Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN

PENGA JARAN
BAB III
ACHMAD ADRIANSYAH
210301552013
PJKR L
Pengelolaan pengajaran merupakan suatu aktivitas dalam upaya mengatur, mendesain,
PENGELOLAAN PENGA JARAN
memenej, dan mengendalikan kegiatan aktivitas pembelajaran berdasarkan berbagai konsep,
prinsip, dan strategi pengajaran yang dilakukan pendidik maupun tenaga kependidikan, agar
tujuan pengajaran berjalan dengan baik, sukses, tertib, produktif, efisien, dan efektif.
Pengajaran sebagai aktivitas kegiatan yang dilakukan seorang pendidik atau calon pendidik
(guru/calon guru) atau tenaga kependidikan dalam menyampaikan pembelajaran kepada
peserta didik sebagai proses interaksi kegiatan belajar mengajar. Sekolah sebagai sistem
memiliki komponen yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan
organisasi. Input sekolah meliputi: siswa, tenaga pendidik, keuangan, serta instrumental dan
environmental input lainnya harus dapat didayagunakan seefektif mungkin dalam proses
transformasi, untuk menghasilkan output berupa peserta didik yang memiliki seperangkat
nilai, sikap, pengetahuan serta keterampilan baru. Mendayagunakan semua sumber daya
tersebut, diperlukan pengelolaan sekolah yang baik (Putra et al., 2018).
01
PENGOLAHAN
BAHAN AJAR
Proses aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru sebelum memulai
pelajarannya harus mempersiapkan bahan ajar (buku) sebagai pedoman dan panduan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam menyusun bahan ajar pun, seorang
pendidik (guru) harus memperhatikan berbagai
aspek, agar bahan ajar yang disusun mampu mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran
berjalan optimal, aktif, efektif, dan efisien. Beberapa bagian dalam ruang lingkup bahan
ajar, di antaranya yaitu: program semester; program tahunan; silabus; rencana
pelaksanaan pembelajaran; dan materi pembelajaran.
Materi pembelajaran merupakan bahan pokok (utama) yang disajikan
kepada para peserta didik dengan tujuan menambah ilmu dan
pengetahuan. Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi
kurikulum. Oleh karena itu, dalam memilih materi pelajaran seorang
guru harus memahami materi pelajaran yang sejalan dan sesuai dengan
kriteria yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi
bersangkutan.
Ada beberapa kriteria dalam pemilihan materi pelajaran perlu
diperhatikan, yaitu: kriteria tujuan instruksional; penjabaran materi
pelajaran; relevan dengan kebutuhan siswa; kesesuaian dengan
kebutuhan masyarakat; materi pelajaran mengandung segi etik;
materi pelajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK dan zaman;
dan materi pelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan
peserta didik.
02
Metode pengajaran merupakan cara atau langakah-langkah yang

PENGELOLA
digunakan dalam menyampaikan suatu ide, gagasan, pemikiran maupun
wawasan yang disusun secara sistematis dan terencana berdasarkan teori,
konsep, dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu
terkait. Adapun kedudukan metode pengajaran sangat strategis dalam
membantu dan mendukung para pendidik (guru) guna keberhasilan

AN METODE
pengajaran. Itulah sebabnya seorang pendidik (guru) yang diberi tugas
mengajar disekolah harus yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan
profesional. Melalui metode pengajaran, Ji
Dilihat dari segi langkah-langkah dan tujuan kompetensi
yang hendak dicapai, terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan seorang guru dalam melakukan pengajaran, di
antaranya yaitu: metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi,
karyawisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi,
simulasi, eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit.
Selain itu, seorang pendidik (guru) juga harus
memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor
dalam memilih metode pembelajaran, di antaranya yaitu:
faktor tujuan dan bahan pelajaran; faktor peserta didik;
fakor lingkungan; faktor alat dan sumber belajar; dan faktor
kesiapan guru.
LANJUTAN
Metode pengajaran yang sudah disiapkan,
langkah selanjutnya seorang guru juga harus
mempersiapkan alat bantu berupa media
pengajaran dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada para peserta didik dengan
tujuan agar mampu meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik. Media dalam
pendidikan merupakan sebuah alat bantu
kegiatan belajar mengajar sebagai sebuah
komponen metodologi dalam lingkungan
belajar yang diatur oleh pendidik (guru). Ada
beberapa jenis media pendidikan yang biasa
digunakan dalam proses pembelajaran di
antaranya yaitu: media grafis seperti gambar,
foto, grafik, bagan, atau diagram, poster,
kartun, komik dan lain sebagainya; dan
media elektronik seperti komputer,
smartphone (HP), radio, televisi, OHP, dan
 Kesesuaian Dengan Tujuan Pengajaran Pemilihan media pengajaran harus disesuaikan dengan
tujuan pengajaran yang akan dicapai, untuk ketepatan dalam memilih media pengajaran, tujuan
pengajaran yang hendak dicapai harus jelas.
 Objektivitas Pemilihan media pengajaran juga harus didasarkan pada objektivitas, yakni pemilihan
media pengajaran tersebut bukan atas kesenangan guru melainkan atas dasar keinginan peserta
didik.
 Situasi dan kondisi Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian didalam
menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan.
 Kualitas Teknik Dari segi kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan harus
diperhatikan, baik dari segi persyaratan, keunggulan dan kualitasnya.
 Keefektifan dan Efisiensi Dalam memilih media pengajaran guru harus memperhatikan hasil yang
akan dicapai dengan penggunaan media tersebut, dan tingkatan perolehan informasi yang akan
03 PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan sebuah aktivitas tindakan yang dilakukan oleh pendidik
(guru) dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar
berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan, yaitu
dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga
terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan dalam pembelajaran.
Pengelolaan kelas sebagai kemampuan keterampilan guru guna menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal, serta mengendalikannya apabila terjadi hal-hal
maupun gangguan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Berbagai upaya tersebut
antara lain mengatur jadwal penggunaan kelas, sarana dan prasarana yang terdapat
didalamnya, dan menertibkan perilaku peserta didik, agar mereka berada di kelas dalam
keadaan dan kondisi yang teratur, rapi dan tertib. Dengan demikian, dalam pengelolaan
LANJUTAN
Pengelolaan kelas, sesungguhnya juga merupakan bagian dari tugas penting yang
dilakukan oleh para pendidik (guru) pada setiap melakukan kegiatan belajar
mengajar. Sebagai seorang pendidik (guru) juga perlu usaha preventif dalam
masalah pengelolan kelas dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal, agar
kegiatan proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Tindakan
guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan, yaitu dengan jalan menyediakan
kondisi fisik maupun kondisi sosio-emosional. Sehingga para peserta didik dapat
merasakan kenyamanan dan keamanan dalam belajar. Tindakan lain dapat berupa
tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan
merusak
LANJUTAN
kondisi optimal dalam proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Dimensi korektif dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, tindakan yang seharusnya
segera diambil pendidik (guru) pada saat terjadinya gangguan (dimensi tindakan)
dan tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku menyimpang yang terlanjur
terjadi, agar penyimpangan tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Dimensi
pencegahan dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur lingkungan belajar,
mengatur peralatan, dan lingkungan sosio-emosional. Berikut beberapa hal yang
patut dilakukan para pendidik (guru) dalam pengelolaan kelas di antaranya yaitu:
LANJUTAN
. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
■ Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar; Pengaturan tempat
duduk:
■ Ventilasi dan pengaturan cahaya.
Kondisi Sosio-emosional Suasana sosio-emosional dalam kelas juga dapat
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar,
kegairahan peserta didik merupakan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran.
Kondisi sosio-emosional yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
Tipe Kepemimpinan: Tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional
dalam kelas. Tipe kepemimpinan guru yang lebih otoriter akan menghasilkan
sikap peserta didik yang apatis. Tapi dipihak lain akan menumbuhkan sikap
KESIMPULAN
Pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku dalam interaksi
proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik guna membentuk dan
mengembangkan cara berpikir peserta didik dalam meningkatkan serta
mengkonstruksikan pengetahuan baru yang diperoleh peserta didik. Sedangkan
pengajaran merupakan sebuah proses pembelajaran yang diberikan pendidik
melalui intervensinya kepada peserta didik dari hasil pengetahuan dan pengalaman
seorang pendidik dengan tujuan agar terciptanya kreativitas peserta didik dari hasil
pembelajaran. Perencanaan pengajaran merupakan proses kegiatan yang
mengupayakan membantu para peserta didik dalam mengembangkan potensi,
kemampuan, keterampilan, dan pengetahuannya agar kegiatan proses belajar
mengajar terencana dengan baik, sesuai, terarah, dan memiliki tujuan.
THANKS!
Do you have any questions?
achmadadriansyah990@gmail.com
085156920283

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai