d 8
SKS :3
2. Lungit Wicaksono, M. Pd
Oleh :
(2113053059)
A. HAKIKAT OLAHRAGA
1. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Olahraga
Pengertian Olahraga
Secara harfiah, kata olahraga mengandung kata dasar olah dan raga. Olah adalah
suatu proses kegiatan, sedangkan raga adalah badah atau tubuh. Jadi, olahraga
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menggerakan seluruh atau sebagian tubuh
baik untuk kesehatan maupun hiburan. Olahraga juga sering diartikan sebagai
suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga fisik dan pikiran untuk melatih
tubuh manusia baik secara jasmani maupun rohani.
Di atas merupakan pengertian olahraga secara umum. Selain itu, beberapa ahli
juga mengemukakan pendapat mereka mengenai apa itu pengertian olahraga.
Menurut Hans Tandra, olahraga merupakan gerakan tubuh yang teratur dan sesuai
irama dengan tujuan untuk memperbaiki kebugaran tubuh. Ia juga berpendapat
bahwa aktivitas ini berguna meningkatkan imunitas tubuh supaya terjaga
kesehatannya. Sementara itu, menurut Cholik Mutoir, olahraga adalah suatu
kegiatan fisik yang dikerjakan secara sistematik dalam rangka membantu
perkembangan potensi jasmaniah dan rohaniah.
Fungsi dan Manfaat Olahraga
Olahraga mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi seseorang yang
melakukannya. Dalam hal kesehatan, olahraga secara rutin dapat membantu
menjauhkan Anda dari beragam penyakit. Hal ini terjadi karena olahraga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga juga dapat merangsang pertumbuhan
ideal dan membuat tubuh Anda menjadi lebih tegap. Gerakan fisik dalam olahraga
juga dapat memperlancar peredaran darah. Saat aliran darah lancar, tubuh Anda
pun dapat terjaga dari asupan nutrisi dan oksigen sehingga tetap sehat. Lancarnya
aliran darah juga membuat konsentrasi Anda semakin baik.
Bukan hanya itu saja, olahraga juga bermanfaat meningkatkan daya pikir dan
kinerja otak sebagai pengendali gerak sadar. Selain itu, orang yang berolahraga
secara teratur lebih terbiasa bergerak dan mengekspresikan dirinya sehingga bisa
lebih percaya diri. Bagi sebagian orang, olahraga juga bisa menjadi aktivitas yang
dapat membantu mengurangi stres.
Manfaat olahraga yang disampaikan oleh Daniel Landers, Profesor Pendidikan
Olahraga dari Arizona State University:
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Olahraga yang dilakukan dengan teratur, akan meningkatkan fungsi hormon-
hormon dalam tubuh di mana hormon-hormon ini mampu meningkatkan daya
tahan tubuh.
2. Meningkatkan Fungsi Otak
Keteraturan dalam berolahraga dapat membantu meningkatkan konsentrasi,
kreativitas, dan kesehatan. Dengan olahraga, jumlah oksigen di dalam darah
akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menuju otak. Sehingga
meningkatkan fungsi otak.
3. Mengurangi Stres
Stres dapat terjadi pada siapa saja. Dengan olahraga, seseorang dapat dibantu untuk
mengatasi emosi dan mengurangi kegelisahan sehingga mengurangi stres dalam dirinya.
Bagi yang rutin melakukan olaharga memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah
dibandingkan orang yang tidak berolahraga. Aktivitas olahraga menyebabkan tubuh
bereaksi termasuk otak. Karena otak akan melepaskan banyak hormon termasuk
endorphin yang bisa mempengaruhi suasana hati menjadi lebih gembira, riang dan
senang.
4. Menurunkan Kolesterol
Ketika melkukan olahraga, tubuh bergerak dan membantu tubuh membakar
kalori yang ada sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk
bekerja. Sehingga membantu tubuh mengurangi tertimbunnya lemak dalam
tubuh. Olahraga yang teratur juga dapat membakar kolesterol LDL dan
trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat
membantu tubuh tetap fit dan mengurangi resiko darah tinggi, stroke,
kegemukan, dan penyakit jantung.
Games merupakan bagian dari bermain (play). Games memiliki karakteristik yang
ada pada bermain (play), akan tetapi semua diatur dalam peraturan yang sengaja
dibuat (disusun) yang harus ditaati bersama. Ciri utama dari games adalah
kompetisi, sehingga hanya individu atau kelompok yang mempunyai standar
keterampilan yang tinggi yang akan berhasil. Untuk mempunyai standar
keterampilan yang tinggi yang akan berhasil. Untuk berhasil dalam kompetisi
akan selalu tergantung pada keterampilan teknik, fisik strategi atau kesempatan.
C. AKTIVITAS KEBUGARAN
1. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani
Kesegaran jasmani terdiri dari beberapa komponen menurut Sudarno (1992) yaitu:
1) Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot ketika digunakan untuk menerima beban sewaktu
melakukan aktivitas atau melakukan kerja. Kekuatan otot , baik otot lengan ataupun
otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang kontinyu dengan beban berat dan frekuensi
sedikit. Latihan angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan.
Jika beban yang Anda gunakan tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Berikut
adalah contoh latihan dari latihan untuk meningkatkan kekuatan atau latihan strength:
Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot perut
Anda. Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini juga dapat membuat otot
perut Anda menjadi semakin kuat.
Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan.
Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
Back up – sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu meningkatkan
kekuatan otot perut Anda.
2) Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung,
paruparu atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien
untuk menjalankan kerja secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Berkebalikan
dengan latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu
berat, namun dengan frekuensi yang lama dan dalam durasi waktu yang lama pula.
Contoh latihan untuk kebugaran jasmani bagian daya tahan antara lain adalah lari
minimal 2 km, lari minimal 12 menit, lari multistage, angkat beban dengan berat yang
ringan namun pengulangan dan jumlahnya diperbanyak serta lari naik turun bukit atau
tanjakan dan turunan.
3) Daya Otot (Muscular Power) Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang
untuk menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang sangat
singkat. Selain itu, hal ini dapat juga dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam
proses pemenuhan sebuah energi. Daya otot dapat juga disebut daya ledak otot atau
dalam bahasaIinggrisnya adalah explosive power. Latihan yang dapat menambah daya
otot contohnya antara lain adalah:
vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot
tungkai.
front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak
otot tungkai.
side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power dari
otot tungkai.
4) Kecepatan (Speed) Kecepatan atau biasa juga disebut speed merupakan kemampuan
seseorang untuk mengerjakan gerakan secara kontinyu atau terus menerus dalam
bentuk yang sama dengan waktu yang pendek atau relatif singkat. Kecepatan sangat
dibutuhkan dalam olahraga lari pendek 100 meter dan lari pendek 200 meter.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja.
Contoh latihannya:
Lari cepat 50 m
Lari cepat 100 m
Lari cepat 200 m
5) Daya Lentur (Flexibility) Daya lentur atau sering disebut dengan flexibility adalah
tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktifitas kerja secara efektif dan efisiens
dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang
baik, maka orang tersebut akan dapat terhindar dari cidera. Cidera bukan hanya
dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi juga dapat terjadi pada semua
orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba. Misalnya saja mengambil gelas
yang akan jatuh, jika orang itu lentur maka kecepatan dan ketepatan mengambil gelas
tersebut tidak akan menimbulkan cidera. Contoh latihan atau olahraga untuk
meningkatkan daya lentur antara lain adalah yoga, senam dan renang.
6) Kelincahan (Agility) Kelincahan adalah kemampuan seseorang merubah posisi pada
area tertentu. Misalnya saja bergerak dari depan ke belakang lalu kembali ke depan,
selain itu dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan, hingga dari kiri ke tengah
kemudian ke depan dan sebagainya. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan
adalah olahraga bulu tangkis. Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil
shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk dalam garis lapangan.
Sehingga atlet bulutangkis selain dituntut untuk memiliki teknik yang baik, kelincahan
juga merupakan salah satu faktor yang paling penting. Kelincahan dapat dilatih
dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh
latihannya adalah:
Lari zig-zag
Lari bolak-balik 5 m dan 10 m
Lari angka 8
Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag
7) Koordinasi (Coordination) Koordinasi adalah kemampuan seseorang
mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan
seluruh bagian tubuh dengan baik.Contoh latihan dari komponen kebugaran jasmani
bagian koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan
kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga sebaliknya.
Menurut La Place (1984: 78) berpendapat bahwa “jumlah oksigen yang diproses dan
jumlah energi yang di produksi tergantung pada:
a) jumlah udara yang dihirup;
b) jumlah sel darah merah dan total volumenya dalam darah;
c) efisiensi dari jumlah saat memompa dan sistem vaskuler”.
Komposisi tubuh adalah suatu perbandingan rasio tubuh yang memiliki massa lemak
dan tanpa lemak. Massa lemak terdapat pada bagian bawah kulit, sekitar jantung, usus,
sekeliling otot, dan juga paru-paru. Sedangkan bagian tubuh tanpa lemak berada di
tulang, otot, dan cairan tubuh. Semakin tinggi massa lemak maka semakin tinggi tubuh
kalian memiliki risiko penyakit. Oleh karena itu agar tubuh kalian memperoleh
kebugaran jasmani maka perlu menjaga komposisi dalam tubuh.
3) Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke
tempat yang lain secara cepat. Kecepatan ini dibagi menjadi tiga yaitu,
kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan kecepatan bergerak. Kecepatan ini dapat
dilatih dengan berlari berdasarkan frekuensi yang disesuaikan.
4) Kelincahan merupakan kemampuan tubuh untuk mengubah posisi tubuh dengan cepat.
Dengan adanya kelincahan tubuh akan bergerak dengan cepat tanpa risiko cedera. Jika
kelincahan telah terbentuk dalam tubuh kalian maka kalian akan dengan mudah
menggerakkan tubuh dengan cepat tanpa ada rasa takut untuk terjadi kesalahan yang
mengakibatkan cedera.
5) Keseimbangan adalah di mana posisi tubuh akan terus tegap berdiri tidak jatuh saat
sedang melakukan gerakan fisik. Memiliki keseimbangan tubuh yang baik dapat
meminimalkan risiko untuk jatuh dan cedera.
6) Koordinasi adalah suatu kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas atau gerakan
dengan efisien dan tepat. Seseorang yang memiliki koordinasi yang baik maka kerja
sama yang dilakukan tubuhnya juga akan baik. Konsentrasi juga dapat dilakukan
dengan mudah meski sambil menggerakkan tubuh secara bergantian.
Semua garis batas dinyatakan dengan kapur, atau tali, atau bilah. Dapat juga dengan
cara menggali tanah dengan ketentuan tidak lebih dari 3cm. Pada keempat sudut
lapangan dan pertengahan garis samping dipancangkan bendera. Tinggi tiang bendera
sekurang-kurangnya 1.50 M dari tanah. Dalam pertandingan, di luar garis (batas)
harus ada tanah kosong yang lebarnya sekurang-kurangnya 5 M, sedang unuk di luar
garis sebelah kiri 10 M. Penonton harus berada di luar tanah kosong tersebut. Lama
pertandingan kasti sekurang-kurangnya 2 x 20 menit dan selama-lamanya 30 menit,
tidak terhitung waktu istirahat 10 menit. Jumlah pemain kasti adalah setiap regu
terdiri atas 12 orang pemain. Wasit dibantu oleh 3 orang penjaga garis (samping kiri,
kanan dan belakang) beserta seorang pencatat nilai. Peralatan yang digunakan adalah:
Bola kecil, keliling 20 cm, berat 60-70 gram
Tiang hinggap tinggi 150 cm di atas tanah
Tongkat pemukul, bergaris tengah 5 cm dan panjang 50-60 cm
Patok tali
Nomor dada berukuran 25 x 25 cm, berwarna putih.
Pada 1828 seorang penulis buku bernama William Clarke merilis sebuah buku di
London. Dalam buku terbitan William Clarke, dijelaskan aturan permainan rounders
dan deskripsi permainannya dalam bahasa Inggris. Lalu setahun setelahnya buku
tersebut diterbitkan di Boston, Massachusetts. Pemain rounders memiliki jumlah
pemain sebanyak 24 orang yang masing-masing tim terdiri dari 12 orang dan
memiliki 6 pemain cadangan, selain itu biasanya ada juga yang memainkan dengan 9
orang disetiap tim nya. Berikut penjelasan tentang lapangan rounders:
Lapangan rounders berbentuk segi lima dan memiliki ukuran sisi 15 m.
Base untuk hinggap pemukul terdapat lima buah yaitu I, II, III, IV dan V
Jarak antara bowler ke base V = 9 m.
Jarak antara bowler dengan base IV dan base I masing-masing 12 m
Tiang tegak lurus berjumlah 4 buah yang memiliki panjang 1,3meter dipasang
di keempat sudut.
Tempat pelontar bola berukuran 2,5 x 2,5 meter.
Tempat pemukul bola berukuran 2 x 2 meter.
Istilah-istilah dalam permainan rounders:
Ball: Bola yang dilambungkan tidak berada diatas tempat memukul atau
dapat dikatakan salah.
Strike: Bola yang dilemparkan seorang benar yaitu berada tepat diatas
tempat pemukul antara lutut dan bahu pemukul.
Out: Bola yang dipukul jatuh di luar garis batas pelari
Base: adalah tempat berhenti atau hinggap bagi seorang pemukul atau
pelari.
Pitcher: Pelambong bola yang berasal dari regu jaga
Home Base: Base tempat memukul bola
Mengetik: Mematikan lawan dengan menyentuh bola
Membakar: Mematikan lawan dengan menyentuh atau memegang bola
sebelum pelari sampai ke base yang dituju.
Home Run: Pemukul yang pukulannya mampu membuat pemukul tersebut
bisa kembali ke ruang bebes secara langsung.
Teknik dasar rounders terbagi menjadi tiga teknik dasar, yaitu sebagai berikut:
Teknik melempar bola
Teknik melempar bola terbagi menjadi 4 yaitu: lemparan dari atas kepala
dengan cara diayunkan, lemparan dari samping dan bawah, lemparan
melambung atau sering disebut pitch dan lemparan menggunakan
pergelangan tangan yang dilecutkan.
Teknik menangkap bola
Teknik menangkap bola dalam permainan rounders sebenarnya mengikuti
arah datangnya bola yang dipukul oleh tim penyerang, adapun teknik
menangkap bola yaitu : menangkap bola dengan arah lurus, menangkap
bola yang bergulir di tanah, dan menangkap bola dari arah melambung.
Teknik memukul bola
Dalam memukul bola terdapat tiga unsur gerak yaitu memegang tongkat
pemukul, mengayunkan tongkat pemukul dan gerakan lanjutan. Untuk
tekniknya sendiri terdiri dari tiga teknik yaitu memukul melambung,
memukul mendatar dan memukul menyusur tanah.
b. Prasarana (lapangan)
Lapangan menjadi Prasarana yang sangat penting dalam permainan
ini. Tidak ada ketentuan yang khusus berkenaan dengan lapangan baik
ukuran maupun bentuknya. Lapangan berbentuk persegi panjang.
Contoh Gambar Lapangan Yang Di Modifikasi
1) Petugas
Petugas terdiri dari seorang wasit dan yang bertugas untuk menilai dan melihat apakah ada
salah satu pemain/kelompok yang melakukan pelanggaran, dan wasit berhak
mengeluarkan pemain apabila pemain melakukan pelanggaran yang berat (melakukan
kecurangan yang dapat merugikan kelompok lain).
2) Peraturan Permainan
Dalam permainan ini peserta harus mentaati peraturan yang berlaku serta disiplin,
diantaranya adalah:
Pemain boleh menyentuh bola dengan seluruh bagian badan kecuali bagian tungkai
dari lutut sampai ke kaki.
Pemain dapat melangkah maksimal 3 langkah sambil menguasai atau memegang bola,
selanjutnya bola tersebut diupan atau dilemparkan.
Pemain dapat memantulkan bola dengan satu tangan sambil diam atau bergerak,
setelah bola dipegang tidak boleh dipantulkan lagi tetapi dapat diumpan atau
dilemparkan.
