TRAINING
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGI
DALAM OLAHRAGA
MENTAL TRAINING KATA PENGANTAR
2 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 3 3
Psychology (ISSP) yang memiliki ribuan anggota yang yang memanfaatkan jasa psikolog dan ilmu psikologi
tersebat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. dalam mencapai prestasi puncak baik nasional maupun
internasional.
2. Perkembangan Psikologi Olahraga di Indonesia Pada pertengahan era 1980-an, psikolog Jo
Di Indonesia, kegiatan psikologi olahraga belum Rumeser turut aktif memberikan sumbangan jasa psikologi
berkembang secara luas. Pada tahun 1992 PBSI pada cabang olahraga bisbol dan sepakbola. Jo Rumeser
mendatangkan Robert N. Singer, mantan presiden sendiri merupakan atlit bisbol nasional. Selanjutnya,
International Society for Sport Psychology, dari Psikolog Myrna R. Soekasah juga memberikan sumbangan
Universitas of Florida. Tahun 1997, Fakultas Psikologi jasa psikologi dalam mengembangkan olahraga loncat
Universitas Tarumanagara mendatangkan Daniel Gould indah dan renang. Adapun Myrna R. Soekasah adalah
untuk memberikan ceramah kepada para pelatih dan seorang pemegang medali loncat indah tingkat Asia yang
pejabat teras KONI Pusat dalam rangka persiapan kemudian membaktikan dirinya di dalam olahraga
menjelang SEA Games. spesifikasinya (Monty P. Setiadarma, 2000: 12).
Menurut Monty P. Setiadarma dalam Singgih D. Tahun 1990 merupakan dekade yang paling aktif
Gunarsa (2008: 20) psikologi olahraga di Indonesia bagi sejumlah psikolog untuk memberikan sumbangan
merupakan cabang psikologi yang amat baru, sekalipun ilmu bagi keolahragaan nasional. Tercatat PBSI, PSSI, PRSI,
pada prakteknya kegiatan para psikolog di dalam berbagai Pertina, dan Perpani menggunakan psikolog untuk secara
cabang olahraga di Indonesia telah berlangsung beberapa aktif berperan membina atlet baik untuk memberikan
tahun lamanya. Secara resmi Ikatan Psikologi Olahraga bimbingan, atau bekerja sama dengan pelatih untuk
(IPO) di Indonesia yang berada di bawah naungan meningkatkan prestasi atlet. KONI Pusat pun
Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) baru dibentuk memperbantukan psikolog-psikolog yang aktif dalam
pada tanggal 3 Maret 1999, dan baru ditandatangani berbagai Pengurus Besar olahraga untuk membantu
secara resmi pada tanggal 23 Juli 1999 dan diketuai oleh cabang-cabang olahraga lainnya.
Monty P. Setiadarma. Akan tetapi, Singgih D. Gunarsa dan Pada saat pelaksanaan SEA Games di Jakarta tahun
Sudirgo Wibowo telah mempelopori kegiatan psikologi 1997, tercatat 13 psikolog berperan aktif membantu para
dalam cabang olahraga bulutangkis sejak tahun 1967, dan atlet untuk mencapai prestasi puncak, yakni: (1) Singgih D.
sejak saat itu banyak olahragawan bulutangkis nasional Gunarsa, (2) Monty P. Setiadarma, (3) Enoch Markum,
4 4 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 5 5
(4) Myrna R. Soekasih, (5) Surastuti Nurdadi, (6) Rosa c. Savis (1994). Faktor tidur tidak sama pengaruhnya
Hertamina, (7)Feisal, (8) Latief, (9) Gunawan, (10) terhadap prestasi semua olahragawan. Setiap
Wardhani, (11) Ari Prawoto, (12) Ning, dan (13) olahragawan mempunyai pola sendiri dalam hal
Wismaningsih. Para psikolog ini bertugas untuk melakukan hubungan antara tidur dan prestasinya. Akan tetapi,
seleksi, evaluasi, konseling, dan melakukan pelatihan bagi olahragawan-olahragawan yang akan mengikuti
mental, serta terapi. pertandingan/ kompetisi, perlu diperhitungkan faktor-
faktor yang dapat mengganggu tidur yang dapat
B. PENELITIAN TENTANG PSIKOLOGI OLAHRAGA mengganggu prestasi.
Berikut ini beberapa contoh tentang penelitian psikologi d. Ashel (1995). Meneliti fenomena social loafing
olahraga: (pemalasan sosial) pada olahragawan dayung beregu
a. Partington dan Shang (1992). Penelitian terhadap 171 putri sebanyak 6 olahragawan. Ternyata social loafing
olahragawan mahasiswa dan pelajar (17-25 tahun). dipengaruhi oleh waktu dan suasana hati (mood)
Ternyata ada 7 ciri psikososial yang berbeda antara tim olahragawan. Semakin lama mendayungnya atau
yag sering menang dan tim yang lebih sering kalah, semakin jelek suasana hati olahragawan, semakin
yaitu dalam: (1) kemampuan dan sikap pemain, (2) sifat banyak terjadi pemalasan sosial.
kepemimpinan pelatih dalam pelatihan teknis, (3) sifat e. Hollander, Mayers, Unes (1995). Latihan yang
hubungan antar manusia dari pelatih, (4) integrasi berlebihan (overtraining) memberi dampak negatif baik
tugas, (5) kohesivitas sosial dari tim, dan (6) identitas pada olahragawan maupun pada pelatih yakni bosan,
tim. lelah, motivasi, kegembiraan menurun, stress, sasaran
b. Weinberg (1993). Goal setting tidak otomatis prestasi tidak tercapai, dan terjadi peningkatan
meningkatkan prestasi olahragawan. yang lebih penting kemungkinan kecelakaan. Latihan yang berlebihan ini
adalah bagaimana menetapkan sasaran yang efektif dapat di atasi dengan merumuskan tujuan, sistem
untuk setiap olahragawan dalam tugas yang berbeda reward, dan pengaturan jadwal yang tepat.
dan situasi-situasi yang berbeda pula. Jadi setiap f. Davis, Huss, dan Backer (1995). Menganalisis
penetapan sasaran harus khusus yaitu disesuaikan eksperimen N. Tripplet dan beberapa peneliti lain
dengan olahragawan; tugas bertanding, dan situasi diakhir 1800-an dan awal 1900-an yang menggunakan
bertanding. metode tripplet. Hasilnya adalah keberadaan lawan
6 6 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 7 7
mampu melepaskan energi-energi terpendam dan BAB II
meningkatkan usaha dalam pertandingan olahraga adu HAKIKAT PSIKOLOGI OLAHRAGA
cepat seperti lari dan balap sepeda. Faktor yang
melepaskan energi terpendam tersebut dinamakan A. DEFINISI PSIKOLOGI OLAHRAGA
faktor-faktor dynamogenic. Psikologi merupakan bagian dari ilmu fisiologi. Psikologi
g. McTear, White, dan Persad (1995). Penelitian terhadap merupakan penentu utama performa dalam olahraga.
kasus-kasus pelatih utama diganti ditengah-tengah Berikut ini dipaparkan beberapa definisi psikologi
musim kompetisi oleh pengurus dengan harapan olahraga:
memperoleh hasil yang lebih baik. Hasilnya adalah 1. Menurut Monty P. Setiadarma (2000: 10-11) yang
penukaran pelatih hanya memberikan hasil/pengaruh menyatakan bahwa psikologi olahraga lebih diarahkan
jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang pada kemampuan prestatif pelakunya yang bersifat
pengaruhnya sangat sedikit. kompetitif.
h. Coons, Howard, dan Warylord (1995). Penelitian 2. Menurut Sudibyo Setyobroto (2002: 8) psikologi
mengenai pengaruh pertandingan football terhadap olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah
disiplin asrama mahasiswa dibeberapa universitas laku dan pengalaman manusia berolahraga dalam
antara 1988-1993. Dari 686 data catatan, ternyata interaksinya dengan manusia lainnya dan dalam situasi
pelanggaran disiplin asrama banyak terjadi jika sosial yang merangsang.
pertandingan footbal pada akhir pekan (46,4%) dan 3. Menurut Weinberg (2003: 4) psikologi olahraga adalah
lebih banyak lagi jika pertandingan itu dikampus sendiri studi ilmiah tentang orang atau perilakunya dalam
dan yang terbanyak adalah jika tim kampus sendiri aktivitas olahraga dan penerapan praktis dari
menang. Akan tetapi, perlu dicatat juga bahwa 51,8% pengetahuan tersebut.
dari pelanggaran disiplin adalah peminum alkohol. 4. Menurut Singgih D. Gunarsa (2008: 1) Psikologi
olahraga adalah psikologi yang diterapkan dalam
bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang
berpengaruh secara langsung terhadap olahragawan
dan faktor-faktor di luar olahragawan yang dapat
18 18
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 19
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 19
kepribadian bersifat menetap, bersifat umum, bersifat 1. Inti (psychological core). Struktur paling dalam yang
khusus/khas, dan bersifat kesatuan. mempresentasikan personality sebagai sifat internal
1. Kepribadian bersifat menetap. Artinya, kepribadian yang konsisten, menggambarkan citra diri sebenarnya,
merupakan sifat individu yang bersifat tetap dan ajeg, termasuk konsep tentang dirinya sendiri (self concept),
serta tidak mudah berubah. Apabila terjadi perubahan, meliputi sikap-sikap dasar (basic attitudes), nilai-nilai
biasanya merupakan respon pada suatu kejadian yang (yakues), minat (interest), dan motif (motives).
luar biasa. 2. Respon yang khas (typical responses). Struktur lapisan
2. Kepribadian bersifat umum. Artinya, kepribadian kedua yang menggambarkan aspek personality individu
merupakan gambaran umum individu seperti pikiran dalam menanggapi lingkungan.
dan perasaan yang berpengaruh pada tingkah laku 3. Tingkah laku yang berhubungan dengan peran (role-
(sikap). related behavior). Struktur kepribadian yang paling luar
3. Kepribadian bersifat khusus/khas. Artinya, kepribadian yang menggambarkan aspek kepribadian individu yang
menunjukkan sifat individu yang unik sehingga berbeda paling supervisial untuk mengadaptasi persepsi dengan
dengan yang lainnya termasuk anak kembar sekalipun lingkungan pada saat itu.
tidak ada yang memiliki kepribadian yang sama.
4. Kepribadian bersifat kesatuan. Artinya, kepribadian C. TEORI KEPRIBADIAN
yang menggambarkan individu sebagai sebuah struktur Teori kepribadian menurut Richard H. Cox (1985) dalam
yang membentuk kesatuan organisasi yang dinamik Sudibyo Setyobroto (2002: 39) terdiri atas teori
dalam diri individu itu sendiri. psikodinamik (psychodynamic theory), teori sifat (traits
theory), dan teori belajar asosial (sociallearning theory).
B. STRUKTUR KEPRIBADIAN (PERSONALITY) Berikut akan dibahas secara lebih rinci.
Masing-masing individu mempunyai kepribadian yang
berbeda satu sama lain. Untuk memahami kepribadian 1. Teori Psikodinamik
secara umum dapat dilakukan dengan mencermati struktur Sering disebut psychoanalyse atau Teori Freud. Menurut
kepribadian. Kepribadian dibagi menjadi tiga tingkatan Husdarta (2010: 20) Freud dalam teorinya menyebutkan
yang terpisah namun saling berhubungan, yakni sebagai bahwa tingkah laku manusia adalah interaksi antara id,
berikut. ego, dan superego. Diperkuat oleh Koeswara (1991: 32-
20 20
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 21
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 21
35) kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang masyarakat seperti baik/buruk, benar/salah,
terdiri atas 3 unsur/sistem yakni: pantas/tidak pantas, dan lain sebagainya.
a. Id. Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar yang Sebagai contoh; seorang pelatih melihat salah
di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Artinya, Id olahragawannya terlalu banyak tertawa dan tidak serius
adalah dorongan intrinsik yang mewakili alam tidak dalam latihan, Berikut ilustrasi interaksi antara id, ego, dan
sadar yang berorientasi pada pemenuhan kenikmatan superego dalam diri pelatih terhadap olahragawan
dan kepuasan biologis dan bersifat mementingkan diri tersebut.
sendiri.
b. Ego. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak
sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari
kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan
prinsip kenyataan. Artinya, Ego adalah fase kesadaran
(pengambil keputusan) yang yang berorientasi pada
realitas untuk memuaskan kebutuhan id.
c. Superego. Superego adalah sistem kepribadian yang
berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya
evaluatif (menyangkut baik-buruk). Adapun fungsi
utama dari superego antara lain: (a) sebagai pengendali
dorongan/impuls naluri id agar impuls tersebut
disalurkan dalam cara/bentuk yang dapat diterima oleh
masyarakat, (b) mengarahkan ego kepada tujuan yang Gambar 3.1.
sesuai dengan moral dari pada kenyataan, dan (c) Ilustrasi interaksi antara id, ego, dan superego
mendorong individu kepada kesempurnaan. Dapat dalam diri pelatih
disimpulkan bahwa superego adalah jembatan
penghubung untuk membantu memecahkan konflik 2. Teori sifat
antara id dan ego yang terkait dengan norma dan nilai Teori sifat Allport menyatakan bahwa sifat merupakan
sesuatu yang stabil dan konsisten terhadap situasi yang
berbeda. Berdasarkan perspektif teori sifat, individu akan
22 22
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 23
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 23
memperlihatkan kebutuhan untuk mencapai sukses. Oleh Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
sebab itu, individu akan menunjukkan predisposisi untuk individu dan diyakini oleh berbagai kalangan memberikan
menginternalisasi kesediaan berkompetisi, mempertahan- pengaruh terhadap kepribadian. Anak-anak yang
kan diri, dan berkembang dalam banyak situasi. dilahirkan dari orang tua olahragawan top/berkiprah
dalam olahraga, akan diturunkan kepada anaknya dan
3. Teori belajar sosial akan mengikuti kiprah orang tuanya sebagai olahragawan.
Mekanisme belajar sosial dari Hull adalah individu belajar Bakat adalah kumpulan sifat-sifat kejiwaan yang cocok
model dan penguatan sosial, di mana tingkah laku untuk cabang olahraga tertentu yang memungkinkan
merupakan perpaduan antara motif-motif yang tidak individu yang memiliki sifat-sifat tersebut dapat mencapai
disadari, fungsi belajar sosial, dan pengaruh situasi. prestasi yang setinggi-tingginya.
Contohnya, pelatih yang mengikut pelatihan/sekolah
pelatihan akan berbeda cara pandang dan berpikirnya 2. Faktor lingkungan (environment).
dengan pelatih yang hanya berdasarkan pengalaman saja. Faktor lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar
Dalam olahraga pun kecemasan seorang olahragawan individu. Ada 4 faktor yang termasuk faktor lingkungan
yang sering bertanding jauh lebih kecil dibandingkan yakni sebagai berikut:
dengan olahragawan yang baru pertama kali bertanding, a. Budaya. Setiap individu memiliki pola-pola perilaku,
sebab olahragawan yang sering bertanding belajar dari ritual, dan keyakinan yang dilembagakan dan disetujui
pengalamannya sehingga dia dapat mengatasi secara umum, kemudian dijadikan adat/kebiasaan yang
kecemasannya. berlaku untuk komunitas setempat. Budaya biasanya
terkait erat dengan faktor sosial sehingga disebut
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI sebagai socio-cultural yang bersumber dari lingkungan
KEPRIBADIAN sosial budaya setempat. Contohnya, karakter suku
Kepribadian sebagai sesuatu yang multikompleks batak akan berbeda dengan orang jawa. Suku Batak
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: identik keras dan suku jawa identik dengan kelembutan
b. Kelas sosial. Faktor ini mempengaruhi bagaimana
individu memandang dirinya dan bagaimana menerima
1. Faktor yang bersifat genetik/keturunan (heriditer). anggota kelompok sosial lainnya sehingga akan
24 24
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 25
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 25
mempengaruhi cara individu mengartikan situasi dan Faktor fisik masih berkaitan dengan keturunan, meliputi
bagaimana merespin situasi tersebut. Contohnya, anak struktur anatomis, fisiologis, fungsi otot, dan
orang kaya dengan anak orang miskin akan sangat perkembangannya membantu pencapaian prestasi
terlihat jelas perbedaan, walaupun secara keseluruhan olahraga. Misalnya, postur tubuh yang tinggi dan besar
anak orang kaya belum tentu semuanya sombong. cocok untuk olahraga bolabasket dan bolavoli, postur
c. Keluarga. Pengaruh keluarga merupakan salah satu tubuh besar (gemuk) cocok untuk olahraga gulat, dan lain
faktor lingkungan yang paling penting yang sebagainya.
mempengaruhi profil keperibadian individu. Orang tua
akan mempengaruhi perkembangan kepribadian 4. Faktor psiko-edukatif (psycho educative).
anaknya melalui tiga cara yakni: (1) melalui perilaku Berkaitan dengan kejiwaan manusia dalam perkembangan
yang ditampilkan orang tua, (2) mempengaruhi seseorang, baik dalam pendidikan formal, informal/non
anaknya sebagai model peran untuk proses identifikasi, formal. Selama proses pendidikan, diharapkan kebutuhan
dan (3) orang tua secara selektif memberikan psikologis, sosiologis, dan biologis dapat terpenuhi. Jadi,
penghargaan atas perilaku anak. Contoh, anak yang semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
orang tuanya bercerai dapat mempengaruhi sikapnya kepribadiannya akan menuju ke arah yang lebih baik pula.
menjadi pemberontak karena kurangnya kasih sayang.
d. Teman sebaya. Pengalaman bergaul dalam kelompok 5. Faktor spiritual (spiritual factor).
semasa anak-anak dan remaja akan mempengaruhi Berhubungan dengan sistem keyakinan hidup, keyakinan
perkembangan kepribadian karena anak memperoleh agama, dan moral. Contohnya, olahragawan akan lebih
pengalaman yang berbeda di luar rumah dan karena jujur dan sportif apabila memiliki keyakinan diri yang kuat
pengalaman yang diperoleh di dalam rumah tidak yang bersumber dari keyakinan hidup dan agamanya.
membuat anak sama. Oleh sebab itu, kembar identik
atau dua anak yang berasal dari keluarga yang sama E. PENELITIAN TENTANG PERSONALITY DALAM
akan memiliki kepribadian yang berbeda. OLAHRAGA
Penelitian tentang “personality traits” atau sifat-sifat
kepribadian dalam olahraga dilakukan untuk lebih
3. Faktor fisik (organo-biologic). memahami kepribadian olahragawan sehingga dapat
26 26
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 27
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 27
membuat prediksi kemungkinan tingkah laku dan 4. Morgan (1980) meneliti tentang hubungan antara
penampilan olahragawan menghadapi situasi tertentu kepribadian dengan performa yang hasilnya memiliki
dalam pertandingan, dan untuk mencari bibit-bibit hubungan yang signifikan.
olahragawan berbakat dalam cabang olahraga tertentu 5. A. Graig Fisher (1984) meneliti tentang sifat harga diri
untuk meraih prestasi maksimal (Sudibyo Setyobroto, olahragawan dan sensitif. Hasilnya olahragawan yang
2002: 35). Berikut beberapa penelitian tentang memiliki sifat harga diri yang rendah akan mudah
kepribadian dalam olahraga: menyerah dan kalah, sedangkan olahragawan yang
1. Oglivie & T. Tutko (1967) meneliti tentang pola-pola memiliki sifat sensitif akan mudah cemas sehingga buruk
kepribadian pada olahragawan top dan biasa. Hasilnya dalam penampilan.
olahragawan top menunjukkan kemampuan lebih 6. Cox (1987) meneliti tentang perbandingan profil
dalam mengatasi tekanan kompetisi, daya tahan psikis kepribadian olahragawan bolavoli wanita pada suatu
yang lebih besar, dan percaya diri lebih tinggi kejuaraan bolavoli. Hasilnya adalah responden
dibandingkan olahragawan biasa. memiliki profil kepribadian yang mirip, kecuali
2. Schurr, dkk (1977) meneliti tentang sifat olahragawan perhatian terfokus.
yang partisipasi dalam olahraga. Hasilnya olahragawan 7. Apruebo (2005) meneliti tentang hubungan antara
yang berpartisipasi dalam olahraga individual dan karakteristik kepribadian olahragawan dengan bukan
beregu menunjukkan sifat kepribadian yang lebih olahragawan. hasilnya olahragawan menunjukkan sifat
mandiri, lebih obyektif, dan lebih tenang. kepribadian yang kurang terbuka, kurang cerdas, emosi
3. Schurr, Ashley, dan Joy (1979) meneliti tentang yang kurang stabil, kurang cermat, kurang menyenangi
perbedaan dimensi kepribadian antara olahragawan hal baru, lebih pencemas, dan lebih sering curiga
olahraga individu dan beregu. Hasilnya olahragawan dibandingkan dengan yang bukan olahragawan.
beregu mempunyai tingkat kecemasan rendah, lebih Namun menunjukkan kesamaan beberapa sifat
mandiri, lebih terbuka dan objektif, namun kurang kepribadian seperti berpikir tenang, bersifat praktis,
sensitif dan imajinatif seperti olahragawan cabang tidak terlalu dominan, sangat berani, emosional, dan
olahraga individu. sensitif.
28 28
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 29
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 29
F. TEORI SIKAP DALAM KEPRIBADIAN yang diperlukan dalam olahraga dapat dijadikan sasaran
Individu tidak hanya sekedar berbuat atau bertindak, apa pembinaan mental, misalnya melalui team building.
yang diperbuat sebagian besar dilakukan dengan sadar,
dan kesadaran merupakan salah satu faktor penentu G. INSTRUMEN PERSONALITY
perbuatan. Kesadaran dalam melakukan suatu tindakan Salah satu instrumen/alat tes yang digunakan untuk
dilakukan berulang-ulang. Sebagian besar perbuatan mengukur sifat-sifat kepribadian yang sering digunakan
dilandasi kesediaan psikologis untuk mereaksi keadaan ahli psikologi adalah “the cattel 16 personality factor
yang disebut sikap (attitude). Adapun ciri-ciri sikap inventory (cattel 16 PF)”. M. Zein Permana (2017: 69-70)
meliputi: (1) sikap bukan bawaan, (2) dapat berubah mengemukakan bahwa sixteen personality factors
melalui pengalaman, (3) merupakan organisasi keyakinan- questionnaire (16 PF) adalah instrumen yang mengukur
keyakinan, (4) merupakan kesiapan untuk mereaksi, (5) aspek kepribadian individu yang dikembangkan oleh
relatif bersifat tetap, (6) hanya cocok untuk situasi Raymond Cattell dan diterbitkan pertama kali pada tahun
tertentu/dapat berubah, (7) selalu berhubungan dengan 1946. Melalui metode faktor analisis Cattell percaya
obyek/subyek tertentu, (8) merupakan penilaian dan bahwa dimensi-dimensi dasar dari kepribadian dapat
penafsiran terhadap sesuatu, (9) bervariasi dalam kualitas ditemukan dan kemudian diukur. 16 PF tidak hanya terdiri
dan intensitas, dan (10) mengandung komponen kognitif, atas primary traits, tetapi juga global traits. Hal yang
afektif, dan konatif. membedakan antara keduanya adalah informasi yang
Tindakan yang dilakukan seseorang berasal dari diberikan masing-masing traits. Global traits berisi
sikap yang dipengaruhi oleh persepsi (faktor internal dan informasi mengenai kepribadian individu secara garis
eksternal). Artinya, sikap merupakan faktor yang besar. Sementara itu, primary traits memberi informasi
terbentuk dan berkembang melalui faktor internal dalam mengenai kekayaan dan keunikan dari individu tersebut
diri individu (sifat, motif, pemikiran, dan perasaan), serta secara detail. Primary traits inilah yang menjelaskan ciri
faktor eksternal (pengalaman, situasi sekitar, pengetahuan, dari individu tersebut sehingga membedakannya dengan
dan hambatan). individu lain. Primary traits tergabung dalam primary
Berdasarkan hal di atas, jelas bahwa sikap dapat scales dan global traits berada dalam global scales.
berubah jika dipengaruhi, dan dibina untuk dikembangkan Adapun traits yang terdapat dalam masing-masing scales
dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Sikap-sikap ini antara lain:
30 30
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 31
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 31
Tabel 3.1 dan “rendah”. Walaupun demikian bukan berarti semua
Primary scales dan global scales kepribadian (personality) yang tinggi berarti bagus dan rendah berarti buruk.
Warmth (A) Extraversion Berikut ini faktor utama yang memiliki pengaruh terhadap
Reasoning (B) Anxiety tinggi rendahnya faktor global (M. Zein Permana (2017:
Global neuroticism 77-78).
Primary Emotional scales Tough- Tabel 3.2
scales stability (C) mindedness Faktor utama yang memiliki pengaruh terhadap tinggi
Dominance (E) Independence rendahnya faktor global
Liveliness (F) Self-control Faktor Skor rendah Skor tinggi
Rule-consciousness A Berhati-hati, tidak Ramah tamah, lembut
(G) ramah, pendiam, hati, tidak suka repot-
Social boldness (H) suka menyendiri, repot, ikut ambil
Sensitivy (I) kritis, bersikap gigih bagian, berpartisipasi
Vigilance (L) B Bodoh, intelegensi Pandai, intelegensi
Abstractedness (M) rendah, kapasitas tinggi, kapasitas mental
Privateness (N) mental skolastik skolastik yang tinggi
Apprehension (O) yang rendah
Primary Openness to C Dipengaruhi oleh Emosi mantap, matang,
scales change (Q1) alam perasaan, menghadapi realistis
Self-reliance (Q2) emosi kurang tenang, kekuatan ego
Perfectionism (Q3) mantap, mudah yang tinggi
meledak, ego lemah
Tension(Q4)
E Rendah hati, Ketegangan sikap,
Alat tes atau instrumen 16 PF terdiri atas 185 soal. Psikolog berwatak halus, agresif, suka bersaing,
dapat melihat kepribadian seseorang dalam berbagai mudah dituntut, keras hati, teguh
situasi dan mengetahui penyebab dasar atau motivasinya. jinak, patuh, pasrah, pendiriannya, dominan
suka menolong
Dalam faktor global terdapat dua kutub yakni “tinggi”
32 32
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 33
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 33
Faktor Skor rendah Skor tinggi Faktor Skor rendah Skor tinggi
F Seadanya, Tidak kenal susah, suka N Jujur, berterus Lihai, cerdik, halus budi
sederhana, pendiam, bersenang-senang, terang, blak-blakan, bahasanya, memiliki
serius, tenang, tidak antusias, menggelora rendah hati, ikhlas, kesadaran sosial
bergelora janggal, kikuk
G Bijaksana, Teliti, gigih, tekun, O Yakin akan dirinya, Khawatir, gelisah,
mengabaikan bermoral, tenang, tenang, aman, puas menyalahkan diri
aturan-aturan, serius, superego yang dengan diri sendiri, sendiri, tidak aman,
mengabaikan kuat tentram cemas, memiliki
superego kesukaran
H Pemalu, takut-takut, Suka bertualang, Q1 Konservatif, kuno, Liberal, suka hal-hal
peka terhadap berani, tidak malu- tradisional baru, berpikir bebas,
ancaman-ancaman malu, secara sosial radikalisme
berani, tegas, hebat Q2 Ketergantungan Kecukupan diri, banyak
pada kelompok, akal, mengambil
I Keras hati, percaya Lembut hati, peka, pengikut, taat pada keputusan sendiri
diri, realistik independen, terlalu kelompok
dilindungi Q3 Lalai, lemah, Bisa mengendalikan
L Menaruh Syakwasyangka pada membolehkan, diri, suka mengikuti
kepercayaan kepada orang lain, sukar untuk sembrono, aturan, komplusif
orang lain, bertindak bodoh kelemahan integrasi
menerima semua dari self sentimen
keadaan Q4 Santai, tenang, Tegang, frustasi, mudah
M Praktikal, berkenan Imajinatif, hidup bebas lamban, tidak tersinggung, lelah,
pada hal-hal yang (bohemian), pelupa, frustasi, penyabar, ketegangan energi yang
sederhana, biasa, suka melamun, linglung ketegangan energi tinggi
dan bersahaja yang rendah
34 34
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 35
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 35
Secara singkat, kepribadian (personality) yang diukur Practical Imaginative
antara lain keterbukaan, intelegensi, sifat merendahkan Forthright Shrewd
diri, ketenangan dan kelincahan, kecenderungan berpikir Self-assured Apprehensive
dan merasa, mudah percaya atau curiga, konservatif atau Reserved Outgoing
suka bereksperimen, relaks atau tegang, mudah Less intelligent More
terpengaruh perasaan atau memiliki stabilitas emosional, intelligent
Affected by Emotionally
kecerdikan dan ketelitian, sifat pemalu atau berani, tenang
feelings stable
atau mudah khawatir, sifat tergantung pada kelompok
atau mandiri. Akan tetapi, kepribadian (personality) yang
perlu diperhatikan untuk cabang olahraga yang satu
dengan yang lainnya tidak selalu sama. Berikut ini contoh
alat tes atau instrumen 16 PF dapat dilihat pada tabel 2.3.
berikut.
Tabel 3.3
Cattell’s sixteen factors of personality (16PF)
1 2 3 4 5 6 7 8
Reserved Outgoing
Less intelligent More
intelligent
Affected by Emotionally
feelings stable
Submissive Dominant
Serious Happ-go-
lucky
Expedient Conscientious
Timid Venturesome
Tough-minded Sensitive
Trusting Suspicious
36 36
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 37
KEPRIBADIAN (PERSONALITY) DALAM OLAHRAGA 37
BAB IV 1. Menurut Sudibyo Setyobroto (2002: 84) arousal adalah
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA hal yang tidak dapat dielakkan seperti timbulnya
ketegangan fisik/tension dan stres.
A. DEFINISI AROUSAL 2. Menurut Weinberg & Gould (2003: 78) arousal
Olahraga adalah sebuah yang ditinjau dari berbagai merupakan perpaduan antara aktivitas fisiologis dan
dimensi. Selain dimensi fisik olahraga juga mengkaji psikologis dalam diri seseorang, dan mengacu pada
dimensi psikis. Dimensi psikis atau jiwa dalam aktivitas intensitas motivasi pada saat tertentu.
jasmani dan olahraga merupakan bagian terpenting dalam 3. Menurut Barker, et al. (2007: 16) arousal is referred to
penampilan olahragawan. Beberapa keadaan psikologis as a physiological state of alertness and anticipation
yang terjadi pada olahragawan sangatlah kompleks. that prepares the body for action. Artinya, arousal
Kompleksitas tubuh dalam menghadapi respon dan disebut sebagai keadaan kesiap-siagaan fisiologis dan
tekanan merupakan kondisi yang sering terjadi dalam antisipasi yang mempersiapkan tubuh untuk beraksi.
aktivitas jasmani dan olahraga. 4. Gledhill, Adam, et al. (2007: 95) arousal adalah
Para olahragawan butuh untuk belajar mengontrol keadaan fisiologis berupa kewaspadaan dan antisipasi
arousal, harus bisa mengatasi kondisi ketika merasa lesu yang mempersiapkan tubuh untuk beraksi.
dan terpuruk (down) yang diakibatkan karena rasa cemas 5. Menurut Yusuf Hidayat (2008: 270) arousal adalah
atau nervous. Arousal yang dirasakan oleh olahragawan ketegangan yang harus ada dalam diri olahragawan
harus dalam porsi yang cukup yakni pada titik yang menjelang pertandingan yang berfungsi sebagai
menunjukkan kegairahan yang tidak berlebihan atau kesiapan mental dalam menghadapi pertandingan.
sebaliknya tidak kurang supaya penampilan menjadi 6. Menurut Husdarta (2010: 81) arousal merupakan gejala
optimal. Jika arousal tidak berada pada porsi yang tepat, psikologis yang menunjukkan adanya pengerahan
maka penampilan olahragawan menjadi buruk. Tetapi peningkatan aktivitas psikis.
arousal yang terlalu berlebihan juga akan meningkatkan 7. Menurut Cox (1985) dalam Husdarta (2010: 81)
ketegangan dan kecemasan. Untuk mengatasi hal tersebut, Arousal merupakan peningkatan aktivitas sistem syaraf
maka perlu mencari teknik-teknik pendekatan yang tepat simpatetis yang menunjukkan peningkatan aktivitas
dan disesuaikan dengan kepribadian masing-masing fisiologis dan tidak dapat digunakan untuk
olahragawan. Berikut ini beberapa definisi arousal. menunjukkan keadaan emosional tertentu, baik pada
38 38
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 39
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 39
saat orang menghadapi kegembiraan atau kesenangan Selanjutnya, untuk mengukur arousal, para psikolog
maupun ketakutan dan ketegangan, semuanya akan melihat pada perubahan dalam tanda-tanda psikologis
menyebabkan timbulnya arousal. seperti: detak jantung, pernafasan, keadaan kulit (
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan direkam dengan sebuah ukuran tegangan), dan biokimia
bahwa arousal adalah peningkatan aktivitas fisiologis, (digunakan untuk menilai perubahan zat-zat seperti
psikis, dan sistem syaraf simpatetis yang tidak dapat katekolamina). Para psikolog juga melihat pada
dielakkan yang mendasari kesiapan individu untuk bagaimana orang-orang mengukur tingkat kegairahan
berperilaku, bereaksi, berpikir, dan bergerak. dengan sebuah set (seri-seri), pernyataan (seperti “My
Adapun ciri-ciri individu yang mengalami arousal heart is pumping”, I fell Peppy”), menggunakan skala
dapat dilihat secara fisiologis dan psikis seperti berikut ini. numerik yang bergerak dari rendah ke tinggi. Skala-skala
Tabel 4.1. ini mengacu pada “self – report measures”.
Ciri-ciri arousal Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
Fisiologis Psikis menurunkan arousal yang terjadi pada olahragawan
1. otot sangat tegang dan 1. rasa takut dan meliputi:
kaku cemas memuncak 1. menarik napas dalam-dalam kemudian dikeluarkan
2. denyut jantung cepat 2. merasa cepat lelah secara perlahan dan teratur.
3. napas tidak teratur 3. pikiran negatif dan 2. memperpanjang waktu dengan menjauhi lawan
4. tekanan darah meningkat memarahi diri (mengatur tempo permainan).
5. sulit memperhatikan dan sendiri 3. memusatkan pada teknik terbaik yang dapat
konsentrasi sehingga 4. kontrol emosi menghasilkan angka.
semua yang dilihat menurun. 4. jangan memikirkan menang atau kalah.
tampak cepat
6. tidak dapat berpikir B. TEORI DASAR HUBUNGAN AROUSAL DENGAN
jernih dan cermat PENAMPILAN OLAHRAGAWAN
7. perhatian dan pandangan Teori dasar mengenai hubungan arousal dengan
hanya pada satu hal penampilan olahragawan ada dua yakni teori inverted U
tertentu, dan teori drive.
40 40
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 41
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 41
1. Teori inverted U
Teori inverted U adalah teori yang meliputi berbagai sub
teori yang menjelaskan mengapa saling berhubungan
antara arousal dengan penampilan berbentuk persamaan
kuadrat. Menurut teori inverted U, baik arousal tingkat
rendah maupun tinggi tidak akan menghasilkan
penampilan setinggi-tingginya. Tingkat arousal yang
sedang umumnya akan memberikan kemungkinan lebih
besar untuk memperoleh penampilan puncak atau peak
Gambar 4.1
performance.
Perbedaan teori drive dan teori inverted U
Gambar di atas menjelaskan bahwa teori drive
2. Teori drive
menyatakan bahwa semakin tinggi arousal maka
Teori drive merupakan teori multi dimensional mengenai
penampilan akan semakin tinggi pula, sedangkan teori
penampilan dan proses belajar. Teori drive membentuk
garis hubungan linier. Hubungan antara arousal dan
inverted U menyatakan arousal yang rendah atau tinggi
akan menurunkan penampilan, dan arousal yang sedang
penampilan olahragawan digambarkan sebagai garis lurus
akan meningkatkan penampilan.
(linier) sehingga seolah-olah ada hubungan positif antara
arousal dengan peningkatan penampilan olahragawan
C. INSTRUMEN AROUSAL
secara terus menerus.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis membuat
suatu kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang arousal
Saat ini, para ahli cenderung lebih setuju dengan
seperti berikut ini.
teori inverted U dibandingkan dengan teori drive karena
Tabel 4.2
pada suatu saat akan ada batasnya di mana garis
Kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang arousal
hubungan korelasi positif akan berhenti dan menurun.
Secara jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini. Dimensi Indikator Sub indikator
Arousal Ciri-ciri 1. Fisiologis
2. Psikis
42 42
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 43
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 43
Berikut ini contoh beberapa pernyataan untuk melihat Alternatif jawaban
seberapa besar tingkat arousal olahragawan dalam NO Pernyataan SS S R TS STS
olahraga yang bisa diberikan dengan menggunakan skala 4. Saya merasa cepat lelah
likert. ketika sedang bertanding
Petunjuk Pengisian padahal fisik saya ketika
Berikan tanda check (√) pada salah satu alternatif latihan bagus
jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan dan
5. Saya marah pada diri saya
pengalaman anda.
sendiri ketika melakukan
Keterangan Alternatif jawaban :
kesalahan
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.3
Contoh angket arousal
Alternatif jawaban
NO Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya merasa otot saya kaku
saat bertanding
2. Napas saya tidak teratur
selama bertanding
3. Denyut jantung saya
berdetak sangat cepat saat
bertanding
44 44
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 45
AROUSAL (KEGAIRAHAN) DALAM OLAHRAGA 45
BAB V kognitif dan/somatik terhadap situasi olahraga yang
ANXIETY (KECEMASAN) DALAM OLAHRAGA kompetitif sebagai kelengkapan evaluasi kinerja atlet.
2. MenurutAnshel (1997) dalam Monty P. Satiadarma
A. DEFINISI ANXIETY (2000: 95) anxiety adalah reaksi emosi terhadap suatu
Anxiety sebagai salah satu kajian psikologis yang unik dan kondisi yang dipersepsi mengancam.
menarik yang terjadi pada olahragawan. Pentingnya 3. Menurut Dadang Hawari (2001: 18) kecemasan adalah
anxiety dan faktor emosional serta kepribadian lainnya gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai
dalam kompetisi olahraga telah diakui selama bertahun- dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang
tahun (Hackfort & Spielberger, 1989: 3). Kejadian-kejadian mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami
yang penting sebelum, saat, dan akhir pertandingan dalam gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih
olahraga sangat dipengaruhi oleh tingkatan anxiety dari tetap utuh (tidak mengalami keretakan
pelaku olahraga, baik olahragawan, pelatih, wasit, kepribadian/splitting of personality, perilaku dapat
maupun penonton. Perasaan cemas diakibatkan karena terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
bayangan sebelum pertandingan dan saat pertandingan, 4. Menurut Saparinah dan Sumarno Markum dalam
hal tersebut terjadi karena adanya tekanan-tekanan secara Sudibyo Setyobroto (2002: 86) anxiety adalah suatu
kejiwaan pada saat bermain dan sifat kompetisi olahraga perasaan tak berdaya, perasaan tak aman, tanpa sebab
yang didalamnya penuh dengan perubahan dari keadaan yang jelas.
permainan ataupun kondisi alam yang membuat 5. Menurut Weinberg & Gould (2003: 79) anxiety adalah
menurunnya kepercayaan diri dari penampilan. keadaan emosi negatif yang ditandai dengan gugup,
Setiap orang yang normal pasti mengalami anxiety. khawatir, dan ketakutan dan terkait dengan aktivasi
Anxiety dapat timbul kapan saja, salah satu penyebab atau kegairahan pada tubuh.
terjadinya anxiety adalah ketegangan yang berlebihan dan 6. Menurut Barker, et al. (2007: 330) anxiety sering
berlangsung lama. Anxiety sebagai reaksi emosional disebut sebagai keadaan emosional negatif yang
terhadap stimulus dianggap berbahaya (Hanin, 2000: 93). ditandai atau dikaitkan dengan, perasaan gugup, cemas
Berikut ini beberapa definisi anxiety (kecemasan). atau khawatir
1. Menurut Leitenberg (1990: 421) anxiety merupakan
kecenderungan belajar untuk menanggapi kecemasan
Gambar 5.2
Tingkat anxiety dalam pertandingan
G. INSTRUMEN ANXIETY
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis
membuat suatu kisi-kisi instrumen angket/kuesioner
tentang anxiety seperti berikut ini.
108 108 IMAGERY DALAM OLAHRAGA IMAGERY DALAM OLAHRAGA 109 109
karena imagery dapat digunakan sebagai latihan suplemen Waktu melakukan imagery bagi olahragawan
disela-sela waktu menunggu giliran latihan terutama jika adalah pada saat sebelum, selama latihan dan sesudah
olahragawan terlalu banyak tetapi fasilitasnya sedikit. latihan. Imagery membantu olahragawan untuk
Dengan kata lain, bagian yang paling penting dari menciptakan gambaran yang nyata berkaitan dengan
latihan imagery adalah perasaan subjektif/personal pada kesulitan dan masalah-masalah yang mungkin akan
diri sendiri untuk menampilkan apa yang akan dilakukan. dihadapi oleh para olahragawan selama pertandingan.
Oleh sebab itu, latihan imagery berkaitan dengan Seperti diketahui, olahragawan seringkali membuat
kepercayaan diri, pemusatan perhatian, serta kondisi gambaran yang tidak nyata baik tentang dirinya maupun
waspada dan terkendali. Sehingga tidak heran apabila tentang lawan yang akan dihadapi. Menganggap lawan
banyak olahragawan yang menggunakan latihan imagery lebih superior, kemampuan teknisnya masih rendah, atau
untuk menciptakan kepercayaan diri serta menimbulkan lingkungan pertandingan yang menekan seringkali muncul
perasaan siap dalam menghadapi pertandingan penting. di benak para olahragawan ketika menyiapkan diri untuk
sebuah pertandingan. Efeknya, seringkali olahragawan
B. IMAGERY DALAM OLAHRAGA (WHERE, WHAT, merasa rendah diri dan akhirnya merasa cemas yang
WHEN, DAN WHY) berlebihan. Jika berlanjut terus menerus, maka kecemasan
Imagery dalam olahraga ditentukan oleh: (1) where tersebut akan mengganggu performa olahragawan
(dimana imagery bisa dilakukan?), artinya imagery tersebut. Kecemasan yang muncul sebelum bertanding
dilakukan pada saat latihan, pertandingan, off training, akan mengurangi konsentrasi dan membuat
atau setelah latihan, (2) what (apa yang di-imagery-kan?), penampilannya menurun.
artinya imagery yang dilakukan adalah membayangkan Manfaat imagery antara lain adalah sebagai
keterampilan gerak cabang olahraga yang digeluti, (3) berikut: (1) meningkatkan konsentrasi, (2) meningkatkan
when (kapan imagery dilakukan?), artinya imagery rasa percaya diri, (3) mengendalikan responemosional, (4)
dilakukan sebelum, selama, dan sesudah berlatih atau memperbaiki latihan keterampilan, (5) mengembangkan
bertanding, dan (4) why (mengapa imagery dilakukan?), strategi, dan (6) mengatasi rasa sakit.
artinya imagery dilakukan untuk mengingat kembali
keterampilan gerak yang telah dipelajari.
110 110 IMAGERY DALAM OLAHRAGA IMAGERY DALAM OLAHRAGA 111 111
C. DASAR-DASAR LATIHAN IMAGERY 8. Waktu imagery dilakukan sesuai dengan keadaan yang
Sebelum membahas dasar-dasar latihan imagery, ada salah sebenarnya sebagain sarana untuk memindahkan
satu teori yang mendasari mekanisme latihan imagery kondisi imajiner ke kondisi realita.
mental adalah “Ahseri’s Triple Code Model” yang
mengemukakan tiga kondisi fundamental sebagai syarat D. MANFAAT LATIHAN IMAGERY
terjadinya imagery antara lain sebagai berikut: (1) imagery Adapun manfaat latihan imagery antara lain:
harus terpusat pada munculnya sensasi dalam arti yang 1. Untuk mengembangkan kepercayaan diri olahragawan.
sesungguhnya seperti yang biasa dialami dalam kenyataan, Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan
(2) muncul pola respon somatik akibat dari kegiatan kemampuan olahragawan untuk dapat sukses dalam
imagery, artinya terjadi perubahan psikofisiologis dalam mencapai tujuannya. Dengan latihan imagery,
badan saat sedang atau setelah melakukan imagery, dan olahragawan akan mampu meningkatkan dan
(3) imagery yang dibentuk benar-benar bermakna artinya mengantisipasi apa yang akan terjadi. Jika sukses dalam
setiap imagery harus memiliki arti yang signifikan yang latihan mental imagerymaka akan semakin yakin pada
bersifat subjektif/dirasakan berbeda oleh setiap individu. kemampuannya, dan peningkatan ini dapat
Adapun dasar-dasar latihan imagery dalam meningkatkan kepercayaan dirinya.
olahraga adalah sebagai berikut: 2. Untuk mengembangkan strategi pre-kompetisi dan
1. Ketajaman, dengan melakukan membayangkan hal-hal kompetisi. Olahragawan diajari untuk memahami
yang sudah sangat dikenal dan membayangkan suatu situasi baru sebelum turun di gelanggang yang
keterampilan khusus yang sudah dimiliki serta sebenarnya, sehingga apa yang akan terjadi dapat
membayangkan keseluruhan panampilan secara baik. diantisipasi oleh olahragawan, dan dengan antisipasi
2. Keterkendalian, yaitu mengendalikan perilaku. ini, mudah melakukan adaptasi terhadap berbagai
3. Latihan imagery harus dilakukan setiap hari. kemungkinan hal yang terjadi, belajar untuk
4. Mengevaluasi keterampilan imagery. mempertahankan perasaan tenang di bawah tekanan
5. Kondisi rileks, merupakan prasyarat bagi bentuk-bentuk sehingga emosi dapat dikendalikan secara konstruktif.
latihan imagery. 3. Membantu olahragawan memfokuskan perhatian atau
6. Harapan yang realitis dan motivasi yang cukup. konsentrasinya pada suatu bentuk keterampilan
7. Bersikap positif.
112 112 IMAGERY DALAM OLAHRAGA IMAGERY DALAM OLAHRAGA 113 113
tertentu yang sedang dilatihnya. Hal ini bisa dilakukan 2. Faktor eksternal
pada masa latihan (training session). Faktor eksternal berupa kondisi/lingkungan di luar
4. Membantu olahragawan memfokuskan diri pada individu. Lamanya waktu latihan imagery tidak lebih dari
pertandingan. Bila ingin fokus pada pertandingan, 20 menit, yakni masing-masing 10 menit sebelum latihan
mental imagery dapat dilakukan disaat dibutuhkan. dan 10 menit setelah latihan teknik. Selain itu,
Sewaktu-waktu bisa mengingat kembali atau keberhasilan latihan imagery juga mempengaruhi tugas-
membayangkan kembali keterampilan yang bisa tugas kognitif dan psikomotorik keterampilan gerak.
dilakukan di saat mengalami kesulitan di lapangan.
F. PENGEMBANGAN PROGRAM LATIHAN IMAGERY
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS Secara umum program latihan imagery dibangun oleh 4
IMAGERY tahapan proses yakni tahap pemahaman, pengukuran,
1. Faktor internal latihan imagery dasar, dan latihan imagery sebenarnya
Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari (Vealey & Walter, 1993; Yusuf Hidayat, 2008: 224).
individu yang melakukan imagery. Kemampuan imagery 1. Tahap pemahaman. Tahap ini sangat penting karena
adalah kemampuan untuk membayangkan performa latihan imagery hanya akan berhasil apabila
gerak. Imagery akan lebih efektif jika individu memiliki meyakininya. Oleh sebab itu, perlu diberikan
kemampuan imagery yang lebih tinggi, artinya apabila pemahaman tentang pentingnya latihan imagery dalam
olahragawan dapat meningkatkan ketajaman dan penguasaan keterampilan gerak teknik, pengembangan
kemampuan mengendalikan image-nya, maka aspek psikologis, dan peningkatan prestasi.
performanya akan meningkat pula. Tetapi, tingkat 2. Tahap pengukuran. Tahap ini dimaksudkan untuk
keterampilan olahragawan juga mempengaruhi mengukur tingkat ketajaman/intentitas dan
keberhasilan imagery. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan olahragawan dalam mengendalikan
kemampuan imagery dan tingkat keterampilan gambaran yang sesuai.
olahragawan dapat mempengaruhi performanya. 3. Tahap latihan imagery dasar. Tahap ini diberikan
dengan tujuan untuk meningkatkan modalitas
olahragawan yang diidentifikasi sebagai bagian penting
114 114 IMAGERY DALAM OLAHRAGA IMAGERY DALAM OLAHRAGA 115 115
dalam penampilan olahraga dan meningkatkan tentang keterbatasan fasilitas yang tersedia dan sering
kemampuan untuk mengendalikan image. terjadinya over loading task.
4. Tahap latihan imagery sebenarnya. Untuk memperoleh 2. Pada dasarnya imagery merupakan proses penajaman
hasil yang efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: kemampuan kognitif atau kemampuan olahragawan
(a) rangkaian gerak/kejadian harus dibayangkan sejelas untuk berpikir, sebab ketika melakukan imagery maka
mungkin sehingga memperoleh gambaran yang jelas saat itu pula terjadi proses pembentukan atau
mengenai gerak/kejadian, (b) gerakan harus pengembangan mental blueprint (skema/program
dibayangkan sepositif mungkin, (c) imagery harus gerak) dalam sistem saraf pusat tentang keterampilan
dilakukan berulang-ulang, teratur, metodis, dan gerak yang akan dipelajari.
sistematis, (d) pola gerakan yang dibayangkan harus 3. Imagery sebagai aktivitas yang menyerupai pengalaman
perlahan/slow motion, (e) dilakukan dalam kondisi perseptual pada hakekatnya merupakan proses
rileks supaya dapat berkonsentrasi penuh, (f) dilakukan penguatan proposisi stimulus respon yang sangat
di tempat/ruangan yang tenang, (g) menggunakan bermanfaat dalam proses akselerasi penguasaan
multi modalitas sensori (visual, auditorial, kinestetik, keterampilan gerak dan pembentukan respon gerak
penciuman, perabaan, pengecap), dan (h) sebaiknya yang lebih akurat.
dilakukan dengan mata tertutup sehingga dapat 4. Dampak implikatif imagery dapat meningkatkan
menghindari gangguan/hal yang dapat mengacaukan motivasi dan percaya diri, meminimalisir ketegangan
pikiran. dan kecemasan, memprogram tujuan, dan lain
sebagainya.
G. APLIKASI IMAGERY
Berikut ini beberapa aplikasi dari latihan imagery yang
dapat dilakukan oleh olahragawan.
1. Latihan imagery mental dapat digunakan sebelum dan
sesudah latihan atau sebagai latihan suplemen disela-
sela waktu menunggu giliran latihan sebenarnya. Hal
ini didasari oleh adanya kecenderungan dan fakta
116 116 IMAGERY DALAM OLAHRAGA IMAGERY DALAM OLAHRAGA 117 117
BAB X internal, terutama kemampuan, untuk mencapai
SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA keberhasilan, maksudnya self confidence berakar pada
keyakinan dan harapan.
A. DEFINISI SELF CONFIDENCE (PERCAYA DIRI) 5. Menurut Gunarsa (2008: 10) Self confidence
Kepercayaan diri akan sangat membantu seseorang dalam merupakan aspek kepribadian yang mutlak yang harus
melakukan pelbagai aktivitas. Sebagian besar pelatih atau dimiliki oleh seorang olahragawan bidang olahraga apa
olahragawan berpikir bahwa percaya diri berarti percaya pun karena berkaitan dengan keyakinan “saya bisa”.
timnya akan menang atau mengungguli lawannya. 6. Menurut Fodor (2009: 67) “self confidence is a key
Kemenangan atau sukses dalam beberapa pertandingan concept in today's success-driven society, which, for
dianggap sebagai satu-satunya cara nyata untuk meraih many people…”. Artinya, self confidence adalah
kepercayaan diri (Apta Mylsidayu, 2014: 103). Berikut ini konsep kunci dalam masyarakat yang berorientasi pada
definisi dari self confidence. kesuksesan saat ini bagi banyak orang.
1. Menurut Sudibyo Setyobroto (2002: 43) s elf 7. Menurut Enung Fatimah (2010: 149) percaya diri
confidence merupakan modal utama seorang adalah sikap positif seorang individu yang
olahragawan untuk dapat maju karena pencapaian memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian
prestasi yang tinggi harus dimulai dengan percaya positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
bahwa mampu dan sanggup melampaui prestasi yang lingkungan/situasi yang dihadapinya.
pernah diraih 8. Menurut Tucker (2015: 18) self confidence is how you
2. Menurut Yusuf Al-Uqshari (2005: 14) self confidence view your abilities and will vary from situation to
adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, situation. Artinya, Keyakinan diri adalah bagaimana
kesepahaman dengan jiwa, dan kemampuan menguasai Anda melihat kemampuan Anda dan akan bervariasi
jiwa. dari satu situasi ke situasi lainnya.
3. Menurut Hery Wibowo (2007: 105) self confidence Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan
adalah keyakinan seseorang untuk dapat menaklukkan self confidence adalah keyakinan pada diri sendiri untuk
rasa takutnya mengadapi pelbagai situasi. mencapai sesuatu/target yang telah ditentukan. Self
4. Horn (2008: 66) mendefinisikan self confidence sebagai confidence adalah rasa percaya pada kemampuan sendiri
keyakinan bahwa seseorang memiliki sumber daya bahwa mampu mencapai prestasi tertentu dan apabila
118 118 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 119 119
prestasinya sudah tinggi makan individu tersebut akan meningkatkan strategi permainan, menjaga momentum,
lebih percaya diri. Self confidence akan menimbulkan rasa dan mempengaruhi kinerja. Pada intinya, kepercayaan
aman yang dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku yang dapat mempengaruhi perilaku dan kognisi. Disini akan
tampak tenang, tidak mudah ragu-ragu, tidak mudah dibahas masing-masing manfaat dari percaya diri secara
gugup, dan tegas. Olahragawan yang penuh percaya diri singkat.
(full confidence) biasanya menetapkan target sesuai
dengan kemampuannya sehingga berusaha untuk 1. Membangkitkan emosi positif
mencapai target tersebut. Apabila mengalami kegagalan, Ketika merasa yakin, seseorang mungkin bermain lebih
maka akan dihadapi dan diterima dengan lapang dada tenang,dan santai (pikiran dan tubuh) untuk menjadi
tanpa harus frustasi. agresif dan tegas.Penelitian Jones (1995) telah
Berikut aspek-aspek khusus tentang percaya diri mengungkapkan bahwa olahragawan dengan tingkat
dalam olahraga, antara lain: keyakinan yang tinggi akan dapat menafsirkan
1. Keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk kecemasannya ke hal yang lebih positif daripada
melaksanakan keterampilan fisik. olahragawan yang kurang percaya.
2. Keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk
menggunakan keterampilan psikologis. 2. Memfasilitasi konsentrasi
3. Kepercayaan untuk menggunakan keterampilan Ketika olahragawan merasa yakin, pikirannya bebas untuk
persepsi (pengambilan keputusan) fokus pada tugas dihadapannya. Apabila kurang percaya
4. Kebugaran fisik dan status pelatihan percaya diri dalam diri maka cenderung khawatir tentang seberapa baik yang
satu potensi belajar atau kemampuan untuk dilakukan atau seberapa baik orang lain berpikir yang
meningkatkan keterampilan seseorang. dilakukan.
120 120 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 121 121
tujuan danmenyadari potensi. Orang yang tidak percaya 7. Mempengaruhi kinerja
diri cenderung lebih sulit untuk menetapkan tujuan. Hubungan yang paling penting bagi praktisi adalah antara
self confidence dan kinerja. Faktor yang mempengaruhi
4. Meningkatkan kepercayaan hubungan ini antara lain: (a) karakteristik kepribadian, (b)
Berapa banyak upaya seseorang memperluasdan karakteristik demografi (jenis kelamin, umur), (c)
berapalama olahragawan akan bertahan dalam mengejar mempengaruhi kegairahan atau kecemasan, dan (d)
tujuan sangat tergantung pada self confidence. mempengaruhi kognisi (atribusi untuk keberhasilan atau
kegagalan).
5. Mempengaruhi strategi permainan
Dalam olahraga olahragawan pada umumnya merujuk C. TIPE-TIPE SELF CONFIDENCE
kepada "bermain untuk menang". Olahragawan yakin 1. Percaya diri yang proporsional
cenderung untuk bermain untuk menang, biasanya tidak Percaya diri yang optimal berarti seseorang akan merasa
takut untuk mengambil risiko sehingga merupakan suatu menjadi begitu yakin dapat mencapai tujuan, akan
keuntungan untuk menguasai kompetisi. berusaha keras untuk dapat melakukannya. Seseorang
tidak akan selalu tampil baik, tetapi penting untuk
6. Mempengaruhi momentum psikologis mencapai potensi. Keyakinan yang kuat akan membantu
Kepercayaan diri sangat mempengaruhi olahragawan dan mengurangi kesalahan dan dengan kesalahan akan
pelatih dalam upaya menang atau kalah dalam suatu berusaha untuk memperbaiki dan dapat menuju
pertandingan. Mampu menghasilkan momentum positif kesukesesan, serta setiap orang memiliki tingkat percaya
atau sebaliknya momentum negatif merupakan aset diri yang optimal. Enung Fatimah (2010: 149)
penting. Orang-orang yang percaya diri pada diri sendiri menyebutkan beberapa ciri atau karakterisrik individu
dan kemampuannya tidak mudah untuk menyerah, yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional
biasanya melihat situasi di mana hal-hal yang akan (optimal) yakni.
dijadikan motivasi dan tantangan. a. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga
tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan,
ataupun hormat orang lain.
122 122 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 123 123
b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis Kurang percaya diri artinya meragukan
demi diterima oleh orang lain atau kelompok. kemampuan sendiri. Kurang percaya diri merupakan
c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang hambatan untuk mencapai prestasi. Olahragawan akan
lain, berani menjadi diri sendiri. merasa kurang mampu/kurang percaya atas
d. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan kemampuannya apabila mengalami kegagalan. Akibatnya
emosinya stabil). mudah putus asa dan apabila dituntut untuk berprestasi
e. Memiliki internal locus of control (memandang lebih tinggi maka akan mengalami frustasi. Olahragawan
keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha yang lack of confidence (kurang percaya diri) cenderung
diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau menetapkan target lebih rendah dari tingkat
keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan kemampuannya sehingga individu seperti ini tidak akan
orang lain). menjadi juara.
f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri Enung Fatimah (2010: 150) menyebutkan
sendiri, orang lain, dan situasi di luar dirinya. karakteristik individu yang kurang percaya diri sebagai
g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, berikut.
sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata
mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan
terjadi. kelompok.
b. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap
2. Tidak percaya diri (Lack confidence) penolakan.
Banyak orang memiliki keterampilan fisik untuk dapat c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima
meraih sukses akan tetapi banyak yang kurang percaya diri kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan
pada kemampuannya pada waktu permainan ataupun diri sendiri, namun di lain pihak memasang harapan
pertandingan. Keraguan diri merusak kinerja yakni yang tidak realistik terhadap diri sendiri.
keraguan dapat menciptakan kegelisahan, memecahkan d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.
konsentrasi dan menimbulkan keraguan, individu yang e. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan
kurang percaya diri menjadi terganggu, seseorang menjadi tidak berani memasang target untuk berhasil.
ragu akan kemampuan dia sendiri.
124 124 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 125 125
f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus D. MODEL SELFCONFIDENCE DALAM OLAHRAGA
(karena undervalue diri sendiri). Ada 4 model/komponen self confidence dalam olahraga
g. Selalu menempatkan/memosisikan diri sebagai yang antara lain sebagai berikut:
terakhir karena menilai dirinya tidak mampu.
h. Mempunyai external locus of control (mudah 1. Membangun self confidence olahraga.
menyerah pada nasib, sangat bergantung pada keadaan Self confidence didefinisikan sebagai keyakinan atau
dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain). tingkat kepastian bahwa proses kemampuan individu
dalam kemampuan untuk menjadi sukses dalam olahraga.
3. Terlalu Percaya diri (overconfidence) Selanjutnya, keyakinan olahraga dikonseptualisasikan
Seseorang yang terlalu percaya diri diartikan bahwa sebagai multidimensi termasuk keyakinan tentang
kepercayaannya lebih besar dari kemampuanya. Kinerja kemampuan fisik, keterampilan psikologis dan persepsi,
menjadi menurun karena percaya bahwa tidak perlu kemampuan beradaptasi, kebugaran dan tingkat
mempersiapkan diri atau mengerahkan usaha untuk pelatihan, potensi belajar, dan pengambilan keputusan.
mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin.
Olahragawan tidak bisa terlalu percaya, namun jika 2. Sumber self confidence olahraga
keyakinan anda didasarkan pada keterampilan dan Sejumlah sumber yang diduga menggaris-bawahi dan
kemampuan aktual sebagai aturan umum terlalu percaya mempengaruhi self confidence olahraga terfokus pada
diri bisa mengakibatkan kegagalan. pencapaian, regulasi diri dan iklim sosial.
Individu yang over confidence mengakibatkan
sesuatu yang kurang menguntungkan karena merasa tidak 3. Konsekuensi dari self confidence olahraga
terkalahkan atau menganggap lemah lawan. Over Konsekuensi ini mengacu pada olahragawan yang dapat
confidence ini terjadi karena olahragawan menilai mempengaruhi tingkat kepercayaannya dalam olahraga.
kemampuan dirinya sendiri melebihi dari kemampuan Secara umum, tingkat kepercayaan yang tinggi
yang dimiliki sehingga sering melakukan perhitungan yang membangkitkan emosi positif, terkait dengan perilaku
salah dalam menghadapi pertandingan dan kalah. prestasi produktif seperti usaha dan ketekunan, dan
menghasilkan penggunaan kemampuan yang lebih
terampil dan efisien yang bersumber daya kognitif.
126 126 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 127 127
4. Faktor yang mempengaruhi self confidence olahraga 7. Lingkungan nyaman: merasa nyaman dalam
Faktor yang mempengaruhi self confidence dalam lingkungan.
olahraga adalah budaya organisasi serta karakteristik 8. Favorableness situasional: berhenti untuk melihat cara
demografi dan kepribadian. Budaya organisasi merupakan seseorang dan merasa segala sesuatu yang terjadi benar.
aspek struktural dan budaya dari subkultur olahraga yang
dapat mencakup hal-hal seperti tingkat persaingan, iklim F. MENILAI DAN MEMBANGUN SELF CONFIDENCE
motivasi, perilaku pembinaan, dan harapan dari program 1. Menilai self confidence
olahraga yang berbeda. Selanjutnya karakteristik Langkah selanjutnya untuk mengidentifikasi tingkat self
kepribadian fokus pada orientasi tujuan dan optimisme. confidence dalam berbagai situasi, olahragawan dapat
Sedangkan karakteristik demografi berkaitan dengan jenis melakukan hal ini dengan menjawab pertanyaan-
kelamin dan ras. pertanyaan berikut:
a. Kapan saya terlalu percaya diri?
E. SUMBER SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA b. Bagaimana saya bisa mengoreksi kesalahan?
Ada beberapa sumber self confidence seseorang dalam c. Kapan saya harusragu pada diri?
olahraga yakni antara lain sebagai berikut: d. Apakah saya selalu percaya diri disetiap pertandingan?
1. Penguasaan: mengembangkan dan meningkatkan e. Apakah saya tentatif dan ragu-ragu dalam situasi
kemampuan. tertentu?
2. Demonstrasi kemampuan: menunjukkan kemampuan f. Apakah saya terlihat berharap dan menikmati
dengan memenangkan dan mengalahkan lawan. permainan yang sangat kompetitif?
3. Persiapan fisik dan mental: tetap fokus pada tujuan dan g. Bagaimana saya bereaksi terhadap kesulitan?
siap untuk memberikan usaha yang maksimal.
4. Dukungan sosial: mendapatkan dorongan dari tim, 2. Membangun self confidence
pelatih, dan kemampuan diri sendiri. Self confidence dapat ditingkatkan/dibangun dalam
5. Kepemimpinan Pelatih: percaya keputusan dan berbagai cara antara lain seperti acompplising melalui
kemampuan pelatih. kinerja, bertindak percaya diri, berpikir percaya diri,
6. Experiances perwakilan: melihat olahragawan yang menggunakan citra, menggunakan tujuan maping, optimis
berhasil dan berprestasi.
128 128 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 129 129
pada kondisi fisik, dan mempersiapkan semuanya sebelum menunjukkan sikap
bertanding. konformis
Ada beberapa cara untuk membangkitkan self 3. Berani menjadi diri
confidence pada diri olahragawan apabila mengalami sendiri.
penurunan self confidence dalam pertandingan, yakni 4. Punya pengendalian diri
sebagai berikut: yang baik
a. Bangkitkan kembali ingatan pada kesuksesan yang 5. Memiliki internal locus
pernah diraih di masa lalu of control
b. Ingatlah kembali kekuatan yang ada pada diri, kuatkan 6. cara pandang positif
kenyataan bahwa telah bermain di masa lalu berarti 7. Memiliki harapan
dapat mengulanginya lagi. realistik terhadap diri
c. Percaya pada kemampuan dan diri sendiri. sendiri
d. Hindari menghakimi diri sendiri.
e. Jangan terlalu berhati-hati agar tidak melakukan Berikut ini contoh beberapa pernyataan untuk melihat
kesalahan selama bertanding. seberapa besar tingkat percaya diri olahragawan pada saat
bertanding yang bisa diberikan dengan menggunakan
G. INSTRUMEN PERCAYA DIRI skala likert.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis membuat Petunjuk Pengisian
suatu kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang percaya Berikan tanda check (√) pada salah satu alternatif
diri seperti berikut ini. jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan dan
Tabel 10.1 pengalaman anda.
Kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang percaya diri Keterangan Alternatif jawaban :
Dimensi Indikator Sub indikator SS : Sangat setuju
Percaya proporsional 1. Percaya akan S : Setuju
diri kompetensi/kemampuan R : Ragu-ragu
diri TS : Tidak Setuju
2. Tidak terdorong untuk STS : Sangat Tidak Setuju
130 130 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA 131 131
Tabel 10.2 BAB XI
Contoh angket percaya diri KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA
Alternatif jawaban
NO Pernyataan A. DEFINISI KOMUNIKASI
SS S R TS STS
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu
1. saya merasa nyaman saat
communicatio yang berarti pemberitahuan atau
bertanding
pertukaran, kata sifatnya communis yang bermakna umum
2. Saya yakin bisa memenuhi atau bersama-sama (Wiryanto, 2004: 5). Komunikasi
tantangan adalah interaksi yang tidak memiliki batasan apapun.
3. Saya yakin dapat bermain Berikut ini beberapa definisi tentang komunikasi.
dengan baik walaupun ada 1. Menurut Alo Liliweri (2002: 5) komunikasi merupakan
tekanan suatu proses, suatu aktivitas simbolis, dan pertukaran
makna antar manusia.
4. Saya merasa senang saat
2. Menurut Jowett & Lavallee (2007: 31) communication
bertanding
is a process for achieving shared knowledge and mutual
5. Saya merasa rileks ketika understanding. Artinya Komunikasi adalah proses untuk
bertanding memperoleh pengetahuan bersama dan saling
pengertian.
3. West & Turner (2008: 5) komunikasi adalah proses
sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-
simbol untuk menciptakan dan menginter-pretasikan
makna dalam lingkungannya.
4. Menurut Burton (2008: 16) communication is the act of
expessing (or transmitting) ideas, information,
knowledge, thoughts, and feelings, as well as
understanding what is expessed by others. Artinya,
Komunikasi adalah tindakan mengekspresikan (atau
132 132 SELF CONFIDENCE DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 133 133
mentransmisikan) gagasan, informasi, pengetahuan, B. PROSES KOMUNIKASI
pemikiran, dan perasaan, serta memahami apa yang Komunikasi adalah suatu proses. Proses komunikasi dapat
diungkapkan oleh orang lain. diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari
5. Menurut Tommy Suprapto (2009: 3) komunikasi pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada
adalah suatu proses penyampaian pesan berupa penerima sebagai komunikas. Semua komunikasi satu
lambang, suara, gambar, dan sebagainya dari suatu arah mengikuti proses dasar yang sama. Sebagai langkah
sumber kepada sasaran (audience) dengan pertama, satu orang memutuskan untuk mengirim pesan
menggunakan saluran tertentu. ke lain. Maka pengirim menerjemahkan (encode) pikiran
6. Menurut Herri Susanto (2014: 115) komunikasi ke dalam pesan. Sebagai langkah ketiga, pesan tersebut
didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari akan disalurkan (biasanya melalui kata-kata yang
komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) diucapkan tapi kadang-kadang melalui cara nonverbal,
melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau seperti bahasa isyarat) ke penerima. Selanjutnya, penerima
tujuan dengan mengharapkan umpan balik. menafsirkan (decode) pesan. Akhirnya, penerima berpikir
7. Menurut Tahrun (2016: 14) komunikasi adalah proses tentang pesan dan merespon secara internal, dengan
pembentukan, penyamaan penerimaan dan menjadi tertarik, marah, atau merasa lega. Secara singkat,
pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang proses komunikasi berlangsung kontinu dari saat
dan/di antara dua orang atau lebih dengan tujuan menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan.
tertentu.
8. Menurut A. Anditha Sari (2017: 2) komunikasi C. TUJUAN KOMUNIKASI
merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang Tujuan komunikasi menjelaskan bahwa proses komunikasi
terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama secara spesifik mempelajari atau mengajarkan sesuatu,
lainnya dalam kurun waktu tertentu. mempengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang
disimpulkan definisi dari komunikasi adalah proses lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaikan
penyampaian pesan dari penyampai pesan ke penerima sebuah masalah dan menyampaikan sebuah tujuan.
pesan melalui audio/visual. Secara singkat, dalam proses komunikasi tersebut
bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual
134 134 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 135 135
understanding) antara kedua belah pihak yang terlibat seseorang mencoba untuk menurunkan berat badan dan
dalam proses komunikasi. Sedangkan dalam olahraga juga mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia kelihatan
bervariasi, sebagai contoh ada kemungkinan untuk lebih ramping dan merasa baik.
membujuk seseorang agar mau menurunkan berat badan, Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk
untuk mengevaluasi seberapa baik prestasi yang sudah menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara
dicapai, untuk menginformasikan kepada olahragawan manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari dua,
bagaimana cara melakukan keterampilan baru dalam yaitu:
bermain voli, kemudian untuk menangani konflik antara
dua pemain dalam tim, dan komunikasi dapat 1. Komunikasi Verbal (dengan Kata-kata)
menggabungkan beberapa tujuan sekaligus. Artinya, Komunikasi verbal harus disampaikan secara jelas agar bisa
kemampuan berkomunikasi merupakan merupakan salah diterima dan diinterprestasikan dengan benar. Dampak
satu prediktor terbaik dalam keberhasilan pembinaan. pesan akan bergantung pada siapa yang menerima dan
apa yang mau ambil dalam waktu itu (Parcell & Coplon,
D. JENIS-JENIS KOMUNIKASI 1995). Pada dasarnya, penyampai pesan harus memilih
Komunikasi dibagi menjadi dua cara dasar yaitu, waktu dan tempat yang tepat untuk menyampaikan
interpersonally dan intrapersonally. Biasanya ketika komunikasi. Hal negatifnya seperti kerusakan, terjadi
berbicara tentang komunikasi interpersonally, artinya karena pesan yang dikirim tidak efektif, tidak diterima
komunikasi melibatkan paling sedikit dua orang dan atau disalah tafsirkan, dan kadang-kadang hanya masalah
adanya pertukaran yang bermakna. Pengirim bermaksud kurangnya kepercayaan. Berikut aspek-aspek yang
untuk mempengaruhi tanggapan dari orang tertentu dan mencakup dalam komunikasi verbal, yaitu :
pesan dapat diterima oleh orang lain. Sedangkan a. Vocabulary (perbendaharaan kata), komunikasi tidak
komunikasi intrapersonal (self-talk) adalah komunikasi akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata
dengan diri sendiri, hal ini merupakan dialog batin dan hal yang tidak dimengerti. Misalnya, seorang profesor pada
ini sangat penting. Apa yang dikatakan kepada diri sendiri saat seminar menggunakan kalimat bahasa Inggris pada
biasanya membantu bentuk dan memprediksi bagaimana audience yang tidak mengerti bahasa Inggris maka
bertindak dan melakukan sesuatu. Self-talk juga dapat pesannya tidak akan sampai.
mempengaruhi motivasi seseorang, seperti contohnya jika
136 136 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 137 137
b. Racing (kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan membaca, maka penerimaan pesan tidak akan sampai
sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, secara utuh.
tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara, akan mempengaruhi arti pesan secara 2. Komunikasi Non Verbal (Bahasa Tubuh)
dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa
diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti
Misalnya, orang Batak yang bertanya pada orang Solo pada komunikasi verbal. Berikut yang termasuk dalam
dengan intonasi yang keras, akan menimbulkan makna komunikasi non verbal, yaitu :
yang berbeda. a. Ekspresi wajah, wajah adalah bagian yang paling
d. Humor, dapat meningkatkan kehidupan yng bahagia. ekspresif bagian dari tubuh kita, karena ekspresi wajah
Dugan (1989) memberikan catatan bahwa dengan cerminan suasana emosi seseorang, misalnya ekspresih
tertawa dapat membantu menghilangkan stres dan sedih, senyum, marah.
nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis, b. Kontak mata, kontak mata sangat penting dalam
dan harus diingat humor adalah merupakan satu- berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
satunya selingan dalam berkomunikasi. Dalam selama berinteraksi atau tanya jawab itu berarti orang
komunikasi hendaknya disisipkan humor agar tersebut menghargai lawan bicaranya dengan
komunikasi menjadi lebih santai dan tidak tegang. kemampuan memperhatikan bukan cuma sekedar
e. Singkat dan jelas, komunikasi akan efektif bila mendengarkan.
disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal
pokok permasalahannya sehingga lebih mudah mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
dimengerti oleh penerima pesan. komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat Misalnya, saat seseorang bercerita tentang
menyediakan waktu untuk mendengar atau kegagalannya, kita mengusap punggungnya yang
memperhatikan apa yang disampaikan. Apabila kita mengartikan sabar.
mengajak seseorang berbicara tetapi dia sedang
138 138 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 139 139
d. Postur tubuh dan gaya berjalan, cara orang berjalan, 2. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
duduk, berdiri dan bergerak melihatkan ekspresi a. Komunikasi masa, yaitu komunikasi dengan sasarannya
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya
emosi, konsep diri dan tingkat kesehatannya. tidak dikenal. Misalnya, komunikasi antara pemberi
e. Sound (suara) seperti rintihan, menarik nafas panjang, materi kepada audience pada saat seminar.
tangisan juga merupakan salah satu ungkapan perasaan b. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
komunikasi. dihitung, dikenal dan merupakan komunikasi langsung
f. Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas dan timbal balik. Misalnya, komunikasi yang terjadi
pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian antara olahragawan dengan pelatih.
total dari komunikasi, seperti mengetuk-ngetuk kaki c. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan
atau menggerakan tangan selama berbicara tatap muka(face to face) atau dengan lewat
menunjukkan seseorang dalam keadaan stres, bingung telpon,yang terdiri hanya 2 orang yakni pemberi dan
atau sebagai upaya untuk menghilangkan stres. penerima pesan.
140 140 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 141 141
F. CARA MENGIRIM PESAN DAN MENERIMA PESAN instruktur latihan menanyakan kepada seorang wanita
YANG EFEKTIF muda bagaimana perasaannya. Wanita muda tersebut
1. Cara mengirim pesan yang efektif mengangkat bahu, menatap ke bawah, mengerutkan dahi,
a. Pesan verbal dan berkomentar, “Oh, baik.” Walaupun kata-katanya
Pesan verbal harus dikirim dengan jelas dan diterima dan mengatakan segalanya baik, instruktur tersebut
diinter-pretasikan secara tepat. Dampak dari pesan akan menangkap sebaliknya dari pesan non verbal yang
bergantung pada orang yang menerimanya dan yang disampaikan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan
diinginkan pada waktu itu. Gangguan terjadi karena dalam pesan non verbal:
pesan dikirim secara tidak efektif, tidak diterima, atau 1) Penampilan Fisik. Seringkali kesan pertama tentang
salah diinterpretasikan. Kadang-kadang masalahnya adalah seseorang berasal dari penampilan fisik. Sebagai
kurangnya kepercayaan antara pelatih dan olahragawan, contoh, olahragawan pria yang berusia 20 tahun yang
atau guru dan siswa. berjalan ke ruangan seorang pelatih mengenakan
Masalah yang sering terjadi pada pesan verbal anting-anting dan memakai baju robek, dan sebuah
adalah pada pengiriman pesan yang terlalu banyak pesan yang berbeda telah disampaikan. Anting-anting
berbicara, melantur tentang hal-hal yang membosankan dan pakaian yang digunakan dapat menyampaikan
atau hal-hal lain yang membingungkan, orang lain informasi yang sangat kuat. Oleh sabab itu, para atleit
berbicara terlalu sedikit, tidak mengkomunikasikan cukup perlu berhati-hati menyampaikan informasi melalui
informasi pakaian.
2) Postur. Seseorang dengan diri sendirinya juga dapat
b. Pesan non verbal mengirim sebuah pesan. Seseorang yang berjalan
Banyak orang sering tidak menyadari banyaknya petunjuk lambat dengan kepala menunduk dan tangan berada
non verbal yang digunakan dirinya dalam berkomunikasi. di dalam kantongnya menyampaikan kesedihan,
Pesan non verbal kurang memungkinkan dalam kontrol sedangkan langkah yang gembira mengemukakan
bawah sadar, dan oleh karena itu lebih sulit perasaan kontrol dan kepercayaan.
disembunyikan dari pada pesan verbal. Pesan non verbal 3) Gerakan isyarat. Gerak isyarat sering menyampaikan
dapat memberikan perasaan dan sikap yang tidak pesan, apa yang diinginkan atau tidak. Sebagai contoh,
disadari. Sebagai contoh, sebelum memulai kelas aerobic, dengan melipat lengan pada dada biasanya
142 142 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 143 143
mengungkapkan bahwa seseorang tidak terbuka pada mengenai seberapa efektifnya komunikasi yang
orang lain. dilakukan.
4) Posisi tubuh. Posisi tubuh benar-benar sebuah aspek 7) Karakteristik suara. Bunyi dari sebuah suara dapat
yang mempelajari cara berkomunikasi dengan cara memperkuat atau melemahkan komunikasi verbal.
menggunakan ruang. Sebagai contoh, John Thompson, Sebagaimana pepatah mengatakan, “Bukan apa yang
mantan pelatih bola basket Georgetown University dikatakan akan tetapi bagaimana mengatakannya”.
dikelilingi dengan para pemain inti dan pemain Kualitas suara sering memperlihatkan perasaan yang
cadangan. John duduk diantara pemain cadangan sesungguhnya, mood, dan sikap yang menyatakan apa
untuk membuat para pemain tersebut merasa sebagai yang tidak pernah dinyatakan secara verbal.
anggota tim yang dihargai. Karakteristik suara meliputi pitch (tinggi/rendah),
5) Sentuhan. Sentuhan adalah bentuk lain yang sangat tempo (kecepatan), volume (keras atau lunak), ritme
kuat dari komunikasi non verbal yang dapat digunakan (irama), dan artikulasi (ucapan).
untuk menenangkan seseorang atau untuk Setelah dijelaskan tentang cara mengirim pesan
mengungkapkan afeksi atau perasaan lainnya, yang efektif baik secara verbal maupun non verbal di atas,
tergantung pada situasi. Penyampai pesan harus berikut pedoman untuk mengirim pesan verbal dan non
memastikan bahwa sentuhan yang dilakukan tepat dan verbal yang efektif tersebut: (a) bersifat langsung, (b)
disambut baik oleh penerima pesan. pesan dari diri sendiri, (c) bersifat lengkap dan spesifik, (d)
6) Ekspresi wajah. Wajah merupakan bagian yang lebih bersifat jelas dan konsisten, (e) nyatakan kebutuhan dan
ekspresif dari tubuh. Terutama kontak mata sangat perasaan secara jelas, (f) pisahkan kenyataan dari opini,
penting dalam mengkomunikasikan perasaan. Ketika dan (g) fokus pada suatu waktu.
orang-orang merasa tidak nyaman atau merasa
dipermalukan, biasanya cenderung menghindari kontak 2. Menerima pesan yang efektif
mata langsung dan memandang jauh. Senyuman adalah a. Mendengar Aktif
jembatan universal yang melintasi hambatan bahasa Cara terbaik untuk mendengar lebih baik adalah
dan salah satu cara berkomunikasi yang paling efektif. mendengar secara aktif. Mendengar secara aktif meliputi
Senyuman dan ekspresi wajah lain dapat mengundang menyajikan gagasan-gagasan utama dan yang mendukung,
komunikasi verbal dan mendatangkan feedback mengakui dan merespon, memberikan feedback yang
144 144 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 145 145
tepat, dan memberikan perhatian pada pembicara. tidak setuju dengannya. Gunakan perilaku menegaskan
Mendengar aktif juga meliputi komunikasi non verbal, seperti mengulangi apa yang dikatakan orang tersebut
seperti melakukan kontak mata langsung dan bersama dengan prilaku suportif untuk
mengangguk untuk menegaskan bahwa penerima pesan memperlihatkan bahwa penerima pesan memberikan
memahami pembicara. Pada hakekatnya, pendengar perhatian, menerima, dan memahami.
memperlihatkan perhatian untuk isi dan tujuan dari pesan 3. Gunakan perilaku mendengar verbal dan non verbal.
dan perasaan dari pengirim. Perilaku verbal harus mengkomunikasikan pemahaman
Semua hal yang dapat membuat perasaan dan pengakuan tentang apa yang dikatakan dan
seseorang diterima, signifikan, dan bermanfaat adalah dirasakan pembicara.
mendengarkan penyampai pesan. Jika seseorang benar- 4. Perilaku non verbal yang mengkomunikasikan
benar menginginkan orang-orang mempercayai dirinya, kepentingan dan perhatian, meliputi: (a) berdiri tidak
individu tersebut harus berupaya untuk mendengar jauh dari penyampai pesan, (b) mempertahankan
penyampai pesan. Mendengar yang baik memperlihatkan kontak mata, (c) membuat gerak isyarat wajah yang
sensitivitas dan mendorong terjadinya pertukaran tepat, (d) menghadapi pembicara, dan (e)
gagasan dan perasaan. mempertahankan postur terbuka.
146 146 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 147 147
2) Bersifat waspada untuk berbagai hambatan dan Tidak ada yang lebih frustrasi dari pada mendengar satu
gangguan dalam komunikasi. Hambatan meliputi hal hari ini dan hal lain pada esok hari. Sebagai contoh,
“kebisingan,” seperti orang-orang lain yang sedang jika pelatih selalu bersifat suportif selama praktek akan
berbicara ketika penerima pesan mencoba tetapi bersifat kasar dan kritis selama permainan, maka
mendengarkan orang-orang tertentu. Contohnya, olahragawan menjadi bingung dan bahkan dapat mundur
komunikasi yang dilakukan pelatih kepada selama kompetisi.
olahragawannya pada saat pertandingan, dimana
kebisingan yang dihadapi berupa sorakan penonton, 2. Kegagalan Penerima Pesan.
pelatih tim lawan, musik, dukungan motivasi dari Penerima dan juga pengirim pesan dapat berkontribusi
pemain cadangan, dan lain sebagainya. terhadap miss communication. Terlepas dari salah
menginterpretasikan pesan, penerima menyebabkan
G. GANGGUAN KOMUNIKASI berbagai masalah ketika gagal mendengar. Sebagai
Berkomunikasi secara efektif memerlukan keahlian dan contoh, guru dapat menyampaikan informasi sangat baik,
upaya pada pihak dari kedua orang yang terlibat. Proses akan tetapi jika para siswanya melihat keluar jendela atau
tersebut dapat dipersulit dan sering terganggu. Isu umum memikirkan tentang pesta, maka komunikasi akan
lainnya yang menyebabkan gangguan komunikasi adalah terputus. Penerima berbagi tanggung jawab dengan
kurangnya kepercayaan diantara orang-orang, (misalnya, pengirim dan penerima harus melakukan upaya untuk
teman-teman tim, pelatih, pemimpin latihan, dan mendengar.
exerciser). Komunikasi menjadi efektif apabila ada
hubungan yang baik dan kejujuran antara orang-orang 3. Memperbaiki Komunikasi.
sebelum komunikasi. gangguan komunikasi biasanya Komunikasi dapat diperbaiki walaupun ada kendala-
berasal dari kegagalan pengirim atau penerima pesan kendala tertentu terhadap komunikasi yang efektif, yakni
melalui latihan dan perhatian aktif. Cara lain untuk
1. Kegagalan Pengirim Pesan. memperbaki komunikasi (khususnya dalam sebuah tim)
Pengirim dapat mengirim pesan dengan kurang adalah mengadakan beberapa pertemuan tim. Pertemuan
baikkarena pesannya membingungkan. Pesan yang tidak tim dapat bersifat problematis jika pelatih tidak
konsisten juga menyebabkan kegagalan komunikasi. menentukan parameter atau aturan untuk pertemuan
148 148 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 149 149
tersebut. Pertemuan-pertemuan ini harus dijadwalkan 5. Singkat dan jelas
secara reguler (jangan menunggu masalah terlihat sebelum 6. Timing (waktu yang tepat)
bertemu), harus berfokus pada kesulitan-kesulitan tim, dan Non 1. Ekspresi wajah
harus memberikan pengkajian konstruktif terhadap situasi verbal 2. Kontak mata
tersebut. Aturan yang dikemukakan meliputi berikut ini: Komunikasi 3. Sentuhan
a. Setiap orang pada tim harus dapat menerima opini 4. Postur tubuh dan gaya
orang lain (jangan bersifat defensif atau menolak). berjalan
b. Bersifast konstruktif/tidak destruktif. 5. Sound (suara)
c. Rahasiakan apapun yang didiskusikan dalam 6. Gerak isyarat
pertemuan.
d. Setiap orang memiliki peluang untuk berbicara. Berikut ini contoh beberapa pernyataan untuk melihat
e. Setiap anggota tim harus memiliki sedikitnya satu hal komunikasiyang dilakukan olahragawan ketika bertanding
positif untuk dikatakan tentang setiap orang. yang bisa diberikan dengan menggunakan skala likert.
150 150 KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA KOMUNIKASI DALAM OLAHRAGA 151 151
Tabel 9.2 BAB XII
Contoh angket komunikasi FEEDBACK DAN REINFORCEMENT DALAM
Alternatif jawaban OLAHRAGA
NO Pernyataan SS S R TS STS
A. FEEDBACK (UMPAN BALIK)
1. Setiap melatih saya
Feedback adalah perilaku guru untuk membantu setiap
menyisipkan bahasa yang
siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individu
sering digunakan dalam
dengan cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga lebih
cabang olahraga
menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Feedback
2. saya memberikan penekanan yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan
kata agar olahragawan paham terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam
apa yang saya inginkan menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung
3. Saya menyelipkan humor saat maupun tidak langsung. Dengan kata lain, feedback
latihan agar atlet tidak terlalu adalah koreksi terhadap jawaban-jawaban atas respon
tegang siswa dalam mengerjakan tes atau latihan. selain itu,
feedback juga merupakan suatu proses dengan hasil atau
4. Saya memberikan kode/isyarat
akibat dari suatu respon untuk mengontrolnya. Berikut ini
ketika olahragawan sedang
beberapa definisi tentang feedback.
melakukan games
1. Beashel, Sibson, & Taylor (2001: 115) feedback is vital
5. Saya melihat olahragawan information about our performances. By using feedback
ketika berbicara we are able to analyse and improve our performances.
Artinya, Umpan balik adalah informasi penting tentang
penampilan. Dengan menggunakan umpan balik, kita
bisa menganalisa dan memperbaiki penampilan.
2. Schempp (2003: 116) feedback is the response teachers
give to students about the quality and correctness of
their skill performances. Artinya, umpan balik adalah
174 174 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 175 175
kata-kata menyakitkan dari penonton atau pelatih,
perilaku tidak sportif dari lawan, dan lain sebagainya.
2. Stimuli dari internal misalnya perasaan terganggu pada
tubuh dan perasaan-perasaan lain yang mengganggu
fisik dan psikis seperti “saya benar-benar lelah” atau
“jangan nervous”, terlalu cemas, terlalu bergairah pada
saat bertanding, faktor makanan yang mengganggu
pencernaan, dan lain sebagainya. Gambar 13.1
Oleh sebab itu, konsentrasi perlu dilatihkan pada Alur/proses terjadinya konsentrasi
olahragawan, sebab apabila tidak dilatihkan maka akan (Sumber: Apta Mylsidayu, 2014: 113)
cenderung gagal dalam mengembangkan keterampilan
konsentrasinya, dan bersamaan dengan itu olahragawan Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa
akan mengalami kegagalan dalam setiap pertandingan sumber pengacau (gangguan) konsentrasi terdiri atas 3
yang diikutinya. stimulus, yakni;
Kelelahan juga merupakan salah satu faktor 1. Gangguan visual berupa barang/benda yang bergerak,
permasalahan dalam perhatian. Konsentrasi dapat mudah besar, dan warnanya mencolok.
hilang karena kelelahan oleh sebab itu kondisi tubuh 2. Gangguan auditory berupa suara dari suporter dan
sangat penting. Pada intinya kelelahan dapat mengurangi cerita mengenai lawan bertanding.
sedikit demi sedikit proses fokus perhatian pada situasi. 3. Gangguan kinestetik berupa semua hal yang dirasakan/
Individu yang memiliki motivasi yang kurang maka dapat dilakukan, seperti kelelahan fisik, kelelahan mental, ada
dipastikan akan kesulitan dalam berkonsentrasi. Pada atau tidak adanya pelatih/orang yang dicintai pada saat
prinsipnya suatu yang tidak berhubungan akan pertandingan, lingkungan bertanding, dan peralatan
memudahkan terjadinya ganguan apabila salah satu tidak bertanding. Yang menandakan bahwa individu kurang
fokus. Berikut alur/proses terjadinya konsentrasi: dapat berkonsentrasi apabila individu tersebut
mengalami perhatian yang terpecah-pecah.
176 176 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 177 177
B. CIRI-CIRI KONSENTRASI
Adapun ciri-ciri olahragawan yang sedang berkonsentrasi 2. Menggunakan kata-kata kunci (use cue words)
antara lain: Penggunaan kata-kata kunci bertujuan memberikan
1. Tertuju pada objek /benda pada saat itu instruksi/ motivasi kepada olahragawan dalam membantu
2. Perhatiannya tetap pada obyek tertentu dan tidak ada meningkatkan konsentrasi agar olahragawan tetap mampu
perhatian dan pemikiran pada obyek lain melakukan tugas sebagaimana mestinya. Kata-kata isyarat
3. Menenangkan dan memperkuat mental. digunakan untuk memfokuskan diri pada apa yang
dihadapi yakni berupa instruksi dan motivasi. Instruksi dan
C. CARA MENINGKATKAN KONSENTRASI motivasi tersebut berupa kata yang simple dan mudah
Olahragawan dapat berkonsentrasi dengan baik dimengertiContohnya, pada saat pelatih bolabasket
tidak bisa dicapai dalam waktu yang relatif singkat, tetapi mengatakan hands up, olahragawan meyakinkan bahwa
harus melalui proses latihan yang lama. Berikut beberapa kata-kata tersebut untuk berhati-hati dalam defend.
cara untuk meningkatkan konsentrasi:
3. Menggunakan pemikiran bukan untuk menilai (employ
1. Latihan dengan menghadirkan gangguan (distraction) nonjudgement thinking)
Bentuk latihan ini dengan menghadirkan suara, bunyi- Saat olahragawan menilai penampilannya yang gagal,
bunyian, dan gerakan seseorang dalam kelompok. Latihan biasanya kestabilan emosional olahragawan akan hilang
ini dilakukan karena pada olahraga kelompok biasanya sehingga mengalami ketegangan otot yang berlebihan,
penonton mengatakan yel-yel sambil melambaikan tangan konsentrasi hilang, dan tidak bisa membuat keputusan.
membentuk aliran ombak, bertepuk tangan, bersorak- Agar pikiran tersebut hilang haruslah ada evaluasi
sorai, dan lain sebagainya. Olahragawan harus terhadap apa yang ada sehingga menuntun pada
mempersiapkan diri mengatasi gangguan tersebut dengan performa yang baik. Menilai penampilan dan
tetap fokus perhatian pada gerakan yang sedang mengkategorikannya baik/buruk boleh-boleh saja tetapi
dilakukan, segalam macam pergerakan benda/suara yang tujuannya untuk belajar melihat penampilan, tetapi bukan
didengar harus diabaikan seolah-olah tidak mendengar bertujuan untuk menilai tetapi agar olahragawan mampu
apa-apa. Apabila olahragawan terlatih dengan kondisi memperbaiki atau mengkoreksi kesalahan dan kekurangan
seperti itu maka olahragawan mampu mengatas yang ditampilkan.
178 178 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 179 179
4. Menyusun kegiatan rutin (establish routine) di dinding. Misalnya, saat pemain basket menembak di
Kegiatan sehari-hari dapat melatih fokus perhatian yang freethrow di depan banyak penonton, pemain tersebut
dapat memperbaiki penampilan. Olahragawan secara menjaga mata dengan cara menunduk dan mata melihat
rutin memfokuskan konsentrasinya untuk membantu lantai hingga siap untuk memandang dan fokus pada ring
mempersiapkan mental dalam penampilan. Efektivitas basket.
kegiatan rutin mempunyai dorongan yang kuat. Biasanya
pikiran olahragawan tidak terfokus selama berhenti 7. Tetap memusatkan perhatian setiap saat (stay focused
melakukan aktivitas. Misalnya, olahragawan berkata in the present)
“bisa,bisa, dan bisa” untuk memfokuskan perhatiannya Memusatkan perhatian setiap saat adalah penting sebab
sebelum memasuki lapangan. Kebiasaan rutin ini pikiran individu terbuka untuk masuknya berbagai
membantu olahragawan sebelum dan selama penampilan stimulus, oleh sebab itu individu tetap harus memfokuskan
sehingga olahragawan dapat memfokuskan mentalnya. perhatian pada tugas-tugas yang dilakukan.
Sehingga sangat jelas bahwa rutinitas dapat menjadi
penampilan otomatis karena dilakukan setiap hari. D. METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN
KONSENTRASI
5. Rencana-rencana pengembangan kompetisi Konsentrasi pada latihan dan pertandingan harus tetap
Rencana ini dapat membantu olahragawan untuk terjaga agar penampilan tetap efektif. Untuk bisa
mempersiapkan kejadian-kejadian yang akan timbul, tidak berkonsentrasi selama pertandingan, latihan konsentrasi
hanya itu saja tetapi juga dapat mempersiapkan hal-hal dalam setiap sesi latihan harus diberikan. Ada beberapa
atau keaadan yang berbeda baik sebelum atau pun selama strategi yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk
kompetisi. membantu melatih keterampilan konsentrasi. Berikut ini
beberapa latihan untuk meningkatkan konsentrasi
6. Berlatih mengendalikan mata (practice eye control)
Mengendalikan mata adalah metode untuk memfokuskan 1. Latihan Autogenik.
konsentrasi. Berkut teknik yang bisa digunakan untuk Latihan autogenik adalah jenis self-hipnosis yang dilakukan
mengendalikan mata antara lain: (a) menjaga/memelihara untuk mencoba mengembangkan perasaan hangat dan
mata pada lantai, (b) fokus pada alat, (c) fokus pada titik berat. Program self-hypnosis ini menggunakan serangkaian
180 180 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 181 181
kalimat, pernyataan atau pharase untuk memusatkan nyaman setelah itu ambil nafas yang dalam ketika anda
perhatian pada berbagai perasaan yang ingin nyaman dan rilek mulailah dengan:
dihasilkan.Pelatihan autogenik memerlukan waktu a. Memperhatikan apa yang didengar. Memperhatikan
beberapa bulan untuk belajar bagaimana semua suara dan memahaminya. Jangan lewatkan
menggunakannya secara efektif dan setiap sesi bisa semua yang telah ada dipikiran dan dengarkan semua
berlangsung selama satu jam. Menurut Barker, et al. suara seperti sedang mendengarkan musik.
(2007: 355) program latihan autogenik memiliki enam b. Sadarkan sensasi tubuh, seperti rasa pada kursi, tempat
tahap: tidur dan lantai yang ada disekitar. Kerahkan semua
a. Berat pada lengan dan tungkai, misalnya kaki kiriku perhatian pada hal-hal tersebut. Sebelum beralih pada
terasa berat sensasi yang lain, biarkan sensasi tersebut berada dalam
b. Kehangatan di lengan dan tungkai, misalnya kaki pikiran dan mengamatinya secara perlahan-lahan.
kananku terasa hangat Terakhir cobalah untuk menggabungkan semua sensasi
c. Pengaturan aktivitas jantung, misalnya detak jantung pada saat bersamaan. Inilah yang disebut fokus internal
saya normal. secara luas.
d. Pengaturan pernapasan, misalnya tingkat nafas saya c. Alihkan perhatianmu pada pemikiran dan emosi.
normal Biarkan emosi dan pemikiran timbul. Jangan berfikir
e. Kehangatan perut, misalnya perut saya terasa hangat tentang yang lain, serta sisakan rasa relax dan tentram.
f. Pendinginan dahi, misalnya dahi saya terasa dingin. Sekarang coba satukan rasa dan fikiran secara
bersamaan.
2. Belajar Untuk Mengubah Perhatian (Learning To Shift d. Saat keluar dari pikiran, emosi dan relax, buka matamu
Attention) dan arahkan pada obyek lurus pada ruangan, yang ada
Metode ini diterapkan untuk keseluruhan latihan. Latihan di depan. Ketika pada pandangan lurus, lihat bahwa
ini menunjukkan perspektif berbeda yang dibutuhkan ada banyak ruangan dan objek yang ada pada
untuk menampilkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pandangan disekeliling. Sekarang coba arahkan fokus
olahraga. Belajar mengenai perubahan perhatian sebelum perhatian pada satu objek yang ada di tengah lanjutkan
latihan dimulai, duduk atau berbaringlah pada situasi yang perhatian pada hal tersebut sampai tinggal hanya satu
objek saja. Pikirkan sampai dapat membayangkan
182 182 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 183 183
semua yang ada di ruangan. Pikirkan fokus eksternal c. Begitu merasa rileks, perhatikan irama napas (tanpa
seperti lensa pembesar. Praktekkan pembesaran dan mengubah iramanya), lalu mulailah perlahan-lahan
pengecilan, arahkan pada pilihan. Latihan ini menghitungnya: tarikan napas diikuti satu hembusan
mendemonstrasikan bahwa cara pandang yang berbeda napas dihitung sebagai satu, kemudian tarikan dan
berpengaruh pada penampilan dan dibutuhkan dalam hembusan napas berikutnya sebagai dua, dan
olahraga. seterusnya.
d. Saat mencapai hitungan ke sepuluh, kembali lagi
3. Belajar Untuk Memelihara Fokus (Leraning To Maintain kehitungan satu dan seterusnya. Jika kehilangan
Focus) hitungan atau lupa angka hitungannya berarti
Belajar mempertahankan fokus perhatian adalah konsentrasi mulai terganggu, karena itu berhentilah
menemukan tempat yang tenang tanpa ada gangguan. menghitung barang sejenak, lalu setelah konsentrasi
Pilih objek yang akan difokuskan. Raih objek tersebut ke kembali, mulai lagi menghitung dari satu.
dalam tangan dapatkan semua rasa, warna, dan tekstur.
Sekarang letakkan obyek di bawah dan perhatikan. Amati 4. Belajar latihan “parkir” (parking exercise)
dengan detail. Jika pikiran mengendur, bawa kembali Pelatihan ini menuntun untuk menghilangkan pikiran
perhatian pada objek. Catat berapa lama bisa negatif atau masalah yang ada dengan menaruhnya
berkonsentrasi. Setelah itu berkonsentrasi kembali atau ditempat lain sampai penampilan selesai. Cara yang
melakukan hal tersebut disertai dengan gangguan yang digunakan yakni mengidentifikasi masalah yang dihadapi
ada disekitar. olahragawan dan menyuruh olahragawan menulisnya
Selain itu, dapat dilakukan dengan latihan dikertas dan menaruhnya ditempat lain sampai
pernapasan. Sebagai permulaan, latihan ini cukup pertandingan selesai.
dilakukan dalam waktu sekitar delapan menit. Berikut
latihan pernapasannya. 5. Strategi Eksternal Dan Internal
a. Duduk tegak dikursi, kedua kaki menapak dilantai, Strategi untuk membangung dan memelihara konsentrasi
kedua tangan di samping badan. dibagi menjadi dua faktor yakni faktor eksternal dan
b. Tutup mata, ambil napas dalam-dalam lalu keluarkan internal (William, 1993; Yusup Hidayat, 2008: 251-256).
sampai ketegangan disekujur tubuh hilang.
184 184 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 185 185
a. Strategi Faktor Eksternal b. Strategi Faktor Internal
Strategi faktor eksternal adalah strategi konsentrasi yang 1) Attentional cues and triggers. Olahragawan dapat
ditujukan untuk mempertahankan konsentrasi. Jenis menggunakan kata kunci secara verbal dan kinestetik
strategi ini adalah sebagai berikut: untuk memfokuskan konsentrasinya, dan
1) Dress rehearsal. Dress rehearsal merupakan strategi membangkitkan kembali konsentrasi yang hilang sebab
yang efektif untuk cabang olahraga senam, menyelam, dapat membantu olahragawan untuk memfokuskan
dan renang. Stimulus yang diberikan berupa benda perhatian dalam melakukan tugas dan membantu
misalnya seragam. Penggunaan seragam yang menghindari berbagai gangguan terhadap pikiran dan
berbeda/baru adalah stimulus yang akan mengganggu perasaan.
penampilan sebab pakaian seragam harus digunakan 2) Mengalihkan kegagalan menjadi keberhasilan (turning
secara berulang-ulang ketika olahragawan menguasai failure into success). Strategi ini merupakan kebiasaan
keterampilan baru, seragam baru yang digunakan saat kognitif di mana mental olahragawan dilatih setelah
pertandingan dapat membuat perasaan olahragawan mengalami kegagalan. Segera setelah olahragawan
menjadi tidak nyaman. membuat kesalahan, mempelajari kesalahan yang telah
2) Latihan simulasi pengalaman bertanding. Tujuan terjadi, olahragawan melakukan latihan mental untuk
berlatih simulasi membuat olahragawan terbiasa menguasai keterampilan yang sempurna dari pada diam
dengan suasana pertandingan yang sesungguhnya. dalam kesalahan. Olahragawan harus menghindari dan
Maksud pemberian simuasi ini adalah memberikan tidak boleh mengingat segala kejadian yang telah
bekal pengalaman bertanding kepada olahragawan terjadi tetapi fokus kembali pada gambaran
agar bisa mengatasi perasaan “grogi”. penampilan sempurna berikutnya.
3) Latihan mental. Latihan mental harus dilakukan secara 3) Menggunakan feedback elektrodermal. Respon
terprogram dan dalam jangka waktu yang lama serta feedback elektrodermal merupakan alat biofeedback
dilakukan secara teratur dan sistematis. Salah satu yang digunakan para olahragawan, dan respon ini
program latihan mental adalah melalui terjadi kira-kira 2 detik yang dilihat dari perubahan
mentalimagery/visualisasi sebab latihan ini terbukti dalam konduksi kulit.Hasil dari respon ini
dapat memberikan pengaruh terhadap keberhasilan mengilustrasikan bagaimana pikiran berpengaruh pada
olahragawan. tubuh dan penampilan, memonitor relaksasi fisiologis,
186 186 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 187 187
mengidentifikasi komponen stres pada penampilan
olahragawan selama latihan imagery, dan memfasilitasi E. INSTRUMEN KONSENTRASI
latihan konsentrasi. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis membuat
suatu kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang
6. Mencari Kunci-Kunci Yang Relevan (Searching For konsentrasiseperti berikut ini.
Relevant Cues) Tabel 13.2
Cara yang digunakan adalah mengamati objek (01, 02,03 Kisi-kisi instrumen angket/kuesioner tentang konsentrasi
dst) dimana angka-angka tersebut disusun secara acak, Dimensi Indikator Sub indikator
dengan membatasinya pada waktu tertentu. Misalnya Konsentrasi Stimuli pengganggu Internal
dalam satu menit berapa angka yang dapat ditemukan. Eksternal
Orang yang memiliki konsentrasi tinggi dapat mencapai
20 sampai 30 angka dalam satu menit. Untuk Berikut ini contoh beberapa pernyataan untuk melihat
meningkatkan latihan dapat mencobanya dalam kondisi seberapa besar tingkat konsentrasi olahragawan dalam
yang banyak gangguan sehingga dapat mempertajam bertanding yang bisa diberikan dengan menggunakan
konsentrasi. Latihan ini bisa dimodifikasi dalam situasi skala likert.
yang berbeda. Angka-angka tersebut adalah:
Tabel 12.1 Petunjuk Pengisian
Angka-angka acak untuk latihan mempertajam konsentrasi Berikan tanda check (√) pada salah satu alternatif
jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan dan
pengalaman anda.
Keterangan Alternatif jawaban :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
188 188 KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA 189 189
Tabel 13.2 DAFTAR PUSTAKA
Contoh angket konsentrasi
Alternatif jawaban Anton Irianto. 2005. Born to win: kunci sukses yang tak
NO Pernyataan pernah gagal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
SS S R TS STS Utama.
1. Saya merasa cemas
2. Saya merasa sakit perut saat Ali Muhammad Taufiq. 2004. Praktik manajemen berbasis
al-quran. Jakarta: Gema Insani Press.
akan bertanding
3. Saya merasa fisik saya lemah Alo Liliweri. 2002. Makna budaya dalam komunikasi
antar budaya. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.
4. Saya merasa terganggu dengan
sorakan penonton Apta Mylsidayu. 2014. Psikologi Olahraga. Jakarta: Bumi
Aksara.
5. Saya sulit fokus jika ada alunan
musik yang keras saat A. Anditha Sari. 2017. Komunikasi antar pribadi.
bertanding Yogyakarta: Deepublish.
Dadang Hawari. 2001. Manajemen stres, cemas, dan Gledhill, Adam, et al. 2007. Sport and exercise sciences.
depresi. Jakarta: FKUI. UK: Heinemann.
Dedy Dahlan. 2009. Start young; tips dan trik sukses di Greenwald, Jeff. 2010. Jangan menyerah; 50 cara
usia muda.jakarta: Grasindo. mengubah kekurangan menjadi kelebihan
Hackfort, Dieter and Spielberger, Charles D. 1989. Anxiety Herri Susanto. 2014. Communications skills; sukses
in sport; an international perspective.USA: komunikasi, presentasi dan berkarier. Yogyakarta:
Hemisphere. Deepublish.
Hall, Linda McGillis. 2005. Quality work environments Hery Wibowo. 2007.Fortune favors the ready!;
for nurse and patient safety. USA: Jones and keberuntungan berpihak kepada orang-orang yang
Bartlett Publishers. siap. Bandung: OASE Mata Air Makna.
Hall, James A. 2007. Sistem informasi akuntansi edisi 4 Husdarta. 2010. Psikologi olahraga. Bandung: Alfabeta.
(terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary). Jakarta: Salemba Empat. http://www.mrgillpe.com/uploads/1/2/9/2/12922833/csai
2.pdf diunduh tanggal 25 juli 2017.
Hann, Erik de. 2017. Teamchoaching; pocketbook.UK:
Management Pocketbooks Ltd. Jarvis, Matt. 1999. Sport psychology. New York: Taylor &
Francis Group.
Hanin, Yuri L. 2000. Emotions in sport.USA: Human
Kinetics. Jowett, Sophia & Lavallee, David. 2007. Social
psychology in sport. USA: Human Kinetics.
Hardywinoto & Tony Setiabudhi (Ed.). 2002. Anak
unggul berotak prima. Jakarta: PT Gramedia Kaplan, Sheldon J. 1986. The private practice of behavior
Pustaka Utama. therapy. New York: Plenum Press.
Harry Puspito, “Bebas Khawatir”, Tabloid Reformata, Kartini Kartono. 1981. Gangguan-gangguan Psikologi
edisi 123, tahun VII, 16-31 Januari 2010. Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Harsono. 1988.Coaching dan aspek-aspek psikologis Kenny, Dianna T. 2011. The psychology of music
dalam coaching. Bandung: CV Tambak Kusuma. performance anxiety. New York: Oxford University
Press.
Leitenberg, Harold. 1990. Handbook of social and M. Zein Permana. 2017. Panduan praktis personality
evaluation anxiety. New York: Plenum Press. assessment. Jakarta: Raih Asa Sukes.
Le May, Andree. 2017. Rapid adult nursing. UK: John Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi bisnis edisi ketiga.
Wiley and Sons, Ltd. Jakarta: Erlangga.
Leunes, Arnold. 2011. Sport: psychology: a practical guide. Prayitno. 2009. Dasar teori dan praksis pendidikan.
UK: Faber & Faber Ltd. Jakarta: Grasindo.
Lulu April Farida. 2016. English my hand. Yogyakarta: Rangkuti, Freddy. 2007. Riset pemasaran. Jakarta: PT
Andi Offset. Gramedia Pustaka Utama.
Minigh, Jennifer L. 2007. Sports medicine. USA: Rani Anggraeni Dewi. 2006. Menjadi manusia holistik.
Greenwood Press. Jakarta: Hikmah.
Mohammad Shatar Sabran. 2005. Rahasia kecemerlangan Richardson, John T.E. 1999. Imagery.UK: Psychology Press
akademik. Kuala Lumpur: PRIN-AD SDN.BHD. Ltd.
Monty P. Satiadarma. 2000. Dasar-dasar psikologi Santrock, John W. 2003. Adolescence perkembangan
olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. remaja. Jakarta: Erlangga.
Moriss, Tony., Spittle, Michael., & Watt, Anthony P. …………………….. 2009. Psikologi
2005. Imagery in sport. USA: Human Kinetics. pendidikan.(terjemahan:Diana Angelica). Jakarta:
Salemba Humanika
M.S. Hadisubrata. 1994. Meningkatkan Intelegensi Anak
Balita : Pola Pendidikan Untuk Lebih Mencerdaskan
Anak Balita. Jakarta: Gunung Mulia.
Singgih D. Gunarasa, dkk. 1996. Psikologi olahraga: teori Wardana. 2008. Membuat aplikasi berbasis pendekatan
dan praktek. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. sistem dengan visual basic. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Spielberger, Charles Donald. 2004. Encyclopedia of
applied psychology: A-E, Volume 1. Boston: Weinberg, Robert S. 2003. Foundations of sport and
Elsevier Academic Press. exercise psychology. USA: Human Kinetics.
Sudibyo Setyobroto. 2002. Psikologi olahraga. Jakarta: Wenner, Lawrence A. 1989. Media, sports, & society.
Unit Percetakan UNJ. USA: Sage Publications, Inc.
……………………. 1993. Psikologi kepelatihan. Jakarta: West, Richard & Turner, Lynn H. 2008. Pengantar teori
CV Jaya Sakti. komunikasi: analisis dan aplikasi.(Terjemahan:
Maria Natalia D.M.). Jakarta: Salemba Humanika.
202 202 RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 203 203
RIWAYAT HIDUP PENULIS 2 Pemahaman Peraturan Permainan Futsal Dengan Tingkat
Percaya Diri Wasit Futsal Kota Bogor (penulis utama), dan
Apta Mylsidayu, S.Pd.Kor., M.Or., (3) Analysis Of Physical Condition Of Soccer Athletes
lahir di Bengkulu, 30 Juni 1987. Anak ke-1 PORDA Of Bekasi City (penulis tunggal). Adapun
dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak penelitian satu tahun terakhir berjudul Pengaruh Cardio
Yusan Umar dan Ibu Mulidah. Menikah Workouts Terhadap Daya Tahan Aerobik.
dengan Bapak Febi Kurniawan pada tahun
2014 dan memiliki 1 orang putri yang
bernama Aira Kinza Naeema Kurniawan.
Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN
47 Lahat lulus Tahun 1999, SMPN 4 Bengkulu lulus Tahun
2002, SMAN 2 Bengkulu Lulus Tahun 2005, S-1
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNY Lulus Tahun
2009, S-2 Ilmu Keolahragaan PPs UNY lulus Tahun 2009,
dan Tahun 2015 melanjutkan studi S-3 Pendidikan
Olahraga PPs UNJ Jakarta.
Saat ini penulis merupakan salah satu dosen tetap
yayasan di Universitas Islam “45” Bekasi dengan mata
kuliah keahlian Psikologi Olahraga dan Ilmu Kepelatihan.
Pada tahun 2015, penulis menjadi kepala editor pada
jurnal Prodi PJKR, menjadi anggota bidang sport science
di KONI Kota Bekasi, dan mengikuti pelatihan The
Australian Strength and Conditioning Association (ASCA)
“Level one strength and conditioning coach.”
Artikel penulis satu tahun terakhir meliputi: (1)
Analysis Of Physical Condition Of Athletes PORDA Bekasi
City In 2016 (penulis kedua), (2) Hubungan Antara
204 204 RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 205 205
206 RIWAYAT HIDUP PENULIS