Anda di halaman 1dari 9

FIRQOH DALAM ILMU KALAM

Oleh : M. Amirul Umarul Faaruuq


M. Duha Syaifudin
A. Pengertian dan Penamaan Ilmu Kalam

Istilah ilmu kalam berasal dari kata al-kalam, yang mula-mula berarti susunan kata yang mengandung suatu
Ahlus Sunnah Wal Jamaah
maksud. Kemudian kata tersebut menunjukkan salah satu sifat tuhan, yaitu berbicara atau mutakalliman.
Sedangkan kata ilmu kalam sendiri mulai terpakai dimasa kholifah al-Mamun pada zaman Dinasti
Jabariyah
abbasiyah . Pada masa itu dipelajari buku-buku terjemahan filsafat yunani oleh kaum mutazilah, kemudian
mereka dipertemukanlah sistem filsafat dengan kajian agama tentang tuhan, hasil kajian tersebut menjadi
ilmu yang berdiri sendiri dengan nama lain ilmu kalam. Jadi, Ilmu Kalam adalah suatu ilmu yang membahas
Qodariyah
tentang akidah dengan dalil dalil aqliyah (rasional ilmiah) dan sebagai tameng terhadap segala tantangan
dari para penentang.

Mutazilah
1. Ahlus Sunnah Wal Jamaah
a. Pengertian As-sunnah
As-sunnah secara bahasa berasal dari kata sanna yasinnu dan
yasunnu sannan dan masnun yaitu yang disunnahkan. Sedangkan sannal
amr artinya menerangkan (menjelaskan) perkara.
Jamaah secara bahasa diambil dari kata jamaa artinya
mengumpulkan sesuatu dengan mendekatkan sebagian dengan yang l
ain, seperti kalimat jammatuhu (saya telah mengumpulkan nya);
fajtamaa (maka berkumpullah).
b. Itiqod Ahlussunnah Wal Jamaah.
Itiqod (paham) Kaum Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang telah
disusun oleh imam Abu Hasan al-Asyari, Terbagi atas beberapa bagian,
yaitu :
Tentang ketuhanan.
Tentang Malaikat-malaikat.
Tentang Kitab-kitab Suci.
Tentang Rasul-rasul
Tentang Hari Akhir.
Tentang Qadha dan Qadar.
Pembagian yang enam ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
Ketika ditanya oleh seseorang.
maka beritahulah kami (hai Rasulallah) tentang iman! Nabi
Muhammad menjawab : Engkau mesti percaya kepada adanya Allah,
Malaikat-malaikatnya, Kitab-kitab sucinya, Rasul-rasulNya, Hari Akhirat
dan Qadha-qadar, (nasib baik dan nasib buruk).
Siradjuddin Abbas, Itiqod Ahlussunah Wal Jamaah
2. Jabariyah
a. Pengertian Jabariyah.
Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Aliran Jabariyah muncul
sekitar tahun 70 hijriyah, hampir bersamaan dengan munculnya aliran Qadariyah. Di
dalam al-Munjid dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu.
Aliran Jabariyah muncul sekitar tahun 70 hijriyah, hampir bersamaan dengan munculnya
aliraN Qadariyah. Aliran ini pertama kali diperkenalkan oleh Jad bin Dirham yang
kemudian disebarluaskan oleh Jahm bin Shafwan dari Khurasan Luwis Maluf
b. Tokoh dan Ajarannya
1. Jahm bin safwan
Nama lengkap adalah Abu Mahrus Jahm bin Safwan. Ia berasal
dari Kurasan, bertampat tinggal di Kufah.
Pendapatnya yang berkaitan dengan teologi adalah :
a. Sifat dan dzat Allah
Allah adalah Dzat saja karena bukan sesuatu (syai),
b. Melihat Allah
Jahm berpendapat bahwa allah kelak dihari kiamat tidak dapat dilihat
c. Kehancuran surga dan neraka
Menurut jahm manusia akan kekal, baik di dalam surga maupun di dalam neraka
2. Jaad bin Dirham
Jaad bin dirham adalah seorang maulana Bani Hakim, tinggal di Damaskus
Doktrin pokok jaad secara umum adalah sama dengan jahm, yakni :
a. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk.
b. Manusia terpaksa oleh allah dalam segala-galanya.

3. Qodariyah
a. Pengertian Qodariyah
Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata Qadara yang artinya kemampuan dan
kekuatan. Adapun secara terminologi, Qodariyah adalah suatu aliran yang mempercayai bahwa
segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah SWT, Aliran ini pertama kali dimunculkan
oleh Mabad al-Juhaini dan temannya Ghailan al-Dimsiqy pada tahun 70 hijriyah
b. Tokoh dan Ajaran Qodariyah
1. Mabad Al-Jauhani
Pendiri aliran Qodariyah yang sering kali disebut-sebut ialah Mabad Al-Jauhari dari suku
juhaya, Ia berpendapat bahwa kebanyakan perbuatan manusia adalah bebas, khususnya bagi
orang-orang yang melakukan kesalahan dan keraguan, karna itu ia menolak perbuatan salah
yang di lakukan oleh bani umayyah di tentukan oleh Allah SWT.
2. Ajaran Ghailan al-Dimasyqi
a. Manusia menentukan perbuatannya dengan kemauannya dan mampu berbuat baik dan
buruk tanpa campur tangan tuhan. Iman ialah mengetahui dan mengakui allah dan
rasulnya, sedangkan amal perbuatan tidak mempengaruhi iman.
b. Al-Quran itu makhluk.
c. Allah tidak memiliki sifat.
d. Iman adalah hak semua orang bukan dominasi Quraisy, asal cakap berpegang teguh
dengan as-sunnah.

4. Mutazilah
a. Pengertian
Secara harfiyah kata mutazilah berasal dari itazala yang berarti berpisah atau
memisahkan diri, yang berarti juga manjauh atau menjauhkan diri. Pemberian
nama mutazilah kepada mereka terpusat pada peristiwa yang terjadi antara wasil bin
atha (80-131) serta temanya amr bin ubaid dan hasan basri bin bashrah sekitar tahun
700 M.
b. Ajaran Mutazilah.
Ajaran mutazilah disebut juga Al-Ushul Al-Khomsah ( lima ajaran dasar ).
Pemikiran teologi mutazilah jika dilihat dari segi metode berfikir terbagi menjadi
tiga fase yaitu:
Fase pertama (pertumbuhan) yanf secara representatif ditokohi oleh washil bin
atha dan Amr bin Ubaid. Fase ini semasa dengan penghujung pemerintahan bani
Umayah.
Fase kedua (perkembangan) yang secara presentatif adalah Abu Huzail dan Al-
Nazam. Fase ini sezaman dengan awal pemerintahan abbasiyah hingga masa
jayanya.
Fase ketiga (penghujung) yang secara representatif ditokohi oleh Ali Al-Jubai dan
putranya abu hisyam. Fase ini sezaman dengan pemerintahan al-mutawakil dan
kholifah berikutnya dari khilafah abbasiyah.
5. Aliran yang paling benar menurut hadis nabi
Sebelum rasulalla wafat beliau pernah bersabda, bahwa umat islam akan
berpecah-pecah. Dan perpecahan itu, akan terjadi sebanyak 73 firqoh. Diantara
firqoh sekian banyak itu hanya satu yang di anggap benar dan dijamin bebas dari
siksaan api neraka. Yaitu golongan yang dinamakan: Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Sedangkan yang 72 firqoh lainnya dimasukkan ke dalam api neraka. Seperti dalam
hadis
: :

.



Dikatakan dalam suatu hadist yang artinya:
....pada suatu hari ketika nabi bangun dari tempat bangun dari tempat tidurnya,
dengan muka merah padam seraya berkata: La Ilaha Illallah, celaka orang arab ini,
pada masa dekat akan timbul malapetaka yang buruk. Kemudian nabi memberi
isyarat, menggambarkan adanya perselisihan-perselisihan yang akan terjadi sesudah
beliau wafat (HR Bukhari, dari Zainab Binti Jahasy).
Akan terjadi pada umatku, sebagaimana sebagaimana yang terjadi pada Bani Israil
setapak demi setapak. Sesungguhnya Bani Israil itu telah berpecah-pecah menjadi 72
golongan. Dan umatku akan berpecah-belah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk
neraka, kecuali satu golongan saja. Kemudian para sahabat bertanya: siapakah satu
golongan itu, wahai Rasulallah? Nabi menjawab: Yaitu mereka yang mengikuti
sunnahku dan sunnah sahabatku (HR. AL-Hakim dari Ibnu Umar).
Maka dilihat dari hadis diatas yang paling benar adalah aliran Ahlu sunnah Wal Jamaah. Adapun aliran-aliran lainnya
menyimpang dalam beberapa hal sebagaimana dalam tabel dibawah ini
Jabariyah Qodariyah Mutazilah
Tidak ada ikhtiar Sukur dan kufur dari Baik dan buruk
dan usaha manusia seseorang ditentukan oleh akal
tergantung kepada
orang itu sendiri,
tak ada sangkut
paut dengan tuhan

Iman dalam hati saja Al-Quran itu Bahwa Allah tidak


makhluk memiliki sifat

Allah tidak Surga dan neraka Al-Quran makhluk


mengetahui suatu akan fana
apapun sebelum
terjadi
Ilmu Allah bersifat Amal perbuatan Tuhan tidak dapat
baru tidak dilihat
mempengaruhi amal
Allah tidak dapat Mengingkari takdir Manusia menjadikan
dilihat oleh Allah dengan pekerjaan nya sendiri
penduduk surga maksud ilmunya bukan dari tuhan
Terima Kasih..........

Anda mungkin juga menyukai