Anda di halaman 1dari 21

TUGAS TAKE HOME 1 PJOK SD DAN OLAH GIZI

Penulis : Komang Nandayani


NPM : 2113053229
Kelas : 3D
Program Studi : PGSD

Mata Kuliah : PJOK SD dan Olah Gizi


Kode Mata Kuliah : KPD620204
Dosen Pengampu : 1. Drs. Herman Tarigan, M. Pd.
2. Lungit Wicaksono, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

PEMBAHASAN /ISI ..................................................................................... 1


A. RPS (1) Hakikat Olahraga ................................................................... 1
B. RPS (2) Hakikat Penjas ....................................................................... 3
C. RPS (3) Aktivitas Kebugaran .............................................................. 5
D. RPS (4) Aktivitas Bola Besar Bola Kecil ........................................... 7
E. RPS (5) Akivitas Atletik .................................................................... 11
F. RPS (6) Akivitas Bela Diri................................................................. 13
G. RPS (7) Senam dan Aktivitas Ritmik Anak ....................................... 15
H. RPS (8) Aktivitas Akuatik ................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………20

ii
A. RPS (1) HAKIKAT OLAHRAGA

1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Olahraga


a. Pengertian Olahraga
Secara harfiah, kata olahraga mengandung kata dasar olah dan raga. Olah
adalah suatu proses kegiatan, sedangkan raga adalah badah atau tubuh. Jadi,
olahraga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menggerakan seluruh atau
sebagian tubuh baik untuk kesehatan maupun hiburan. Hans Tandra,
olahraga merupakan gerakan tubuh yang teratur dan sesuai irama dengan
tujuan untuk memperbaiki kebugaran tubuh. Ia juga berpendapat bahwa
aktivitas ini berguna meningkatkan imunitas tubuh supaya terjaga
kesehatannya (Hans Tandra).

b. Fungsi Olahraga
Olahraga akan membantu melatih otot-otot serta membantu sirkulasi darah
dan oksigen dalam tubuh menjadi lancar. Oleh karena itu, olahraga
memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Olahraga sendiri
dikatakan sebagai salah satu kegiatan fisik yang baik dan bermanfaat untuk
tubuh, pikiran, dan jiwa.

c. Manfaat Olahraga
Ada beragam manfaat olahraga yang bisa DIperoleh, mulai dari memelihara
fungsi organ hingga meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Tak
hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, olahraga juga baik untuk kesehatan
mental.

2. Hakikat Olahraga sebagai Perluasan Bermain


Dalam "konteks" pembelajaran pendidikan jasman, "menang atau kalah
tidaklah penting". vang penting adalah tentang bagaimana peserta didik tersebut
dapat terlibat aktif dan mendapatkan kesenangan serta kepuasan dalam
permainan tersebut. Apapun bentuk aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik,

1
mereka harus pernah mendapatkan keberhasilan menurut perasaan mereka atau
menurut pendapat olang lain sekalipun.

3. Esensi Play dan Game dalam Olahraga


Bermain (play) merupakan suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang
dlakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan,
menurut aturan yang telah diterima secara sukarela, tapi mengikat sepenuhnya,
dengan tujuan dalam dirinya, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan
kesadaran. Bermain (play) mempunyai sifat esensial adalah aktivitas untuk
hiburan tidak dipertandingkan.

Game diartikan sebagai permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain


dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan.
Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan,
play dan budaya. Dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk
membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan.

4. Piramida Pembinaan dan Unsur-unsur Pendukung Prestasi Olahraga


Pembinaan merupakan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan berdaya
guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007:152. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis
untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan
sosial. Pengertian mendasar atas olahraga yaitu, kegiatan secara sistematis,
potensi jasmni, potensi rohani dan potensi sosial yang termotivasi lebih maju,
yang terjaga secara baik serta meningkat baik kuantitas maupun kualitas
Soekardi, 2009:1.

Dalam Proyek Garuda Emas 2000:11 tentang pola pembinaan olahraga, secara
rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Pembibitan
Pemanduan bakat Tahap latihan persiapan ini lamanya kurang lebih tiga
sampai dengan empat tahun. Tahap latihan persiapan ini merupakan tahapan

2
dasar yang menyeluruh multilateral kepada anak dalam aspek fisik, mental
dan sosial.

