Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN PRESTASI OLAHRAGA

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Olahraga

Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Suharjana, M. Kes.

Oleh:
1. Akbar Arif Handoko (19711251097)
2. Destian Dwi Darmawan (19711251099)

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN-S2


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul "Psikologi Olahraga dan Prestasi Olahraga" dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa
penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Olahraga yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah
Psikologi Olahraga dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai Psikologi Olahraga dan Prestasi Olahraga.
Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh semua mahasiswa pada umumnya
sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang teori Psikologi Olahraga
dan Prestasi Olahraga serta hubungannya.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis
khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran
dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Yogyakarta, 12 Februari 2020

(Penulis)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2


DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................... 4
RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 4
TUJUAN PENULISAN ............................................................................. 5
METODE PENULISAN ............................................................................ 5
MANFAAT PENULISAN ......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI PSIKOLOGI OLAHRAGA ................................................... 6
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI OLAHRAGA ........ 6
OBJEK KAJIAN PSIKOLOGI OLAHRAGA ....................................... 7
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI OLAHRAGA .................................. 8
IMPLIKASI PENERAPAN PSIKOLOGI OLAHRAGA ...................... 11
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ........................................................................................... 13
SARAN ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi olahraga adalah salah satu cabang ilmu yang relatif baru, terutama
di Indonesia. Psikologi olahraga dan cabang ilmu lain seperti nutrisi, kedokteran
olahraga atau ilmu fisiologi, psikologi olahraga masuk dalam ranah sport science.
Sport Science adalah rumpun ilmu pengetahuan yang berfokus untuk membantu
atlet agar mempunyai kualitas teknik, fisik dan mental yang berada dalam level
tertinggi.
Di dalam dunia olahraga, prestasi merupakan salah satu faktor dalam
keberhasilan pembangunan olahraga. Dengan kata lain prestasi olahraga merupakan
indikator yang dapat digunakan secara langsung untuk melihat status atau tingkat
pencapaian dan keberhasilan dalam olahraga. Ada beberapa komponen yang
menentukan tercapainya prestasi tinggi dalam olahraga prestasi yaitu keadaan
sarana-prasarana olahraga, keadaan pertandingan, keadaan psikologi atlet, keadaan
kemampuan keterampilan atlet, keadaan kemampuan fisik atlet, keadaan konstitusi
tubuh dan keadaan kemampuan taktik/strategi (Litbang KONI pusat, 2004).
Malisoux, dkk (2006) menjelaskan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi
prestasi seorang atlet, yaitu fisik, teknik, taktik, dan psikologis. Tiga faktor pertama
diperhatikan oleh pelatih dan atlet. Akan tetapi, faktor psikologis sering dilupakan
peranannya dalam mencapai sebuah prestasi olahraga. Pada makalah ini, penulis
akan membahas tentang faktor-faktor psikologis yang berperan dalam prestasi
olahraga dan implikasi penerapannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang makalah manajemen olahraga yang telah diuraikan,
penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi psikologi olahraga?
2. Apa tujuan dan ruang lingkup psikologi olahraga?
3. Apa objek kajian psikologi olahraga?
4. Apa saja faktor-faktor dalam psikologi olahraga?
5. Bagaimana implikasi psikologi olahraga terhadap prestasi olahraga?

4
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi psikologi olahraga;
2. Tujuan dan ruang lingkup psikologi olahraga;
3. Objek kajian psikologi olahraga;
4. Faktor-faktor dalam psikologi olahraga; dan
5. Implikasi psikologi olahraga terhadap prestasi olahraga.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah yang digunakan oleh penulis yaitu
menggunakan metode studi kepustakaan. Metode ini untuk memberikan gambaran
tentang materi-materi yang berhubungan dengan psikologi olahraga dan prestasi
olahraga melalui literatur buku-buku yang tersedia dan jurnal atau karya ilmiah.
E. Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan,
makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Teoritis
Dari segi teoritis, makalah ini diharapkan mampu menambah khasanah
keilmuan ilmu keolahragaan disiplin ilmu psikologi olahraga.
2. Praktis
a. Memberikan informasi tentang salah satu disiplin ilmu keolahragaan yaitu
psikologi olahraga.
b. Sebagai bahan masukan bagi pembaca terutama praktisi maupun akademisi
olahraga untuk menggunakan ilmu psikologi olahraga yang baik dan benar guna
meningkatkan prestasi olahraga.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Psikologi Olahraga
Menurut Wann dalam Komarudin, psikologi olahraga adalah kajian ilmiah
tentang reaksi-reaksi berbentuk perilaku, emosi, dan kognisi dalam situasi olahraga
yang meliputi reaksi dari partisipan dan reaksi dari penonton. Sedangkan menurut
Komarudin, psikologi olahraga adalah kajian tentang faktor-faktor mental dan
psikologis yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keikutsertaan dan penampilan
dalam olahraga, latihan dan aktivitas fisik. Serta aplikasi pengetahuan yang
diperoleh melalui studi ini dalam situasi sehari-hari.
Menurut Effendi (2016: 23), pada hakikatnya, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang perilakuseseorang. Jika dikaitkan dengan olahraga, maka akan
mencakup perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang ketika sedang berolahraga,
atau disebut penampilannya (performance) dalam berolahraga.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Psikologi
Olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga,
meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-
faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan (performance) atlet
tersebut.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Psikologi Olahraga
1. Tujuan Psikologi Olahraga
Weinberg & Gould dalam Dimyati (2006: 151) menegaskan bahwa ada dua
tujuan utama mengkaji Psikologi Olah raga, yaitu (1) mengkaji pengaruh dari
faktor-faktor psikologis terhadap penampilan atlet; dan (2) mengkaji pengaruh dari
keikutsertaannnya dalam akti vltas jasmani dalam mengembangkan kesehatan dan
kesejahteraan. Menurut Komarudin, Tujuan utama penerapan psikologi olahraga
bagi para atlet adalah untuk membantu atlet mencapai ketangguhan mental (mental
toughness) yang dibutuhkan untuk bertanding. Ketangguhan mental ini dicirikan
dengan daya juang tinggi, konsentrasi prima serta kepercayaan diri serta perasaan
cemas yang terkontrol.

6
2. Ruang Lingkup Psikologi Olahraga
Dalam tataran yang lebih luas, Anshel dalam Dimyati (2006: 151)
memberikan batasan bahwa Psikologi Olahraga adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusla dalam konteks olahraga prestasi. Berbicara tentang olahraga
prestasi olehnya dikatakan lebih lanjut bahwa tidak bisa lepas dari tiga faktor utama,
yaitu atlet, pelatih, dan lingkungan yang saling terkait antara satu sama lainnya.
Secara umum Bird dalam Dimyati (2006: 152) mengatakan bahwa kajian
Psikologi Olahraga, mencakup upaya-upaya tentang perilaku individu yang terjadi
dalam peristiwa olahraga, dan berbagai aspek psikologis yang dapat berpengaruh
terhadap perilaku individu atau atlet tersebut. Salmela dalam Dimyati (2006: 152)
mengatakan bahwa topik-topik kajian Psikologi Olahraga adalah faktor-faktor
psikologis yang mempengaruhi kepribadian atlet sepertl: kecemasan, motivasi
berprestas/, kontrol dirt, imajeri, konsentrasi dim relaksasi. Durkin dalam Dimyati
(2006: 152) mengatakan bahwa ruang lingkup Psikologi Olahraga meliputi,
evaluasi Psikologi Olahraga, kepribadian dan prestasi olahraga, kecemasan,
motivasi, agresi dalam olahraga, dinamika kelompok, dan latihan aspek-aspek
kejiwaan dalam olahraga.
C. Objek Kajian Psikologi Olahraga
Menurut Dimyati (2006: 152) ada dua wilayah studi Psikologi Olahraga,
yaitu:
1. Studi tentang pengaruh gejala-gejala psikologis terhadap penampilan atlet,
misalnya: studi tentang motivasi, kecemasan, konsentrasi, relaksasi, visualisasi,
imagery, dan lain-lain.
2. Studi tentang proses sosial dalam olahraga, seperti interefasi antar atlet, atlet
dengan pelatih, juga situasi-situasi yang dibentuk dibentuk oleh penonton,
media masa, lingkungan masyarakat sekitar yang dapat menimbulkan dampak
psikologis tertentu terhadap penampilan atlet.

7
D. Faktor-Faktor Psikologi Olahraga
Ogilvie (1968), L. Cooper (1969) dan Hardiman (1973) mengemukakan
bahwa gejala atau aspek-aspek psikis yang berpengaruh dan dapat dikembangkan
pada diri atlet adalah; 1) kemantapan emosi, 2) keuletan (agresif), 3) motivasi dan
semangat, 4) disiplin, 5) percaya diri, 6) keterbukaan, dan 7) kecerdasan
1. Aspek Emosi
Emosi adalah keadaan mental yang ditandai oleh perasaan yang kuat dan
diikuti ekspresi motorik yang berhubungan dengan suatu objek atau situasi
eksternal. Tingkat emosi seseorang atlet akan berubah dari waktu ke waktu dan
sangat tergantung terhadap tekanan mental yang dihadapi atlet pada saat itu. James
Drever (1971) mengemukakan bahwa emosi ditandai adanya perasaan yang kuat,
biasanya merupakan dorongan terhadap bentuk-bentuk tingkah laku tertentu.
Kemampuan atlet menerima rangsangan emosional seperti pujian, ejekan,
cemohan, ancaman, baik penonton, pelatih atau teman-temannya akan menentukan
kuat lemahnya mental atlet, karena mental atlet meliputi keseluruhan proses
kejiwaan yang terorganisir, sehinggga gangguan pada aspek emosional akan
berpengaruh terhadap kondisi mental secara keseluruhan.
2. Aspek Keuletan
Agresivitas biasa juga disebut dengan giat atau keuletan adalah suatu
tindakan yang dilakukan atas motif dan motivasi yang tinggi dalam diri seseorang
atau atlet. Keuletan yang dimiliki oleh seseorang sangat tinggi pengaruhnya
terhadap pencapaian prestasi karena keuletan seseorang atau atlet mempunyai
keinginan yang tinggi untuk melakukan suatu tugas atau latihan yang berat untuk
mencapai suatu tujuan.
3. Aspek Motivasi
Prestasi atlet merupakan hasil penambahan antara latihan dan motivasi atlet,
sehingga motivasi ini dipandang penting dalam mencapai tujuan yaitu atlet
berprestasi maksimal. Tanpa motivasi tidak akan ada prestasi yang muncul seperti
yang dinyatakan oleh Cratty melalui penelitian mengenai kecemasan dan motivasi
terhadap prestasi olahraga menunjukkan bahwa tingkat kecemasan rendah dan
motivasi tinggi menghasilkan penampilan olahraga yang meningkat.

8
Motivasi merupakan proses aktualisasi sumber penggerak dan pendorong
tingkah laku individu memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi olahraga diartikan keseluruhan daya penggerak (motif-motif) di dalam diri
individu yang menimbulkan kegiatan berolahraga, menjamin kelangsungan latihan
dan memberi arah pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
(Gunarsa, 2004).
Terdapat dua jenis motivasi dalam olahraga yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang kuat dari dalam yang
menyebabkan individu berpartisipasi. Atlet yang mempunyai motivasi intrinsik
biasanya mempunyai kepribadian yang matang, jujur, sportif, tekun, percaya diri,
disiplin dan tahan lama. Motivasi intrinsik inilah yang harus selalu ditumbuh
kembangkan dalam diri anak, sayangnya motivasi ini sulit dipelajari.Sedang
motivasi ekstrinsik merupakan dorongan berasal dari luar individu yang
menyebabkan seseorang berpartisipasi dalam olahraga, contohnya dorongan dari
pelatih, teman, orang tua, guru, kelompok, bangsa, hadiah, bonus.
4. Aspek Disiplin
Disiplin adalah sikap atau kesediaan psikologik untuk menepati atau
mendukung nilai-nilai atau norma yang berlaku. Atlet yang disiplin akan berusaha
untuk menepati ketentuan, tata-tertib, peraturan-peraturan dan biasanya juga patuh
kepada pembuat peraturan (pelatih dan pembina). Atlet yang memiliki disiplin diri
sadar untuk melakukan latihan sendiri, tanpa ada yang memerintah dan mengawasi;
karena sudah memiliki rasa tanggungjawab untuk mendukung nilai-nilai yang
dianggapnya baik dan tepat untuk dilakukan.
5. Aspek Percaya Diri
Percaya diri sendiri sering diartikan sebagai gambaran atas kemampuan
pribadi yang berkaitan dengan tujuan tertentu. Definisi yang lain, kepercayaan diri
adalah keyakinan atau tingkat kepastian yang dimiliki oleh seseorang tentang
kemampuannya untuk bisa sukses dalam olahraga (Wann, 1997). Artinya ada unsur
keyakinan akan kemampuan diri yang bersinggungan dengan kondisi riil
pertandingan atau tujuan yang akan dicapai.

9
Sudibyo (1993) mengemukakan bahwa untuk dapat berprestasi tinggi, atlet
harus memiliki rasa percaya diri, percaya bahwa ia sanggup dan mampu untuk
mencapai prestasi yang diinginkan. Percaya diri merupakan modal utama setiap
atlet untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.Tingkat percaya diri atlet berbeda-
beda antara satu dengan lainnya, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dari
pelatih.Bagi atlet pemula perlu diberi kesempatan lebih banyak untuk
meningkatkan kepercayaan dirinya dengan mengikuti banyak pertandingan.
Perbedaan kepercayaan diri dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 1) over confidence,
2) lack confidence, dan 3) full confidence.
6. Aspek Ketegangan
Ketegangan atau yang lebih dikenal dengan istilah “stress” adalah suatu
tekanan yang terasa menekan dalam diri seseorang atau atlet. Perasaan tertekan ini
timbul karena banyak faktor yang berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar
(Saparinah, 1982). Menurut Komarudin, Stress adalah proses dimana seorang
individu merasa menerima tekanan dan meresponnya dengan serangkaian
perubahan-perubahan fisik dan psikis termasuk meningkatkan arousal dan
merasakan cemas. Jadi, stress mempunyai dimensi yang lebih luas dibandingkan
arousal dan anxiety. Kita merasakan stres ketika berhadapan dengan tuntutan yang
sulit untuk kita penuhi dan akan berdampak serius jika tidak dilaksanakan. Jika stres
berlangsung lama dan dengan kuantitas serta kualitas yang tinggi, maka akan
menjadi gangguan emosi yang berbahaya.
7. Aspek Kecemasan
Rasa cemas adalah suatu perasaan subyektif akan ketakutan dan meningkatnya
kegairahan secara fisiologik (E.E. Lavit, 1980). Hal ini mirip dengan konsep takut.
Seorang atlet yang mengalami rasa cemas, selama pertandingan akan mengalami
kenaikan tingkatan kegairahan, perasaan tegang dan takut. Saparinah dan Sumarno
(1982) mengemukakan bahwa jika stress yang dihadapi seseorang atau atlet
berlangsung terus menerus, maka akan timbul kecamasan. Kecemasan adalah suatu
perasaan tak berdaya, perasaan tidak aman, tanpa sebab yang jelas. Perasaan semas
atau anxiety kalau dilihat dari kata anxiety berarti tercekik. Sudibyo (1993)
mengemukakan bahwa stress yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan

10
kecamasan. Rasa cemas bisa muncul pada atlet sebelum pertandingan dan sesudah
pertandingan. Perasaan cemas yang dirasakan oleh setiap atlet berbeda antara satu
dengan yang lainnya, biasanya disebabkan oleh pengalaman dari setiap atlet.
8. Aspek Kecerdasan
Kecerdasan (intelegensi) seorang atlet dalam olahraga sangat dibutuhkan,
utamanya pada cabang olahraga yang memerlukan keterampilan teknik tinggi,
taktik dan strategi bermain yang kompleks. Kecerdasan yang tinggi akan
berpengaruh terhadap tingkat kemampuan seseorang atlet untuk mengatasi
problema yang dihadapi dalam latihan dan pertandingan. Atlet yang memiliki
kecerdasan tinggi akan lebih mudah dan cepat menemukan solusi mengatasi
problema yang terjadi dalam latihan dan petandingan dibandingkan atlet yang
memiliki tingkat kecerdasan rendah.
E. Implikasi Penerapan Psikologi Olahraga Terhadap Prestasi Olahraga
Soedibyo dalam Effendi (2016: 29) merumuskan manfaat psikologi
olahraga bagi prestasi olahraga sebagai berikut:
1. Manfaat pertama adalah untuk dapat menjelaskan dan memahami tingkah laku
atlet dan gejala-gejala psikologik yang terjadi dalam olahraga pada umumnya;
ini sangat perlu karena tingkah laku manusia yang tampak (dapat dilihat) pada
hakekatnya tidak terlepas dari sikap (attitude) yang tidak tampak. Sikap
individu dipengaruhi oleh banyak faktor psikologik seperti: sifat-sifat pribadi
individu, motif-motif, pikiran, perasaan, serta pengalaman, pengetahuan,
hambatan yang dialami dalam hidup, serta pengaruh-pengaruh lingkungan
lainnya.
2. Manfaat kedua yaitu untuk dapat meramalkan atau membuat prediksi dengan
tepat kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada atlet, berkaitan
dengan permasalahan psikologik. Dengan membuat prediksi secara tepat, dapat
ditentukan program-program dan target sesuai keadaan dan kemampuan atlet
yang bersangkutan, serta dapat dihindarkan hal-hal yang kurang
menguntungkan perkembangan atlet. Misalnya dengan memahami sifat-sifat
dan kemampuan atlet dapat diramalkan kemungkinan bakat yang ada pada diri

11
atlet tersebut, sehingga dapat diarahkan untuk menekuni cabang olahraga yang
sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
3. Manfaat yang ketiga yaitu untuk dapat mengontrol dan mengendalikan gejala
tingkah laku dalam olahraga; dengan perlakuan-perlakuan untuk
menanggulangi hal-hal yang kurang menguntungkan, juga dapat memberi
perlakuan-perlakuan untuk mengembangkan kemampuan dan segi-segi positif
yang dimiliki atlet. Misalnya atlet yang dihinggapi rasa jemu berlatih (boredom)
harus diberi perlakuan khusus dengan variasi latihan yang menarik, kalau atlet
tersebut memiliki motif berprestasi tinggi, maka perlu sering diberi kesempatan
untuk berlomba, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Normansyah Implikasi atau dampak dari menerapkan
psikologi olahraga dalam olahraga prestasi tidak terlepas dari bagaimana disiplin
ini diterapkan. Secara umum, beberapa implikasi dari psikologi olahraga adalah
sebagai berikut:
1. Atlet mengetahui Tujuan yang Ingin Dicapai;
2. Atlet Lebih Tahan terhadap Tekanan dan Stres;
3. Atlet Mampu Meregulasi Emosinya;
4. Terjadi Peningkatan atau Perbaikan Sport Performance;
5. Manajemen Organisasi yang Lebih Baik.
Psikologi olahraga memiliki peran penting dalam meningkatkan sport
performance atlet. Caranya adalah dengan membimbing atlet melakukan berbagai
teknik latihan mental. Dengan melakukan latihan-latihan mental, atlet akan mampu
mengelola kondisi psikologisnya sendiri, baik berupa menurunkan tingkat aspek
“negatif”, seperti stres atau kecemasan, maupun meningkatkan aspek “positif”
seperti kepercayaan diri.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah materi psikologi olahraga dan prestasi olahraga
di atas, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Psikologi Olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan dalam
bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung
terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi
penampilan (performance) atlet tersebut.
2. Tujuan utama penerapan psikologi olahraga bagi para atlet adalah untuk
membantu atlet mencapai ketangguhan mental (mental toughness) yang
dibutuhkan untuk bertanding.
3. Ruang lingkup Psikologi Olahraga meliputi, evaluasi Psikologi Olahraga,
kepribadian dan prestasi olahraga, kecemasan, motivasi, agresi dalam olahraga,
dinamika kelompok, dan latihan aspek-aspek kejiwaan dalam olahraga.
4. Objek kajian psikologi olahraga yaitu studi tentang pengaruh gejala-gejala
psikologis terhadap penampilan atlet, misalnya: studi tentang motivasi,
kecemasan, konsentrasi, relaksasi, visualisasi, imagery, dan studi tentang proses
sosial dalam olahraga.
5. Aspek-aspek psikis yang berpengaruh dan dapat dikembangkan pada diri atlet
adalah; kemantapan emosi, keuletan (agresif), motivasi dan semangat, disiplin,
percaya diri, ketegangan, kecemasan dan kecerdasan.
6. Implikasi penerapan psikologi olahraga terhadap prestasi olahraga yaitu atlet
mengetahui tujuan yang ingin dicapai; atlet lebih tahan terhadap tekanan dan
stres; atlet mampu meregulasi emosinya; terjadi peningkatan atau perbaikan
sport performance; dan manajemen organisasi yang lebih baik.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah materi psikologi olahraga dan prestasi olahraga
ini, penulis berharap dan menyarankan kepada pembaca baik itu insan olahraga
akademisi maupun praktisi atau masyarakat pada umumnya dapat mengetahui dan
memahami bahwa psikologi olahraga sangat penting untuk dipelajari dan

13
diaplikasikan yang muaranya mempengaruhi peningkatan prestasi suatu olahraga.
Harapannya ilmu psikologi olahraga dapat dikembangkan dan berkembang dengan
baik seperti pada bidang lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, D. (2006). Peranan Psikologi Olahraga dalam Mengembangkan Olahraga
Prestasi di Indonesia. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Psikologi, 11(22), 149-155.
Effendi, H. (2016). Peranan psikologi olahraga dalam meningkatkan prestasi
atlet. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1).
Komarudin. -. Pengantar psikologi olahraga. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Rohmansyah, N. A. -. Kontribusi psikologi olahraga terhadap peningkatan prestasi
olahraga. Semarang: Universitas PGRI Semarang.

15

Anda mungkin juga menyukai