Pemain dapat memegang, mengumpan atau melemparkan bola dengan satu atau dua
tangan selama dalam permainan.
Tetapi pemain harus menyebutkan nama temannya yang mau diberi bola/diumpan.
3) Jalannya Perlombaan
Mula-mula pemain dibariskan sesuai dengan grupnya masing-masing, kemudian diberi
pengarahan mengenai atauran-aturan dalam permainan ini.
Setelah memahami peraturannya maka para pemain segera mengambil posisinya
masing masing.
Permainan dimulai dengan bola di lemparkan ke atas oleh wasit.
Poin terjadi apabila bola yang dilemparkan pemain salah menyebut nama temannya.
Setalah terjadi poin bola mulai dimainkan kembali dengan cara salah seorang pemain
dari tim yang kehilangan poin melakukan lemparan ke dalam dari luar garis
permainan.
6) Waktu
Permainan ini terdiri dari 2 babak ,dan dalam setiap babak waktunya 8 menit setiap babak
E. AKTIVITAS ATLETIK
A. Jalan Cepat
1. Pengertian Jalan Cepat
Tidak sekedar lari, lari Jarak Pendek ataupun lari Jarak Jauh, pada cabang
olahraga atletik juga terdapat nomor perlombaan Jalan Cepat. Jalan Cepat
adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan
tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki
belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah,
maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam
keadaan posisi tegak lurus. Jalan Cepat adalah gerak langkah yang terus
menerus, sehingga kontak dengan tanah tidak pernah terputus. Pada periode
melangkah dimana satu kaki harus berada di tanah (kaki tumpu), dan kaki ayun
mendarat dengan tumit terlebih dahulu dan lutut harus lurus.
Teknik Dasar Jalan Cepat
a. Teknik Start
Berikut akan dijabarkan sedikit tentang teknik start:
1) Berdiri beberapa meter dibelakang garis start
Setelah mendengar aba-aba “bersedia” dari petugas starter, maka
segera maju dengan menempatkan salah-satu kaki di belakang garis
start dengan lutut sedikit ditekuk, sedangkan kaki yang lain berada
lurus di belakang dan santai (tidak kaku).
2) Badan agak condong ke depan, berat badan bertumpu pada kaki
yang di depan. Kedua lengan tergantung lemas atau dengan sikut
agak dibongkokkan, berada dekat badan, serta pandangan lurus
kearah depan.
3) Pada saat mendengar aba-aba “ya” atau bunyi pistol dari starter,
segera langkahkan kaki yang dibelakang kedepan bersamaan
dengan lengan diayun kebelakang dan lengan yang lain diayun
kedepan. Selanjutnya jalan lurus secepat-cepatnya sampai
melewati garis finish.
b. Gerakan kaki
1) Gerak dorong dari kaki belakang
2) Kaki menggelinding ke depan dari tumit, telapak kaki dan jari-jari
kaki
3) Meletakkan kaki dengan mudah atau ringan
4) Gerak kaki mendatar, bukan melompat
c. Gerakan lengan
1) Bahu rileks (tidak tegang)
2) Ayunan gerak lengan yang wajar
d. Gerakan pinggang
1) Sendi panggul baik yang fleksibel
2) Berjalan pada garis lurus
3) Berjalan dengan gerak memutar pada sendi panggul
e. Teknik Jalan
Pemahaman dasar dan lanjutan tentang teknik yang benar dalam
melakukan jalan cepat merupakan keharusan yang wajib dipahami atlet
dan pelatih atletik, sehingga koordinasi keduanya mampu menciptakan
pemahaman dalam melakukan gerakan teknik yang baik. Pada saat
berjalan salah satu kakinya harus selalu kontak dengan tanah. Jika
melanggar, maka petugas akan memperingatkan. Jika kesalahan tersebut
dilakukan lagi maka pejalan akan didiskualifikasi dan dikeluarkan dari
lomba.
Yang harus diperhatikan dalam jalan cepat adalah sebagai berikut:
1) Pada saat melangkahkan kaki, kaki tumpu harus selalu kontak
dengan tanah dan lutut harus dalam keadaan lurus, sebelum kaki
yang dilangkahkan mendarat ditanah.
2) Bersamaan dengan mengangkat paha (misalnya tungkai kiri)
kedepan, tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan
kedepan, dengan diikuti badan condong kedepan.
3) Pada saat kaki kiri mendarat (kontak dengan tanah), segera paha
tungkai kanan diangkat kedepan, bersamaan dengan tungkai
bawah kaki kanan dan tangan kiri diayunkan kedepan, diikuti
dengan badan condong kedepan, pandangan tetap lurus kedepan.
4) Kaki mendarat mulai dari tumit kemudian berangsur- angsur
menuju keujung kaki, lutut dalam keadaan lurus.
5) Gerakan lengan dan bahu jangan terlalu tinggi mengangkatnya.
6) Selama berjalan usahakan pinggul tetap rendah dan berada di
bawah, keadaan ini harus diusahakan tetap terpelihara, hindari
gerakan kesamping yang berlebihan.
Tumpuan kedua kaki adalah fase atau tahapan yang terjadi sangat singkat.
Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, saat itu pula berakhir dorongan
yang diikuti gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan
gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul. Gerakan fase tumpuan dua
kaki dilakukan berulang-ulang.
2. Fase Tarikan
Pada tahapan atau fase tarikan dalam jalan cepat dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit
dan koordinasi seluruh badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di
atas kaki penopang/ tumpuan kedua kaki. Gerakan fase tarikan kaki
dilakukan berulang-ulang.
3. Fase Relaksasi
Tahap relaksasi dalam jalan cepat adalah tahap yang berada diantara tahap
awal yakni saat melangkahkan kaki ke depan dan ketika akan melakukan
tarikan kaki belakang. Pada tahap ini pinggang berada pada posisi yang
sama dengan bahu, sedangkan lengan vertikal dan paralel disamping
badan. Gerakan fase relaksasi dilakukan berulang-ulang.
4. Fase Dorongan
Tahapan jalan cepat yang keempat adalah fase dorongan yang dilakukan
apabila fase terdahulu selesai dan titik gravitasi badan mengambil alih
kaki tumpu. Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan kemudian
mengambil alih gerakan dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan
diluruskan.
b. Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada pada
kedua tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti
gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk
sudut 120°. Secara rinci gerakan pada aba-aba siap ialah
mengangkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi
dari bahu, garis punggung menurun kedepan. Berat badan
lebih kedepan dan jaga keseimbangan sampai aba-aba
berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks,
pandangan kearah garis start diantara bawah tangan. Lengan
tetap lurus/siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat
pinggul disertai dengan mengambil napas dalam-dalam.
yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol atau
bunyi aba- aba lainnya yang disepakati bersama.
c. Ya
Tolakkan kaki pada start block, ayunkan kedua lengan ke
depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan
kaki (jika tangan kanan di depan maka kaki kanan di
belakang, begitu juga sebaliknya).
Secara rinci ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan
kanan ke belakang (gerakan lengan harus harmonis dengan
gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat- kuat sampai terkadang
lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah
mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan
harus meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah
kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak
langsung tegak, hindari gerakan ke samping. Langkah lari
makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan
langkah pertama merupakan langkah peralihan. Bernapas
seperti biasa, menahan napas berarti menegakkan badan.
b. Gerakan lari
Gerakan lari sprint, dibagi menjadi 3 gerakan, yaitu:
1. Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot
sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan
punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup
dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
2. Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara
bergantian dengan siku sedikit dibengkokkan.
3. Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin.
Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki,
sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
C. MEMASUKI FINISH
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish
sangatlah rugi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai
finish.
1. Lari terus tanpa perubahan apapun.
2. Dada dicondongkan ke depan / membusungkan dada kedepan, tangan
kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang.
3. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu
sebelah maju ke depan.
D. LARI ESTAFET
a. Pengertian Lari Estafet
Lari Estafet disebut juga lari sambung dan dapat juga sebagai lari
beregu, yang mana masing-masing regu terdiri dari empat anggota
pelari. Dengan ciri khas adanya tongkat yang harus dibawa oleh pelari
pertama untuk diberikan kepada pelari ke dua, dari pelari ke dua ke
pelari ke tiga dan terakhir diberikan kepada pelari ke empat. Dengan
tujuan utamanya adalah membawa tongkat dari garis start ke garis
finish secepat mungkin. Lari Estafet merupakan salah satu nomor lari
yang sering diperlombakan dalam cabang atletik, yaitu lari bersambung
dengan jumlah masing-masing regu berjumlah 4 orang atlet, dimana
pelari pertama harus membawa tongkat Estafet yang akan diberikan
pada pelari ke 2, 3, dan 4, dengan pengoperan tongkat yang sesuai
peraturan yang berlaku. Lari Estafet ini adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam bentuk lomba dan latihan yang sangat
menggembirakan. Lari Estafet disebut juga Lari Sambung atau berantai
adalah merupakan kegiatan jasmani berupa berlari sambil
memindahkan benda atau alat darisatu pelari kepada pelari lainnya.
Lari Estafet adalah salah satu lomba lari nomor perlombaan atletik yang
dilakukan secara bergantian atau beranting. Pada lari Estafet ada
kekhususan tersendiri yang tidak akan dijumpai di cabang lari lain,
yakni memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya
menuju pelari berikutnya.
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung
sambil membawa tongkat”. Masing-masing pelari sudah diatur dalam
jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima
tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan
tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling memberikan
tongkat hingga memasuki garis finish. Siapa yang pertama mencapai
garis finish maka tim tersebutlah yang menang. Nomor lari Estafet yang
sering diperlombakan adalah Nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang
mempertahankan membela diri. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari
masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi
diri dan hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari
kegiatan fisiknya, kapan pun dan dimanapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas
fisiknya sepanjang waktu. Pada zaman kuno, tepatnya sebelum adanya persenjataan
modern, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain
dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong
dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk
meningkatkan kemampuan fisik badan seseorang. Meskipun begitu, pada zaman-
zaman selanjutnya, persenjataan pun mulai dikenal dan dijadikan sebagai alat untuk
mempertahankan diri. 17 Dapat dikatakan bahwa seni bela diri tersebar di seluruh
penjuru dunia ini dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang
di daerah masing- masing maupun merupakan sebuah serapan dari seni bela diri lain
yang berkembang di daerah asalnya. Sebagai contoh seni silat adalah seni bela diri
yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand dan
Brunei.
Sebelum melakukan suatu teknik pembelaan dan serangan dalam pencak silat, pesilat
perlu mengetahui dan memahami dasar-dasar pembentukan gerak. Pembentukan gerak
sangat penting dikuasai dengan mahir, sebab tanpa penguasaan dasar dasar
pembentukkan gerak maka akan sulit pada saat melakukan rangkaian pola menyerang
maupun saat bertahan. Berikut ini beberapa teknik pembentukan gerak yaitu
pembentukan arah dan pembentukan langkah
a.PembentukanArah
Dalam upaya pembentukkan gerak, seorang pesilat harus memahami dengan baik. Arah
adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan pembelaan
maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin. Langkah dilakukan
pada arah tertentu sesuai dengan keperluannya. Arah yang harus dipahami dalam pencak
silat adalah arah delapan penjuru mata angin, dalam pengertian gerak yaitu:
1. Arah belakang
2. Serong kiri belakang
3. Samping kiri
4. Serong kiri depan
5. Depan
6. Serong kanan depan
7. Samping kanan
8. Serong kanan belakang
b.PembentukanLangkah
Pada saat melakukan teknik penyerangan maupun teknik bertahan seorang pesilat harus
menguasai teknik melangkah. Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat
ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya
bisa dengan cara diangkat, geseran, ingsutan, lompatan dan loncatan.
1.Angkatan
Angkatan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu angkatan tinggi dan angkatan rendah.
Angkatan tinggi yaitu salah satu kaki diangkat tinggi paha datar atau sejajar dengan
panggul, kemudian meletakannya pada tempat yang dituju. Adapun angkatan rendah
yaitu salah satu kaki diangkat biasa/rendah dan meletakkan kaki tersebut di tempat yang
sesuai dengan arah tujuan. Cara melangkah angkatan renda antara lain sebagai berikut
1. Satu kaki diangkat biasa/rendah
2. Letakkan kaki tersebut di tempat tertentu sesuai dengan arah tujuan
2.Geseran
Geseran yaitu menggeser salah satu kaki tanpa angkatan dan dan meletakkan kaki
tersebut di tempat yang dituju
3. Lompatan:
Satu kaki bertolak,disusun oleh kaki lainnya.
Kaki yang satu mendarat/diletakkan di tempat yang sesuai dan kedua kaki mendarat
bersama-sama.
4. Loncatan :
Kedua kaki bertolak disusul oleh kaki lainnya.
Kedua kaki mendarat/diletakkan bersama di tempat yang sesuai dengan arah tujuan.
dan satu kaki mendarat,disusul kaki lainnya.
5. Ingsutan :
Gerakan dilakukan dengan menggeser telapak kaki tanpa diangkat dari lantai,dengan
gerakan tumit/telapak kaki ke luar dan ke dalam.
Dapat pula dilakukan dengan gerakan tumit/telapak kaki sejajar atau searah.
6. Putaran :
Angkat kaki dengan memutar keluar
Letakkan di depan degan letak telapak kaki keluar.
C. PUKULAN, TENDANGAN, KUNCIAN DAN KEMBANGAN PENCAK SILAT
1. Pukulan
Pencak silat adalah olahraga berkelahi, jadi pukulan merupakan gerakan yang wajib
dikuasai. Ada 5 jenis pukulan dalam olahraga ini yaitu, pukulan secara melingkar, bandul
atau sengkol, lurus, tegak, serta pukulan samping. Semuanya harus dilakukan dengan
cepat dan tepat.
2. Tendangan
Selain pukulan, tendangan juga sangat dianjurkan untuk dilakukan saat akan menyerang
lawan. Tendangan pencak silat memiliki banyak jenis, misalnya tendangan tusuk, sabit,
celorong, kepret, lurus dan tendangan berbentuk huruf T. Tendangan bisa dilakukan saat
jarak peserta dengan lawan cukup jauh.
3. Tangkisan
Tidak hanya menyerang, peserta juga harus bisa menangkis serangan dari lawan. Beberapa
teknik tangkisan dalam beladiri pencak silat yaitu tangkisan dari dalam, dari luar, dari atas,
dari serta tangkisan dari bawah. Saat akan menangkis, peserta harus membuka kaki selebar
bahu dan sedikit ditekuk agar tubuh seimbang.
4. Guntingan
Teknik guntingan merupakan sebuah gerakan menjatuhkan tubuh lawan. Agar berhasil
menjatuhkan lawan, peserta harus menjepit kedua tungkai kaki lawan. Guntingan terdiri
dari 4 jenis yaitu guntingan atas, belakang, samping, dan depan.
5. Kembangan
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil mewaspadai,
memperhatikan gerak-gerik lawan, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi
serangan atau untuk mengelabui lawan. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai
tarian
6. Kuncian
Selain menjatuhkan lawan, cara mengalahkan lawan juga bisa dengan teknik kuncian.
Cara ini bertujuan agar lawan tidak bisa melakukan gerakan selama beberapa saat sampai
lawan tidak berdaya. Sasaran bagian tubuh pada teknik ini biasanya adalah pergelangan
tangan dan bahu.
b. Cara Melangkah
Cara memindahkan injakan kaki,adalah dengan cara :
1. Angkatan, dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu :
2. Angkatan tinggi
3. Angkatan rendah
4. Geseran
5. Putaran
6. Lompatan, dapat di lakukan dengan satu kaki bertolah, disusuloleh kaki lainnya. Dalam
hal mendarat dapat dilakukan dua macam:
7. Kaki mendarat yang satu
8. Kedua kaki mendarat
9. Loncatan
10.Ingutan
c. Langkah Dan Posisi
Melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Langkah dapat dilakukan
dengan posisi segaris, tegak lurus dan serong.Langkah diperhitungkan terhadap posisi
lawan, sehingga setiap langkah mempunyai arti dan isi.