.

2. Meningkatkan kemampuan

siswa berbicara di depan kelas.


14

Tindakan pada siklus II merupakan upaya untuk menciptakan

kerjasama yang baik dalam kelompok dan memotivasi siswa agar

terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

b. Data Hasil Pengamatan

Jenis data yang dikumpulkan berupa kinerja guru dan siswa

meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif misalnya

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sedangkan data

kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa.

1) Hasil pengamatan kinerja guru

Pengamatan observer terhadap kegiatan mengajar yang

dilakukan oleh peneliti (guru kelas) terutama yang dianggap

relevan dengan upaya perbaikan pada siklus II. Hasil pengamatan

kinerja guru terlampir.

2) Data hasil pengamatan siswa

Peneliti mengamati proses berjalannya siswa berdiskusi

pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 59.

Sedangkan data hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 4.1

halaman 37, 4.2 halaman 39 . dan grafik 4.1 halaman 38.

c. Refleksi terhadap pembelajaran siklus I


Berdasarkan hasil penelitian, refleksi dan tindakan pada
pembelajaran siklus II, guru sudah melaksanakan tugasnya dengan
baik, guru sudah memahami cara berdiskusi dengan baik,
membimbing siswa menanamkan keberanian untuk tampil,
mengemukakan pendapat dan memecahkan masalah serta guru
membimbing siswa dalam menyimpulkan suatu masalah.
15

Kegiatan siswa dalam kerja kelompok sudah baik. Siswa


sudah berani mengeluarkan pendapat walaupun belum semua siswa
terlibat aktif dalam mengemukakan pendapat. Guru masih perlu
menanamkan sikap-sikap yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan
kelompok. Sedangkan hasil belajar siswa, dapat dilihat pada tabel4.2
(halaman 39) sudah cukup baik. Hasil pembelajaran siklus II, siswa
yang mendapat nilai 7 ke atas terdapat 20 orang atau 78,50% dari 24
orang siswa Kelas 1 SDN Palasari
Adapun data lengkapnya hasil evaluasi perbaikan pembelajaran
Bahasa Indonesia dari Siklus I sampai Siklus II dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.1
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia
No Nama Siklus I Siklus II Rata-rata
1. Nalisa Nujulul Haq 70 80 75
2 65 75 70
. Nanda
3 Naufal Thariqatul Auliana 60 70 65
. Saputra
4 70 80 75
. Neng Yeni
5 60 65 62,5
. Neng Yuna Mustika
6 70 75 72,5
. Nia Hernayati
7 55 50 47,5
. Nida Sopiah
8 60 70 65
. Nisa Amiati
9 70 80 75
. Nopa Nopitasari
1 80 100 90
0
. Nopa Porselina
1 Nova Indriani 60 75 67,5
16

1 70 75 72,5
2
. Nuni Nuraeni
1 60 75 67,5
3
. Pahmi Samsani
1 65 70 67,5
4
. Pajril Ilham
1 75 90 82,5
5
. Pardan Solihat
1 65 70 67,5
6
. Parhan Muhamad Jaki
1 60 65 62,5
7
. Peti Nurmayanti
1 80 90 85
8
. Pia Fitria Asih
1 70 80 75
9
. Pina Aulia Fitrotillah
2 50 60 55
0
. Rahman Riana Zulfikri
2 70 85 77,5
1
. Raihan Aditia Rafsanjani
2 70 80 75
2
. Rama Assyifa
2 85 100 92,5
3
. Rani Aprilia
2 75 90 82,2
4
. Leli Qodar
Jumlah 1605 1825
17

Rata-rata 66,87 76,04

Agar lebih jelasnya nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I sampai siklus II peneliti sajikan

dalam bentuk grafik berikut :

Grafik 4.1
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

Keterangan :
Dari data di atas kita dapat melihat bahwa penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran bahasa indonesia menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus.

Siklus I rata-rata nilai : 66,87

Siklus II rata-rata nilai : 76,04

Berikutnya peneliti menyajikan tabel rekapitulasi hail belajar siswa pada

pembelajaran bahasa indonesia Siklus I sampai Siklus II.

Tabel 4.2
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Persentase (%)
Nilai Keterangan
1 2 1 2
10 - 2 - 8,3
18

9 - 3 - 12,5 Siklus I yang mendapat


8 3 6 12,5 25
nilai 7 ke atas, 13 orang
7 10 9 41,6 37,5
6 9 3 37,5 12,5 atau 66,50%
5 2 1 8,3 4,1
4 - - - -
3 - - - - Siklus II yang
2 - - - - mendapat nilai 7 ke
1 - - - -
atas, 20 orang atau 76,
76,05%
Jumlah 24 24 100 100

3. Keberhasilan dan Kegagalan

Setelah melakukan refleksi maka diketahui keberhasilan dan

kegagalan dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I sampai

siklus II.

Keberhasilan :

a. Dengan memberi arahan yang sistematis siswa dapat melakukan

diskusi sesuai dengan rencana dan tujuan pembelajaran.

b. Dengan berdiskusi melibatkan semua siswa aktif dan termotivasi

untuk mewujudkan kammpuannya, berbicara di depan kelas dengan

bahasa yang mudah dimengerti.

Kegagalan :

a. Belum semua siswa berani mengeluarkan pendapat dan terlibat aktif

dalam permainan.

b. Belum berhasil membuat semua siswa mencapai ketuntasan belajar.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus

Proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

metode permainan di Kelas 1 SDN Palasari Kecamatan Sodonghilir


19

menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan tugasnya, mulai dari menyusun

RPP, menjelaskan materi pelajaran, membimbing siswa dalam diskusi,

menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menyiapkan alat peraga,

lembar observasi, LKS dan alat evaluasi.

Dari temuan dan refleksi tentang proses pembelajaran dapat

diidentifikasi :

Pada siklus I pembelajaran masih belum optimal karena motivasi belajar

siswa masih kurang, kerjasama dalam permainan masih kurang, tidak semua

siswa terlibat aktif dalam permainan, perhatian guru terhadap diskusi siswa masih

belum merata.

Dari temuan di atas, peneliti berusaha untuk memperbaiki proses

pembelajaran dengan merancang dan menentukan fokus tindakan berikutnya.

Langkah yang dilakukan adalah mengelompokkan siswa dalam kelompok diskusi

untuk menciptakan hubungan kerja sama yang baik antar siswa, memiliki rasa

kebersamaan, siswa menjadi termotivasi dan terlibat aktif untuk tampil di depan

kelas menceritakan kembali isi gambar. Langkah selanjutnya guru mencermati

aktivitas siswa dalam kelompok.

Pada pembelajaran Siklus II, upaya guru untuk melibatkan siswa aktif

dalam kelompok sudah mencapai kategori baik. Ini berarti menunjukkan tingkat

keberhasilan peneliti dalam mengajar dengan menggunakan metode permainan.

Dengan demikian penerapan metode permainan dalam pembelajaran

dapat memberikan dampak positif terhadap kemampuan siswa, dapat

meningkatkan kemampuan siswa membuat kalimat berdasarkan gambar yang


20

efektif dan dinamis, sehingga terjadi perubahan hasil yang meningkat terhadap

kemampuan siswa.

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Pemecahan masalah pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) terhadap siswa Kelas 1 SDN Palasari Kecamatan

Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya dalam bentuk proses berdaur (siklus).

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran dengan menggunakan

metode permainan. Ternyata hasilnya ada peningkatan, hal ini terlihat dari hasil

tes yang diberikan pada akhir Siklus I dan Siklus II.

Hasil penelitian pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal dalam

pembelajaran tentang membuat kalimat berdasarkan gambar dengan

menggunakan metode permainan, langkah yang dilakukan yaitu

mempersiapkan rencana pembelajaran, sumber pembelajaran, gambar seri,

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan instrumen untuk mengobservasi aktivitas

guru dan siswa.

2. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang membuat kalimat

berdasarkan gambar dengan menggunakan metode permainan sudah berjalan

dengan baik dan menempuh prosedur pembelajaran yang telah ditentukan,


21

hanya pelaksanaan metode permainan masih belum maksimal karena masih

ada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan kurang aktif

dalam berdiskusi.

3. Hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran tentang membuat

kalimat berdasarkan gambar sudah cukup baik, ada peningkatan dari Siklus I

sampai Siklus II. Pada siklus pertama hasil diskusi belum optimal dan

perolehan nilai rata-rata yang dicapai siswa dalam tes akhir baru mencapai

66,87 sedangkan nilai hasil belajar siswa dari 24 orang siswa, yang mendapat

nilai 7 ke atas hanya 13 orang atau 66,50%. Pada siklus kedua hasil diskusi

sudah cukup baik walaupun belum maksimal. Perolehan nilai rata-rata

mencapai 76,04 dan nilai hasil belajar siswa yang mendapat nilai 7 ke atas

ada peningkatan terdapat 20 orang atau 76,05%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Bahasa Indonesia tentang membuat kalimat berdasarkan gambar

menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa Kelas 1 SDN Palasari Kecamatan Sodonghilir Kabupaten

Tasikmalaya.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan siswa

berbicara di depan kelas. Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan guru

agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat, diantaranya adalah :

1. Dalam perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode diskusi guna memperoleh hasil yang baikmaka rencana


22

pembelajaran, sumber pembelajaran, gambar seri, dan LKS harus betul-betul

dipersiapkan. Metode diskusi yang dijadikan sebagai media harus betul-betul

memenuhi kebutuhan dan menarik perhatian siswa.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentang membuat kalimat

berdasarkan gambar dengan menggunakan metode diskusi harus disesuaikan

dengan teori yang diharapkan. Guru harus mendorong siswa untuk berani

mengungkapkan kalimat.

3. Hasil belajar siswa dalam membuat kalimat dengan menggunakan

metode disluksi telah mengalami peningkatan. Untuk lebih meningkat lagi

maka guru dan siswa harus bersama-sama aktif dalam kegiatan berdiskusi.

Oleh karena itu, diharapkan dalam mengajarkan sebaiknya guru

menggunakan metode diskusi.

Selain daripada itu berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti mengaharapkan

hasil PTK ini dapat dimanfaatkan serta disosialisasikan kepada rekan-rekan guru

demi meningkatkan kualitas dan profesional guru serta meningkatkan prestasi

hasil belajar siswa. Kiranya perlu diadakan kelompok kerja guru sebagai sarana

untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah dan

tugas sehari-hari yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djauzak. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di SD.


Jakarta: Depdikbud.
Akhadiah, MK, Sabati. 1992. Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.
23

Ali, Mohammad. 1989. Konsep dan Penerapan CBSA. Bandung : Sarana Panca
Karya.
--------------- 1996. Menulis. Jakarta : Depdikbud.
Azies, Furqanul, et.al. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Badudu, Yus. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
---------------- 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program
Pengajaran (BGPP). Jakarta : Diroktorat Pedidikan Dasar.
Depdiknas, 2000. Permainan Membaca dan Menulis. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas.
Engkoswara, et.al. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah untuk Angka Kredit
Guru SD. Bandung: CV. KARANGSEWU.
Harjasujana, 1997. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.
Haryadi, 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta :
Depdikbud.
Hidayat, Kosadi, et.al. 1987. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:
Binacipta.
----------------- 1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam Pengajaran
Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Hidayat, Kosadi. 1990. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung :
Trimitra Mandiri.
Kasbolah, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai