Anda di halaman 1dari 11

F I Q I H J I N AYA H

JARIMAH SARIQAH
(PENCURIAN) DAN
PERAMPOKAN
Retanisa rizqi, S.H.,M.H
Akmal Adzharuz
Dzaki
Npm: 2202031002
Agenda
TO P I K U TA M A D A L A M
P R E S E N TA S I I N I

• Pengertian Jarimah Sariqah


• Macam – Macam Jarimah Sariqah
• Rukun dan Syarat Jarimah Sariqah
• Sanksi dan Dasar Hukum Jarimah Sariqah
• Pengertian HIRABAH (Perampokan)
• Dalil dan Sanksi terhadap (Perampok)
Pengertian Jarimah Sariqah

Pencurian menurut bahasa Arab adalah (Sariqah) yang


merupakan dari kata berarti etimologis
secara dan mengambil harta milik seseorang secara sembunyi-
sembunyi dan dengan tipu daya.
Sementara itu, secara terminologis pencurian (Sariqah) adalah
mengambil harta orang lain dengan
sembunyi-sembunyi dari tempat penyimpanannya Sedangkan
pencurian menurut bahasa adalah : mengambil harta orang lain
yang bernilai secara
diam-diam dari tempatnya yang tersimpan.Sedangkan menurut
syara pencurian adalah “mengambil
harta orang lain yang oleh mukallaf secara sembunyi-sembunyi
dengan nisab 10 dirham yang dicetak,
disimpan pada tempat penyimpanan yang biasa digunakan atau
dijaga oleh seorang penjaga dan tidak
ada syubhat.”
Macam Macam Pencurian kecil adalah mengambil harta orang lain secara

Jarimah Sariqah samar-samar atau secara sembunyi-


sembunyi, Sedangkan pencurian besar adalah pengambilan
harta orang lain secara terang-terangan
atau dengan kekerasan. Pencurian jenis kedua ini disebut juga
Hirabah. Perbedaan antara pencurian
• 1. pencurian yang dikenai sanksi had. biasa (pencurian kecil) dengan hirabah, antara lain bahwa
• 2. pencurian yang dapat dikenai sanksi ta'zir. dalam pencurian biasa (pencurian kecil) ada
• Pencurian yang dapat dikenai sanksi had dua syarat yang harus di penuhi, mengambil harta tanpa
dibagi menjadi dua, yaitu : sepengetahuan pemiliknya dan
• a. Pencurian kecil (Saraqah Shugra), pengambilannya tanpa kerelaan pemiliknya. Sedangkan unsur
• b. Pencurian besar (Saraqah Kubra). pokok dalam pembegalan (hirabah)
adalah terang-terangan atau dengan kekerasan, sekalipun tidak
mengambil harta.
Rukun dan Syarat Jarimah Sariqah

Dalam memberlakukan sanksi potong tangan, harus diperhatikan aspek-aspek penting yang
berkaitan dengan syarat dan rukunnya. Menurut Shalih Sa’id Al-Haidan, dalam bukunya Hal Al-
Muttaham fi Majlis Al-Qada’ yaitu :
1) Pelaku telah dewasa dan berakal sehat. Jika pelakunya sedang tidur, anak kecil, orang gila dan
orang dipaksa tidak dapat dituntut.
2) Pencurian tidak dilakukan karena pelakunya sangat terdesak oleh kebutuhan hidup. Misalnya
adalah kasus seorang hamba sahaya milik Hatib bin Abi Balta’ah yang mencuri dan menyembelih
seekor unta milik seseorang yang akhirnya dilaporkan kepada Umar bin Al-Khathab. Namun, Umar
justru membebaskan pelaku karena ia terpaksa melakukannya.
3) Tidak terdapat hubungan kerabat antara pihak korban dan pelaku, seperti anak mencuri harta
milik ayah atau sebaliknya. 4) Tidak terdapat unsur syubhat dalam hal kepemilikan, seperti harta yang
dicuri itu menjadi hak milik bersama antara pencuri dan pemilik.
5) Pencurian tidak terjadi saat peperangan di jalan Allah. Pada saat seperti itu, Rasulullah tidak
memberlakukan hukuman potongan tangan. Meskipun demikian, jarimah ini dapat diberikan sanksi
dalam bentuk lain, seperti dicambuk atau dipenjara.
Hukuman ini baru dapat diberlakukan apabila telah memenuhi beberapa rukun. Abdul Qadir
Audah mengemukakan rukun-rukun sebagai berikut : mengambil secara sembunyi-sembunyi, barang
yang diambil berupa harta, harta yang diambil tersebut milik orang lain, dan melawan hukum
Sanksi dan Dasar Hukum Jarimah
Sariqah

Pengganti Kerugian
(Dhaman)

Hukuman potong tangan.


Pengganti kerugian (Dhaman).
Menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, hukuman potong tangan
sama-sama. Alasan mereka Laki-laki pencuri dan perempuan pencuri
adalah bahwa dalam perbuatan mencuri potong tangan dan harus dipotong tangannya. Ulama telah sepakat
penggantian kerugian dapat dengan hal ini tetapi mereka berbeda pendapat
mengenai batas minimal atau nisab barang curian
dilaksanakanbersama – sama terdapat dua hak, yaitu hak Allah
dan tangan sebelah mana yang harus dipotong.
sedangkan penggantian kerugian
dikenakan sebagai imbangan dari hak manusia
Imam Asyafi’I juga memberikan penjelasan
bahwasanya mengenai sanksi terhadap

Pengertian
pelaku perampokan. Kalau hanya merampas harta lebih
dari nisab pencurian,
sanksinya potong tangan. Kalo pelakunya membunuh,
HIRABAH sanksinya hukuman mati.
Sementara kalo pelaku membunuh korban dan

(Perampokan) merampas hartanya maka sanksinya


disalib dan dibunuh.

Al-Nawawi menyetujui pendapat Imam Al-Syafi’i


dalam memberikan sanksi terhadap
perampok yaitu tergantung tindakannya. Adapun hal hirabah adalah tindak kekerasan
yang menarik dikemukakan yang dilakukan oleh seeorang atau sekelompok
beliau adalah tentanng kewajiban kepala negara orang pihak lain baik dilakukan dalam
untuk menindak tegas segala bentuk rumah maupun diluar rumah, untuk menguasai
gerakan separatis dan aksi terror yang terjadi. Sebab harta orang lain atau membunuh korban
kalo tidak segera diatasi tentu untuk menakut-nakuti
akan semakin parah dan kerusakan yang
ditimbulkannya akan semakin besar.
Dalil dan Sanksi terhadap
(Perampok)
sanksi yang ditetapkan bagi perampok ada empat
macam, yaitu dihukum mati, disalib, dipotong tangan dan kakinya
secara bersilang, serta diasingkan.
Keempat jenis sanksi berat ini tidak dipilih, tetapi dilaksanakan
secara keseluruhan dan disesuaikan
dengan tindakannya. Bagi perampok yang membunuh korban,
sanksinya berupa hukuman mati, bagi
perampok yang membunuh dan merampas harta korban, sanksinya
berupa hukuman mati dan disalib,
bagi perampok yang merampas harta korban, sanksinya berupa
potong tangan dan kaki secara
bersilang, dan bagi perampok yang menakut-nakuti korban,
sanksinya diasingkan (dipenjara).
KESIMPULAN

Tindak pidana pencurian atau jari masyarakat


dalam Islam dapat dikatakan sebagai kejahatan
apabila sudah memenuhi unsur-unsur delik yang
diadukan dalam tindak pidana pencurian dalam
Islam. Secara hakiki pencurian adalah
pengambilan harta milik orang lain secara diam-
diam sedangkan perampok adalah pengambilan
harta secara terang-terangan dan kekerasan.
Ada pertanyaan?

Kirimkan kepada kami! Semoga Anda


mempelajari sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai