Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia Nya, penulisan
makalah mata kuliah Senam dengan judul “Psikologi Olahraga” dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun sebagai bukti tertulis sebagai tugas.

Dalam penulisan makalah ini tentu ada beberapa pihak yang ikut berperan aktif dalam
merampungkan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, untuk itu kami
harapkan kritik dan saran ke arah yang membangun. Semoga bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Malang, Juni 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI 

Kata Pengantar.......................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5
2.1 Pengertian Psikologi Olahraga...................................................5
2.2 Mengapa Psikologi Olahraga Diperlukan dalam Olahraga?......5
2.3 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli Psikologi.........................7-8

BAB III PENUTUP...............................................................................9


3.1 Kesimpulan................................................................................9 
3.2 Saran..........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Psikologi Olahraga adalah Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam aktivitas
olahraga, dalam olahraga terdapat banyak gejala-gejala yang timbul pada kejiwaan atlet
tersebut, gejala ini banyak timbul karena dalam olahraga prestasi terdapat kompetisi yang
membuat semua atlit bersaing ketat untuk mendapatkan juara. Pentingnya pemanfaatan ilmu
psikologi dalam olahraga didasari fakta bahwa ada 3 unsur yang menentukan keberhasilan
seorang atlet atau sebuah tim dalam sebuah pertandingan, yaitu; fisik, teknik dan mental.
Faktor fisik dan mental adalah dua faktor dalam tubuh manusia yang selalu akan saling
mempengaruhi. Orang yang sakit secara fisik akan mempengaruhi kondisi mental, begitu
juga sebaliknya. Ada banyak unsur dalam mental seorang atlet yang menentukan
keberhasilan sebuah pertandingan, diantaranya adalah motivasi, kepercayaan diri, kecemasan,
leadership dan sebagainya.
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan
bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.
Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal
dan luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Dengan
pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan
motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan
pertandingan.
Dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan banyak faktor yang terlibat di
dalamnya. Salah satu faktor yang berperan dalam pencapaian hasil yang optimal dalam
melakukan suatu aktivitas yaitu motivasi. Motivasi merupakan suatu dorongan atau dukungan
yang dapat membuat seseorang menjadi semangat dalam melakukan suatu aktivitas atau
kegiatan. Biasanya motivasi yang diberikan orang lain dapat menyebabkan seseorang
menjadi sangat bersemangat dan antusias dalam mewujudkan apa yang menjadi keinginan
orang tersebut. Hal tersebut terjadi karena ketika ada orang yang memberikan motivasi
kepada orang lain maka orang yang diberikan motivasi merasa ada yang mendukung dan
mendorong untuk melakukan hal yang menjadi keinginan orang itu.

3
1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian psikologi olahraga?


2. Mengapa psikologi olahraga diperlukan dalam olahraga?
3. Apa definisi motivasi menurut para ahli psikologi?

1.3  Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian psikologi olahraga.


2. Untuk mengetahui psikologi olahraga diperlukan dalam olahraga.
3. Untuk menjelaskan definisi motivasi menurut para ahli psikologi.
4. Untuk mengetahui teori motivasi.
5. Untuk mengetahui jenis motivasi.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi.
7. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi.
8. Untuk mengetahui mitos motivasi.
9. Untuk mengetahui peranan motivasi dalam olahraga.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Olahraga


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada
yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang
dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai
psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk
membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-
baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan
kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat
menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.

2.2 Mengapa Psikologi Olahraga Diperlukan dalam Olahraga?


Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara
negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun.
Mereka dapat menjadi tegang, denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil
pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali
menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun
menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai mengapa mereka
berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui, latihan-latihan
ketrampilan psikologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.
Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan
yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet,
pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu
berbeda dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan
pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan "psikotes", dengan bantuan psikometri.
Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepribadian secara umum, potensi
intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet pada
umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, orang sering
beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari profil

5
psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis seseorang tidak
menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali
faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa aspek psikologis dapat diperbaiki melalui
latihan ketrampilan psikologis (diuraikan kemudian) yang terencana dan sistematis, yang
pelaksanaannya sangat tergantung dari komitmen si atlet terhadap program tersebut
Penampilan seorang atlet tidak bisa dilepaskan dari daya dorong yang dia miliki.
Sederhananya, semakin besar daya dorong yang dimiliki, maka penampilan akan semakin
optimal, tentu saja jika ditunjang dengan kemampuan teknis dan kemampuan fisik yang
memadai. Daya dorong itulah yang biasa disebut dengan motivasi. Menurut Hodgetts dan
Richard (2002) motif adalah sesuatu yang berfungsi untuk meningkatkan dan
mempertahankan serta menentukan arah dari perilaku seseorang. Sedang motivasi adalah
motif yang tampak dalam perilaku. Motiflah yang memberi dorongan seseorang dalam
melakukan suatu aktivitas. Hampir semua aktivitas manusia didorong oleh motif-motif
tertentu yang bersifat sangat individualis.
Secara garis besar, ada dua jenis motivasi jika dilihat dari arah datangnya: yakni
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang
datang dari dalam diri individu. Sebagai contoh keinginan untuk mendapat poin sempurna
dalam sebuah kejuaraan senam, atau keinginan untuk menyelesaikan sebuah handicap dalam
olahraga motocross. Motivasi yang datang dari dalam diri individu tanpa campur tangan
faktor luar inilah yang biasa disebut sebagai motivasi intrinsik.

6
2.3 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli Psikologi

1. David Krech (1962)


Menyatakan bahwa motivasi adalah kesatuan keingian dan tujuan yang menjadi
pendorong untuk bertingkah laku dinyatakan bahwa studi tentang motivasi adalah studi yang
mempelajari dua pertanyaan yang berbeda atas tingkahlaku individu yakni, mengapa individu
memilih tingkahlaku tertentu dan menolak tingkah laku yang lainnya.

2. Barelson dan Steiner dalam O. Koontz (1980)


Motivasi adalah kekuatan dari dalam yang menggerakkan dan mengarahkan atau
membawa tinkahlaku Ke tujuan. Pada hakikatnya, rumusan ini,bila diteliti dengan
cermat,merupakan terminologi umum yang mencakup arti daya dorong, keinginan,kebutuhan
dan kemauan. Hubungan antara kebutuhan,keinginan dan kepuasan digambarkan sebagai
mata rantai yang disebut Need – want – satisfaction chain

3. E.J Muray (1964 )


Motivasi adalah faktor internal yang menggairahkan, mengarahkan dan
mengintegrasikan tingkahlaku seseorang.

4. M.L Kamlesh (1983


Motivasi adalah kecenderungan yang mengarahkan dan memilih tingkah laku yang
terkendali sesuai kondisi, dan kecenderungan mempertahankannya sampai tujuan tercapai.

5. Robert.N. Singer (1986)


Motivasi adalah sebagai dorongan untuk mencapai tujuan, dorongan dari dalam
terhadap aktifitas yang bertujuan. Menurut singer motivasi itu terbagi antara dua yaitu,
dorongan (drive) fisik, dan motif sosial. Dorongan fisik adalah kecenderungan bertingkah
laku kearah pemuasan kebutuhan biologis. Motif sosial itu kompleks, muncul dan
berkembang dari sumber – sumber sosia, seperti hubungan antar manusia. Dorongan fisik
tidak dapat dipelajari, sedangkan motif sosial dapat.

6. W.S. Winkel (1983), Wahjosumidjo (1985), Kamlesh (1983).


Motivasi terbagi atas dua bentuk, yakni motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Matovasi
ekstrinsik itu bentuk motivasi yang di timbulkan oleh berbagai sumber dari luar seperti
pemberian hadiah, penghargaan, sertfikat dan sebagainya. Motivasi intrinsik itu adalah

7
dorongan alamiah yang mendorong seseorang mengerjakan sesuatu dan bukan kerena situasi
buatan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa : ”motivasi olahraga” adalah
keseluruhan daya penggerak (motif – motif) didalam diri individu yang menimbulkan
kegiatan berolahraga, menjamin kelangsungan latihan dan memberi arah pada kegiatan
latihan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Olahraga digemari anak – anak, pemuda dan para orang tua karena memiliki daya
tarik untuk mengembangkan berbagain kemampuan, menumbuhkan harapan – harapan,
memberikan pengalaman yang membanggakan, meningkatkan kesehatan jasmani, dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari – hari dan sebagainya.
Melalui olahraga para pemuda mendaptakan kesempatan yang luas untuk
mengembangkan kemampuan, mendapatkan pengakuan dan popularitas, menemukan teman –
teman baru serta pengalaman bepergian dan bertanding yang mendatangkan kegembiraan dan
kepuasan. Olahraga merupakan aktivitas yang unik, dimana sermua memerlukan hubungan
yang harmonis dan ideal antara proses berfikir, emosi dan gerakan.
Kompetisi menimbulkan keadaan penuh stres dan dapat menimbulkan kecemasan atau
anxiety, serta tantangan untuk mengatasi berbagai perasaan, dengan berolahraga timbul
bermacam – macam dorongan untuk bertindak sebaik – baiknya yang merupakan sebagian
dorongan untuk mengembangkan diri sendiri atau ”self – improvement”.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi merupakan kekuatan (energi) yang dapat meningkatkan persistensi dan
antusiasme seseorang dalam mencapai tujuan dan keinginannya baik yang muncul dari dalam
diri (intrinsik) maupun yang muncul dari luar diri (ekstrinsik). Motivasi yang timbul dari
dalam diri sendiri tanpa adanya faktor atau dorongan dari luar disebut dengan motivasi
intrinsik sedangkan motivasi yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu disebut
dengan motivasi ekstrinsik.
Motivasi merupakan suatu hal yang penting karena motivasi dapat memicu seseorang
untuk melakukan suatu hal yang ingin dicapainya. Motivasi berperan memberikan dorongan
kepada seseorang dalam mencapai tujuan dan keinginannya. Misalnya seorang atlet yang

8
ingin memenangkan suatu kejuaraan, yang pada awalnya merasa kurang yakin akan
kemampuannya maka dengan adanya motivasi baik yang muncul dari diri sendiri ditambah
motivasi dari teman, pelatih, keluarga dan lingkungan maka atlet tersebut akan merasa
semangat dan antusias dalam berlatih dan semakin siap dalam menghadapi kejuaraan.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dalam proses
pembelajaran ataupun penambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Vallerand, R. J. (2004). Intrinsic and Extrinsic Motivation in Sport.  Encyclopedia of Applied


Psychology, Vol. 2 

Ryan, R.M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic Definitions
and New Directions. Contemporary Educational Psychology, 25, 54-67

Davies, D. & Amstrong, M., (1989)  Psychological Factors in competitive sport.  The Falmer
Press. Philadelpha.

Anda mungkin juga menyukai