Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI

PENJAS DAN OLAHRAGA

MATERI SEJARAH DAN HAKIKAT PSIKOLOGI

Nurdewi
1931041114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN


DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
SEJARA PSIKOLOGI
 Sejarah perkembangan psikologi secara umum
terbagi menjadi 3 masa, yaitu psikologi pra-
sistematik, psikologi sistematik dan psikologi
ilmiah. Psikologi pra-sistematik dimulai ketika
manusia mulai melakukan perenungan terhadap
keberadaannya. Renungan ini bersifat tidak
teratur dan umumnya dikaitkan dengan
pemikiran mitologi dan agama. Psikologi
sistematik mulai berkembang pada 400 SM
melalui pemikiran-pemikiran Plato. 
Psikologi mulai diberi perenungan perenungan
yang teratur secara rasional. Sedangkan
psikologi ilmiah mulai berkembang pada akhir
abad ke-19 Masehi. Psikologi menjadi ilmu
tersendiri yang memiliki berbagai kesimpulan
yang faktual dengan definisi yang jelas.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi
melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep
psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa 
Yunani kuno.
 Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat
 yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai
ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens
beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa
sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala
kehidupan.
Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu
setiap makhluk hidup memiliki jiwa.[3] Sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual
di Eropa, namun mendapatkan bentuk
pragmatisnya di benua Amerika.
Pengertian Psikologi
Psikologi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari lebih dalam mengenai mental,
pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu
ini meneliti alur pemikiran manusia dan alasan
di balik perilaku dan tindakan tersebut. Ilmu
psikologi ini sering kali dimanfaatkan untuk
menyelesaikan masalah atau mencari solusi
tepat dalam serangkaian aktivitas manusia
yang kompleks
Chaplin
(1972) dalam Dictionary of Psychology
 mendefinisikan psikologi sebagai ilmu
tentang perilaku manusia dan hewan, serta
penyelidikan organisme dalam segala variasi
dan kompleksitasnya ketika bereaksi terhadap
arus dan perubahan lingkungan dan peristiwa
sosial yang mengubah lingkungan.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar
atlet berpikir mengenai. mengapa mereka
berolahraga dan apa yang ingin mereka capai?
Sekali tujuannya diketahui, latihan-latihan
ketrampilan psikologis dapat menolong
tercapainya tujuan tersebut. Mental yang tegar,
sama halnya dengan teknik dan fisik, akan
didapat melalui latihan yang terencana, teratur,
dan sistematis.
Dalam membina aspek psikis atau mental
atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa
setiap atlet harus dipandang secara individual,
yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk
membantu mengenal profil setiap atlet, dapat
dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa
dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan
psikometri.
Hakikat Psikologi
 A.      Pengertian Psikologi Olahraga
 Ada dua istilah yang harus kita pahami dalam mengartikan
"Psikologi Olahraga". Yaitu arti "Psikologi" itu sendiri yang
telah dijelaskan diatas dan juga "Olahraga". Secara
sederhana psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia. Tingkah laku disini berarti sesuatu
yang nampak seperti berjalan, berlari, melompat, bisa juga
berarti sesuatu yang tidak nampak seperti perasaan dan
berpikir. Sementara itu, olahraga adalah segala aktivitas
fisik yang sistemastis untuk mendorong, membina, dan
mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. 
 B.       Tujuan psikologi olahraga
 1. Untuk mengetahui proses pisikologi dan seberapa
penting psikologi olahraga dalam kegiatan olahraga.
 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kecemasan, stress dan upaya pengendalian seorang
atlet dalam mengahadapi masalah seperti dalam
olahraga olahraga terhadap prestasi seorang atlet.
 3.    Mengupayakan agar tugas dan peran pokok
seorang pelatih untuk membangun percaya diri
seorang atlet dengan baik yang pada akhirnya tujuan
utama prestasi olahraga bisa tercapai.
 C.      Manfaat Psikologi Olahraga
 1.    Manfaat psikologi olahraga bagi guru/pelatih olahraga antara
lain:
 a)    Memahami gejala-gejala psikologis yang muncul pada anak
didik/atlet seperti motivasi, perasaaan, kecemasa, sikap dan lain-lain.
 b)   Mengetahui, memahami dan menginternalisasi gejala-gejala
psikologi yang dianggap dapat memengaruhi peningkatan dan
kemunduran prestasi atlet.
 c)    Pengetahuan dan pemahaman tentang sejumlah faktor psikologi
tersebut dapat dijadikan bahan untuk memecahkan masalah.
 d)   Mempelajari hasil-hasil penelitian psikologis olahraga sebagai
bahan perbandingan.
 2.    Manfaat psikologi olahraga bagi para atlet olahraga:
 a)    Mengendalikan stres
 Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau
tekanan pada para atlet. Selain keinginan mereka untuk
menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara
dan semua pendukungnya sehingga meningkatkan stres.
 Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi,
pernafasan, dan terlihat restless secara fisik. Stres pada
atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing
nanti, sehingga butuh psikologi sebagai teknik
penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.
 b)   Meningkatkan pikiran positif
 Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis
untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Apabila atlet
pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak akan pernah
diraih. Optimis berarti memiliki pikiran positif atas kemungkinan
kemenangan yang akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan
pertandingan yang baik.
 c)    Menentukan tujuan
 Psikologi membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari
aktivitas yang mereka lakukan. Tujuan yang merupakan hasil
yang ingin dicapai akan suatu aktivitas olahraga atau
pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk mendapatkan
medali atau membanggakan nama negara di kancah Internasional.
 d)   Mampu memprediksi kemampuan diri
 Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami
diri mereka sendiri dari intelegensi, kemampuan, batas
diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang
maksimal dan tujuan yang maksimal.
 e)    Mental yang lebih tegar
 Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter
yang lebiih tegar. Persaingan antar atlet untuk bisa
berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat
belum lagi jika mendapat kekalahan yang membuat
orang yang mendukung mereka kecewa.
Kekuatan untuk bangkit kembali dari
semua hal buruk atau yang tidak diinginkan
sangat diperlukan. Oleh karena itu, seorang
atlet harus tegar. Psikologi mengajarkan
bagaimana memberikan respon positif
terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi
diri sendiri untu bangkit lebih kuat dan
tangguh.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai