Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul Penafsiran Quran Surat An-Nur Ayat 32-34
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tafsir An-Nur Ayat 32-40......................................................................... 2
B. Hukum Pernikahan .................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang pernikahan maka dapatlah kita
memandangnya dari dua buah sisi. Dimana pernikahan merupakan sebuah
perintah agama. Sedangkan di sisi lain adalah satu-satunya jalan penyaluran
seks yang disahkan oleh agama. Berdasarkan sudut pandang ini, maka ketika
orang melakukan pernikahan pada saat yang bersamaan mereka bukan saja
memiliki keinginan untuk melakukan perintah agama, namun juga memiliki
keinginan memenuhi kebutuhan biologisnya yang secara kodrat memang
harus disalurkan.
Sebagaimana kebutuhan lainnya dalam kehidupan ini, kebutuhan biologis
sebenarnya juga harus dipenuhi. Agama islam telah menetapkan bahwa satu-
satunya jalan untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia adalah hanya
dengan pernikahan, pernikahan merupakan satu hal yang sangat menarik jika
kita lebih mencermati kandungan makna tentang masalah pernikahan ini. Di
dalam al-Quran telah dijelaskan bahwa pernikahan ternyata juga dapat
membawa kedamaian dalam hidup seseorang (litaskunu ilaiha). Ini berarti
pernikahan sesungguhnya bukan hanya sekedar sebagai sarana penyaluran
kebutuhan seks namun lebih dari itu pernikahan juga menjanjikan perdamaian
hidup bagi manusia dimana setiap manusia dapat membangun surge dunia di
dalamnya. Semua hal itu akan terjadi apabila pernikahan tersebut benar-benar
dilaksanakan dengan cara yang sesuai serta jalur yang telah ditetapkan islam.
B. Rumusan Masalah
1. tafsiran ayat-ayat al-Quran ayat 32-34
2. hukun penikahan,perwalian
3. masalah nafkah
1
BABII
PEMBAHASAN
2
3
1
http://www.gudangnews.info/2015/03/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang_13.html#ixzz4v4UlHjDa diakses_tanggal/10/10/2017-PM/11.00WIB.
4
f. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan adalah
mukatabah, yaitu seorang hamba sahaya boleh meminta kepada tuannya untuk
dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah
uang yang ditentukan.
g. Disebutkan, Harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu untuk
mengingatkan bahwa harta yang ada di tangan kita adalah berasal dari Allah,
oleh karena itu berbuat baiklah kepada hamba-hamba Allah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepada kita.
h. Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Jabir, ia
berkata, Abdullah bin Ubay bin Salul berkata kepada hamba sahayanya yang
perempuan, Pergilah! Lakukanlah pelacuran untuk kami. Maka Allah
menurunkan ayat, Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu
untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian,
karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi.
i. Yakni memperoleh upah dari pelacuran itu, karena di zaman Jahiliyyah
terkadang wanita budak dipaksa melakukan pelacuran agar majikannya
memperoleh upah.
j. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajak orang yang telah
memaksa tersebut untuk bertobat.
k. Oleh karena itu, hendaknya dia bertobat kepada Allah dan menghentikan
perbuatannya itu. Apabila dia telah bertobat dan berhenti dari melakukan hal
itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan merahmatinya.
l. Ayat ini merupakan pengagungan terhadap ayat-ayat Al Quran ini yang
diturunkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya agar mereka mengetahui
kedudukannya dan melaksanakan haknya.
m. Baik yang saleh maupun yang tidak dan menerangkan sifat amal mereka serta
apa yang menimpa mereka agar kamu menjadikannya pelajaran, bahwa orang
yang melakukan hal yang sama akan mendapatkan balasan yang serupa.
n. Seperti nasehat-Nya agar rasa belas kasihan tidak menghalanginya dari
menegakkan hukum Allah, dan nasehat agar tidak berburuk sangka kepada
5
orang yang baik, dsb. Di samping itu, di dalamnya pun terdapat janji dan
ancaman, targhib dan tarhib. 2
o. Dikhususkan kepada orang-orang yang bertakwa, karena merekalah yang
dapat mengambil manfaat daripadanya.
B. Hukum pernikahan
1. Pengertian Pernikahan,perwalian dan nafkah
a. Perkawinan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur.
Menurut istilah syarak pula ialah ijab dan qabul (aqad) yang
menghalalkan persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan
oleh kata-kata yang menunjukkan nikah, menurut peraturan yang
ditentukan oleh Islam. Adapun nikah menurut syariat nikah juga berarti
akad. Sedangkan pengertian hubungan badan itu hanya metafora saja
b. perwalian dalam arti umum adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan wali. Dan wali mempunyai banyak arti, antara lain :
1. Orang yang menurut hukum (agama,adat) diserahi kewajiban
mengurus anak yatim
2. serta hartanya, sebelum anak itu dewasa.
3. Pengasuh pengantin perempuan pada waktu menikah (yaitu yang
mengucapkan janji menikah kepada pengantin laki-laki)
4. Orang saleh (suci), penyebar agama.
5. Kepala pemerintah dan lain-lain.
Adapun pengertian yang lain wali berarti teman karib,pemimpin,
pelindung, atau penolong yang terdiri dari ahli waris laki-laki yang
terdekat kepada pengantin perempuan.
Wali adalah salah satu syarat sah nikah maka bukan semua orang
boleh menjadi wali.
c. Nafkah secara etimologi berasal dari yang berarti belanja,
kebutuhan pokok dan juga berarti biaya atau pun pengeluaran
2
http://www.gudangnews.info/2015/03/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang_13.html#ixzz4v4Vlroix_pernikahan_diakses_tanggal/10/10/2017-PM/11.00WIB.
6
2. Hukum Nikah
Nikah merupakan amalan yang disyariatkan, hal ini didasarkan
pada firmanAllah SWT :
Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil. Maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS. An-
Nisaa [4]: 3).3
Dari keterangan diatas disimpulkan bahwa hukum nikah ada 5 :
1. Wajib
Menikah hukumnya wajib bagi orang yang khawatir berbuat zina jika
tidak melakukannya.
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian* diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah
Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Nur
[24]: 32).
3
Muhammad At-tihami, Merawat Cintah Kasih Menurut Syriat Islam, (surabayh : Ampel Mulia,
2004) hal. 18
7
4
Sati, Pakih. 2011. Panduan Lengkap Pernikahan: Fiqh Munakahat Terkini. Jogjakarta:
Bening.
8
2. Sunnah
Pernikahan tidak menjadi wajib, namun sangat dianjurkan bagi siapa
saja yang memiliki hasrat atau dorongan seksual untuk menikah dan
memiliki kemampuan untuk melakukannya, walaupun merasa yakin
akan kemampuannya mengendalikan dirinya sendiri, sehingga tidak
khawatir akan terjerumus dalam perbuatan yang diharamkan Allah.
Orang seperti ini, tetap dianjurkan untuk menikah, sebab bagaimanapun
nikah adalah tetap lebih afdhal daripada mengkontrasikan diri secara
total (ber-thakhalli) untuk beribadah.
3. Makruh
Jika seseorang laki-laki yang tidak mempunyai syahwat untuk menikahi
seseorang perempuan, atau sebaliknya, sehingga tujuan pernikahan
yang sebenarnya tidak akan tercapai, maka yang demikian itu
hukumnya makruh. Misalnya seorang yang impoten. Sebagaimana kita
ketahui, salah satu tujuan dari pernikahan adalah menjaga diri, sehingga
ketika tujuan ini tidak tercapai, maka ada faedahnya segera menikah.
4.Haram
Pernikahan menjadi haram bila bertujuan untuk menyakiti salah satu
pihak, bukan demi menjalankan sunnah rasulallah Saw. Misalnya, ada
seorang laki-laki yang mau menikahi seorang perempuan demi balas
dendam atau sejenisnya. Ini hukumnya haram. Masuk dalam kategori
ini ketidakmampuan memberi nafkah atau menunaikan kewajiban yang
lainnya.
5
Bagir,Muhammad.2008.Fiqih Praktis II: Menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan Pendapat
Para Ulama. Bandung: Karisma.
9
5. Mubah
Pernikahan menjadi mubah (yakni bersifat netral, boleh dikerjakan dan
boleh juga ditinggalkan) apabila tidak ada dorongan atau hambatan
untuk melakukannya ataupun meninggalkannya, sesuai dengan
pandangan syariat, seperti telah dijelaskan diatas (Ahmad Rafi
Baihaqi,1998:10 ).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arti dari pernikahan disini adalah bersatunya dua insan dengan jenis
berbeda yaitu laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan
perjanjian atau akad.
Pernikahan menjadikan proses keberlangsungan hidup manusia didunia ini
berlanjut, darigenerasi ke generasi. Selain juga menjadi penyalur nafsu birahi,
melalui hubungan suami istri serta menghindari godaan syetan yang
menjerumuskan. Pernikahan juga berfungsi untuk mengatur hubungan laki-
laki dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah
kasih sayang dan penghormatan muslimah berkewajiban untuk mengerjakan
tugas didalam rumah tangganya seperti mengatur rumah, mendidik anak, dan
menciptakan suasana yang menyenangkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989),
jilid II, cet. II, hal. 765
SUMBER
http://www.gudangnews.info/2015/03/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang_13.html#ixzz4v4UlHjDa diakses_tanggal/10/10/2017-PM/11.00WIB.
http://www.gudangnews.info/2015/03/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang_13.html#ixzz4v4Vlroix_pernikahan_diakses_tanggal/10/10/2017-
PM/11.00WIB.
Bagir,Muhammad.2008.Fiqih Praktis II: Menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan
Pendapat Para Ulama. Bandung: Karisma.