Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR ILMU KEPELATIHAN

Disusun oleh : Rian Hidayat


Nim : 1602619004

Dosen Pengampu :
Hendro Wardoyo, S.Pd.,M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGA
PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
2021

1. ILMU ILMU PENDUKUNG PRESTASI


A. sport biomechanics
Sport biomechanics atau biomekanika olahraga adalah suatu studi yang
berhubungan dengan gerak manusia yang dihasilkan oleh kekuatan internal maupun
eksternal yang menentukan badan atau bagian-bagian badan tersebut bergerak pada saat
kinerja dalam keterampilan gerak atau kinerja dalam teknik-teknik olahraga. Soeharsono
(1998: 96) menjelaskan tujuan mempelajari biomekanika olahraga yaitu untuk memberikan:
1. Pengetahuan dan kemampuan menganalisis teknik-teknik olahraga yang aman, efisien,
dan efektif. Analisis biomakanika diperlukan dalam olahraga agar kinerja yang dihasilkan:
a. Aman, mencegah terjadinya cedera akibat gerakan teknik yang salah.
b. Efisien, pengaturan merupakan tenaga usaha secara ekonomis untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
c. Efektif, berhubungan dengan akhir aman dan maksimal.
2. Pengertian tentang teknik-teknik yang benar dan yang salah.
3. Kemampuan menghidentifikasi kesalahan-kasalahan serta kemampuan meremidi.
4. Potensi untuk menciptakan cara-cara dan metode baru yang lebih baik.
Peranan biomekanika olahraga dalam peningkatan efektifitas pengajaran atau
kepelatihan sekurang-kurangnya sebagai berikut (Rusli Lutan 1988: 38):
1. Penentuan cabang atau teknik olahraga yang sesuai dengan kemampuan gerak
seseorang.
2. Penyesuaian alat-alat dan intensitas pengajaran gerak dengan irama perkembangan usia
dari fungsi gerak.
3. Pemilihan variasi teknik yang sepadan atau sesuai dengan karakteristik morpologis dan
psikologis para atlet muda.
4. Pengontrolan terhadap kaitan antara kematangan dan proses belajar dalam kontek
pembinaan jangka panjang di kalangan anak-anak, remaja dan orang dewasa
B. sport medecine
Telah diketahui bersama bahwa ilmu olahraga adalah ilmu terapan yang merupakan
ilmu interdisipliner, yaitu pengetahuan yang disuplai ilmu lain. Salah satu yang menyuplai
dari keberadaan ilmu keolahragaan ini adalah sport medicine atau kesehatan olahraga. lni
adalah disiplin ilmu kedokteran yang secara teoritis dan praktis meneliti, menganalisa
pengaruh olahraga terhadap manusia. Kajian dari disiplin ilmu ini lebih condong ke hal
anatomi dan fisiologi dari tubuh manusia. Setiap gerak manusia pasti melibatkan kedua hal
tersebut, terlebih-lebih olahraga yang berorientasi pada prestasi. Jangan sampai dapat
mencetak atlet yang berprestasi tapi mengindahkan tentang kesehatannya baik dari segi
kesehatan anatomi dan fisiologinya.
Dua hal kajian dari anatomi dan fisiologi ini dapat digali lagi secara lebih
mendalam,Herbert Haag (1994: 53) menggambarkan batang tubuh dari sport medicine
sebagai contohnya: tulang, otot, syaraf, sistem cardiovaskuler, nutrisi, energi, sistem sensor,
pernapasan, penyakit, olahraga di bawah kondisi yang exstrim, kesehatan dan olahraga,
olahraga untuk orang cacat jasmani, olahragapemeriksaan badan. Rusli Lutan (1988: 40),
mengutip penjelasan Prof. D. Bohmer dari Sportmedical Institute di Frankfurt dalam seminar
olahraga Sea Games 1987 di Jakarta, menjelaskan tiga tugas utama sport medicine adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menggambarkan status kesehatan para olahragawan dalam
menjalankan aktifitas latihan dan pembinaan jangka panjang.
2. Mengidentifikasi dan menggambarkan status fungsi organ tubuh dan kemampuan
para olahragawan.
3. Mengidentifikasi dan menggambarkan perkembangan fisik para olahragawan dalam
pengertian anthropometrik
Apabila pelatih olahraga untuk prestasi mengetahui dan mampu menerapkan ilmu-ilmu
yang ada di dalam sport medicine maka akan memperoleh hasil yang maksimal pula dalam
proses pembinannya. Dengan penguasaan yang baik sport medicine ini harapannya akan
memberikan dampak yang baik pada sisi fisiologis dan anatomis atlet, dengan kata lain
latihan yang selama itu dilakukan tidak akan menyebabkan kerusakan permanen fisiologis
dan anatomis atlet.
C. sport psychology
Sport psychology atau psikologi olahraga berupaya menerapkan faktafakta psikologis
dari prinsip-prinsip belajar kinerja yang berhubungan dengan aktifitas manusia atau perilaku
manusia ke dalam keseluruhan bidang olahraga. Atau psikologi olahraga adalah suatu ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan pertandingan olahraga dan
bagaimana perilaku atau penampilan itu dipengaruhi oleh tiga sumber utama yaitu:
1. Atlet (athletic)
2. Pimpinan tim (coach)
3. Lingkungan (environment)
D. sport history
Sport history atau sejarah olahraga merupakan segala sesuatu kejadian yang telah
berlangsung dan itu tidak dapat diulang kembali yang berkaitan dengan kejadian-kejadian dalam
bidang kajian olaharaga baik yang berhubungan dengan sesuatu yang hidup maupun mati. Segala
sesuatu yang terjadi pada saat ini tidak terlepas dari peranan sejarah yang telah berlalu, karena
sejarah olahraga tersebutlah peletak pondasi atau konsep konsep dasarnya.
Sebagai contohnya bila sejarah ini kita hubungkan dengan program latihan yang dibuat.
Maka dari kejadian-kejadian yang telah berlalu dalam artian programprogram yang telah dijalankan
dan telah kita ketahui hasilnya, maka akan dapat digunakan sebagai patokan untuk pembuatan
program latihan pada tahun berikutnya dan seterusnya. Program yang kita buat juga harus
mengikuti perkembangan dalam hal teknologi peralatan maupun fasilitas dari latihan dan
pertandingan. lnovasi dan pengembangan yang kita lakukan berdasarkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dengan memandang sejarah olahraganya maka diharapkan
kemajuan dalam hal pembinaan olahraga prestasi ini akan dapat kita maksimalkan. Dengan begitu
kita akan dapat memahat sejarah pembinaan olahraga prestasi yang berhasil.

