MOTIVASI
Disusun Oleh :
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi .............................................................................3
2.2. Upayah meningkatkan motivasi atlet..................................................4
2.3. Faktor yang mempengaruhi motivasi olahraga.................................5
2.4. Pengalaman Motivasi Atlet terhadap cabor karate dan futsal.........6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk
membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis,
yang biasa dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri
Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,
membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Yang mana
merupakan gerakan badan atau tubuh seseorang yang dilakukan oleh perorangan
atau lebih kemudian melakukanya dengan rutin dan sistematis guna
meningkatkan kualitas kesehatan seseorang tersebut. Atlet dengan kebutuhan
prestasi tinggi percaya bahwa kesuksesan merupakan hasil kerja keras dan
kegagalan merupakan akibat kurangnya kerja keras. Atlet dengan motivasi tinggi
menetapkan tujuan yang sangat tinggi dan menantang, namun dapat dicapai.
Keinginan mencapai sukses seringkali lebih menonjol dibandingkan keinginan
menghindari kegagalan (Satiadarma, 2000)
Dalam berolahraga manusia sering menunjukan tingkah laku yang berbeda
dengan yang lain nya yang tidak berolahraga ( Husdarta, 2011). Menurut
Husdarta(2011) dampak olahraga terhadap individu yang satu dengan berbeda,
contohnya ada orang yang berolahraga untuk kesehatan, ada yang untuk
kesenangandan ada untuk berprestasi serta untuk melampiaskan stees. Hal ini
tergantung dan disebabkan karena sifat-sifat individual yang berbeda. Seperti
bakat,minat, dan motif-motif yang berbeda menyebabkan individu memilih
cabang olahraga tertentu. Salah satu aspek yang berperan penting dalam
melakukan suatu kegiatan dan agar kegiatan yang dilakukan itu dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan keingina adalah adanya motivasi, baik yang
bersifat intrinsik maupun ekstrinsik dimana motivasi sering juga di sebut sebagai
dorongan untuk mencapai suatu tujuan. Penampilan seorang atlet tidak bisa
dilepaskan dari daya dorong yang dia miliki. Sederhananya, semakin besar daya
dorong yang dimiliki, maka penampilan akan semakin optimal, tentu saja jika
ditunjang dengan kemampuan teknis dan kemampuan fisik yang memadai. Daya
dorong itulah yang biasa disebut dengan motivasi. Menurut Hodgetts dan Richard
(2002) motif adalah sesuatu yang berfungsi untuk meningkatkan dan
mempertahankan serta menentukan arah dari perilaku seseorang. Sedang motivasi
adalah motif yang tampak dalam perilaku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong
dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Istilah
motivasi berasal dari bahasa latin yaitu kata movere yang berarti bergerak. Dalam
konteks sekarang, motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi
yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha
untuk mencapai satu tujuan. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau
pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut
motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan
dorongan kita. "asa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya
diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan
bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Motivasi mempunyai peranan yang
strategis dalam aktivitas belajar seseorang. tidak ada seorang pun yang belajar
tanpa motivasi. tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar
peranan motivasi lebih optimal,maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah motivasi dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa
harapan& dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir
kembali. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar
motivasi memiliki dua jenis yaitu motvasi instinsik dan Ekstrinsik .
Motivasi instrinsik
Adalah Motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya sehingga
tidak perlu rangsangan dari luar, atau dukungan dari luar karena dari
dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Contohnya, Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati
aktivitas perlombaannya hanya sekedar mencari pengalaman, Belajar hal
baru dari perlombaan yang di ikuti.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang fungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Yaitu adanya dukungan dari luar. Contohnya,
Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin membawa pulang hadiah
(Optimis Menang), mengikuti pertandingan karena ada tuntuan dari
pelatih,sekolah,dan daerah.
Menurut Husdarta (2011) dalam olahraga setiap atlet selalu berinteraksi
dengan orang lain, yaitu interaksi dengan sesama tim, interaksi dengan pelatih,
interaksi dengan lawan, serta interaksi dengan pononton dan lingkungan
sekitarnya. Hal ini yang menimbulkan konflik-konflik psikologis tertentu, prestasi
pemain adalah sesuatu yang sangat diperlukan bukan hanya untuk diri para
pemain sendiri tetapi juga untuk anggota tim dan pelatih. Sehingga nya perlu
motivasi dalam diri seorang atlet.
3
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang
atlet. tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal,maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam
aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian jika sebuah motivasi dalam hal ini
ketidak berdayaan dan tanpa harapan & dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh
kita bisa mengalir kembali. Motivasi juga sangatlah menentukan kualitas dan potensi
dalam melakukan aktifitas olahraga. Tanpa adanya motivasi yang tinggi, maka
aktifitas olahraga yang dilakukan hasilnya kurang maksimal.
1. Menetapkan Sasaran
Menetapkan sasaran adalah menciptakan tantangan bagi atlet untuk
dilewati, merangsang atlet untuk mencapai sesuatu baik dalam proses
latihan maupun dalam sebuah kompetisi. Sasaran juga harus dibuat
bertingkat dengan membedakan sasaran jangka pendek dan jangka
panjang. Sasaran jangka pendek digunakan sebagai batu loncatan untuk
meraih sasaran yang lebih tinggi. Misalnya, Olimpiade sebagai sasaran
jangka panjangnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka seorang atlet
harus menjuarai level Sea Games atau Asian Games terlebih dahulu.
2. Persuasi verbal
Persuasi Verbal adalah teknik yang paling mudah untuk dilakukan.
Pelatih, pegawai, atau keluarga adalah orang-orang yang sering
memberikan persuasi secara verbal ini. Persuasi verbal adalah membakar
semangat atlet dengan ucapan-ucapan yang memotivasi.
3. Meningkatkan kemampuan atlet
Kemampuan atlet meliputi skill teknik dan fizikal. Skill dan fizikal yang
bagus, akan mempengaruhi keinginan untuk mencapai prestasi yang
maksimal. Skill yang utama dapat dilihat dan dievaluasi melalui
pertandingan yang diikuti oleh atlet. Untuk itu diperlukan teknik
kepelatihan yang moden dan efektif untuk meningkatkan keterampilan
seorang atlet. Pelatih juga harus faham dengan pencapaian teknik dan
fizikal yang dimiliki oleh pemainnya.
4
4. Hadiah
Hadiah ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk memacu
motivasi atlet. Bonus, hadiah atau jabatan tertentu digunakan untuk
memotivasi atlet. Hadiah ini ditujukan untuk menggugah motivasi
ekstrinsik dari atlet. Dengan tawaran-tawaran bonus yang besar,
diharapkan atlet akan terpacu tampil terbaik dan mengalahkan lawannya.
5
2.4. Pengalaman Motivasi Atler Cabor karate dan futsal
a. Karate
Karate adalah seni bela diri yang bersala dari Jepang. Seni bela diriini
sedikit dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina yaitu Kenpo. karate lebih mudah
diterima oleh masyarakat Jepang, karate di indonesia merupakan cabang
olahraga prestasi yang dimana banyak sering di perlombakan seperti halnya
pengalaman dari salah satu anggota kelompok 1 terkait dengan judul motivasi
dari salah satu cabang olahraga yaitu karate
Ichlasul amal memulai kariernya menjadi atlet karate pada umur 14
tahun. Saat itu, dirinya masih duduk di bangku SMP kelas, cabor karate
merupakan cabang olahraga yang termasuk kedalam ektrakulikuler yang ada di
SMPN 1 kuala tungkal. Pertandingan pertama yang di ikuti yaitu pertandingan
kejuaraan daerah perguruan wadokai di provinsi jambi yang dimana pada saat
itu mendapatkan mendali perunggu atau juara tiga. Pada pertandingan itu saya
merasa minder karena teman-teman saya mereka mendapatkan juara 2 bahkan 1
hanya saya saja yang mendapatkan juara 3 pada kejuaraan itu. Kembali dalam
beberapa bulan selanjutnya saya kembali mengikuti pertandingan olimpiade
olahraga siswa nasional (O2SN) tepatnya di Gor Kempo kota jambi dalam
pertandingan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi performa saya
termasuk dari pelatih,penontoh,hingga para atlet dari beberapa kabupaten-
kabupaten yang ada di kota jambi. Pada pertandingan itu saya diberikan sebuah
kemenangan yaitu juara 2 pada pertandingan kumite dan juara 3 pada
pertandingan KATA perorangan putra. Berjalan nya waktu saya kembali
mengikuti pertandingan yaitu pada pertandingan sesumatra namun gagal karena
kalah dalam pertandingan tersebut, dari pertandingan tersebut saya mulai
merasah lelah,bosan.
Dan juga di tambah dengan adanya pandemi yang dimana proses latihan
karena saya terhenti dan merasa ditelantarkan oleh pelatih sehinggah saya
beroptimis dalam proses latihan sendiri tanpa adanya dukungan oleh pelatih dan
sekolah. Berjalan nya waktu saya tetap berlatih dan pandemi berakhir saya
kembali mengikuti proses latihan dan di berikan motivasi oleh
sekolah,pelatih,orang tua serta tim saya kembali bersemangat dan kembali lagi
kedalam proses latihan, kemudia pertandingan kejuaraan nasional di jakarta
tepatnya di gor cempaka putih saya mengikuti pertandingan itu dengan adanya
motivasi dalam diri saya sendiri serta dari luar saya berhasil mendapatkan
mendali perunggu walaupun kalah dari lampung dan jakarta namun itu
memberikan gambaran kepada diri saya bahwa pertandingan tingkat nasional
tidak semudah yang di pandang. Hal terpenting dari cerita ini yaitu semngat dan
motivasi oleh diri sendiri dan orang lain lah yang dapat mengubah diri kita
hingga berapa pada titik keberhasilan.
6
b. Futsal
Syekh muhammad ramadhan memulai kariernya menjadi atlet futsal
pada umur 14 tahun. Saat itu, dirinya masih duduk di bangku SMP Pertandingan
pertama yang saya ikut yaitu turnamen futsal pelajar antar SMP yang diadakan
di Gor kota jambi dengan meraih juara 1.Kemudian dengan berjalan nya waktu
dan selalu mengikut pertandingan-pertandingan ada dimana saya mengikut
kejuaraan dan mengalami kekalahan yaitu pada pertandingan Wali kota cup
yang saya mewakili sekolah, dimana saya merasa kan kekecewaan karena tidak
dapat mempertahakankan gelar juara pada kejuaraan-kejuaraan sebelum nya.
Namun berjalan nya waktu dengan terus belatih serta adanya dukungan-
dukungan dari diri sendiri kemudian dari pelatih,orang tua, teman, guru dan
lingkungan . saya merasa kembali bersemangat dari beberapa kekecewaan saya
yang sebelumnya. Hingga kemudian ada kejuaraan pada antar mahasiswa yang
dilaksanakan oleh mahasiswa merangin seprovinsi jambi dimana saya
membawa nama jurusan saya yaitu pendidikan olahraga dan kesehatan di
universitas jambi dengan meraih juara 1. Dari sinilah betapa pentingnya
motivasi di dalam cabang olahraga futsal terutama pada diri saya sendiri karena
pernah merasa kecewa dan bosan namun dengan adanya motivasi membuat saya
lebih seamangat lagi dalam proses latihan hingga saya berada di titik ini.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari beberapa cerita yang terjadi dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah perilaku
yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk menetap. Motivasi juga
merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang
tetap ke arah tujuan tertentu. Sedangkan Memotivasi diri adalah proses
menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Motivasi bisa berasal dari
dalam diri kita (Insterinsik) dan dari luar diri kita ( Eksterinsik). Fungsi motivasi
dapat berupa Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, sebagai pengarah,
dan sebagai penggerak. Motivasi dapat terjadi apabila ada pendorongnya seperti dari
Atlet itu sendiri,dari hasil penampilan nya, suasana pertandingan dan tugas yang
harus di selesaikan dalam pertandingan tersebut.
3.2. Saran
Dalam Penyusunan Makalah Ini Dengan Bahan Kajian “ Kompetensi Guru
Profesional’ Pada Mata Kuliah Profesi Kependidikan Ini Pastinya Ada Terdapat
Kesalahan-Kesalahan Kata Dan Kalimat Mohon Kiranya Teman Dan Terutama
Dosen Pengampu Mata Kuliah Profesi Kependidikan Untuk Dapat Mengoreksi Dan
Memberikan Saran Maupun Kritikan Yang Bersifat Membangun Agar Kedepannya
Penyusunan Makalah Nanti Dapat Berjalan Dengan Baik Dan Benar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Singgih D. GUnarsa (2004), Psikologi Olahraga Prestasi, Jakarta; BPK Gunung Mulia
Monly P. Satiadarma (2000), Dasar-dasar Psikologi Olahraga, Jakarta; Pustaka Sinar Harapan
Yunus Mahmud dan Uray Johannes (1991/1992), Psikologi Olahraga, malang; Institut
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Malang
Vallerand, R. J. (2004). Intrinsic and Extrinsic Motivation in Sport. Encyclopedia of Applied
Psychology, Vol. 2