Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Belajar

Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

tujuan dan proses bebuat melalui berbagai pengalaman. Dalam kehidupan sehari-hari

terjadi proses belajar baik yang disengaja ataupun tidak, disadari atau tidak disadari.

Dari proses belajar mengajar ini diperoleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut

hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Agar

memperoleh hasil yang optimal, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar

dan sengaja serta terorganisasi secara baik (Sardiman A.M, 2012: 20). Ada beberapa

definisi tentang belajar antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Conbach memberikan definisi: Learning is shown by a change in behavior as a

result of experient.

b. Harold Spears memberikan batasan: Learning is to observe, to read, to imitate, to

try something themselves, to listen, to follow direction.

c. Geoch, mengatakan: Learning is a change in performance as a result of practice.

Suyonodan Hariyanto (2011: 9) “Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok

didalam keseluruhan proses pendidikan, Belajar adalah suatu aktifitas atau proses untuk

memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan

mengokohkan kepribadian”.

Seseorang yang belajar akan mengalami terjadinya perubahan atau sekurang-

kurangnya sesorang yang belajar merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan yang

terjadi pada dirinya.


Winkel (1996: 53) menjelaskan bahwa “belajar adalah suatu aktifitas mental atau

psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap”.

Belajar akan membawa suatu perubahan dalam individu yang belajar. Perubahan

tidakhanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga bebentuk

kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian

diri.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

aktifitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,

memperbaiki perilaku, sikap dan keaktifan siswa dengan struktur kognitif tertentu yang

telah tebentuk sebelumnya dengan membentuk dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya dalam situasi dan pengalaman yang baru.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi,

metode dan evaluasi. Keempat komponen itu harus diperhatikan semuanya oleh guru

guna memperoleh hasil pembelajaran yang diinginkan. Model-model pembelajaran

biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori sebagai pijakan dalam

pengembangannya. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-

prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatris, analisis sistem, atau

teori-teori lain (Joyce & Weil, 1980). Joyce & Weil dalam buku Dr. Rusman, M.Pd

berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang

bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pengajaran baik di kelas atau di luar kelas.

Pembelajaran dilandasi oleh landasan filsafat pendidikan progresivisme.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 ayat 1 yang

berbunyi “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta fisiologis peserta

didi. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan. Pembelajaran yang baik harus mampu menembus target seperti

yang diacukan pada peraturan diatas yaitu mampu mencapai standar proses pendidikan

nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi:

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Menyiapkan peserta didik

2) Mengajukan pertanyaan materi sesudahnya

3) Menjelaskan tujuan materi

4) Menyampaikan cakupan materi

b. Kegiatan Inti
1) Siswa mengamati

2) Siswa menanya

3) Siswa mencoba

4) Siswa menalar

5) Siswa mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

1) Membuat rangkuman bersama

2) Penilaian atau refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlaku

3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4) Memberikan tugas individual atau kelompok

5) Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan

yang lain. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi.

Keempat komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan

menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai