Kelompok 6
Hilal Nazmi(220104052)
Kaysuna(220104051)
Aidil Fahrizal(220104027)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul "Tentang
Hukumnya Hak Menuntut dan Hukumnya Melaksanakan Pidana". Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kesimpulan .......................................................................................................... 11
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya masyarakat, maka berkembang pula hukum yang belaku. Jika melihat
sejarah manusia kebelakang, maka kita akan tahu bahwa kehidupan sekarang ini adalah
revolusi dari kehidupan di masa lalu. Begitu pula halnya dengan hukum.
Kemajuan dalam bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap sector perdagangan. Hal
ini terlihat dalam hal kehendak setiap orang atas segala hal yang berkaitan dengan urusan
perdagangan dapat bersifat praktis, aman, dan dapat di pertanggung jawabkan, khususnya
dalam lalu lintas pembayarannya. Ini menandakan bahwa, masyarakat tidak lagi
bertransaksi menggunakan uang secara mutlak, artinya masyarakat dapat menggunakan atau
menerbitkan surat berharga sebagai alat pembayaran kredit.
B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan konsep yuridis surat berharga?
2. Apa konsep yuridis surat berharga?
3. Apa konsep yuridis bursa?
4. Apa konsep yuridis pasar modal?
C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan konsep yuridis surat berharga.
2. Untuk mengetahui konsep yuridis surat berharga.
3. Untuk mengetahui konsep yuridis bursa.
4. Untuk mengetahui konsep yuridis pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN
Agus Sardjono juga menyimpulkan pemaparan dari Hoeber dan Davidson tentang
pengertian surat berharga, yaitu surat yang mengandung nilai uang, yangbersifat mudah
dialihkan atau diperjualbelikan (negotiable), dan dibuat dengan maksud untuk menggantikan
uang, atau membuktikan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk mendapatkan
pembayaran uang pada waktu tertentu.
Agus Sardjono, Pengantar Hukum Dagang, Cet. I, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 133-134
Farida Hasyim, Hukum Dagang, Cet. 4, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 233
c. Surat pembebasan uang. Dalam surat ini penerbit memberi perintah kepada pihak ketiga
untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang yangmenunjukkan dan menyerahkan
surat ini. Termasuk dalam bentuk ini adalah kwitansi atas rujuk
2. Dasar Hukum
Pengaturan surat berharga terbagi menjadi 2 (dua) yaitu surat berharga yang diatur di
dalam KUHD dan surat berharga yang diatur di luar KUHD. Surat berharga yang diatur, surat
sanggup, promese, serta kuitansi-kuitansi atas tunjuk. Sistematika peraturan untuk surat
berharga yang diatur dalam KUHD adalah:
a. Wesel, yang diatur dalam Buku I Titel keenam bagian pertama sampai dengan bagian
kedua belas KUHD.
b. Surat sanggup diatur dalam Buku I Titel keenam dalam bagian tiga belas KUHD.
c. Cek diatur dalam Buku I Titel ketujuh dalam bagian kesepuluh KUHD.
d. Kwitansi-kwitansi atas tunjuk diatur dalam Buku I Titel ketujuh dalambagian kesebelas
KUHD.
Jadi pengaturan surat berharga itu semua ada di dalam Buku I Titel 6 dan 7 KUHD. Dasar
hukum surat berharga juga berbeda untuk setiap jenisnya yang berikutnya akan dijelaskan
dalam tiap jenis golongan surat berharga.
Fungsi bursa :
Diselenggarakan untuk kepentingan perniagaan pada umumnya, tapi juga dimungkinkan
untuk suatu cabang perniagaan/ lebih. Contohnya : bursa efek,bursa emas. Efek-efek adalah
surat-surat berharga yang dapat diperniagakan atau diperdagangkan dalam bursa seperti wesel,
saham, obligasi, sertifikat.
Saham adalah surat bukti bagi para pemegang saham suatu perseroan terbatas
Obligasi adalah surat bukti bagi orang yang meminjamkan uang dan atas modal yang
dipinjamkan itu diperoleh bunga tetap
Sertifikat adalah surat bukti seseorang ikut dalam pinjaman oleh negara
Di Indonesia bursa perniagaan ini sudah banyak mengalami perkembangan dan kemajuan
sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia perniagaan dan perusahaan, juga karena
semakin meningkatnya perdagangan uang dan efek-efek atau surat-surat berharga serta valuta
asing.
Dengan dasar UU. Darurat No.13 th ’51 BEJ dibuka kembali oleh pemerintah RI.
Ditetapkan sebagai UU No.15 th ’25 tentang bursa KEP.MEN.KEU.Tgl 13 Januari 1972
No.KEP 25/M/N/1/1972.
Dalam perkembangan pengertian “ kasir “ dalam pasal 59 KUHD tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga tidak ada lagi perbedaan antara kasir dan banker. Para banker lebih
banyak terlibat dalam perdagangan uang dan efek.(UU No. 14 Th. 1967 tentang perbankan)
UU.no 14 1967 mengatur tentang pekerjaan banker di Indonesia,dimana dalam pasal 1
disebutkan “bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit
dan pelayanan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Perusahaan
Jika seseorang menjalankan perusahan maka tentu dia melakukan pekerjaan. Pengusaha
ialah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain untuk menjalankan
perusahaannya. Artian menjalankan perusahaan ialah mengelola sendiri perusahaannya
atau dengan bantuan pekerja menjalankan perusahaannya. Dari segi eksistensi ada 3 tipe
pekerja :
1. Pengusaha yang bekerja sendiri
2. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan para pekerja
3. Pengusaha yang memberi kepercayaan kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaannya.
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Ghalia, Bogor,
2009, Hal 11.
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 212
https://Fredypurbayapedot.wordpress.com/2011/04/10/dasar-hukum-pasar-modal-dan-instansi-yangterkait-
dalam-pasar-modal/amp/
a. Pelaku Pasar Modal
Pihak- pihak atau institusi yang terlibat di pasar modal Indonesia tercantum dalam
UUPM. Setiap 12embaga yang disebut dalam UUPM diberikan kewenangan.
c. Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi
efek, perantara perdagangan efek, dan atau manager investasi, perusahaan efek harus berbentuk
perseroan terbatas dan dapat menjalankan usahanya tersebut setelah mendapat izin dari OJK.
Fungsi dari perusahaan efek adalah sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi
antara pemodal dengan emiten dan sebagai ujung tombak bursa (pasar modal) dalam
meningkatkan pergerakan dan volume investasi. Tugas dari Perusahaan Efek adalah untuk
memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar
modal sebagai salah satu alternatif investasi serta untuk membantu memobilisasi dana
masyarakat dengan cara memperjualbelikan efek diantara pemodal dengan pemodal maupun
pemodal dengan emiten.
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana, Jakarta, 2005, Hal
230
Dr. Nor Hadi, Pasar Modal : Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2013, Hal 29.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat berharga adalah sebuah dokumen yang di terbitkan sebagai pemenuhan suatu
prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada pihak
yang memegang surat tersebut, baik pihak yang di berikan surat berharga oleh penerbitnya atau
pun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut di alihkan
Surat berharga sering digunakan sebagai alat bayar dalam transaksi perdagangan modern,
khususnya di kalngan para pengusaha. Banyak pengusaha yang menggunakan surat berharga
sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena dinggap lebih aman, praktis dan memiliki
gengsi “prestige” tersendiri.
Selain untuk mempermudah kegiatan transaksi, fungsi utama dari sebuah surat berharga
adalah sebagai surat legitimasi karena surat berharga tersebut ialah panduan bagi si pemegang
surat yang dinggap sebagai pihak yang dapat melakukan atau memiliki hak tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 230
Dr. Nor Hadi, Pasar Modal : Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan
Pasar Modal, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013, Hal 29.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Iman Sjahputra Tunggal, Tanya Jawab Aspek Hukum Pasar Modal Di Indonesia, Harvarindo,
Jakarta, 2000, Hal 8
M. Fakhruddin dan M.Sopain Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi Pasar Modal,
Elex Media, Jakarta, 2001, Hal 1
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Ghalia, Bogor,
2009, Hal 11.
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 212