Oleh: Bagian Sport Science & Penerapan Iptek Olahraga tim BiDang sPort science koni PUsat Kepala Bidang : Dr. dr. Zainal Abidin, Internist, DSM, SpGk. Wakil I : Lilik Sudarwati, M.Psi Wakil II : Dr. Chaidir Wakil III : dr. Anita Suparjiman, MARS. tim Penyusun Ketua Sekretaris Design/Layouter Cetak : : : : Dr. dr. Zainal Abidin, Internist, DSM, SpGk. Lilik Sudarwati, M.Psi Habibie Reka Studiografis
Daftar isi
Tim Bidang Sport Science KONI ................................................................... Tim Penyusun Buku .......................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................................... Visi dan Misi KONI.............................................................................................. Pengertian Sport Science ............................................................................... Bidang-bidang dalam Sport Science ......................................................... A. Fisiologi ........................................................................................................ B. C. E. Psikologi ....................................................................................................... Biomekanik ................................................................................................. Kedokteran Olahraga .............................................................................. ii ii v vi 1 4 4 4 5 6 16 23 30
D. Nutrisi............................................................................................................ Aturan Dalam Menggunakan & Melakukan Tes Kebugaran .............. Daftar Pustaka ....................................................................................................
| iii
kata Pengantar
salam olahraga!
Pekan Sea Games baru saja berlalu, tinta emas sejarah telah ditorehkan oleh patriot-patriot olahraga dengan menjadi umum pada pertandingan multievent ini. Mempertahankan menjadi juara umum lebih sulit dibanding meraihnya. Pembuatan tulisan ini merupakan salah satu sarana pengenalan diri dari Bidang Sport Science dan Penerapan IPTEK Olahraga dalam kepengurusan KONI yang baru. Pada bidang ini ingin mengenalkan science lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang sederhana dalam kegiatan olahraga khususnya olahraga prestasi. Selama ini jika mendengar istilah kata science membuat kita berpikir teknologi tingkat tinggi, sehingga ada keengganan untuk memahami apa arti science sesungguhnya. Science bukanlah sesuatu yang sangat jauh diawang-awang dan sulit untuk dilakukan, namun science ada disekeliling kita, dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang sangat rumit, hanya pemahaman kita yang perlu untuk ditingkatkan. Pemahaman sederhana tentang science merupakan suatu keharusan bagi para pelaku olahraga sebagai landasan pengetahuan yang benar dalam melakukan aktivitas olahraga. Jika ingin mempertahankan juara umum Sea Games serta berprestasi ditingkat Internasional, mau tidak mau kita harus menerapkan sport science dalam pembinaan dan pelatihan atlet. Harapan kami, kiranya tulisan ini dapat dibaca dan memberikan manfaat bagi pembina, pelatih, dan atlet dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga di tanah air. Terimakasih, selamat berkarya dan semoga olahraga kita selalu jaya. Patriot!! tim Penyusun
|v
misi
Memberikan dukungan kepada para atlet untuk mencapai puncak prestasi dan menanamkan nilai-nilai olimpiade agar menjadi sumber inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia.
|1
Semboyan Olimpiade: Citius, Altius, Fortius, (tercepat, tertinggi, terkuat) Karena pembinaan olahraga merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dan terpadu, yang memerlukan pengelolahan yang profesional dan dukungan IPTEK yang tepat agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
Pada kasus umum yang biasanya terjadi, data yang diperoleh dapat dibandingkan dengan respon atlit elit dengan menggunakan alat ukur yang sama, sehingga optimal dalam penilaian teori dan data terbaru dapat dibukukan pada atlet tersebut. Informasi ini dapat dipergunakan untuk: a) Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan atlet yang berhubungan dengan kecabangannya. b) Mengukur keefektifan program latihan c) Menyediakan sasaran jangka pendek d) Mengevaluasi status kesehatan atlet e) Mengidentifikasi kesiapan atlit baik dalam latihan maupun dalam pertandingan.
|3
1. fisiologi
Fisiologi merupakan area yang mendapat perhatian besar dalam sport science dimana area ini melihat bagaimana tubuh atlet beradaptasi, bereaksi dan berespon dalam latihan dan kegiatan olahraga yang efektif dan aman. Memahami Ilmu Fisiologi dapat membantu Atlet: Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan melalui tes kebugaran. Membuat evaluasi apakah periode latihan telah berhasil atau tidak. Membuat struktur dan mengembangkan teknik latihan untuk adaptasi yang optimal.
2. Psikologi
Psikologi merupakan area dari sport science yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, emosi atlet yang biasanya disebut dengan mental. Area ini berhubungan dengan motivasi, kepercayaan diri, emosi yang dapat mempengaruhi performa dan perilaku atlet baik dilatihan maupun dipertandingan. Perkembangan bidang ini dalam olahraga prestasi berkembang dengan sangat pesat karena diyakini dapat meningkatkan performa atlet. Bahkan dalam berbagai tulisan psikologi olahraga dikatakan 80% kemenangan atlet
ditentukan oleh faktor mental. Artinya faktor mental memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi seorang atlet. Ilmu Psikologi dapat membantu atlet dalam: Mampu tampil dengan baik/lebih baik dan konsisten Meningkatkan kualitas pengalaman dalam pertandingan. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas mental yang baik dalam latihan maaupun pertandingan
3. Biomekanik
Biomekanik merupakan studi yang mempelajari tentang mekanisme sistem biologis dalam hal ini gerakan. Biomekanik merupakan area yang berhubungan dengan analisah dari gerakan manusia. Area ini menjelaskan tentang bagaimana dan mengapa tubuh manusia bergerak dengan cara demikian. Bagi olahragawan hal ini sangat diperlukan agar memahami dengan baik mana gerakan yang baik dan berguna serta efisien. Juga berguna dalam mempelajari interaksi antara peralatan yang digunakan dalam olahraga tertentu serta lingkungan yang digelutinya.
Implementasi sport biomechanic di negara-negara yang prestasi olahraganya baik sudah diterapkan dengan baik dan merupakan bagian dari sistem pelatihan. Biomekanik dapat membantu atlet dalam: Mengidentifikasi teknik terbaik untuk meningkatkan performa atlit
|5
Menjelaskan cara-cara yang aman dalam melakukan gerakan yang efektif untuk menghindari resiko cedera pada atlit. Menyediakan/memberikan analisah mendalam pada peralatan olahraga yang dipakai oleh para atlit
4. nutrisi
Sangatlah penting untuk mengkunsumsi makanan yang cukup dan seimbang setiap hari untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Asupan nutrisi yang seimbang dan tepat merupakan kunci kesuksesan performa atlet. Kombinasi kalori yang tepat antara asupan karbohidrat, protein, dan lemak akan menghasilkan energi yang menunjang performa maksimal seorang atlet Nutrisi yang tidak tepat akan menyebabkan cedera dan mengambat proses pemulihan pada atlet setelah melakukan aktivitas latihan atau pertandingan. Asupan glycogen (e.g. karbohidarat seperti roti, pasta etc.) yang kurang pada saat latihan dapat menyebabkan kekurangan glycogen kronis, jika hal ini terjadi selama beberapa periode dapat menimbulkan cedera pada jaringan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan, tubuh sangat tergantung pada lemak dan protein, dimana lemak dan protein merupakan cadangan energi alternatif yang dapat meningkatkan protein dalam otot. Atlet wanita yang melakukan
latihan secara rutin tetapi mempunyai lemak tubuh yang rendah cenderung mengalami periode menstruasi yang berubah-ubah dan hal ini terlihat pada kelompok wanita yang mudah mengalami gangguan stres. Hal serupa terjadi pada orang yang mengalami gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, mereka juga rentan terhadapa cedera tulang.
informasi nutrisi & diet lebih lanjut dapat dilihat pada nutrition for sports People sportssheet.
