Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan desain

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Borg and

Gall (1988: 9) dalam Sugiyono menyatakan bahwa, penelitian dan

pengembangan (research and development/R&D), merupakan metode

penellitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-

produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Sugiyono (2014: 409) menjelaskan langkah-langkah penelitian

pengembangan (Research and Development) dengan bentuk bagan sebagai

berikut:

Potensi Validasi
Pengum- Desain
dan
pulan data Produk Desain
Masalah

Validasi Revisi Ujicoba Revisi


Desain Produk Produk Desain

Revisi
Produk Produksi Masal

Bagan 1.
Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R & D)

39
Dari gambar di atas, dapat diuraikan tentang langkah prosedur

penelitian pengembangan ini yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2)

Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain,

(6) Ujicoba produk, (7) Revisi Produk, (8) Validasi Desain, (9) Revisi

Produk, (10) Produksi Masal.

Ujicoba produk dilakukan untuk mendapatkan data yang akan

digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk multimedia. Ujicoba

produk dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu:

a. Ujicoba kelompok kecil,

b. Ujicoba lapangan.

Tahapan uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan

setelah dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media. Desain ujicoba

tersebut digambarkan sebagai berikut:

Produk Awal
Setelah dilakukan validasi oleh ahli media
dan ahli materi

Analisis dan Revisi I

Ujicoba kelompok kecil

Analisis dan revisi II

Uji operasional/lapangan

Analisis dan revisi III

Gambar 9. Tahapan Ujicoba Produk

40
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah SMK Negeri 1 Sapuran Jl. Purworejo

KM.19 Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Waktu penelitian dilaksanakan pada

bulan Januari 2015.

C. Subjek Penelitian

Karena penelitian ini menggunakan desain penelitian dan

pengembangan (research and development), untuk itu dalam penelitian ini

tidak menggunakan populasi secara umum, tetapi terbatas untuk menggali

kedalaman fenomena.

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK

Negeri 1 Sapuran Kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2014/2015. Berikut

jumlah sisa kelas XI TSM SMK Negeri 1 Sapuran:

Tabel. 3.
Subjek Penelitian (Siswa Kelas XI TSM SMK Negeri 1 Sapuran)

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI TSM 1 33
2 XI TSM 2 28
Jumlah 61

Dalam penelitian ini digunakan studi sampel berjumlah 2 (dua) kelas

yang berjumlah 61 orang, yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Dimana

41
dalam penelitian ini kelas eksperimen yang mendapatkan model mengajar

dengan menggunakan Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia

Flash, sedangkan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Sampel

dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Simple Random

Sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan anggota dan populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan terpaduan strata yang ada dalam

populasi tersebut.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Diguanakan untuk memperoleh data awal yang dievaluasi oleh

peneliti, yaitu tentang pengumpulan data nama peserta didik kelas XI

TSM SMK Negeri 1 Sapuran Kabupaten Wonosobo dan hasil belajar

siswa sebelumnya yaitu nilai ulangan akhir semester gasal mata pelajaran

sistem bahan bakar bensin konvensional yang digunakan untuk menguji

homogenitas populasi.

2. Observasi

Pengamatan yang digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar

siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran

sistem pengaliran bahan bakar bensin konvensional. Observasi ini

42
dilaksanakan dengan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,

dengan metode bantu yaitu antara lain:

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan yaitu catatan tertulis tentang apa yang

didengar, dilihat dalam rangka pengumpulan data. Dalam penelitian

ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian

penting yang muncul pada saat proses pembelajaran sistem bahan

bakar berlangsung. Kegiatan catatan lapangan ini dilakukan peneliti

dan guru pengampu mata pelajaran sistem bahan bakar bensin.

b. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran

dan siswa. Wawancara terhadap guru dan siswa digunakan untuk

memperoleh data-data yaitu dengan cara peneliti mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung. Kegiatan ini dilakukan

untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang keaktifan

belajar siswa. Adapun lembar observasi keaktifan siswa meliputi

kisi-kisi yang terinci dalam tabel dibawah ini:

Tabel .
Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa
No Aspek Indikator
1 Listening Activities Konsentrasi dan perhatian
siswa ketika mendengarkan
penjelasan guru
2 Oral Activities Siswa aktif bertanya kepada
guru

43
Siswa aktif mengemukakan
pendapat
Siswa aktif berpartisipasi
dalam kegiatan kelompok
3 Emotional Activities Siswa antusias mengikuti
proses pembelajaran
4 Motor Activities Siswa mendiskusikan materi
yang disampaikan guru
5 Mental Activities Siswa mampu menghargai
pendapat teman/kelompok
lain
6 Writing Activites Siswa aktif mencantat
rangkuman pembelajaran
Siswa aktif mengerjakan
evaluasi yang diberikan oleh
guru.

3. Kuesioner (Angket).

Pengukuran untuk motivasi belajar digunakan skala motivasi

belajar. Instrumen berisi tentang indikator perilaku motivasi belajar yang

dijabarkan dari prinsip-prinsip motivasi belajar Keller dalam Prasetya

oleh Sugihartono dkk (2007:79). Subjek diminta untuk memilih jawaban

atau respon yang paling sesuai dengan keadaan diri masing-masing

responden. Responden akan memperlihatkan tingkat kesetujuan antara

lain: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju

(S), Sangat Setuju (SS). Untuk item favorable (pertanyaan positif) diberi

44
skor STS=1, TS=2, N=3, S=4, SS=5 dan untuk item unforable

(pertanyaan negatif) STS=5, TS=4, N=3, S=2, SS=1.

4. Tes

Ary dkk (1985: 159) dalam Sardiman tes adalah suatu set

stimulasi yang diberikan kepada subjek atau objek yang hendak diteliti.

Sedangkan (Kerlinger, 1986) dalam bukunya Sardiman berpendapat, tes

adalah prosedur sistematik dimana jawaban mereka yang dapat

menunjukkan kedalam angka. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan nilai

dari hasil belajar siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1

Sapuran Kabupaten Wonosobo pada materi Sistem Bahan Bakar Bensin

Konvensional.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2014: 148) menyatakan bahwa isntrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Karena dalam penelitian ini pengambilan data keaktifan siswa

dengan cara observasi maka bentuk instrumen yang digunakan yaitu

checklist, dan rating scale untuk mengukur motivasi siswa dalam lembar

kuesioner (angket). Instrumen pengambilan data hasil belajar siswa setelah

diterapkan dalam pembelajaran menggunakan pengembangan media

pembelajaran macromedia flash dalam kegiatan belajar mengajar terhadap

kelas eksperimen.

45
Adapun kisi-kisi skala sikap motivasi belajar siswa yaitu terinci dalam

tabel di bawah ini:

Tabel .
Kisi-kisi skala sikap motivasi belajar siswa
Sebaran Butir Soal
No Dimensi Indikator Jumlah
(+) (-)
1 Intrinsik Hasrat dan keinginan
1,4 2,3 4
berhasil
Adanya dorongan
dan kebutuhan 5,7,10 6,8,9 6
dalam belajar
Adanya harapan dan
11,12,14 13,15 5
cita-cita masa depan
2 Ekstrinsik Adanya penghargaan
16,17,18 19,20 5
dalam belajar
Adanya kegiatan
21,23,24,2
yang menarik dalam 22,26 6
5
belajar
Adanya lingkungan
belajar yang 27,29 28 3
kondusif
Jumlah 29

Instrument penelitian selanjutnya yaitu media pembelajaran yang

dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan program macromedia flash

professional 8. Media pembelajaran ini memberikan penjelasan materi sistem

bahan bakar bensin konvensional. Materi yang ditampilkan berupa video dan

46
materi tentang sistem bahan bakar bensin, teridiri atas gambar dan teks

tentang penjelasan.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas isi (content

validity). Untuk pengujian validitas isi dimintakan pendapat kepada dosen

ahli. Setelah dikonsultasikan dengan instrument selanjutnya digunakan untuk

penelitian dan hasil pretest dianalisis dengan analisis item atau uji beda.

Media yang dikembangkan akan mendapatkan tanggapan dari Ahli Media,

Ahli Materi, dan Siswa. Adapun aspek-aspek yang menjadi tanggapan Ahli

Media, Ahli Maeri ,dan Siswa dirinci pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.
Aspek Yang Menjadi Tanggapan Ahli Media
Jumlah
No Indikator Item
Item
Kesesuaian materi untuk ditampilkan dalam
1 1,2 2
bentuk animasi
2 Kesesuaian narasi dengan gambar 3 1
3 Tampilan media secara keseluruhan 4,5 2
4 Kejelasan susara narator 6,7,8 3
5 Komposisi media 9,10 2

Tabel 5.
Aspek Yang Menjadi Tanggapan Ahli Materi
Jumlah
No Indikator Item
Item
1 Kesesuaian media dengan materi 1,2,3 3
2 Kemudahan siswa dalam mendalami materi 4,5 2
3 Efisiensi waktu pemutaran media 6,7,8 3
4 Kejelasan suara narator 9 1
Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang
5 10 1
diharapkan

47
Tabel 6.
Aspek yang menjadi Tanggapan Audiens/Siswa
Jumlah
No Indikator Item
Item
1 Memahami materi dalam media animasi 1,2,3 3
2 Kemudahan siswa dalam mendalami materi 4,5 2
3 Efisiensi waktu pemutaran media 6,7,8 3
4 Kejelasan suara narator 9 1
Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang
5 10 1
diharapkan

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data meliputi kriteria interprestasi data dan pengolahan

data. Dalam pengembangan media pembelajaran, media yang dikatakan

berhasil dan sesuai dengan tingkat kriteria apabila mencapai kriteria skor

60%. Maka media animasi pembelajaran ini bisa dimanfaatkan sebagai media

instruksional dalam kegiatan belajar mengajar. Dan dalam menghitung data

setiap item angket dari ahli media, ahli materi, dan audiens/siswa,

pengembang menentukan penilaian yaitu jawaban a maka skor yang diperoleh

4, jawaban b skor yang diperoleh 3, jawaban c skor yang diperoleh 2, dan jika

jawaban d skor yang diperoleh 1.

Untuk menentukan kesimpulan hasil yang telah dicapai maka

ditetapkan kriteria sebagai berikut:

48
Tabel 7.
Kriteria Validasi Media

Kriteria Interprestasi Persentase Kriteria


A
B
80% - 100% Valid
C
60% - 79% Cukup Valid
D
50% - 59% Kurang Valid / Revisi
< 50% Tidak Valid / Diganti

Kriteria evaluasi di atas merupakan kriteria penilaian Sudjana

(Sudjana, 1990: 45). Apabila hasil yang diperoleh dari uji coba mencapai skor

60% maka produk media pembelajaran yang dibuat dapat dikembangkan

lebih lanjut.

Keterangan:

1. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria A (80% - 100%) maka media

tersebut masuk dalam kriteria valid, dan layak digunakan untuk

pembelajaran di kelas.

2. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria B (60% - 790%) maka media

tersebut masuk dalam kriteria cukup valid, dan layak digunakan untuk

pembelajaran di kelas.

49
3. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria C (50% - 59%) maka media

tersebut masuk dalam kriteria kurang valid, dan media tersebut harus

direvisi dan tidak layak digunakan untuk pembelajaran di kelas.

4. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria D (< 50%) maka media

tersebut masuk dalam kriteria tidak valid, dan media tersebut harus

diganti.

Sedangkan rumus yang digunakan dalam teknik analisis data dalam

penelitian ini yaitu anatara lain sebagai berikut:

a. Rumus untuk mengolah data tanggapan ahli media, ahli materi, dan

audiens atau siswa.

R
NP= x 100 %
Sm

Keterangan:

NP : Persentase

R : Jumlah keseluruhan jawaban responden dalam seluruh

item

Sm : Jumlah keseluruhan nilai ideal dalam satu item

100% : Konstant

b. Rumus untuk mengolah data kelas control dan kelas eksperimen

∑x
X=
n

Keterangan:

50
X : nilai rata-rata

∑x : jumlah x

n : jumlah dalam sampel

Rumus ini digunakan untuk mengetahui rata-rata nilai kelas

control yang menggunakan metode ceramah dan kelas control

eksperimen yang menggunakan pengembangan media pembelajaran.

Apakah ada perbedaan nilai terhadap kelas yang tidak menggunakan

metode ceramah dan kelas yang menggunakan media pembelajaran

yang dikembangkan.

c. Rumus untuk mengolah skala sikap motivasi belajar siswa

1) Untuk setiap data responden, ubah data kualitatif hasil angket

menjadi data kuantitatif, misalnyaL SS=5, S=4, N=3, TS=2, dan

STS=1 untuk pertanyaan positif, sedangkan SS=1, S=2, N=3,

TS=4, dan STS=5 untuk pertanyaan negatif.

2) Kemudian menghitung skor total untuk setiap variable penelitian.

3) Skor total untuk setiap variable penelitian diubah ke dalam bentuk

nilai (prosen) dengan rumus:

Skor Total
Nilai= x 100 %
5 x ∑ soal

51

Anda mungkin juga menyukai