KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan
evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih
dan menentukan modelmodel pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran Rusman (2011:1). Menurut Kune dalam bukunya berpendapat bahwa
“pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari
dua aspek, yakni aspek produk dan aspek proses Kune (2014:22). Pengertian pembelajaran oleh
Miarso(1993) dalam Eveline & Hartini menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha
pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali. Sementara Gagne (1985)
mendefenisikan pembelajaran sebagai peraturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar
terjadi belajar dan membuatnya berhasil. (Eveline dan Hartini,2014:13). Beberapa pendapat para
ahli mengenai pembelajaran disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar
mempermudah terjadi belajar pada diri seseorang.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh dari peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Gerlach dan Elly (dalam Rifa‟I dan Anni,2012:69) mengemukakan
bahwa hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Perolehan aspekaspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari
peserta didik. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik. Setelah kegiatan belajar
dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja (Suprijono,2012:5-6). Sedangkan menurut Snelbeker (dalam
Rusmono,2014 : 8) hasil belajar merupakan perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh
siswa setelah melakukan perbuatan belajar. Karena beajar pada dasarnya adalah bagaimana
perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman. Hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa
(Hamalik,2014:30).
Eksperimen Pembelajaran
menggunakan model
Quantum Teaching
Hasil belajar
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat disusun hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Hₒ = Penerapan media gambar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran
materi gaya kelas IV
H1 = Penerapan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pada pembelajaran
materi gaya kelas IV
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Experimental Design bentuk One Group Pretest-
Posttest Design. Dimana desain ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan. Sehingga
dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (treatment), yang dapat divisualisasikan sebagai
berikut:
O1 X O2
Keterangan:
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimental- Kuasi
dengan memberi pretest ke kelas, untuk mengetahui keadaan awal. Kemudian diterapkan model
pembelajaran Quantum Teaching dan melihat perbedaan uji awal ( pretest) dengan uji akhir
(postes). Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
IV 𝑇1 𝑋𝑒 𝑇2
Keterangan :
IV :Kelas IV SD
𝑋𝑒 : Perlakuan yang diberikan kepada kelas IV SD menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching.
𝑇1 : Tes awal di kelas IV SD
𝑇2 : Tes akhir di kelas IV SD
A. Tes
Tes merupakan suatu cara yang digunakan untuk menilai kemampuan serta pengetahuan
siswa dalam bentuk pemberian beberapa pertanyaan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes kompetensi yang berfungsi untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dan
mengetahui data hasil belajar siswa serta melihat pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan.
Pemberian tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum diterapkan media
gambar (pretest) dan setelah diterapkan media gambar (posttest). Kualitas pengumpulan data
menjadi bagian yang dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas data hasil penelitian.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu dengan cara:
a. Observasi
Observasi dapat dikatakan sebagai metode pengumpulan data berupa pengamatan secara
langsung maupun tidak langsung objek penelitian. Sebagian besar pengamatan yang dilakukan
alat pengumpul data ini bertujuan untuk mengamati tingkah laku serta proses yang dilalui dalam
melakukan suatu kegiatan. Untuk mengetahui tentang proses pembelajaran kelas SD Negeri
101837 Sukamakmur sehingga digunakanlah teknik pengumpulan data ini.
b. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif yang berisi kemungkinan
jawaban yang harus dipilih oleh siswa dan kemungkinan jawaban tes tersebut disediakan oleh
penyusun tes. Tes kemampuan kognitif pada penelitian ini berjumlah 80 butir soal. Bentuk
objektif dalam penelitian ini berjenis pilihan berganda dengan lima pilihan jawaban yang terdiri
dari empat alternative jawaban dan satu jawaban yang benar. Skor yag diberikan pada jawaban
yang benar 5 sedangkan skor yang diberikan pada jawaban yang salah adalah 0 sehingga jika 80
soal dapat dijawab dengan benar maka perolehan skornya adalah 100. Soal tes disusun
berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada materi teks prosedur.
(Arikunto 2017)
Keterangan:
∑Y = skor total
N = jumlah siswa
Suatu item dikatakan valid apabila nilai r hitung (rxy) > rtabel pada taraf signifikansi 5%. Dari
pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari 40 soal yang telah dilakukan
uji validasi terdapat soal yang valid dan soal yang tidak valid.
1. Uji Normalitas
Digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian antara kelas sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji ini didesain dengan membandingkan nilai distribusi normal yang
diharapkan. Secara umum, sampel berdistribusi normal jika dipenuhi L o > Ltabel pada taraf
signifikan α = 0,05. Namun, untuk memudahkan perhitungan digunakan SPSS versi 26.0 dengan
keriteria sebagai berikut:
a. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka H0 diterima, dengan artian
bahwa data tidak terdistribusi normal.
b. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H1 diterima dengan artian
bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk melihat varians populasi sama atau tidak. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui bahwa himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik yang
sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan supaya hasil penelitian menjadi valid dan akurat.
Dua populasi normal dengan varians S12 dan S22 akan diuji dua pihak untuk pasangan hipotesis Ho
dan tandingannya Ha
Untuk pengujian homogenitas secara umum menggunakan kesamaan kedua varians yaitu uji F.
Jika F hitung ¿ F table maka Ho ditolak dan jika F hitung ¿ F table maka Ho diterima.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji–t. Penggunaan Uji–t dipilih
karena untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh menggunakan media gambar terhadap hasil.
Jika hasil Uji –t menunjukkan taraf signifikansi kurang dari 0,05 (t < 0,05) maka hasil
perhitungan tersebut menunjukan pengaruh yang signifikan antara perolehan data sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan, sehingga Ha diterima. Apabila hasil perhitungan menunjukkan
taraf sigifikan lebih dari 0,05 (t > 0,05) maka hasil perhitungan tersebut menunjukkan pengaruh
yang tidak signifikan anatara perolehan rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan, sehingga H a
ditolak.