Anda di halaman 1dari 9

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelas XI SMK Negeri 4 Semarang Kota

Semarang. Pelaksanaan tindakan penelitian yaitu pada bulan Maret sampai

dengan Mei 2018.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan setting penelitian tindakan yang difokuskan

untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran di

kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan

dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK

berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas,

bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun output (hasil

belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas

(Suharjono, 2006 : 58). PTK memiliki ciri sebagai berikut : (1) pengkajian

masalah situasional dan kontekstual pada perilaku seseorang atau kelompok

orang, (2) ada tindakan, (3) penelaahan terhadap tindakan, (4) pengkajian

dampak tindakan, (5) dilakukan secara kolaboratif, (6) refleksi. PTK ini

dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari

empat tahap, yaitu (1) merencanakan (plan), (2) melakukan tindakan (action),

26
27

(3) mengamati (observation), dan (4) merefleksi (reflection). Keempat tahap

dilakukan dalam suatu siklus.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian dalam semua

komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran

pada peserta didik Kelas XI di SMK Negeri 4 Semarang Kota Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Penentuan subyek penelitian ditetapkan

berdasarkan relevansi dengan tujuan penelitian karena itu penelitian orang

sebagai subyek penelitian tidak ditetapkan secara kaku tetapi fleksibel sesuai

dengan fenomena yang muncul di lapangan. Subjek dalam penelitian ini

adalah semua siswa Kelas XI jurusan TKR di SMK Negeri 4 Semarang Kota

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 33 siswa.

D. Prosedur Penelitian

Model ini dipilih didasarkan pada tujuan penelitian yang hendak

dicapai yaitu melalui model Pembalajaran Problem Based Learning (PBL)

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Kelas XI TKR1 SMK Negeri 4

Semarang Kota Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Model penelitian

tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian

yang dikembangkan oleh Suwarsih Madya , yakni sebagai berikut :


28

Pra Pengamatan

Proses /Hasil

Gambar 2. Pola Siklus

Adapun desain penelitian yang akan dilaksanakan pada setiap siklus

dijabarkan sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

materi yang akan diajarkan menggunakan model PBL.

2) Menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan

digunakan yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Menyusun lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan

aktivitas siswa.

4) Pembelajaran yang dilaksanakan melalaui metode PBL

Membuat soal mandiri.


29

5) Membuat lembar tes ulangan harian untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah menggunakan siklus I.

6) Melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan, yaitu

melalui model PBL. Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai

berikut:

1) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik

yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat aktif dalam

pemecahan masalah.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3) Membimbing pengalaman individual/kelompok.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk


30

berbagi tugas dengan temannya

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap materi yang telah dipelajari, meminta kelompok

presentasi hasil kerja

6) Setelah selesei siklus I, langkah terakhir dalam siklus ini adalah

siswa diberikan ulangan akhir siklus I untuk mengetahui

perkembangan siswa. Ulangan akhir siklus ini berfungsi untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.

c. Observasi (Pengamatan)

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan perangkat sebagai berikut :

1) Lembar observasi yang dipegang oleh guru berupa hasil tes dan

lainnya untuk mengamati hasil pekerjaan baik kelompok

individu maupun kelompok.

2) Lembar observasi yang dipegang oleh peneliti digunakan untuk

mengamati jalannya penelitian tindakan.

d. Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan

yang telah dilakukan dengan guru pengamat untuk memperoleh

perbaikan dan mengontrol pelaksanaan penelitian berikutnya agar

berjalan dengan tujuan penelitian. Data yang diperoleh selama

observasi dianalisis untuk mengetahui peningkatan minat siswa


31

terhadap pembelajaran melalui model PBL. Dengan adanya

refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran sekurang-kurangnya dari siklus

I, sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu

siklus II.

2. Siklus II

Pada siklus II, tahap-tahap yang dilakukan adalah :

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pembelajaran seperti pada siklus I.

2) Menyusun tugas kelompok dan individu.

3) Membuat alat instrumen yang berupa lembar observasi dan

wawancara.

4) Membuat lembar tes ulangan harian untuk mengetahui prestasi

belajar siswa setelah melakukan siklus I.

5) Melaksanakan tindakan dengan menggunakan model PBL.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus II, siswa diberikan penjelasan

lagi mengenai proses pembelajaran yang berlangsung tetapi dalam

penjelasan ini menggunakan model PBL. Adapun prosesnya adalah

sebagai berikut :

1) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik

yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat aktif dalam


32

pemecahan masalah.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3) Membimbing pengalaman individual/kelompok.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk

berbagi tugas dengan temannya

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap materi yang telah dipelajari, meminta kelompok

presentasi hasil kerja

6) Guru memberikan tugas terstruktur yang berupa tugas rumah

bersama kelompok masing-masing.

7) Setelah selesai dilaksanakan, langkah terakhir dalam siklus ini

adalah siswa diberikan ulangan akhir siklus II, untuk

mengetahui perkembangan siswa. Ulangan akhir siklus ini

berfungsi untuk mencari perbedaan prestasi hasil belajar antara

siklus I dan siklus II


33

c. Observasi

Pada siklus II ini, guru mengamati hasil pekerjaan siswa yang

kemudian menilaianya baik secara individu maupun kelompok.

Sedangkan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran siswa.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dari observasi dikumpulkan dan dianalisis. Hal

ini dimaksudkan untuk mencari solusi sebagai pemecahan masalah

yang timbul dalam pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh

refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil

refleksi dipergunakan data yang berasal dari jurnal harian. Hasil

analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan digunakan

sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya.

E. Teknik Analisa Data

Analisis data dilaksanakan sejak data diperoleh dari hasil observasi

oleh peneliti. Data hasil peneliti dianalisis secara deskriptif untuk setiap siklus.

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran

dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran otomotif.

Dalam pedoman observasi aktivitas siswa, aspek yang diamati meliputi

aktivitas-aktivitas siswa yang berhubungan dengan minat belajar seperti

mendengarkan penjelasan guru, diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan,

mengkomunikasikan ide / gagasan (mengemukakan pendapat), mendengarkan

presentasi, memperhatikan presentasi dan menanggapi presentasi.


34

Data observasi yang diperoleh kemudian dihitung dan dipersentase. Cara

menghitung persentase skor minat dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

menurut Winarno Surachmat (2008 : 210) adalah dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

P = F/N x 100 %
P : Persentase
F : Jumlah nilai yang diperoleh
N : Jumlah nilai maksimal
Hasil persentase selanjutnya dikonfersikan dengan norma kategori, yang

menurut Sukarta (2003 : 43) adalah sebagai berikut :

a. Baik jika hasil persentase mencapai 76 % - 100 %

b. Cukup jika hasil persentase mencapai 56 % - 75 %

c. Kurang jika hasil persentase mencapai 40 % - 55 %

d. Tidak baik hasil persentase mencapai 0 % - 39 %

Berdasarkan persentase skor yang diperoleh untuk membuat kesimpulan

mengenai minat belajar siswa. Kriteria yang digunakan untuk mengukur

peningkatan hasil belajar siswa adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari

materi. Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan adalah sebagai berikut :

Peningkatan minat belajar siswa dinyatakan berhasil jika 90 % dari jumlah

siswa tuntas belajar di atas nilai KKM 75.

Anda mungkin juga menyukai