2. Spesialisasi cabang olahraga. Tahap latihan ini adalah untuk merealisasikan


terwujudnya profil atlet seperti yang diharapkan, sesuai dengan cabang
olahraganya masing-masing. Pada tahap ini, atlet dapat dispesialisaikan
pada satu cabang olahraga yang paling cocok sesuai baginya.

3. Tahap latihan pemantapan profil yang telah didaptkan pada tahap


pembentukan lebih ditingkatkan pembinaannya, serta disempurnakan
sampai batas optimal. Tahap pemantapan ini merupakan usaha
pengembangan atlet semaksimal mungkin sehingga telah dapat mendekati
atau bahkan mencapai puncak prestasi.

B. RPS (2) HAKIKAT PENJAS

1. Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Jasmani di SD


Pendidikan Jasmani bisa dikatakan sebagai bagian daripada “pendidikan
melalui fisik” yang diberikan selama pendidikan dasar dan menengah yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi fisik dan pengetahuan siswa
tentang gerakan dan keselamatan, serta kemampuan mereka untuk
menggunakannya dalam melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan
pengembangan budaya hidup sehat. Pentingnya Pendidikan Jasmani di SD.
adalah sebagai salah satu alat yang penting untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan amnesia, karena pendidikan jasmani sangat erat kaitannya
dengan gerak manusia.

2. Kedudukan dan Manfaat Penjas dalam Pembelajaran Penjas di SD


Secara umum, manfaat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar yang tertuang
dalam KTSP Depdiknas, 2006 mencakup sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak

3
b. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya Pendidikan
Jasmani adalah waktu untuk „berbuat‟. Anak-anak akan lebih memilih
untuk „berbuat‟ sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan
orang lain ketika mereka sedang belajar.
c. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
d. Menyalurkan energi yang berlebihan Anak adalah mahluk yang sedang
berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini sangatlah perlu
disalurkan agar tidak menganggu keseimbangan perilaku dan mental anak.
e. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun
emosional Dengan demikian, Pendidikan Jasmani yang benar akan
memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak
secara keseluruhan.

3. Aspek-Aspek Social, Psikologi dan Biolgis dalam Penjas Sesuai Karakteristik


Siswa SD
Aspek Social: Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan
keputusan dalam situasi kelompok, belajar berkomunikasi dengan orang lain,
mengembangkan kemampuan bertukar pikir dan mengevaluasi ide dalam
kelompok, dan mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat
berfungsisebagai anggota masyarakat.

Aspek psikologis: menyenangi pengulangan aktivitas dan berkompetitif, dan


rasa ingin tahunya besar, meningkatnya minat pada permainan yang
terorganisasi, cenderung membandingkan dirinya dengan teman-tamannya,
senang menirukan idola, dan mudah gembira dan sedih, selalu menginginkan
persetujuan orang dewasa tentang apa yang diperbuat.

Aspek biologis: berfokus pada perkembangan fisik, ini meliputi pertambahan


berat badan, tinggi badan, perkembangan otak, serta keterampilan motorik kasar
dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar ditandai dengan aktifnya anak
bergerak, melompat, dan berlarian, terutama di usia 4-5 tahun.

4
C. RPS (3) AKTIFITAS KEBUGARAN

1. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani


a. Kekuatan (Strength) adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika
melakukan aktivitas.
b. Daya Tahan (Endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan sistem jantung, paru-paru atau sistem pernapasan, dan
peredaran darahnya secara efektif dan efisien.
c. Daya Otot (Muscular Power) adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang
singkat. Selain itu, hal ini dapat dihubungkan dengan sistem anaerobik
dalam proses pemenuhan energi.
d. Kecepatan (Speed) merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan
gerakan secara kontinu atau terus-menerus dalam bentuk yang sama dengan
waktu yang singkat.
e. Daya Lentur (Flexibility) adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala
aktivitas kerja secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh
yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang baik, orang tersebut
akan dapat terhindar dari cedera.
f. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada
area tertentu dengan cepat
g. Koordinasi (Coordination) adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan
berbagai gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh
bagian tubuh dengan baik.
h. Keseimbangan (Balance) merupakan kemampuan seseorang
mengendalikan tubuh sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat
dimunculkan dengan baikdan benar.
i. Ketepatan (Accuracy) adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan
gerakgerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran.
j. Reaksi (Reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak dan
menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh indra.

5
2. Daya Tahan Aerobic dan Anaerobic
Latihan aerobik adalah latihan jenis ketahanan yang meningkatkan detak
jantung dan laju pernapasan seseorang dalam jangka waktu yang relatif lam
Latihan aerobik adalah jenis latihan ketahanan di mana otot-otot seseorang
bergerak secara ritmis dan terkoordinasi untuk waktu yang lama. Contoh
olahraga aerobik termasuk jalan cepat dan bersepeda. Latihan anaerobik adalah
latihan yang melibatkan aktivitas intens dalam waktu singkat. Ketika
melakukan sprint dan angkat beban, aktivitas tersebut adalah bentuk dari latihan
anaerobik. Contoh lainnya adalah melompat, lari cepat, atau angkat beban berat.

3. Kekuatan, Komposisi Tubuh, Kelentukan, Kecepatan, Kelincahan,


Keseimbangan dan Koordinasi.
Kebugaran jasmani adalah kemampuan fisik seseorang dalam melakukan tugas
sehari-hari tanpa menimbulkan rasa lelah berlebihan. Ada banyak unsur
kebugaran jasmani, antara lain kekuatan, daya tahan otot jantungdan paru-paru,
kelincahan, hingga kelentukan. Dengan memahami unsur kebugaran jasmani,
maka Anda bisa melakukan latihan yang tepat untuk menunjang kesehatan.
Untuk menunjang daya tahan otot jantung dan paru-paru, misalnya, Anda dapat
melakukan latihan aerobik dan latihan beban. Berikut ini unsur-unsur
kebugaran jasmani yang perlu anda ketahui:
a. Kekuatan (strength);
b. Komposisi tubuh (body composition);
c. Kelentukan (flexibility);
d. Komposisi tubuh (body composition);
e. Kecepatan (speed);
f. Kelincahan (agility);
g. Keseimbangan (balance); dan
h. Koordinasi (coordination).

4. Bentuk Latihan Kebugaran


Beberapa bentuk latihan kebugaran diataranya Push Up, Sit Up, Back Up, Squat
Jump, dan Lari di Tempa

6
D. RPS (4) AKTIVITAS BOLA BESAR DAN BOLA KECIL

1. Konsep Dasar Permainan Sepak Bola


Sepak bola adalah permainan beregu di lapangan, menggunakan bola sepak dari
dua kelompok yang berlawanan, yang masing-masing terdiri atas sebelas
pemain, berlangsung selama 2×45 menit, kemenangan ditentukan oleh selisih
gol yang masuk ke gawang lawan. Dari situ jelas, bahwa permainan sepakbola
dimainkan oleh dua tim.

2. Konsep Dasar Permainan Bola Basket


Bola basket ialah cabang olahraga permainan yang menggunakan bola boleh di
oper atau di lempar ke teman. Bola dipantulkan ke lantai di tempat atau sambil
berjalan dan tujuannya adalah memasukan bola ke basket atau keranjang dari
tim lawan. Dalam permainan bola basket banyak memerlukan kontak fisik
dangan pemain lainnya atau pemain lawan, maka kondisi badan yang baik
sangat diperlukan. Kondisi fisik yang baik yang harus dimiliki seorang pemain
basket dua diantaranya adalah kelincahan dan kecepatan (Sugito, 2013).

Mielke (2007) mengungkapkan bahwa teknik dasar dalam bermain bola basket
mencakup gerakan kaki (footwork), menembakan bola kedalam keranjang
(shooting), melempar (passing), menangkap, menggiring bola (drible), bergerak
dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan.
a. Teknik Passing merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah serangan
dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang besar
mencetak angka. Dalam teknik passing, pemain harus bisa meorientasikan
kondisi lawan dan lingkungan dengan koordinasi dan komunikasi yang baik
antar para pemain.
b. Teknik Drible Bola. Kegunaan drible yaitu untuk mencari peluang
serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo
permainan. Dalam teknik dribling pemain harus bisa meorientasi lawan dan
lingkungan sekitar sehingga dapat menentukan keputusan yang tepat dalam
suatu bentuk penyerangan.

7
c. Teknik Shooting merupakan teknik yang paling banyak di pakai untuk
menciptakan angka. Angka akan tercipta apabila bola masuk ke dalam
keranjang. Kemenangan suatu tim ditentukan oleh ketepatan shooting.
Teknik ini sangat penting dikuasai oleh para pemain. Dalam shooting,
pemain harus memiliki akurasi ketepatan yang baik dengan faktor
keseimbangan dan agility yang baik saat perpindahan gerakan sebelum nya
ke gerakan shooting (Oliver, 2007).
d. Teknik Pivot ialah menggerakan salah satu kaki kesegala arah dengan kaki
yang lain tetap ditempat sebagai poros. Pivot berguna melindungi bola dari
lawan yang ingin merebut bola, kemudian bola dioper kepada rekan tim.

Terdapat beberapa unsur kebugaran tubuh yang termasuk dalam olahraga bola
basket, yakni:
a. Kelincahan (Agylity)
b. Kekuatan (Strength)
c. Keseimbangan (Balance)
d. Kecepatan-gerak-reaksi (Speed)
e. Daya tahan-otot-kardiovaskuler (Endurance)
f. Kelentukan (Flexsibility)
g. Koordinasi(Coordination).

8
3. Konsep Dasar Permainan Bola Kasti
Permainan bola kasti adalah olahraga yang menggunakan media bola kecil dan
pemukul yang terbuat dari kayu yang dimainkan secara beregu dan Permainan
kasti dilakukan secara beregu, yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri
dari 12 pemain. Teknik-teknik dasar permainan kasti meliputi: Lari, lempar
tangkap, dan memukul bola. Dalam permainan ini pemain dibagi menjadi dua
tim, dengan satu tim bergiliran menjaga dan yang lainnya secara bergantian
memukul bola. Ada beberapa pos yang ditandai dengan tiang, dan pemain
penyerang (yang gilirannya) tidak dapat “ditampar” atau dilempar dengan bola.
Pemain penyerang bergiliran memukul bola yang melewati pemain bertahan.
Para pemain bertahan berjaga-jaga di lapangan, mencoba menangkap pukulan
para pemain penyerang.

a. Teknik dalam Bermain Bola Kasti


1) Teknik Menangkap Bola
2) Teknik Melempar Bola
3) Teknik Melambungkan Bola
4) Teknik Memukul Bola
5) Teknik Berlari

4. Konsep Dasar Permainan Rouders


Rounders merupakan termasuk kedalam permainan bola kecil. Rounders adalah
permainan bola kecil yang dimainkan dengan beregu atau kelompok,permainan
rounders dimainkan dengan teknik yang tidak jauh beda dengan permaina kasti.
Melempar, menangkap, dan memukul. Permainan ini sangan membutuhkan
kerja sama tim dan kekompakan tim dalam bermain. Permainan rounders
dimainkan menggunakan bola kecil yang dilakukan secara beregu, yang terdiri
atas 12 pemain dan 6 pemaian cadangan. Permainan rounders merupakan
perpaduan antara memukul, menangkap dan melempar bola. Kunci
kemenangan dari permainan ini harus memerlukan kerjasama dan kekompakan
tim.

9
a. Teknik Permainan Rouders
1) Teknik Melempar Bola
Ada beberapa teknik lemparan dalam permaina rounders ini,
diantaranya: emparan melambung, lemparan mendatar, dan lemparan
bawah
2) Teknik Memukul Bola
Pada teknik pukulan ini ada dua cara untuk melakukannya, yaitu dengan
cara ayunan “swing” dan pukulan tanpa ayunan “bunt”. Pukulan swing
adalah gerakan memukul bola yang diawali dengan mengayunkan
pemukul ke arah bola. Pukulan bunt adalah gerakan memukul bola yang
dilakukan tanpa menggunakan ayunan. Berikut cara melakukan pukulan
dalam permainan rounders :
a) Berdiri dengan posisi tubuh menyamping dari arah datangnya bola.
b) Kaki dibuka selebar bahu
c) Lutut sedikit ditekuk
d) Telapak kaki sejajar dengan lutut
e) Posisi tubuh sedikit condong ke depan
f) Pegang pemukul dengan erat oleh kedua tangan dan berada di
samping telinga kanan.
g) Pandangan lurus ke arah datangnya bola atau lemparan.
3) Teknik Berlari
Teknik berlari ini dilakukan setelah kamu melakukan pukulan, dan
kamu berlari secepat mungkin menuju base yang ada.
4) Teknik Menangkap Bola
Teknik menangkap bola merupakan teknik dengan tujuan untuk merebut
kemenangan yang di ikuti dengan teknik leparan. Pada teknik
menangkap bola ini terdiri dari beberapa macam teknik sesuai dengan
kondisi dilapangan pada saat pertandingan berlangsung, teknik
menangkap ini meliputi bola dating langsung, bola yang melambung,
dan bola datang bergulir.

10
E. RPS (5) AKTIVITAS ATLETIK

1. Teknik Start dan Jalan Cepat


Ketika seseorang berjalan cepat, maka ia harus memastikan bahwasanya kaki
depan harus selalu menyentuh tanah sebelum kemudian kaki belakang tidak
menginjak tanah. Teknik dasar jalan cepat yang hendaknya kamu ketahui
diantara lain adalahsebagai berikut : a. Teknik start jalan cepat b. Teknik finish
jalan cepat

2. Empat (4) Fase dalam Jalan Cepat


Fase jalan cepat yaitu terdiri dari fase tumpuan kedua kaki, fase tarikan, fase
relaksasi, dan fase dorongan. Berikut adalah fase atau tahapan-tahapan jalan
cepat berserta penjelasannya sebagai berikut.
a. Fase tumpuan kedua kaki . Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, saat itu
pula berakhir dorongan yang diikuti gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama
dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
b. Fase tarikan, dalam fase tarikan dalam jalan cepat dilakukan dengan
menunggu gerakan selesai terlebih dahulu.
c. Fase relaksasi adalah tahap antara tahap awal saat melangkahkan kaki ke
depan dan ketika akan melakukan tarikan kaki belakang. Pada tahap ini
pinggang berada pada posisi yang sama dengan bahu, sedangkan lengan
vertikal dan paralel disamping badan
d. Fase dorongan, dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan titik gravitasi
badan mengambil alih kaki tumpu.

3. Teknik Start Jongkok Jarak Sprint


a. Aba-aba “Bersedia”, akan dikumandangkan setelah para pelari berada di
masing-masing jalur mereka. Saat aba-aba ini, pelari menempatkan dua kaki
mereka ke balok lari dan salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Posisi
telapak tangan terbuka dan berada tepat di belakang garis start. Posisi badan
rileks dan pandangan mata melihat lurus ke depan

11
b. Aba-aba “Siap”, saat ini lutut dan pantat diangkat hingga setinggi bahu.
Kepala sedikit menunduk untuk menjaga keseimbangan waktu pertama kali
berlari. Atur napas supaya tubuh lebih rileks dan fokus untuk aba-aba
selanjutnya.
c. Aba-aba “Ya”, ditandai dengan suara letusan pistol yang mewajibkan pelari
mulai melakukan tolakan di balok untuk mendorong tubuh untuk berlari
maju.

4. Teknik Mendarat di Garis Finish Jarak Sprint


Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewatigaris
finish pada lari jarak pendek atau sprint, yaitu: a) Mencondongkan dada
kemudian menjatuhkannya ke depan. b) Salah satu bahu dijatuhkan ke depan.
c) Secepat mungkin lari, sampai beberapa meter garis finish terlewati. Teknik
yang sering dilakukan adalah teknik no.2 apabila ada beberapapelari sedang
berkompetisi bersamaan melewati garis finish, maka pelariyang anggota
tubuhnya menyentuh pita atau garis terlebih dahulumerupakan pemenangnya.

5. Teknkik Menerima dan Memberi Tongkat


1. Teknik Memberi dan Menerima dengan Visualiasi
Teknik dalam memberi dan menerima dengan cara visualiasi
dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu:
a. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Visual
Ketika tongkat diberikan, pemain yang menerima tongkat akan melihat
ke pemain yang memberi dengan cara menoleh kepada pemberi tongkat
estafet tersebut. Proses operan diawali ketika sebelum tongkat
diberikan, pemain yang memberi memosisikan tongkat di tangan
kirinya. Kemudian, pemain yang menerima telah menoleh ke pemain
yang member. Namun, tetap dilakukan sambil berlari.
b. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Non Visual:
Selanjutnya, teknik non visual pada permainan estafet juga dapat
dilakukan dengan tanpa adanya penglihatan antara pemain yang
memberi dan menerima saat tongkat diberikan. Artinya, pemain yang

12
menerima tidak akan menengok ke belakang ke arah pemain yang
memberi.

Selain dua Teknik tadi, pemberian dan penerimaan tongkat estafet juga bisa
dibagi dari arah pemberiannya, seperti berikut ini:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah Teknik ini
biasanya dilakukan jika pelari membawa tongkat dengan tangan kiri.
Penerima akan bersiap-siap dengan menerima tongkat dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Menjelang pemberian tongkat, pelari
yang membawa tongkat akan mengayunkannya dari belakang ke depan
dan memberikannya dari bawah, sesuai arah hadap telapak tangan
penerima.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas Pada teknik ini,
telapak tangan penerima akan menghadap atas dan pemberi tongkat
meletakkan tongkat estafet sesuai arah hadap dari telapak tangan
penerima. Pada lari estafet, tongkat yang dibawa dengan tangan kiri juga
akan diterima dengan tangan kiri, begitupunsebaliknya.

F. RPS (6) AKTIVITAS BELA DIRI

1. Konsep Akivitas Bela Diri


Bela diri adalah seni mempertahankan diri yang mengutamakan ketahanan dan
kekuatan fisik, tersebar di seluruh dunia dengan teknik dan ciri khas masing-
masing. Seni bela diri merupakan sebagai salah satu cara seseorang untuk
mempertahankan atau membela diri, yang mengutamakan ketahanan dan
kekuatan fisik. Contoh bela diri diantaranya pencak silat, taekwondo, karate,
kung fu, judo, dan muay thai.

2. Pola Gerak Pencak Silat


a. Pola Langkah Lurus ialah teknik dasar yang menggunakan gerakan lurus
baik gerakan saat maju dan mundur.

13
b. Pola Langkah Zigzag yaitu teknik yang menggunakan gerakan zigzag atau
gergaji, baik gerakan maku ataupun gerakan mundur.
c. Pola Langkah U atau Ladam adalah pola langkah yang menyerupai huruf U.
d. Pola Langkah Segitiga adalah teknik yang menggunakan pola segitiga
dalam setiap langkahnya
e. Pola Langkah S adalah teknik dasar pencak silat yang menyerupai huruf S
f. Pola Langkah Segiempat

3. Pukulan, Tendangan, Kuncian, dan Kembangan Pencak Silat


a. Pukulan, gerakan ini bisa dilakukan baik dalam kondisi menyerang maupun
saat bertahan. Ada empat jenis pukulan pada pencak silat, yaitu pukulan
lurus, pukulan tegak, pukulan bandul, dan pukulan melingkar.
b. Tendangan, beberapa teknik tendangan antara lain tendangan lurus,
tendangan melingkar, tendangan , dan tendangan samping.
c. Kuncian, teknik kuncian ini biasanya mengincar bagian lengan, leher, dagu
dan bahu lawan.
d. Kembangan merupakan gerakan tangan dan sikap tubuh pemain pencak silat
yang bertujuan agar petarung bisa mewaspadai gerakan lawan dan mencari
celah dari pertahanan lawan.

4. Gerakan Tendangan dan Pukulan Konsep Arah 8 Mata Angin


Dalam aktivitas pencak silat, ada arah yang harus dipahami, yaitu arah delapan
penjuru mata angin. Januarno membagi arah 8 penjuru mata angin dengan
hitungan 1 arah belakang, hitungan 2 arah serong kiri belakang, hitungan 3 arah
samping kiri, hitungan 4 arah serong kiri depan, hitungan 5 arah ke depan,
hitungan 6 arah serong kanan depan, hitungan 7 arah samping kanan, hitungan
8 arah serong kanan belakang. Sebagai latihan dasar dimulai dari sikap kuda-
kuda depan, bergerak dari arah 1 (belakang), kemudian ke arah 2 serong kiri
belakang dan seterusnya sampai arah 8 serong kanan belakang. Latihan dapat
dilakukan berputar menurut arah jarum jam. Selanjutnya dapat dilakukan
dengan sikap pasang dan diberi variasi pembelaan (tangkisan, elakan hindaran,
dan tangkapan).

14
G. RPS (7) SENAM DAN AKIVITAS RITMIK ANAK

A. Fungsi Senam di Sekolah Dasar


Senam di Sekolah Dasar sangat penting untuk membangun jaringan sosial
secara instan pada anak anak selain banyak juga manfaat olahraga untuk psikis,
mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik,
membentuk kondisi fisik dan berbagai sikap kejiwaan, memberikan rangsangan
bagi pertumbuhan khususnya bagi anak-anak, memupuk rasa tanggung jawab
terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat, serta anak yang terlibat senam
akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelentukannya,
koordinasi, kelincahan serta keseimbangannya

2. Metodik Pembelajaran Senam Ketangkasan


Dalam mengajarkan senam ketangkasan kepada siswa, pendidik dapat
mengajarkan melalui dua metode, yang pertama dengan alat dan kedua tanpa
alat. Bentuk senam ketangkasan tanpa alat bisa dilakukan dengan guling depan,
guling belakang dan meroda. Sementara untuk senam ketangkasan dengan alat
dapat dilakukan dengan lompat jongkok dan lompat kangkang.

3. Pengertian dan Unsur-Unsur Aktivitas Ritmik


Gerak adalah peralihan tempat yang dilakukan hanya sekali atau berkali-kali.
Sedangkan ritmik diartikan sebagai berirama (KBBI). Maka dapat dikatakan
jika gerak ritmik adalah aktivitas peralihan tempat yang dilakukan secara
berirama. Unsur-unsur Gerak Ritmik diantaranya (a) kelenturan; (b)
keseimbangan; (c) kontinuitas; (d) keluwesan tubuh; dan (f) fleksibilitas.

4. Langkah Dasar Maju, Mundur, Samping, dan ditempat Irama Mars, Walzs dan
Ccha-cha
Irama Mars:
1. Langkah Dasar Maju. Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar
dengan jarak kurang lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di samping badan.

15
2. Langkah Dasar Mundur. Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki
sejajar dengan jarak kurang lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di samping
badan.
3. Langkah Dasar Samping Kiri. Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki
sejajar dengan jarak kurang lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di samping
badan.
4. Langkah Dasar Samping Kanan. Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua
kaki sejajar deagan jarak kurang lebih 10 cm dan kedua tangan bebas di
samping badan.
5. Langkah Dasar di Tempat. Sikap Awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki
sejajar dengan jarak kurang dari 10 cm dan kedua tangan bebas di samping
badan.

Irama Walsz
1. Langkah Dasar Maju. Sikap awal: Berdiri tegak kedua kaki sejajar Kedua
tangan dipinggang.
2. Langkah Dasar Mundur. Sikap awal: Berdiri tegak, kedua kaki sejajar.
Kedua tangan dipegang.
3. Variasi Langkah Putar Samping Kiri/Kanan 360°. Sikap awal: Berdiri tegak
kedua kaki sejajar. Kedua tangan di pinggang.
4. Langkah Dasar di Tempat. Sikap awal: Berdiri tegak kedua kaki sejajar.
Kedua tangan di pinggang.

Irama Ccha-Cha
1. Langkah Dasar Maju. Sikap awal: Berdiri tegak kedua kaki sejajar. Kedua
lengan bebas disamping badan siku ditekuk.
2. Langkah Dasar Mundur. Sikap awal: Berdiri tegak kedua kaki sejajar.
Kedua lengan bebas disamping badan siku ditekuk.
3. Langkah Dasar Samping (Kiri dan Kanan). Sikap awal: Berdiri tegak kedua
kaki sejajar. Kedua lengan bebas disamping badan siku ditekuk.
4. Langkah Dasar di Tempat. Sikap awal: Berdiri tegak kedua kaki sejajar.
Kedua lengan bebas disamping badan, siku ditekuk.

16
H. RPS (8) AKIVITAS AKUATIK

1. Teknik Mengapung di Pinggir Kolam Renang


a. Tangan berpegang pada tiang atau parit dinding kolam
b. Angkat kaki hingga tubuh dalam posisi terlungkup
c. Gerakkan kedua kaki turun naik berulang-ulang sehingga tubuh merasakan
mengambang di permukaan air.

2. Gerakan Kaki Gaya Dada dengan Memegang Stang Kolam Renang


a. Pegang stang kolam renang dengan kedua tangan
b. Luruskan tungkai dengan jari-jari kaki merapat
c. Tekuk lutut dan kaki. Buka kaki dengan posisi tetap tertekuk danputar jari-
jari kaki keluar.
d. Buka kedua kaki selebar mungkin dengan dorongan yang kuat.
e. Rapatkan kembali kedua tungkai dan luruskan seperti semula. Lakukan
gerakan itu secara berulang-ulang.

3. Gerakan tangan gaya dada dengan model bantuan guru


a. Arahkan kedua lengan lurus ke depan dengan posisi telapak tangan saling
bertemu.
b. Kemudian dorong tubuh Anda agar meluncur ke depan.
c. Dari meluncur dan posisi tubuh lumayan stabil, gerakkan kedua lengan
Anda membentuk lingkaran ke luar tubuh
d. Jangan membuat gerakan lingkaran terlalu lebar, karena sebagian besar
gaya dorong berasal dari kaki dan bantuan guru, bukan dari lengan
e. membentuk satu lingkaran penuh, satukan kedua telapak tangan Anda pada
dada bagian atas
f. Luruskan kembali kedua lengan ke depan dengan kedua telapak tangan
berdekatan, lalu mulai kembali gerakan lengan.

17
4. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas gaya dada
a. Posisi tubuh mengapung - telungkap, mulailah mengayuh dengan tangan,
dan angkatlah kepala dan bersamaan dengan gerak mengayuh dan
mengangkat kepala, angkatlah tumit ke arah atas, dan tekuklah telapak kaki
b. Hiruplah napas secepatnya, dan ketika tangan berputar sewaktu menekan
dengan siku, maka telapak kaki, diputar keluar sebagai persiapan melakukan
dorongan.
c. Jatuhkan wajah ke dalam air saat melakukan dorongan tangan ke depan dan
mengayunkan kaki sekuat tenaga.
d. Luruskan tubuh dan meluncur sambil menghembuskan napas

18
DAFTAR PUSTAKA

Pane, B. S. (2015).
Peranan olahraga dalam meningkatkan kesehatan. Jurnal pengabdian
kepada masyarakat, 21(79), 1-4.

Riyadi, S. (2016).
Makna Bermain Dalam Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan,
Sebuah Pendekatan Pendidikan Karakter Yang Ramah Anak. Sukintaka.
1990. Teori Bermain untuk Pendidikan Jasmani. Yogyakarta. Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
Yogyakarta.

Kompas.com. (2020).
Ini 10 Manfaat Melakukan Olahraga Teratur. Diakses pada tanggal 16
Okober 2022 pukul 22.09 WIB.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/18/085126665/ini-10-
manfaatmelakukan-olahraga-teratur?page=all Muchlisin Riadi. 2018.
Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup dan Manfaat Pendidikan Jasmani.
Diakses pada tanggal 18 September 2021 pukul 19.17 WIB.
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-
danmanfaat-pendidikan-jasmani.htm

19

Anda mungkin juga menyukai