Anda di halaman 1dari 15

KONSEP YURIDIS SURAT BERHARGA DAN HAL TERKAIT

Dosen Pengampu : Riadhus Sholihin, M.H


Mata Kuliah : Hukum Dagang Dan Muamalah Maliyah

Kelompok 6
Hilal Nazmi(220104052)
Kaysuna(220104051)
Aidil Fahrizal(220104027)

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul "Tentang
Hukumnya Hak Menuntut dan Hukumnya Melaksanakan Pidana". Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang sudah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Banda Aceh, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Konsep Yuridis Surat Berharga .................................................................. 2


B. Konsep Yuridis Bursa Perniagaan .............................................................. 5
C. Konsep Yuridis Pasar Modal ...................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11

Kesimpulan .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya masyarakat, maka berkembang pula hukum yang belaku. Jika melihat
sejarah manusia kebelakang, maka kita akan tahu bahwa kehidupan sekarang ini adalah
revolusi dari kehidupan di masa lalu. Begitu pula halnya dengan hukum.
Kemajuan dalam bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap sector perdagangan. Hal
ini terlihat dalam hal kehendak setiap orang atas segala hal yang berkaitan dengan urusan
perdagangan dapat bersifat praktis, aman, dan dapat di pertanggung jawabkan, khususnya
dalam lalu lintas pembayarannya. Ini menandakan bahwa, masyarakat tidak lagi
bertransaksi menggunakan uang secara mutlak, artinya masyarakat dapat menggunakan atau
menerbitkan surat berharga sebagai alat pembayaran kredit.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan konsep yuridis surat berharga?
2. Apa konsep yuridis surat berharga?
3. Apa konsep yuridis bursa?
4. Apa konsep yuridis pasar modal?

C. Tujuan Penulisan.
1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan konsep yuridis surat berharga.
2. Untuk mengetahui konsep yuridis surat berharga.
3. Untuk mengetahui konsep yuridis bursa.
4. Untuk mengetahui konsep yuridis pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Yuridis Surat Berharga


Hukum surat berharga merupakan salah satu dari ruang lingkup hukum bisnis yang
berkembang dengan cepat di Indonesia Surat berfarga adalah sebuah dokumen yang diterbitkan
oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang
sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik
pihak yang diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat
berharga tersebut dialihkan.
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,sekuritas kredit atau
setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atausuatu kewajiban dari penerbit,
dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalampasar modal maupun pasar uang. Surat
berharga adalah sepucuk surat yang bernilaiuang, serta memberikan hak kepada pemegangnya atas apa
yang tercantum didalamnya. Dan surat berharga ini mudah dan dapat diperdagangkan.
Surat berharga dalam bahasa lain disebut juga sebagai commercial paper atau negotiable
instrument. Dikatakan surat berharga karena surat tersebut memilikiharga atau nilai ekonomis
tertentu. Dikatakan commercial paper, karena surattersebut memang seringkali tidak hanya
dijadikan pengganti uang atau sebagai alatpembayaran, tapi karena surat-surat tersebut juga
dijadikan objek perdagangan.Dikatakan negotiable instrument karena surat-surat tersebut dapat
diperjual-belikan, tentu saja dengan nilai yang tidak selalu sama dengan nilai yang diebutkan
dalam surat tersebut (Nominal Value). Inilah mengapa surat berharga disebut pula sebagai
commercial paper, karena menjadi objek transaksi commercial di sampingsebagai alat
pembayaran pengganti uang tunai.

Zainal Asikin, Hukum Dagang, Cet. I, (Jakata: Rajawali Pers, 2013), h. 73


Zainal,Hukum Dagang
Menurut Molengraaff, surat berharga berarti akta-akta atau alat-alat buktiyang menurut
kehendak penerbitnya atau ketentuan undang-undang yang diperuntukkan semata-mata sebagai
upaya bukti diri (legistimasi), yang mana akta-akta tersebut diperlukan untuk menagih. Adapun
menurut Ribbius, surat berharga artinya surat-surat yang pada umumnya harus di dalam
kepemilikan seseorang untuk dapat melaksanakan hak yang ada di dalamnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa surat berharga adalah surat yang diadakan oleh seseorang untuk keperluan
pembayaran yang mana surat tersebut dapat digunakan sebagai alat atau bukti diri untuk
menagih satu pembayaran dan untuk melaksanakan ketentuan yang tertera dalam surat tersebut.

Agus Sardjono menyebutkan dalam bukunya Hukum Dagang, bahwa Purwosutjipto


membedakan antara surat berharga (waardepapier) dengan surat yang berharga
(papieren van waarde). Surat berharga adalah surat bukti tuntutan utang, pembawa hak, dan
dapat diperjualbelikan dengan mudah. Sedangkan surat yang berharga adalah surat bukti utang
yang sukar diperjualbelikan.

Agus Sardjono juga menyimpulkan pemaparan dari Hoeber dan Davidson tentang
pengertian surat berharga, yaitu surat yang mengandung nilai uang, yangbersifat mudah
dialihkan atau diperjualbelikan (negotiable), dan dibuat dengan maksud untuk menggantikan
uang, atau membuktikan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk mendapatkan
pembayaran uang pada waktu tertentu.

1. Unsur dan Fungsi


Dalam Bab 6 dan 7 KUHD, fungsi surat berharga secara uum dibedakan dalam Surat sanggup
membayar atau janji untuk membayar. Dalam surat ini,penandatangan berjanji atau
menyanggupi membayar sejumlah uang kepada pemegang atau orang yang menggantikanny
Termasuk bentuk ini adalah surat sanggup.
a. Surat perintah membayar. Dalam surat ini penerbit memerintahkan kepada tertarik untuk
membayar sejumlah uang kepada pemegang atau penggantinya. Termasuk dalam bentuk
surat ini adalah surat wesel dan cek
b. Surat pembebasan uang. Dalam surat ini penerbit memberi perintah kepada pihak ketiga
untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang yang menunjukkan dan menyerahkan
surat ini. Termasuk dalam bentuk ini adalah kwitansi atas rujuk

Agus Sardjono, Pengantar Hukum Dagang, Cet. I, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 133-134
Farida Hasyim, Hukum Dagang, Cet. 4, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 233
c. Surat pembebasan uang. Dalam surat ini penerbit memberi perintah kepada pihak ketiga
untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang yangmenunjukkan dan menyerahkan
surat ini. Termasuk dalam bentuk ini adalah kwitansi atas rujuk

Fungsi dari surat berharga itu sendiri dapat dikelompokkan sebagai :


a. Alat pembayaran, contoh: cek, bilyet giro dan wesel bayar (sebagai alatukur).
b. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
c. Sebagai Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih)
d. Surat bukti investasi, contoh: obligasi, surat saham

2. Dasar Hukum
Pengaturan surat berharga terbagi menjadi 2 (dua) yaitu surat berharga yang diatur di
dalam KUHD dan surat berharga yang diatur di luar KUHD. Surat berharga yang diatur, surat
sanggup, promese, serta kuitansi-kuitansi atas tunjuk. Sistematika peraturan untuk surat
berharga yang diatur dalam KUHD adalah:
a. Wesel, yang diatur dalam Buku I Titel keenam bagian pertama sampai dengan bagian
kedua belas KUHD.
b. Surat sanggup diatur dalam Buku I Titel keenam dalam bagian tiga belas KUHD.
c. Cek diatur dalam Buku I Titel ketujuh dalam bagian kesepuluh KUHD.
d. Kwitansi-kwitansi atas tunjuk diatur dalam Buku I Titel ketujuh dalambagian kesebelas
KUHD.
Jadi pengaturan surat berharga itu semua ada di dalam Buku I Titel 6 dan 7 KUHD. Dasar
hukum surat berharga juga berbeda untuk setiap jenisnya yang berikutnya akan dijelaskan
dalam tiap jenis golongan surat berharga.

Zainal, Hukum Dagang, h. 74


Farida, Hukum Dagang, h. 233
Zainal, Hukum Dagang, h. 76
B. Konsep Yuridis Bursa Perniagaan

Pasal 59 KUHD : Bursa perniagaan adalah pertemuan para pedagang, nahkoda-nahkoda,


makelar-makelar, kasir-kasir dan orang-orang lain yang berhubungan dengan perniagaan

Fungsi bursa :
Diselenggarakan untuk kepentingan perniagaan pada umumnya, tapi juga dimungkinkan
untuk suatu cabang perniagaan/ lebih. Contohnya : bursa efek,bursa emas. Efek-efek adalah
surat-surat berharga yang dapat diperniagakan atau diperdagangkan dalam bursa seperti wesel,
saham, obligasi, sertifikat.
 Saham adalah surat bukti bagi para pemegang saham suatu perseroan terbatas
 Obligasi adalah surat bukti bagi orang yang meminjamkan uang dan atas modal yang
dipinjamkan itu diperoleh bunga tetap
 Sertifikat adalah surat bukti seseorang ikut dalam pinjaman oleh negara

Di Indonesia bursa perniagaan ini sudah banyak mengalami perkembangan dan kemajuan
sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia perniagaan dan perusahaan, juga karena
semakin meningkatnya perdagangan uang dan efek-efek atau surat-surat berharga serta valuta
asing.
Dengan dasar UU. Darurat No.13 th ’51 BEJ dibuka kembali oleh pemerintah RI.
Ditetapkan sebagai UU No.15 th ’25 tentang bursa KEP.MEN.KEU.Tgl 13 Januari 1972
No.KEP 25/M/N/1/1972.
Dalam perkembangan pengertian “ kasir “ dalam pasal 59 KUHD tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga tidak ada lagi perbedaan antara kasir dan banker. Para banker lebih
banyak terlibat dalam perdagangan uang dan efek.(UU No. 14 Th. 1967 tentang perbankan)
UU.no 14 1967 mengatur tentang pekerjaan banker di Indonesia,dimana dalam pasal 1
disebutkan “bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit
dan pelayanan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Agus, Pengantar Hukum Dagang, h. 134


Perkaitan bursa berasal dari nama orang Belanda Van Der Bush. Beliau adalah seorang
pengusaha besar dimana beliau menyediakan rumahnya sebagai tempat berkumpulnya para
makelar, nahkoda, kasir/bankir. Semakin pesatnya aktivitas yang dijalankan maka kegiatan
tersebut berubah menjadi bursa.

Dalam menjalankan perusahaan dan pekerjaan, terdapat perbedaan prinsipiil antara


menjalankan perusahaan dan pekerjaan.
 Pekerjaan
Yang dimaksudkan dengan menjalankan pekerjaan adalah setiap orang melakukan
aktivitas bekerja sehari-hari. Tidak setiap orang yang menjalankan aktivitas sehari-hari
disebut menjalankan perusahaan, karena mungkin dia tidak memiliki perusahaan, dan
mungkin hanya seorang pekerja dalam perusahaan ataupun sebagai pekerja lepas
(pemulung).

 Perusahaan
Jika seseorang menjalankan perusahan maka tentu dia melakukan pekerjaan. Pengusaha
ialah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain untuk menjalankan
perusahaannya. Artian menjalankan perusahaan ialah mengelola sendiri perusahaannya
atau dengan bantuan pekerja menjalankan perusahaannya. Dari segi eksistensi ada 3 tipe
pekerja :
1. Pengusaha yang bekerja sendiri
2. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan para pekerja
3. Pengusaha yang memberi kepercayaan kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaannya.

Agus, Pengantar Hukum Dagang, h. 135


C. Konsep Yuridis Pasar Modal
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan 10embag yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan , serta
10embaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan pengertian umum pasar modal
(Capital Market) adalah institusi/ tempat dan prosedur/ sistem yang memberikan sarana untuk
penciptaan dan transfer/transaksi 10embaga1010t keuangan jangka 10embaga. Adanya
perbedaan antara pasar modal dan pasar uang yaitu, 10emba pasar modal merupakan pasar
untuk surat berharga jangka 10embaga, maka pasar uang (Money Market) pada sisi yang lain
merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang
merupakan bagian dari pasar keuangan (Financial Market).
Pada dasarnya, pasar modal mirip dengan pasar-pasar lain.Untuk setiap pembeli yang
berhasil, selalu harus ada penjual yang berhasil. Jika orang yang ingin membeli jumlahnya lebih
banyak daripada ingin menjual, harga akan menjadi lebih tinggi, begitu juga sebaliknya.
Yang membedakan pasar modal dengan pasar-pasar lain adalah komoditi yang
diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, di mana yang diperjualbelikan
adalah dana-dana jangka 10embaga, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari
satu tahun.
Berdasarkan pengertian di atas, menunjukkan bahwa terdapat tiga unsur yang berkaitan
dengan kegiatan pasar modal, yaitu:
a) Penawaran umum dan perdagangan efek.
b) Perusahaan 10embag yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya.
c) Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal


Iman Sjahputra Tunggal, Tanya Jawab Aspek Hukum Pasar Modal Di Indonesia, Harvarindo,
Jakarta, 2000, Hal 8
M. Fakhruddin dan M.Sopain Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi Pasar Modal,
Elex Media, Jakarta, 2001, Hal 1
1. Dasar Hukum Pengaturan Pasar Modal
Ada beberapa sumber hukum atau dasar hukum yang mengatur mengenai pasar modal ,
yaitu :
 Undang-undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Peraturan Pemerintah No 45 Tahun
1995 tentang
 Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal Peraturan Pemerintah No 46 Tahun
1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal
 Surat Keputusan Menteri Keuangan No 645/KMK.010./ 1995 tentang Pencabutan
Keputusan Menteri Keuangan No 1548 Tahun 1990 tentang Pasar Modal
 Surat Keputusan Menteri Keuangan No 646/KMK.010./ 1995 tentang pemilikan saham
atau unit penyertaan reksadana oleh pemodal asing
 Surat Keputusan Menteri Keuangan No 647/KMK.010./ 1995 tentang pembatasan milik
saham perusahaan efek oleh pemodal asing
 Surat Keputusan Menteri Keuangan No 455/KMK.010./ 1997 tentang pembelian saham
oleh pemodal asing melalui pasar modal
 Surat Keputusan Menteri Keuangan No 179/KMK.010./ 2003 tentang Permodalan
Perusahaan Efek
 Keputusan Presiden No 9 Tahun 1993 tentang tata cara penanaman modal 11embaga11
telah diubah dengan Keputusan Presiden No 155 Tahun 1998
 Keputusan Presiden No 120 Tahun 1999 tentang perubahan atas Keputusan Presiden No
33 Tahun 1981 tentang badan koordinasi penanaman modal sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden No 133 Tahun 1998

Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Ghalia, Bogor,
2009, Hal 11.
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 212
https://Fredypurbayapedot.wordpress.com/2011/04/10/dasar-hukum-pasar-modal-dan-instansi-yangterkait-
dalam-pasar-modal/amp/
a. Pelaku Pasar Modal
Pihak- pihak atau institusi yang terlibat di pasar modal Indonesia tercantum dalam
UUPM. Setiap 12embaga yang disebut dalam UUPM diberikan kewenangan.

b. Self Regulatory Organization (SRO)


Istilah Self Regulatory Organization (SRO) merupakan istilah yang digunakan untuk
menyebut tiga 12embaga sekaligus, yaitu Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP),
dan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (LPP). Disebut SRO karena 12embaga-lembaga
tersebut diberi kewenangan untuk membuat peraturan-peraturan yang mengikat badan atau
organisasi yang terlibat dengan fungsinya tersebut. Peraturan-peraturan tersebut dapat
diimplementasikan setelah ada persetujuan dari OJK sebagai otoritas tertinggi di pasar modal.

c. Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi
efek, perantara perdagangan efek, dan atau manager investasi, perusahaan efek harus berbentuk
perseroan terbatas dan dapat menjalankan usahanya tersebut setelah mendapat izin dari OJK.
Fungsi dari perusahaan efek adalah sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi
antara pemodal dengan emiten dan sebagai ujung tombak bursa (pasar modal) dalam
meningkatkan pergerakan dan volume investasi. Tugas dari Perusahaan Efek adalah untuk
memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar
modal sebagai salah satu alternatif investasi serta untuk membantu memobilisasi dana
masyarakat dengan cara memperjualbelikan efek diantara pemodal dengan pemodal maupun
pemodal dengan emiten.

d. Emiten, Perusahaan Publik, Investor dan Reksa Dana


Emiten, Perusahaan Publik, Investor dan Reksadana juga merupakan pelaku pasar modal
yang sangat penting di dalam kegiatan pasar modal.
Berikut penjelasan lebih lanjut :
 Emiten
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat melalui
penawaran umum (pasar perdana) dalam rangka menjaring dana bagi kegiatan usaha
perusahaan pengembangan usaha perusahaan.
 Perusahaan Publik
Perusahaan yang sahamnya telah dimiliki sekurangkurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000,00
(tiga miliar rupiah). Atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yan ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
 Investor
Investor adalah perusahaan atau orang perorangan yang membeli pemilikan suatu
perusahaan yang go public. Investor dapat membeli pemilikan suatu perusahaan yang go
public dalam dua cara, yaitu membeli efek di pasar perdana dan di pasar sekunder. Pada
perusahaan go public, investor pertama adalah pemegang saham pendiri, sedangkan investor
kedua adalah pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar
modal.
 Reksa Dana
Reksa Dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada
pengelola reksa dana untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. Reksa
Dana dapat berbentuk perseoran atau kontrak investasi kolektif.32

e. Lembaga Penunjang Pasar Modal


 Bank Kustodian
Bank Kustodian adalah bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan
uang, surat-surat berharga maupun barang-barang berharga, Bank Kustodian juga menerima
bunga, deviden, dan hak-hak lain dalam transaksi efek serta mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya.
 Biro Administrasi Efek (BAE)
Biro Administrasi Efek berperan sebagai pihak yang melakukan administrasi yang
berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten. BAE adalah pihak yang berdasarkan
kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan emiten dan pembagian hak yang
berkaitan dengan efek ( Pasal 1 Butir 3 UUPM).

Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana, Jakarta, 2005, Hal
230
Dr. Nor Hadi, Pasar Modal : Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2013, Hal 29.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Surat berharga adalah sebuah dokumen yang di terbitkan sebagai pemenuhan suatu
prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada pihak
yang memegang surat tersebut, baik pihak yang di berikan surat berharga oleh penerbitnya atau
pun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut di alihkan

Surat berharga sering digunakan sebagai alat bayar dalam transaksi perdagangan modern,
khususnya di kalngan para pengusaha. Banyak pengusaha yang menggunakan surat berharga
sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena dinggap lebih aman, praktis dan memiliki
gengsi “prestige” tersendiri.

Selain untuk mempermudah kegiatan transaksi, fungsi utama dari sebuah surat berharga
adalah sebagai surat legitimasi karena surat berharga tersebut ialah panduan bagi si pemegang
surat yang dinggap sebagai pihak yang dapat melakukan atau memiliki hak tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 230
Dr. Nor Hadi, Pasar Modal : Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan
Pasar Modal, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013, Hal 29.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Iman Sjahputra Tunggal, Tanya Jawab Aspek Hukum Pasar Modal Di Indonesia, Harvarindo,
Jakarta, 2000, Hal 8
M. Fakhruddin dan M.Sopain Hadianto, Perangkat dan Model Analisis Investasi Pasar Modal,
Elex Media, Jakarta, 2001, Hal 1
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Ghalia, Bogor,
2009, Hal 11.
Dr. Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan : Teori dan Contoh Kasus, Kencana,
Jakarta, 2005, Hal 212

Anda mungkin juga menyukai