Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYA PSIKOLOGI OLAHRAGA BAGI ATLET

Disusun oleh:

1. Dwi Ardy S 409721474076 IK/2009/B


2. Ryandika 409721424077 IK/2009/B
3. Purnomo Dwi P 409721425141 IK/2009/B
4. Arif Agung P 409721425142 IK/2009/B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILM KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga setelah melalui proses yang sangat panjang akhirnya Penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul Pentingnya Psikologi Olahraga Bagi Atlet ini dengan baik dan lancar.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dr. Slamet Raharjo,S.Pd,M.Or selaku dosen pengajar mata kuliah
Psikologi Keolahragaan.
2. Teman teman yang telah memberikan bantuan dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas
dari segala kekurangan maupun kelebihannya. Oleh karena itulah, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat Penulis butuhkan demi kesempurnaan penyusunan
makalah ini.

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar..
Daftar Isi...........
BAB I : Pendahuluan...
A. Latar Belakang Masalah..
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan......
BAB II : Pembahasan........
A. Pentingnya Psikologi Olahrga bagi Atlet......................
BAB III : Penutup...
Kesimpulan........................................................................
Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam dunia olahraga, kita dapat menemukan berbagai contoh permasalahan yang
melibatkan atlet atau olahragawan sebagai pelaku utama. Permasalahan-permasalahan tersebut
diantaranya dialami antara atlet dengan pelatihnya, atlet dengan wasit, maupun antara atlet
dengan para supporter atau penonton. Permasalahan tersebut juga terjadi dalam beberapa
bentuk tindakan seperti percekcokan atau beradu mulut bahkan sampai beradu fisik. Semua ini
tentunya menjadi sesuatu hal yang ironis sekali mengingat peran atlet dalam suatu pertandingan
olahraga adalah untuk memberikan persuasi dan motivasi besar kepada masyarakat dunia,
disamping sekedar untuk memburu prestasi. Sehingga apabila mereka tidak bisa menjaga dan
mengendalikan diri dari provokasi penonton maupun subyek lain akan berakibat fatal terhadap
mental bertanding mereka di lapangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari gambaran latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan tentang masalah utama yang perlu dikaji dalam makalah ini adalah Apa sajakah
kajian-kajian psikologi dalam dunia olahraga dan bagaimanakah pengaplikasiannya dalam
pentingnya psikologi olahraga bagi atlet?

C. TUJUAN

1. Mengetahui masalah psikologi bagi atlet

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PETINGNYA PSIKOLOGI OLAHRAGA BAGI ATLET

1. Pengertian tentang Psikologi dalam Olahraga


Psikologi berasal dari dua gabungan kata Yunani Kuno yaitu psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut dua gabungan kata tersebut, istilah psikologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kejiwaan seseorang. Psikologi tidak mempelajari jiwa
atau mental seseorang itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi dapat
membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni tingkah laku dan
proses atau kegiatannya. Sehingga istilah psikologi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuaan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental seseorang.

2. Pentingnya Psikologi Olahraga dalam Olahraga


Meningkatnya stress dalam suatu pertandingan olahraga dapat menyebabkan atlet
bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis yang dapat menurunkan
performance atau kemampuan bertanding mereka di lapangan. Mereka dapat menjadi tegang,
denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka juga
merasakan sulit untuk berkonsentrasi. Keadaan ini sering kali menyebabkan para atlet tidak
dapat menampilkan permainan terbaiknya yang berimbas pada prestasi yang mereka dapatkan.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai mengapa mereka
berolahraga dan apa yang ingin mereka capai. Sekali tujuannya diketahui, latihan-latihan
keterampilan psikologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.

3. Aspek-Aspek Psikologis yang Berperan dalam Olahraga

Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut
bertanding di lapangan. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling
sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa
latihan.
1. Berpikir positif
Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah
positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih
bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan
berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan
menjalin kerja sama yang baik antara atlet dan pelatihnya. Berpikir positif merupakan modal
utama untuk dapat memiliki keterampilan psikologis atau mental yang tangguh.

5
2. Motivasi
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seorang atlet untuk melakukan
sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa
dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.
Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang
berasal dari luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik).
Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat
memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenangkan pertandingan.
3.Emosi
Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi
terhadap diri sendiri, pelatih, maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi
dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya.
Pengendalian emosi dalam pertandingan olahraga sering kali menjadi faktor penentu
kemenangan seorang atlet. Dengan demikian, pelatih perlu juga mencari data-data untuk
mengendalikan emosi para atlet asuhannya yang tentu saja akan berbeda antara atlet yang satu
dengan atlet yang lainnya. Disinilah perlu dipelajari cara-cara mengatasi ketegangan emosi agar
dapat meningkatkan performa atlet.
4. Kepercayaan diri
Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu
suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan
diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu
sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemempuannya sepanjang ia telah berlatih
secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.
5. Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah, khususnya antara atlet dengan
pelatihnya. Masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalinnya komunikasi yang baik
antara atlet dengan pelatihnya adalah timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlet
merasa diperlakukan tidak adil, sehingga tidak mau bersikap terbuka terhadap pelatih.
6. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu
obyek tertentu. Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting perannya. Dengan berkurangnya
atau terganggunya konsentrasi atlet pada saat latihan apalagi pertandingan, maka akan timbul
berbagai masalah. Dalam olahraga, masalah yang sering timbul akibat terganggunya
konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan
sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi
yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhirnya kebingungan, tidak tahu
harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya pun akan berkurang.

6
7. Evaluasi diri
Evaluasi diri dimaksudkan sebagai usaha atlet untuk mengenali keadaan yang terjadi
pada dirinya sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar atlet dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan dirinya pada saat yang lalu maupun sekarang ini. Dengan bekal pengetahuan akan
keadaan dirinya ini maka pemain dapat memasang target latihan maupun target pertandingan
dan cara mengukurnya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Secara garis besar, psikologi berasal dari dua gabungan kata Yunani Kuno yaitu psyche
yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut dua gabungan kata tersebut, istilah
psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kejiwaan seseorang. Psikologi tidak
mempelajari jiwa atau mental seseorang itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi dapat membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni
tingkah laku dan proses atau kegiatannya. Sehingga istilah psikologi juga dapat didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuaan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental seseorang.
Seiring dengan perkembangannya, ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga
yang kemudian dikenal sebagai psikologi olahraga.
.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://rumahbelajarpsikologi.com
http://ch1ples.wordpress.com/2008/03/08/pelopor-psikologi-olahraga-di-indonesia/
http://psikologiolahraga.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai