Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENDIDIKAN JASMANI DI SD

“ATLETIK”

DISUSUN OLEH

NAMA : SYAHARANI SUMARTIN

NIM : 220407562050

KELAS : 32 E

DOSEN PENGAMPUH : DRS.MULIADI, M.KES

NIP :196412311988031013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DI SD

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
PENDIDIKAN JASMANI DI SD

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan dengan pengalaman belajar


melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan intensif
guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, berfikir,
emosional, sosial, dan moral pada anak.

Adapun beberapa definisi tentang pendidikan jasmani menurut para ahli


sebagai berikut:

 Menurut Jackson R. Sharman


Pengertian pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan yang
berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme motorik manusia
yang menghasilkan pola perilaku manusia.
 Menurut Dini Rosdiani (2015:1)
Pendidikan jasmani merupakan proses penyediaan pengalaman belajar
kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang
direncanakan secara sistematik guna merangsang pertumbuhan dan
perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional,
sosial, dan moral.

B. NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN JASMANI

Adapun nilai nilai yang terdapat dalam pendidikan jasmani adalah sebagai
berikut:

 Kedisiplinan, yaitu kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti datang
tepat waktu, mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu.
 Kejujuran, yaitu kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seperti tidak
berbohong, dan tidak berlaku curang.
 Tanggungjawab, yaitu kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
yang diberikan, seperti menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan
berlangsung.
 Sopan santun, yaitu sikap hormat kepada orang lain, baik dalam bentuk
perkataan, perbuatan, dan sikap, seperti berbicara, berpakaian, dan duduk yang
sopan.
 Hubungan sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain
secara baik, seperti menjalin hubungan baik dengan guru dan sesama teman,
menolong teman, dan mau bekerjasama dalam kegiatan yang positif.

C. LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN JASAMANI DI SD

1. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Selasa,28 Februari 2023
Tempat : Lapangan Kampus II (B) UNM Bone
Materi : Pendidikan Jasamani di SD
Sub materi : Latihan Berangkai 6 pos dan 8 pos.

2. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan kegiatan pendidikan jasmani di laksanakan sebagai
berikut:
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap
yang positif.

3. KEGIATAN AWAL
1) Berbaris
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,
disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung
juga menanamkan rasa tanggung jawab.
Sebelum memulai kegiatan pendidikan jasmani, mahasiswa diarahkan
untuk berbaris di lapangan dengan membentuk barisan yang tidak teratur,
kemudian mahasiswa merentangkan kedua tangan untuk memberi jarak
antara satu sama lain. Berbaris dilakukan untuk menanamkan sikap
disiplin disiplin dan tertib.

2) Berdoa
Salah satu rangkaian kegiatan yang juga sangat penting untuk
dilakukan sebelum memulai kegiatan inti pendidikan jasmani yaitu
mahasiswa berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing
yang dipimpin oleh bapak dosen sendiri.
Adapun tujuan berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan suatu
kegiatan yaitu untuk meminta keselamatan, kelancaran, dan ketenangan
pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

3) Pemanasan
Sebelum melakukan suatu kegiatan olahraga penting dilakukan
pemanasan dengan tujuan agar terhindar dari terjadinya resiko cedera. Otot
tubuh dalam kondisi normal biasanya masih kaku dan dingin, oleh karena
itu pemanasan dilakukan untuk mempersiapkan tubuh sebelum melakukan
kegiatan inti pada mata kuliah Pendidikan Jasmani di SD
Adapun pemanasan-pemanasan yang dilakukan mahasiswa yaitu lari
di tempat kemudian dilanjutkan dengan gerakan gerakan lain yang
meliputi bagian kepala, tangan, tubuh, hingga kaki yang masing-masing
gerakan dilakukan dengan hitungan 2 x 8.

4. KEGIATAN INTI
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kali ini yaitu atletik.
Atletik dapat diartikan sebagai aktivitas jasmani yang kompetitif dapat diadu
meliputi beberapa nomor-nomor yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak
dasar manusia seperti berjalan berlari melompat dan melempar. (Suyono,
1993).
Istilah atmetik berasal dari kata athlon atau atlum bahasa Yunani kedua
kata tersebut mengandung makna pertandingan perlombaan pergulatan atau
perjuangan orang yang melakukan kegiatan atletik di maka dinamakan atletik
atau dalam bahasa indonesia tersebut atlet
Adapun berbagai bentuk gerakan berlari yaitu untuk anak SD terutama
kelas-kelas permulaan pelaksanaan pelajaran gerakan dasar berlari dapat
dilakukan dengan cara :
a. Lari pelan-pelan kemudian cepat
b. Lari dengan ujung kaki pelan-pelan kemudian cepat
c. Lari di tempat dengan ujung kaki kemudian cepat
d. Lari berjingkat-jingkat dengan kaki kiri dan kaki kanan sampai jarak yang
ditentukan sesuai dengan Tingkat kemampuan anak.
e. Lari secepat-cepatnya sampai jarak yang ditentukan sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.

Dalam cabang olahraga atletik nomor lari terdiri atas lari jarak pendek,
lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Selain dari itu ada lari sambung, lari
gawang, dan lari halang rintang, namun untuk program pengajaran di SD yang
akan dikemukakan di sini hanyalah mengenai lari jarak pendek dan lari
sambung.
Adapun nomor-nomor lari yang umum diperlombakan antara lain sebagai
berikut :

1. Macam-macam nomor lari


a. Lari jarak pendek
Lari jarak pendek atau sprint adalah suatu cara lain di mana si atlet
harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan yang semaksimal
mungkin nomor lari jarak pendek yang diperlombakan untuk putra
maupun Putri terdiri atas 1) 100 meter, 2) 200 meter, dan 3) 400 meter
selain dari itu lari sambung (estafet): 1) 4 x 100 m dan 2) 4 x 400 meter.
sedangkan dalam perlombaan lari gawang untuk Putri 100 meter dan 400
meter gawang, serta untuk putra 110 meter dan 400 meter gawang.
b. Lari jarak menengah
Untuk lari jarak menengah atau middle distance running terdiri atas
1) 800 meter, 2) 1500 meter, 3) 3000 m lari halang rintang/lari melewati
rintang dan ditambah dengan rintangan air dalam kolam (steeple chase).
c. Lari jarak jauh
Untuk lari jarak jauh atau Long Distance running atau yang dikenal
dengan lari maraton terdiri atas : 1) 5000 meter, 2) 10.000 m dan 3) 42.195
meter.

Dari ketiga nomor lari tersebut lari jarak pendek merupakan dasar baik
untuk nomor lari jarak menengah maupun untuk nomor lari jarak jauh terutama
mengenai teknik dan kecepatannya. perbedaan yang terletak pada sikap badan
waktu berlari Berlari gerakan kaki dan ayunan tangan peraturan napas dan
jarak yang ditempuhnya.

2. Teknik Lari Jarak Pendek


Teknik dari jarak pendek untuk dapat mencapai suatu prestasi yang
optimal selain si atlet itu harus memiliki kekuatan kecepatan kelentukan daya
tahan dan reaksi yang baik juga harus memahami dan menguasai teknik
gerakannya teknik untuk lari jarak pendek yang harus benar-benar dipahami
dan dikuasai oleh para atlet ataupun siswa-siswa SD adalah :
a. Teknik Start
b. Teknik Lari
c. Teknik Melewati Garis Finish
Untuk dapat melakukan teknik-teknik gerakan tersebut harus dilakukan
dengan jalan latihan yang teratur dan terus-menerus.
a. Teknik Start
Di dalam perlombaan lari jarak pendek atau sprint teknik start yang
umum digunakan adalah start jongkok (Crouching Start). Untuk
melakukan teknik start jongkok ada tiga macam yaitu
1) Teknik Start Pendek (Bunch Start)
Start pendek adalah jenis start yang biasanya digunakan untuk
kompetisi lari dengan jarak yang tidak begitu panjang. Start pendek ini
dilakukan dengan meletakkan kaki kiri di depan dengan lutut kaki
kanan diletakkan sejajar satu kepal dengan kaki kiri.

2) Start menegah
Start menengah adalah jenis start yang digunakan bagi pelari
yang memiliki kaki sedikit lebih panjang. Ini dilakukan dengan
meletakkan kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di belakang
tumit kaki kiri.
3) Start Panjang
Start panjang adalah jenis start yang digunakan bagi pelari yang
memiliki badan tinggi dan kaki panjang. Tekniknya, lutut kaki belakang
diletakkan di samping tumit kaki depan dengan posisi jinjit.

Penggunaan ketiga start tersebut tergantung pada atletnya sendiri. Perlu


diketahui bahwa dalam perlombaan lari jarak pendek ada tiga aba-aba yang
digunakan untuk memberangkatkan pelari atau atlet yaitu “bersedia” “siap”
“ya” atau “tembakan pistol”. Oleh karena itu apabila anak-anak telah
memahami dan menguasai terhadap starter tersebut maka untuk latihan
berikutnya lakukan dengan menggunakan aba-aba yang berlaku dalam
perlombaan lari caranya sebagai berikut

1. Pada waktu aba-aba bersedia anak-anak langsung disuruh melakukan


gerakan perhitungan 1 s/d 4.
2. pada waktu Abas siap anak-anak disuruh melakukan gerakan pada
hitungan 5
3. pada waktu aba-aba Iya anak-anak disuruh melakukan gerakan pada
hitungan 6 yaitu lari.
a. Teknik lari untuk teknik lari pada jarak pendek yang harus dipahami dan
dikuasai oleh para atlet ataupun anak-anak SD adalah
1. Lari dengan ujung kaki
2. Lutut atau paha dan tinggi
3. Ayunan tangan dari belakang ke depan
4. Badan condong ke depan
Frekuensi gerakan tungkai dalam lari jarak pendek sangat memegang
peranan penting sedangkan ayunan tangan dan kecenderungan badan
selain untuk membantu kelajuan lari juga untuk menjaga keseimbangan.
Kekuatan dan frekuensi gerakan tangkai harus memberi kuasai serta dapat
dilakukan luwes dan lancar untuk dapat mewujudkan teknik lari berjarak
pendek tersebut dan tahapan latihannya antara lain sebagai berikut ;

1) Latihan gerakan kaki


Sikap permulaan :
Berdiri tegak kedua kaki hampir rapat kedua tangan di samping
badan pandangan ke depan
Gerakannya :
Angkat tumit kaki ke kiri ke atas tinggi dibengkokkan dulu
ke depan kemudian tekankan ujung kaki kiri ke tanah sambil tumit
diturunkan tumit kiri kanan diangkat di atas tinggi dengan lutut
dibengkokkan lurus ke depan.
Tekankan lagi ujung kaki kanan ke tanah sambil lutut
diturunkan dan tumit kaki kiri diangkat ke atas tinggi demikian
seterusnya tumit diangkat dan diturunkan dengan menekankan
ujung kaki ke tanah dilakukan secara bergantian pelaksanaannya
mula-mula pelan makin lama makin cepat.

2) Latihan pengangkatan lutut atau paha


Sikap Permulaan : Sama Seperti Latihan 1
Gerakannya:
Bersama dengan mengangkat tumit kaki kiri menurut paha
atau kaki kiri dan ke atas tinggi sehingga pada paha dengan tungkai
bawah membentuk sudut 90° ujung kaki menuju ke bawah ke
depan kemudian turunkan kaki ke bawah pada saat ujung kaki kiri
kena tanah segera tumit kaki kanan diangkat bersamaan dengan
lutut paha diangkat tinggi ke atas hingga paha dengan tungkai
bawah membentuk sudut 90° ujung kaki menuju ke bawah
Kemudian turunkan lagi demikian seterusnya dilakukan
secara bergantian lakukan secara berulang-ulang mula-mula
dilakukan di tempat pelan-pelan makin lama makin cepat kemudian
dilakukan sambil bergerak maju ke depan dengan gerakan yang
secepat-cepatnya.

3) Latihan ayunan tangan


Sikap Permulaan : Sama Seperti Pada Latihan 1
Gerakannya :
Pertama ayunkan tangan kiri dan tangan kanan secara
bergantian ke depan ke belakang lurus dan lemas pangkal gerakan
mulai dari persendian paku seperti berjalan lakukanlah secara
berulang-ulang mula-mula pelan makin lama makin cepat kedua
apabila gerakan tersebut sudah dikuasai dan dapat dilakukan
dengan benar dan baik
Kemudian dari jari-jari dengan dikepalkan lemas ayunkan
tangan kiri ke depan ke atas sampai ibu jari tangan ada di muka
hidung tangan kanan diayunkan ke belakang kemudian bersamaan
dengan tangan kiri dari depan diayunkan ke belakang tangan kanan
diayunkan dari belakang ke depan ke atas sampai menjadi tangan
ada di muka hidung demikian seterusnya dilakukan ayunan tangan
ke depan dan ke belakang secara bergantian dan pangkal
gerakannya dimulai dari persendian bahu lakukan secara berulang-
ulang mula-mula pelan makin lama makin cepat setelah tahapan
latihan tersebut benar-benar sudah dikuasai dan dapat dilakukan
dengan benar dan baik.

4) Latihan kecondongan badan


Sikap permulaan : Sama seperti pada latihan 1
Gerakannya :
Angkat tumit ke atas tinggi, sambil badan diluruskan dan
dicondongkan ke depan. Pada saat terasa badan akan jatuh ke
depan. Secepatnya lutut kaki kiri diayun kebelakang. Kemudian
disusun dengan mengangkat dan melangkahkan kaki kanan ke
depan, bersamaan dengan tangan kiri diayun ke depan tangan
kanan diayun kebelakang. Demikian seharusnya. Lakukan secara
berulang-ulang sampai benar-benar dikuasai dan dapat dilakukan
dengan baik.

Setelah menguasai kekempat latihan tersebut maka kombinasikanlah


antara keempat gerakan tersebut.

b. Teknik melewati garis finish


Dalam perlombaan lari terutama pada lari jarak pendek teknik
untuk melewati garis finish harus dikuasai oleh setiap pelari Karena bila
ada pelari yang bersamaan melewati garis finish maka akan dilihat dari
mana yang terlebih dahulu adalahnya atau salah satu anggota badannya
menyentuh pita finish itulah yang dianggap terlebih dahulu masuk atau
pemenangnya diantara perlombaan lari jarak pendek ada tiga cara
melewati garis finish yaitu :

1) Dengan cara lari terus secepat-cepatnya sampai berapa meter melewati


garis finish.
2) Dengan cara menjatuhkan dada ke depan
3) Dengan cara menjatuhkan salah satu bahunya ke depan.
D. PENILAIAN

Dalam hal penilaian, Dosen pengampuh akan menilai sesuai dengan


kemampuan, ketangkasan dan keterampilan masing masing mahasiswa. Semakin
baik dan tangkas mahasiswa dalam kegiatan, semakin baik pula nilai yang
diberikan. Dan bagi mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan kegiatan-
kegiatan diatas, maka belum mendapatkan nilai. Namun, masih diberikan
kesempatan untuk dapat melengkapi nilai.

E. PENUTUP
Setelah melakukan kegiatan olahraga dengan materi unsur-unsur
kebugaran jasmani. Kegiatan diakhiri dengan Dosen pengampuh mengabsen
mahasiswa, Kemudian, masing-masing mahasiswa berdoa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.

F. KESIMPULAN
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan dengan pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan intensif
guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, berfikir,
emosional, sosial, dan moral pada anak.
Atletik dapat diartikan sebagai aktivitas jasmani yang kompetitif dapat
diadu meliputi beberapa nomor-nomor yang terpisah berdasarkan kemampuan
gerak dasar manusia seperti berjalan berlari melompat dan melempar.
Dalam cabang olahraga atletik nomor lari terdiri atas lari jarak pendek, lari
jarak menengah, dan lari jarak jauh. Lari jarak pendek terdiri atas lari dengan
jarak 1) 100 meter, 2) 200 meter, dan 3) 400, lari jarak menengah atau middle
distance running terdiri atas 1) 800 meter, 2) 1500 meter, 3) 3000 m, dan lari jarak
jauh atau Long Distance terdiri atas : 1) 5000 meter, 2) 10.000 m dan 3) 42.195
meter.

Anda mungkin juga menyukai