Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENJAS

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Muhammad Nur, M,Pd
DISUSUN OLEH
Achmad Adriansyah
(210301552013)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PRODI PJKR (L)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan dan manfaat

BAB II
Isi

BAB III
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala


rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pare pare, 1 Desember 2023

Achmad Adriansyah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara
sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk
memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan, kecerdasan dan pembangunan watak.

1.2 Rumusan masalah


➢ Apa pengertian dari ilmu penjas?
➢ Apa tugas utama seorang yg mempelajari penjas?
➢ Apa tujuan dari penjas?

1.3 Tujuan dan manfaat


Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan jasmani adalah mengembangkan anak
secara keseluruhan melalui kegiatan jasmani, bukan hanya
mengembangkan fisik saja, melainkan juga mengembangkan
mental, sosial, emosional, intelektual dan kesehatan secara
keseluruhan
BAB II

ISI

A. Pengertian Penjas
Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah
yang merupakan media pendorong perkembangan keterampilan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas,
pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental,
emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka mencapai tujuan
sistem pendidikan Nasional.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu
mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang
merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat
untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan
emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas,
2006:131).
Menurut Mulyanto (2014:34 ), pendidikan jasmani adalah
proses belajar untuk bergerak,dan belajar melalui gerak. Ciri dari
pendidikan jasmani adalah belajar melalui pengalaman gerak
untuk mencapai tujuan pengajaran melalui pelaksanaan, aktivitas
jasmani, bermain dan olahraga
Apa saja olahraga yang termasuk ke pembelajaran penjas?
➢ Sepak bola.
➢ Bola voli.
➢ Bola basket.
➢ Tenis meja.
➢ Badminton.
➢ Renang.
➢ Bola takraw.
➢ Berkuda

▪ proses pembelajaran penjas?


Pelaksanaan proses pembelajaran penjasorkes pada dasarnya
meliputi tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Oleh karena itu pelaksaaan proses pembelajaran
penjasorkes harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai
oleh pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri.

B. Tujuan Pendidikan Jasmani


Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani
secara umum deklasifikasi menjadi empat tujuan perkembangan,
yaitu:
▪ Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang
melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ
tubuh seseorang (physical fitnes).
▪ Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien,
halus, indah, dan sempurna (skill full).
▪ Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan
pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam
lingkungannya.
▪ Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu
kelompok atau masyarakat.

C. Proses Pembelajaran Penjas


Pelaksanaan proses pembelajaran penjasorkes pada dasarnya
meliputi tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Oleh karena itu pelaksaaan proses pembelajaran
penjasorkes harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai
oleh pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri

D. Materi pendidikan jasmani


Materi pendidikan jasmani dalam implementasinya harus
dilaksanakan secara terorganisir, bertahap, dan berkelanjutan,
yang pada giliranya siswa diharapkan dapat meningkatkan sikap
positif bagi diri sendiri dan menghargai manfaat aktivitas
jasmani bagi peningkatan hidup seseorang. Dengan demikian,
akan terbentuk jiwa seportifitas dan gaya hidup aktif. Materi .
Menurut (Samsudin, 2008: 5) materi pendidikan jasmani terdiri
dari pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan
dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri/ senam; aktivitas
ritmis; akuati (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas (out door)
disajikan untuk membantu siswa agar memahamai mengapa
manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan
secara aman, efisien, dan efektif. Adanya materi yang
tersetruktur sesuai dengan tumbuh kembang anak dan
karakteristik anak, maka tujuan pendidikan jasmani yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik

E. Contoh jenis olahraga penjas (lari)


SEjarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan
manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak
manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun
tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat. Ada versi yang mengatakan bermula dari
bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan antara kaum
Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke
Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk
mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil
berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia.
Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan
menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode
diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga
prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali
dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena
dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya
dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai
event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada
periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah
raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah
raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari
jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance).
Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m,
60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak
menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh
dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon.
Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung
digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang
rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon. Sedangkan
aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki
kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah beberapa keturunan
baru ada kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan
bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari
kecil sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar
sesuatu. Dari hasil berlari yang kemudian dia merasakan manfaat
yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya manusia
memelihara aktifitas lari dalam hidupnya.
1. Lari Cepat
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana
peserta berlari Dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang
harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat
digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint
atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m,
dan 400 m. Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint,
karena jarak lari yang di tempuh adalah pendek. Untuk itu waktu
tempuhnyapun dibilang sangat singkat.Lari jarak 50 meter
merupakan langkah awal sebagai latihan untuk menempuh lari
jarak pendek lainnya yang harus ditempuh dengan kecepatan
yang maksimal dan kemampuan yang optimal pula. Pelari cepat
disebut juga dengan sprinter . Dalam setiap kejuaran-kejuaran
atletik seperti pada pesta olahraga : PON, Sea Games, Asian
Games dan olympiade, lari cepat ini selalu diperlombakan.
Lomba lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada lintasannya
yang disebut dengan track. Nomor lari jarak pendek lainnya
adalah 100 m, 200 m dan 400m, merupakan nomor lari yang
sangat bergengsi didunia. Jika mereka dapat memenangkan
nomor ini pada tingkat dunia maka akan disebut sebagai pelari
tercepat di dunia.
Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh
penempatan
Start-blok relatif terhadap garis start:
a. Start-pendek (bunch-start),
b. Start-medium (medium-start),
c. Start-panjang (elongated-start).
Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini
memberi peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya
dalam waktu yang lebih lama daripada start-panjang
(menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut
banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start).

2. Tahap – tahap Pembelajaran


Pembelajaran lari cepat (sprint) terdiri dari beberapa tahapan,
yaitu :
a. Tahap Bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak
(movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari
jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki
sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa
terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam
bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak,
kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak
siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang
dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau
kelompok besar.
b. Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak
pendek yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut
:
1) Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan
mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun
latihannya adalah :
· Tumit menendang pantat Gerak ankling
· lutut diangkat tinggi
· Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan
2) Latihan Dasar Koordinasi ABC
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan
koordinasi lari cepat.
3) Lari Cepat Dengan Tahanan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau
support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat
menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan
misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan
tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki
topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat
mungkin.

4) Lari Mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan
percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali
sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah
teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa
yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
5) Lari Percepatan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan
kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6
m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan,
dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah
berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari
yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang
telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.
6) Start Melayang Lari Sprint 20 m
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan
maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan
gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi biasa disesuaikan
dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya
siswa berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan
kecepatan maksimum.

3. Alat – alat
Gambar. Lapangan lari
a. Pistol start
b. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
c. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
e. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
f. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
g. Camera finish (alat foto finish).

4. Teknik Gerakan Start


Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start diberikan
aba-aba olehseorang petugas yang disebut starter.
Adapun aba-aba start jongkok adalah :“Bersedia”, “Siap”, “Ya”
atau bunyi pistol “Dor”.
a. Tahap aba-aba “Bersedia” :
1) letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak ± 1 jengkal
dari garis start.
2) letakan kaki yang lain disampingnya ± 1 kepal dengan lutut
3) bungkukan badan dengan kedua tangan terletak di tanah di
belakang gari Start
4) jari-jari telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
5) kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan
Konsentrasi pada aba-aba berikutnya.
b. Tahap aba-aba “Siap” :
1) angkat lutut yang menumpu di tanah setinggi ± 15 cm.
2) pinggul di angkat setinggi bahu, kedua lengan tetap lurus.
3) kepala tetap menunduk dengan leher rileks, pandangan
kebawah 1 –
1,5 meter dimuka garis start.
4) Pada waktu mengangkat panggul, ambil nafas dalam –
dalam.
5) Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.
c. Tahap aba-aba “Ya” :
1) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang
kuat –
Kuat.
2) Kaki kiri menolak kuat – kuat sampai terkejang lurus. Kaki
kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai
tanah. Langkah pertama ini kira-kira 45 cm sampai 75 cm di
depan garis start.
3) badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. Enam
sampai Sembilan langkah pertama adalah merupakan langkah
peralihan dari langkah-langkah start ke langkah-langkah lari
dengan kecepatan penuh.

5. Teknik Memasuki Garis Finish


Garis finish merupakan garis batas akhir melakukan lomba lari.
Adapuntehnik melewati garis finish dapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu :
1. berlari terus dengan tidak mengurangi kecepatan.
2. membusungkan dada ke depan.
3. menjatuhkan atau merebahkan salah satu bahu kanan atau
kiri ke depandengan tidak mengurangi kecepatan.
6. Teknik Lari Cepat
Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang
pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan yang maksimal.
Unsur-unsur yang dapatmenunjang pada gerakan lari cepat
adalah :
a. Sikap badan
Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit
condong ke depan, sebab pelari akan mendapat keuntungan yang
lebih baik.Pengaruh titik berat badan yang lebih maju dengan
sendirinya, langkahpun lebih efektif karena titik berat badan akan
turut membantu sebagai daya tarik.

b. Sikap langkah
Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus
panjang dan di lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang
lebih panjang akanmenguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah
pertama setelah menolak dan beberapa berikutnya harus pendek.
Hal ini di lakukan untuk menjagakeseimbangan dari sikap
jongkok ke sikap berdiri dan berlari. Bila kaki dipaksakan
melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari akan
jatuh sekaligus akan gagal.

c. Gerakan lengan
Gerakan lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar, jari-jari
tanganmenggenggam rileks dan ayunan tangan yang
terkoordinasi, akan membentuk suatu persilangan. Karena
gerakan ayunan tangan juga berfungsi sebagai penunjang dalam
keseimbangan saat berlari dan mendorong laju kecepatan gerak
si pelari.

d. Pendaratan kedua kaki


Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada
ujung telapak kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki
belakang pada saat menolak benar-benar lurus dengan cepat,
lutut ditekukan agar paha mudah terayun ke depan. Setelah itu
leher harus rileks, mulut dan gigi jangan ditutup, kepala dan
punggung merupakan satu garis dan pandangan ke depan.
e. Melewati garis finish
Melewati garis finish merupakan faktor yang sangat menentukan
kalahmenangnya seorang pelari. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh pelari dalam melewati garis finish yaitu :
1. Ada pelari yang lari terus tanpa mengubah kecepatan.
2. Ada pelari yang menggunakan dada di condongkan ke depan
dan kedua tangannya di ayunkan ke bawah bagian belakang. Di
Amerika disebut gaya the lunge (merobohkan diri ke depan).
3. Ada pelari yang menggunakan dada diputar dengan ayunan
tangan kedepan.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari
cepat, yaitusebagai berikut :
a. Hal-hal yang harus di hindari :
1) Menjejakan kaki keras-keras di tanah
2) Mendaratkan kaki dengan tumit
3) Mengangkat lutut kurang tinggi
4) Tubuh terlalu condong ke depan
5) Ayunan lengan terlalu ke atas dan ayunannya terlalu jauh
menyilang dada
6) Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna
7) Dorongan ke depan kurang cukup
8) Berlari zig-zag
9) Pada aba-aba “siap” kepala di angkat, dagu terlalu tinggi
atau
Terlalu rendah
10) Saat memasuki garis finish, mengurangi kecepatan
b. Hal-hal yang perlu di perhatikan :
1) Percepatan dan lebarkan langkah
2) Selau konsentrasi untuk mencapai garis finish
3) Jangan melakukan gerakan secara bernafsu, sihngga
menimbulkansuatu
Ketegangan
4) Jangan menengok ke belakang untuk melihat kawan
5) Jangan melompat dan memperlambat langkah
c. Hal-hal yang harus di utamakan :
1) Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama besar
perluasannyadenga Kaki mendorong
2) Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit
menyilang Kedepan badan
3) Pada aba-aba “siap” gerakan tubuh condong ke depan dan
pada aba-aba “ya” tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan
kaki

B. Lari Estafet
1. Pengertian Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung
menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis
olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah
lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam
1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak
tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima
tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk
menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis
finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim
tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x
100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2. Nomor-Nomor Lari Estafet
• 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi
lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling
bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia
100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra,
dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada
16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin.
Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-
Joyner. Hingga sekarang, belum ada sprinter putri yang bisa
memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo
(panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
BAB III

KESIMPULAN
Pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran wajib di sekolah
sering dikesampingkan perannya padahal penjas kaya akan
tujuan pembelajaran di dalamnya, dari sekian banyak tujuan
pembelajaran tersebut tergabung dalam tiga aspek yaitu,
kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun faktanya masih
terdapat guru penjas yang kurang berinovasi sehingga ketiga
aspek tersebut tidak tercapai, mereka masih menggunakan
model yang dalam pembelajarannya terpusat kepada guru. Hal
ini berbanding terbalik dengan semakin cerdasnya kemampuan
siswa dewasa ini, maka guru penjas dituntut untuk menemukan
model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di sekolah
tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, model-model
baru dalam pembelajaran mulai bermunculan. Namun yang
perlu diingat tidak ada model pembelajaran yang paling baik
untuk siswa secara global, karena model tersebut
pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Walaupun demikian model pembelajaran dapat terlihat baik
ketika guru dapat menyesuaikan dengan keadaan di lingkungan
sekolah yang mereka ajar. Seperti dikatakan
Penulis sebelumnya, model pembelajaran peer teaching tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran sepakbola di SMPN 1
Cimahi, siswa yang takut bertanya kepada guru ataupun
canggung dalam mengikuti pembelajaran dapat dibantu oleh
teman mereka yang berperan sebagai tutor. Siswa yang berperan
sebagai tutor berperan lebih dalam model pembelajaran ini,
mereka mendapat pengajaran dan tentunya dapat membantu
temannya yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
SARAN

Pendidikan jasmani di sekolah sebagai bagian integral dari pendidikan


akan membantu para siswa untuk dapat menjalani proses pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal baik fisik, motorik, mental, dan
sosial. Selain menunjang proses pertumbuhan dan perkembangannya,
aktivitas fisik juga sangat berguna bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadadriansyah990@gmail.com/085156920283/chrome

Anda mungkin juga menyukai