Salah satu kunci daam mencegah terjadinya cedera adalah menjaga tingkat hidrasi dengan baik. Tubuh yang mengalami dehidrasi rentan terhadap stres dan keungkinan cedera cukup besar karena tubuh tidak mampu menampilkan performa maksimal ketika dehidrasi terjadi. Bagaimanapun air merupakan hal yang sangat dibutuhkan dengan segera untuk mengatasi cedera walaupun terasa tawar. Air juga mengandung elektrolit dan energi yang sangat sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan untuk mengoptimalkan performa. Namun demikian atlet banyak memilih air sebagai penghilang dahaga dibanding dengan minuman elektrolit.Teh, kopi dan minuman yang mengandung alkohol dihindari karena jenis ini merangsang atlet untuk buang air kecil lebih sering yang bisa menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya atlet minum secara teratur setiap (1015 menit selama latihan) dibanding dengan menunggu rasa haus datang. Ketika rasa haus telah datang maka pada saat itu juga atlet telah mengalami dehidrasi.
|7
hasil akhir atlet lebih kuat dan bugar dalam bertanding. Tujuan latihan pada elit atlet adalah mampu recover dengan cepat serta beradaptasi dengan baik &cepat, dapat latihan dengan keras, dan tubuhnya dapat beradaptasi dengan stimulus latihan. Keseimbangan nutrisi memegang peran penting dalam siklus ini. Nutrisi yang bagus dapat memaksimalkan potensi atlet dan mendukung porsi latihan berat. Sebaliknya nutrisi yang buruk menimbulkan dapak negatif pada kualitas latihan, pemulihan, cedera dan adaptasi dalam latihan.
Diet seimbang
Semua orang yang melakukan aktifitas olahraga diharuskan untuk melakukan diet seimbang dengan mengkunsumsi karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang (these nutrients are termed macronutrients). Dalam penelitian terdahul diet untuk atlet dalam keperluan kalorinya sebagai beriku ; Contoh: Diet secara umum Karbohidrat Protein Lemak 44 - 47% 14 - 18% 35 - 38% Diet untuk olahragawan 55 - 70% 15% 30% or less
latihan). Kedua, walaupun telah mengkonsumsi makanan yang telah ditakar namun belum dapat dipastikan betul-betul sesuai dengan kalori yang dikeluarkan dalam beraktivitas. Hal yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan diet adalah memastikan asupan kalori yang cukup selama melakukan kegiatan sehingga energi yang dikeluarkan dapat dicukupi dengan kalori yang masuk. (resting energy expenditure + daily activities + training energy expenditure). Untuk menghitung kalori yang dibutuhkan disesuikan dengan berat badan, jenis dan lamanya aktivitas, yang dilakukan.
|9
asupan karbohidrat sangatlah penting karena ini yang utama, jika tidak terpenuhi maka intensitas tidak dapat di pertahankan dan gejala awal fatigue dapat terjadi. Sudah terbukti dalam penelitian bahwa asupan karbohidrat yang kurang akan mengambil cadangan protein dalam tubuh sehingga akan mengganggu keseimbangan tubuh dan , so your body would potentially be breaking down some of the key enzymes, and muscle structures which you are actually trying to develop through training. Proses pemulihan yang buruk dan perkembangan terganggu menjadi salah satu dampak kurangnya asupan karbohidrat dan dapat menjadi pemicu sindrom overtraining. Seorang atlet harus paham benar akan perbedaan durasi dan intensitas dalam latihan karena hal ini menjadi kunci dari persiapan dan performa yang akan di tampilkan: 1) Asuapan karbohidrat yang tinggi dapat membantu bertahan dalam latihan yang lama, mempertahankan intensitas latihan yang tinggi. 2) Lamanya/intensitas latihan artinya batas rangsang otot tubuh semakin lebar. 3) Ambang rangsang yang lebar artinya daya adaptasi juga meningkat 4) Semakin baik daya adaptasi maka semakin bugar atlet tersebut
asupan Protein
Salah satu unsur yang paling penting dalam otot adalah protein. Sangatlah penting untuk mengkonsumsi protein yang cukup setiap hari untuk mempertahankan fungsi dan kesehatan otot tubuh. Sebagai panduan, individu normal memerlukan asupan protein 0.83g per kg setiap hari, sedangkan atlet memerlukan 1.3g - 1.8g per kg setiap hari. Untuk mempercepat pemulihan dalam latihan dan pertandingan, sangat disarankan mengkonsumsi protein 0.5g per kg dengan diselingi makanan ringan yang mengandung karbohidrat tinggi setiap 20 menit pada saat latihan dan pertandingan. 10 | Pemahaman Dasar Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga
asupan lemak
Kebanyakan orang mengkonsumsi makanan berlemak, terutama yang mengandung lemak jenuh seharusnya dihindari atau tidak dimakan. Jika makanan yang mengandung lemak dikonsumsi, sebagian besar kandungan lemak mengandung lemak tak jenuh. Lemak dari makanan tidak boleh sama sekali dikeluarkan karena memainkan peran penting dalam fungsi tubuh yang normal. Sebagai petunjuk, seorang olahragawan harus bertujuan untuk makan kurang dari 1gram per kg lemak setiap hari.
hidrasi
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam nutrisi atlet. Tubuh manusia terdiri dari 60% air dan semuanya proses yang terjadi dalam tubuh manusia memerlukan unsur air. Tubuh kita tidak dapat menyimpan cairan, jadi kita harus secepatnya mengganti cairan tubuh kita yang hilang melalui keringan dan urine. Setiap orang harus minum setidaknya 8 gelas sehari, dan atlet perlu minum lebih dari itu. Mengkonsumsi banyak cairan, sebelum, selama, dan setelah latihan untuk menjaga agar tidak terjadi dehidrasi dan
| 11
peningkatan suhu tubuh. Pada saat latihan atau pertandingan dengan suhu udara atau cuaca yang panas cairan yang keluar akan lebih banyak. Oleh karena itu harus diusahakan betul untuk menyeimbangkan caran yang keluara dengan cairan yang masuk. Air dingin merupakan pilihan yang baik untuk mencegah dehidrasi selama latihan maupun pertandingan. Minuman olahraga yang mengandung 6% - 10% karbohidrat sangat berguna dalam pertandingan atau latihan yang memakan waktu lebih dari 30 menit. Minumlah sebelum haus, karena rasa haus bukan suatu indikator yang baik jika tubuh kita kekurangan air. Tubuh kita tidak akan memberi sinyal haus jika kita belum kehilangan 2% dari berat tubuh kita, dan ini akan berdampak langsung pada performa kita. Jika kita berhenti minum setelah rasa haus tergantikan, kondisi itu hanya mencukupi setengah dari asupan cairan yang diperlukan oleh tubuh kita. Beberapa anjuran untuk mencegah dehidrasi: a. Minum cairan sedikit-sedikit namun sering, dibandingkan dengan sekali minum banyak namun jarang. b. Minum cairan/minuman yang dingin untuk menurunkan suhu tubuh dan mengurangi keringat. c. Menimbang badan sebelum dan sesudah latihan, setiap penurunan berat badan 100 gram harus diganti 100 ml cairan. Berat badan anda harus sama sebelum dan setelah latihan. d. Perhatikan warna dari air seni anda. Warna air seni harus mendekati bening dan volumenya banyak. Air seni yang keruh dan sedikit mengindikasikan jika anda mengalami dehidrasi.
asupan cairan
Kehilangan 2% berat badan karena dehidrasi dapat mengganggu performa dan jika meningkat sampai 5% akan menimbulkan implikasi berbagaui dampak serius pada kesehatan. Dehidrasi mengurangi volume darah dalam tubuh dimana secara otomatis akan meningkatkan suhu tubuh meningkat, dan dapat menyebabkan kejang otot serta demam. Sebelum latihan: Minum banyak cairan (1 liter per jam dal mas 2 jam latihan). Selama latihan: Minum sebelum anda merasa haus, karena rasa haus merupakan respon awal dari dehidrasi. Latihan selanjutnya: Asupan cairan merupakan hal yang vital dalam proses recovery, jadi meminum 1 liter cairan/jam sangat direkomendasikan.
Persiapan aktivitas
Berdasarkan penelitian telah didokumentasikan bahwa deplesi signifikan dari penyediaan karbohidrat dapat terjadi selama periode 8-12 jam dimana makan tidak terjadi misalnya tidur. Karena itu, penting bahwa asupan makanan sebelum kinerja yang memadai dan sesuai. Dalam aturan umum, makanan yang mengandung protein dan lemak yang tinggi seharusnya tidak dikonsumsi pada saat pertandingan karena makanan ini memakan waktu yang lama untuk dicernah dan tetap dalam saluran pencernaan lebih lama. Waktu asupan makanan juga
Pemahaman Dasar Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga
| 13
penting sebagai stres atau ketegangan meningkat karena kompetisi yang akan datang dapat secara signifikan mengurangi aliran darah ke saluran pencernaan sehingga menunda penyerapan usus.
Catatan: Informasi yang disajikan diatas merupakan informasi secara umum, mungkin berbeda untuk orang yang perlu perlakuan khusus. Namun informasi ini sangat direkomendasikan oleh para profesional dan sudah terbukti efektif dan aman. Table 1. Panduan Umum Menghitung Asupan Nutrisi Olahraga
Daily exercise nutrient (g) <1 jam moderate Karbohidrat Protein Lemak 1-3 jam intensive Karbohidrat Protein Lemak 350-500 75 <50 420-600 90 <60 490-700 105 <70 560-800 120 <80 630-900 135 <90 700-1000 150 <100 250-350 65 <50 300-420 78 <60 350-490 91 <70 400-560 104 <80 450-630 117 <90 500-700 130 <100 50 kg 60 kg 70 kg 80 kg 90 kg 100 kg
5-6 hari moderate intensity Karbohidrat Protein Lemak 00-600 90 <50 600-720 108 <60 700-840 126 <70 800-960 144 <80 900-1080 1000-1200 162 <90 180 <100
| 15
5. kedokteran olahraga
Kedokteran olahraga menjadi bagian yang penting dalam aktivitas olahraga terutama olahraga yang dituntut prestasi. Dalam kedokteran olahraga meliputi beberapa bidang penting diantaranya: 1. Pemeliharaan kesehatan atlet 2. Penanganan cedera 3. Pemulihan cedera 4. Doping 5. Terapi 6. Massase 7. Nutrisi
sakit tersebut. Sangatlah penting untuk memahami perbedaan antara rasa tidak nyaman pada saat latihan berat dengan latihan pada saat mengalami cedera. Cedera, pemahaman umum menjadi sangat penting. Pencegahan cedera merupakan ranah yang luas dan bermacam-macam penyebabnya, misalnya karena kecelakaan, latihan yang buruk, pemanasan yang kurang, peralatan yang tidak layak, dan tingkat kondisi fisik yang kurang. Dengan memperhatikan petunjuk praktis latihan yang benar akan meningkatkan efektifitas dan keamanan.
| 17
secara perlahan-lahan mengembalikan kondisi tubuh pada tahap istirahat. Periode latihan ringan dalam masa cooling down harus diikuti dengan peregangan statis pada otot-otot yang digunakan pada saat latihan. Waktu pelemasan harusnya dilakukan tidak lebih lama dari pada waktu pemanasan, hal ini untuk menghindari rasa tegang/berat pada otot.
flexibilitas
Mempertahankan tingkat fleksibilitas pada atlet merupakan keharusan dan hal yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan performa yang baik dan juga dapat mencegah cedera. Tingkat fleksibilitas yang rendah mengakibatkan koordinasi gerakan terganggu dan menyebabkan cedera. Program latihan fleksibilitas dapat meningkatan elastisitas antara sendi-sendi dan kelenturan otot-otot dan tendon, meningkatkan tingkat elastisitas semaksimal mungkin. Peningkatan fleksibilitas juga meningkatkan performa dengan berbagai ragam cara, termasuk peningkatan keseimbangan dan reaksi waktu. Latihan peregangan seluruh tubuh dilakukan oleh semua olahraga dimana didalamnya termasuk pemanasan dan pelemasan. Cara yang paling aman dalam melakukan peregangan adalah dengan melakukan peregangan statis dalam waktu 30 detik dengan pengulangan 3 kali.
ketidakseimbangan otot
Ketidak seimbanganan otot adalah suatu keadaan yang berbeda antara kumpulan otot yang satu dengan otot yang lain. Misalnya, kelompok otot yang satu lebih kuat dibanding dengan kelompok otot yang lain. Otot dapat digolongkan dalam 2 tipe: mobilisers dan stabilisers, dimana keduanya mempunyai karakter yang berbeda. Kelompok otot mobilisers berada dipermukaan tubuh dan cenderung menciptakan kekuatan namun kurang dalam endurance. Cara kerjanya mengencang dan dalam waktu pendek. Kelompok otot stabilisers, letaknya lebih ke dalam untuk endurance dan cenderung melemah jika digunakan dalam waktu 18 | Pemahaman Dasar Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga
yang lama. Kedua kelompok otot tersebud bekerja saling menunjang untuk menggerakkan tubuh, namun kelompok otot mobiliser dapat menghentikan kerja kelompok otot stabiliser jika tidak terjadi keseimbangan. Contoh umum ketidak seimbangan otot, misalnya, otot pada kaki bagian atas. Pada umumnya kebanyakan orang hanya melatih untuk menguatkan otot depan kaki (quadriceps) tapi kurang dalam melatih otot belakang kaki (hamstrings). Ketidak seimbangan kekuatan otot paha atas dapat mengakibatkan cedera pada lutut, hamstring strains, dan sakit punggung.
teknik
Dalam olahraga, berbagai kombinasi teknik diciptakan untuk mendapatkan gerakan yang komplek dan teknik yang baik biasanya melibatkan ketepatan waktu dan koordinasi otot yang baik. Penggunaan teknik yang benar dalam olahraga mengoptimalkan tingkat performa yang baik dan dapat mengurangi resiko cedera. Atlet dengan teknik yang buruk boleh jadi penampilannya baik namun ancaman cedera akan menghadangnya. Penampilan yag baik identik dengan tingkat koordinasi yang tinggi, oleh karena itu perlu dibentuk dalam latihan. Postur tubuh dan kelenturan harus diperhatikan ketika memperhatikan teknik seorang atlet, posisi tubuh yang tidak benar pada saat melakukan aktivitas dapat menyebabkan rasa nyeri pada tubuh tertentu. Program latihan yang tepat dan benar pada trunk dan limbs akan membuat posisi tubuh dan teknik benar sehingga performa dapat meningkat dan mengurangi resiko cedera.
| 19
Latihan yang berlebihan biasanya diiringi oleh stres karena kondisi tubuh melebihi batas normal, biasanya berhubungan dengan intensitas dan waktu latihan yang berlebihan. Jika latihan yang dilakukan melebih kapasitas tubuh maka tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dan recover. Pemberian waktu untuk beradaptasi dan recover yang cukup akan meningkatkan kapasitas atlet antuk berlatih keras pada waktu yang akan datang. Over-training dapat menyebabkan cedera oleh karena itu setiap peningkatan latihan harus diikuti oleh proses pemulihan yang benar dan waktu yang cukup. Jika proses latihan tidak dapat merangsang tubuh secara tepat dan baik, maka tubuh tidak akan mampu untuk merespon dengan baik. Secara umum volume latihan meningkat secara bertahap sebelum intensitasnya dinaikkan. Penentuan beban latihan baik dari volume dan intensitas latihan akan meningkatkan performa tanpa menimbulkan atau berdampak cedera pada atlet. Hal yang perlu disadari adalah pembebanan atlet harus dibedakan mengingat setiap atlet memiliki kapasitas dan kemampuan yang berbeda. Pembedaan itu perlu sekali untuk dilakukan untuk menghindari cedera dan memaksimalkan hasil pada atlet. Oleh karena itu seorang atlet juga dituntut untuk dapat mengenal dirinya sendiri dengan baik dan waspada agar selalu melakukan pengawasan dan mengenal tanda-tanda over-training dan penurunan performa, terutama pada saat latihan dengan intensitas yang tinggi. Sejauh peningkatan tahapan dalam peningkatan volume dan intensitas diperhatikan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku maka overtraining dapat dihindari terutama pada anak-anak. Program latihan untuk harusnya berbeda dari satu atlet ke atlet lain, waluapun dalam satu cabang olahraha, karena individu satu berbeda dengan individu yag lainnya. Latihan harus diberikan berbeda dari individu satu dengan individu lainnya disesuikan dengan kebutuhan individu tersebut baik dalam volume, intensitas, waktu pemulihan, dan kemampuan dalam pembebanan latihan. Pemahaman tentang faktor genetik, psikologis, 20 | Pemahaman Dasar Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga
gaya hidup, dan dietnya harus menjadi perhatian khusus seorang pelatih. Oleh karena itu perlunya pendekatan secara individual dalam latihan. Proses pemulihan yang baik mempunyai dampak yang signifikan pada hasil latihan dan pencegahan cedera atlet. Proses pemulihan kurang baik akan menurunkan performa dan atlet menunjukkan tanda-tanda keletihan dan kurang bergairah. Jika hal ini muncul, istirahat menjadi suatu keharusan. Namun yang perlu diwaspadai biasanya pelatih kurang peka dalam membaca situasi ini, dan kecenderungan untuk menambah porsi latihan. Hal ini menyebabkan terjadinya sindrom over training. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi atlit maupun pelatih untuk memonitor latihan mulai dari waktu istirahat, lamanya jam tidur, asupan kalori dalam latihan sehari-hari. Perbedaan antara latihan berlebihan dengan kelelahan sangat sulit, hanya dapat dikenali pada atlit yang tidak dapat recover selama 3 minggu pada masa pengurangan latihan. Jika atlet tidak dapat recover pada masa itu, saran medis sangat diperlukan pada saat itu. Pada atlet yang mengalami over tranning akan timbul gejala: 1) Performa menurun 2) Depresi diiringi dengan kehilangan motivasi 3) Kecemasan dan iritabilitas meningkat 4) Mengalami gangguan tidur 5) Kehilangan selera makan dan penurunan berat badan 6) Cepat lelah, otot-otot merasa berat 7) Sering mengalami gangguan infeksi minor, khususnya infeksi pernafasan 8) Denyut nadi istirahat meningkat
| 21
| 23
spesifik/aplikatif
Sesuai dengan olahraga yang digeluti, tes kebugaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dari cabang olahraga yang bersangkutan, gerakangerakan yang dilakukan harus mencerminkan/sesuai dengan gerakan cabang tersebut. Misalnya melakukan kombinasi-kombinasi gerakan24 | Pemahaman Dasar Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga
gerakan bayangan maju, mundur, kiri dan kanan dengan cepat untuk cabang bulutangkis. Latihan treadmill dilakukan untuk pelari, argometer sepeda untuk atlet balap sepeda. Kesesuian tes untuk atlet harus benarbenar disesuiakan untuk atlet dan kekhususan dari cabang tersebut misalnya durasi waktu, jenis gerakan, jarak, dll.
Validitas
Valid artinya mengukur apa yang seharusnya diukur. Contonya: push-up sebanyak mungkin dapat menjadi ukuran baik daya tahan otot, itu bukan ukuran valid kekuatan maksimal. Demikian juga, jika tes tidak memiliki spesifisitas olahraga tidak mungkin menjadi tes yang valid untuk olahraga tertentu. Validitas yang buruk juga dapat muncul jika faktor-faktor lain memiliki potensi untuk menutupi apa yang sedang dinilai. Misalnya, jika menilai kecepatan berlari di Hoki, itu tidak pantas untuk meminta pemain untuk menggiring bola bola, karena hal ini akan menilai kecepatan menggiring bola tidak berlari kecepatan.
reliabilitas
Keandalan mengacu pada bagaimana berulang dan konsisten tes. Kondisi yang sama dengan tidak mengubah kebugaran mereka mereka harus menghasilkan hasil yang identik. Namun pada kenyataannya mencapai hasil yang sama paling tidak mungkin karena sedikit perbedaan dengan pemain dari satu hari ke hari. Pelatih dan pemain harus menyadari bahwa perubahan yang relatif kecil dalam nilai tes mungkin tidak berarti perubahan kebugaran.
ketepatan
Tes Akurasi uji dimasukkan ke dalam uji validitas dan reliabilitas dan mencakup akurasi pengukuran yang dapat direkam. Misalnya, pelatih yang mempunyai kemampuan tinggi mampu menguasai ketepatan waktu hingga +/- 0.1 detik, namun tidak mampu untuk mencatat secara akurat +/- 0.01 detik.
| 25
sensivitas
Alat tes seharusnya sensitif dalam mendeteksi perubahan kebugaran. Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi dan kredibilitas pelatih. Sensivitas alat tes tergantung pada reliabilitas dan pengukuran yang akurat.
memiliki nilai yang terbatas ketika menilai tim dan olahraga raket. Tes lapangan mempunyai karakteristik yang berbeda dibanding tes laboratorium terutama di lapangan. Hal ini meningkatkan spesifisitas dari tes olahraga sebagai data dapat dikumpulkan dalam konteks. Namun, untuk menghasilkan hasil yang berarti pengujian lapangan berbasis membutuhkan pemikiran yang cukup dan perawatan dalam administrasinya. Karena tes laboratorium biasanya dilakukan oleh ilmuwan olahraga, ini akan fokus pada pengujian lapangan yang berbasis pelatih dan pemain mungkin ingin melakukan sendiri. Sumber untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium yang tercantum di bagian akhir lembaran informasi.
standarisasi lingkungan
Faktor lingkungan menjadi pengganggu dalam melakukan tes lapangan terutama pada kondisi cuaca.
menit, jika lebih pendek dan meningkatkan energi aneirobik maka tes ini akan kurang valid. Untuk Pelari, tes yang sudah establis adalah tes lari 12 menit Cooper atau 15 menit Balke dimana peserta diharuskan untuk dapat menyelesaikan larinya sejauh mungkin. Tes lapangan serupa dikembangkan untuk balap sepeda dan olahraga yang memerlukan daya tahan lainnya. Alternatif tes lainnya, peserta diharuskan menyelesaikan jarak tertentu secepat mungkin (typically ~1.5 miles dalam 8-15 menit), dengan waktu yang singkat sebagai indikator daya tahan eirobiknya baik. Untuk olahraga beregu/menggunakan raket, tes 20m Shuttle Run Multi-Stagla dengan jarak 20 m diberi batas waktu, sangat populer digunakan. Peserta diharuskan berlari 20 m dengan menaikkan waktu setiap menitnya, tujuannya adalah untuk tetap menjaga kecepatan yang diinginkan untuk memperkirakan VO2max, sangat sederhana dalam mencatat angka ketika tes telah selesai. Smakin besar angka pencapaiannya maka semakin baik tingkat kebugaran aerobiknya. Pentingnya Tes: Tes 1, pada awal sesi awal untuk mengetahui tingkat kebugaran, identifikasi komponen kebugaran yang perlu diperhatikan, memberikan dorongan motivasi & pembanding. Tes 2, pada akhir periode latihan, untuk melihat kestabilan tingkat kebugaran, peningkatan, dan melihat kekurangan yang perlu dibenahi. Tes 3, Pertengahan untuk melihat spesifik fokus yang mungkin perlu segera dibenahi.
| 29
Daftar PUstaka
1. 2. http://www.kentsport.org/excellence Sport and Exercise Physiology Testing Guidelines. Winters, E.M., Jones, A.M., Davison, R.C.R., Bromley, P.D., Mercer,T.H. (Eds) (2007). 3. The British Association of Sport and Exercise Sciences Guide. Volume I: Sport Testing. London: Routledge. www.bases.org.uk 4. of Sports Nutrition. Brouns, F. (2002). (2nd Ed) Chichester, UK. John Wiley & Sons. 5. Nutrition in sport. Maughan, R.J. (1999) Oxford, Blackwell Science. 6. Exercise physiology, energy, nutrition and human. Katch, V.L. (1991). Philadelphia, Lea and Febinger. Katch, V.L. (1991). Philadelphia, Lea and Febinger. 7. Sports and Exercise Nutrition. McArdle, W.D, Katch, F.I., Katch, V.L. (1999). Maryland, Lippincott Williams and Wilkins. 8. Nutrition in exercise and sport (2nd ed). Wolinsky, I., & Hickson, J.F. (1994). London, CRC press. 9. Sport Biomechanics; the basic:optimising human performance. Anthony Blanzevich. (2007). London, A&C Black Publisher 10. Mental Juara Modal Atlet Berprestasi. (2007). Lilik Sudarwati A. Jakarta, Raja Grafindo. 11. Foto-Foto atau Gambar di download dari Google Gambar dan Dokumentasi Satlak PRIMA UM.