Anda di halaman 1dari 11

Konsep dan Komponen strategi pembelajaran?

Secara umum pengertian atau definisi strategi pembelajaran adalah suatu usaha, kegiatan
atupun cara dilakukan secara efektif dan efisien untuk mendapatkan suatu tujuan
pembelajaran / prestasi dan juga keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

Konsep dasar strategi pembelajaran ini meliputi hal-hal:

(1) Menetap-kan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar;

(2) Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar,

(3) Memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar; dan

(4) Norma dan kriteria keberhasilan ...

Yang menjadi Permasalahan :

1 Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan
menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang
memerlukannya.

2 Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran.

3 Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir.

4 Pertimbangan dan penetapan tolok ukur ,norma dan ukuran baku yang akan digunakan
untuk menilai keberhasilan

Strategi pembelajaran berperan sangat penting untuk menciptakan sebuah pembelajaran


yang lebih efektif agar membuat para siswa lebih tertarik. ... Dengan pemahaman ini, guru
dapat menentukan strategi yang cocok yang sesuai dengan bentuk materi, mungkin saja
berupa konsep, fakta, dalil atau rumus”.

Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran,
yaitu

(1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan,

(2) Penyampaian informasi,


(3) Partisipasi peserta didik,

(4) Tes, dan

(5) Kegiatan lanjutan

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sehingga strategi
pembelajaran mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komponen dari strategi pembelajaran itu
sendiri antara lain

1. tujuan,
2. bahan pelajaran,
3. kegiatan belajar mengajar,
4. metode,
5. alat,
6. sumber pelajaran dan
7. evaluasi.

Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga
antar sesama komponen terjadi kerjasama. Karena itu guru tidak boleh hanya
memperhatikan komponen-komponen tertentu saja, tetapi harus mempertimbangkan
komponen secara keseluruhan.

B. Uraian

Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi
dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan evaluasi.

1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa
kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang
ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh
manusia. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen yang pertama dan utama.

Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif.
Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada
anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat
dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.

Menurut Ny.Dr.Roestiyah,N.K (1989:44) mengatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah


deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) murid-murid yang kita harapkan setelah
mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan
suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari
pengajaran itu sendiri.

2. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks
tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi
proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi.

Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan pelajaran
pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasaan bahan pelajaran pokok adalah bahan
pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya
(disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran yang
dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian
bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran pelengkap ini harus disesuaikan dengan
bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian
besar atau semua anak didik.

Menurut (Kemp, 1977), bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi
yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-
langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran,
atau tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah pasti
memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam menentukan
strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan pelajaran yang akan
disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah
diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan
sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan
bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif,
bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran
yang dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
dalam pendidikan modern. Kegiatan belajar mengajar pendekatan CBSA menghendaki
aktivitas anak didik seoptimal mungkin. Keaktifan anak didik menyangkut kegiatan fisik dan
mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual, tetapi juga dalam kelompok
sosial. Aktivitas anak didik dalam kelompok sosial akan membuahkan interaksi dalam
kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan semua
anak didik, antara anak dengan guru, dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka
bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak
didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berpikir demikian
dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara
individual. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru
dengan anak didik, sehingga memudahkan melakukan pendekatan dalam mengajar.

4. Metode

Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran
kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan komponen yang juga
mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat
ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa
dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-komponen tersebut
tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu
memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu
metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya
pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan
metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila
penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan
kondisi psikologis anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam
pemilihan metode yang tepat. Menurut Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed,
mengemukakan lima macam factor yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai
berikut ;

a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya

b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya

c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya

d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya

e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda

5. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat
mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah
usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.

Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud
dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll. Sedangkan alat bantu pengajaran
adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan
sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat juga dikatakan sebagai media. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih media adalah :

a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.

b) Dukungan terhadap isi pelajaran.

c) Kemudahan memperoleh media.

d) Keterampilan guru dalam menggunakannya.

e) Ketersediaan waktu menggunakannya.

f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Alat bantu pengajaran terutama media yang menggunakan audiovisual mempunyai sifat
sebagai berikut :

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi

b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

c. Kemampuan untuk meningkatkan transper (pengalihan) belajar

d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang


dicapai

e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)

6. Sumber pelajaran

Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses
dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik.
Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber guna
dipakai dalam proses belajar mengajar.

Jadi menurut (Drs. Udin Sari Winataputra, M.A dan Drs Rustana Adiwinata, 1991 : 165)
yang dimaksud dengan sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan
demikian, sumber belajar itu merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan
yang mengandung hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk
mendapatkan hal-hal baru (perubahan).

Dalam mengemukakan sumber –sumber belajar ini para ahli sepakat bahwa segal sesuatu
dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Macam-macam Sumber-sumber belajar sebagai berikut :

a. Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat)

b. Buku / perpustakaan/ bahan materi

c. Media Massa (majalah, surat kabar, radio, tv, dll)

d. Alam Lingkungan

e. Alat Pengajaran atau perlengkapan ( buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape, papan tulis,
kapur , spidol, dll)

f. Museum (Tempat penyimpanan benda-benda kuno)

g. Aktivitas yang meliputi : pengajaran berprogram, simulasi, karyawisata, sistem pengajaran


modul.

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran. Evaluasi bukan
saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran.
Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen
sistem pembelajaran.

Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-


dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan
hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Dari
pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu:

a) Tujuan Umum
1. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan
yang diharapkan

2. Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat

3. Menilai metode mengajar yang dipergunakan

b) Tujuan Khusus

1. Merangsang kegiatan siswa

2. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan

3. Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa
yang bersangkutan

4. Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan
lembaga pendidikan

5. Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar

Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi
sebagai berikut :

1. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid

3. Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid

4. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang
nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang
timbul.

Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke
dalam 2 jenis, yaitu :

a) Tes
• Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran

• Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas

• Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual

b) Non Tes

• Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk
sikap, minat dan motivasi.

• Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap

C. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu Strategi pembelajaran yang digunakan oleh
pengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadi proses belajar mandiri dalam diri siswa.
Namun perlu diingat bahwa pendekatan yang baik belum tentu menghasilkan pembelajaran
yang baik pula. Karena itu faktor pengajar sebagai manager dari suatu kegiatan pembelajaran
di kelas sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Sehingga guru dalam
merencanakan pembelajaran dituntut untuk dapat menguasai komponen-komponen strategi
pembelajaran yang diantaranya adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
metode, alat, sumber pelajaran dan evaluasi agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Yang dimana komponen yang satu dengan komponen yang lain saling
berhubungan untuk dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang tegas dan jelas .

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta

Siahaan, Padimun. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Ekonomi – FE Unimed


Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2009/02/komponen-strategi-pembelajaran.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum/

Gulo (2008, 8-9) menyebutkan bahwa yang meliputi komponen strategi pembelajaran atau
belajar mengajar antara lain adalah:

Tujuan Pengajaran. ...

Guru. ...

Peserta Didik. ...

Materi Pelajaran. ...

Metode pengajaran. ...

Media Pengajaran. ...

Faktor Administratif dan Finansial.

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Tujuan ·

2. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran ·

3. Kegiatan Belajar Mengajar ·

4. Metode ·
5. Alat ·

6. Sumber ...

Anda mungkin juga menyukai