KESJMPULAN

llmu olahraga adalah ilmu terapan yang merupakan ilmu interdisipliner. Pengertian
interdisipliner yaitu pengetahuan yang didukung oleh ilmu-ilmu penunjang yang lainnya. Dalam ilmu
olahraga salah satunya bertujuan untuk olahraga prestasi. Pembinaan olahraga prestasi dilakukan
dengan berlatih untuk mendapatkan prestasi maksimal. Berlatih melatih dalam upaya pembinaan
olahraga prestasi didukung oleh beberapa ilmu penunjang.

2. JENIS JENIS KETERAMPILAN


DEFINISI KETERAMPILAN
Luas dan bermacam pengungkapan mengenai keterampilan, adalah sukar untuk
mendefinisikan dan menerapkannya pada semua kasus. Seorang psikolog bernama E.R.
Guthrie (1952) mengemukakan definisi keterampilan sebagai “kemampuan yang membawa
hasil secara maksimum dengan pasti mengeluarkan energi dan waktu yang minimum”.
Beberapa hal penting dari definisi itu untuk dipertimbangkan. Pertama, penampilan
keterampilan menyatakan secara tidak langsung beberapa keinginan dari tujuan yang terkait
dengan lingkungan, seperti memberi umpan ke depan dalam sepakbola. Keterampilan
terdiri dari gerakan-gerakan sebab pelakunya tidak dapat mencapai tujuan tanpa melakukan
paling tidak satu gerakan.
Kedua, keterampilan secara tidak langsung merupakan pertemuan penampilan
tujuan yakni “hasil akhir” dengan kepastian maksimum Keterampilan bukan sekedar
keberuntungan, diperoleh melalui pengulangan, dan pembuatan tujuan.
Ketiga, keutamaan terbesar dari beberapa keterampilan adalah proses memperkecil
dan penyimpanan energi dari penampilan. Untuk beberapa keterampilan tidak jelas
tujuannya, misalnya dalam tolak peluru, dimana tujuannya hanya melempar untuk
mencapai jarak maksimum.Tetapi untuk beberapa keterampilan lain adalah meminimalkan
pengeluaran energi, pelari marathon mengefisienkan kecepatan berlarinya, pegulat
memelihara kekuatannya untuk menit terakhir pertandingannya. Kontribusi yang besar dari
efisiensi keterampilan adalah latihan, dengan belajar dan pengalaman utama untuk secara
relatif penampilan tanpa tenaga pada orang-orang berketerampilan tingkat tinggi.
Akhirnya, ciri lain dari beberapa keterampilan adalah kecakapan yang tinggi dari
penampil untuk mencapai tujuannya dalam waktu minimum. Misalnya pada jab dalam tinju
dan pasing bola basket.
Secara umum keterampilan yang rumit dalam mencapai tujuan ditentukan oleh :
memaksimalkan pencapaian dengan pasti, meminimalkan fisik dan mental, energi sebagai
biaya dalam penampilan dan meminimalkan peggunaan waktu.

BEBERAPA KOMPONEN KETERAMPILAN


Penampilan elegan (luwes) dari keterampilan atlet di olympiade benar-benar
kelihatan, tujuan nyata dari penampilan itu adalah pencapaian penggabungan komplek dari
interaksi mental dan proses gerak. Beberapa keterampilan sungguhsungguh menekankan
pada faktor penginderaan – perceptual, seperti membaca permainan lawan. Faktor
penginderaan menyangkut pembagian dua bentuk analisa dari masuknya pengideraan,
seperti ketajaman menggabungkan gerakan dalam sepakbola. Pandangan ini mengawali
keputusan tentang apa yang dilakukan, bagaimana dan kapan melakukannya. Akhirnya,
bentuk keterampilan tergantung kualitas gerakan yang dihasilkan dari hasil
keputusannya.Ada tiga elemen cukup kritis dari keterampilan ini :
- Merasa adanya kesesuaian keadaan lingkungan Memutuskan apa yang dilakukan, dimana
dan kapan melakukan itu
- Menghasilkan aktivitas otot teratur untuk menghasilkan geerakan.Tiga bentuk utama dari
komponen menyangkut pembuatan beberapa keterampilan
1. Komponen postural menetapkan “program” yang mendukung tindakan
2. Komponen body transport yang membawa badan atau anggota badan untuk
bertindak
3. Komponen manipulasi menghasilkan tindakan.Ringkasannya, ada proses yang utama
yang mendasari tindakan :
1. Penginderaan atau proses perceptual, yang mempelajari psikologi kognitif dan
psikofisik ;
2. Proses pembutan keputusan, mempelajari kognitif dan percobaan psikologi ;
3. Pengendalian gerak atau proses menghasilkan gerakan, mempelajari neuroscience,
kinesiologi, bioengineering, biomekanik, pendidikan jasmani, dan psikologi ; dan
4. Proses pembelajaran, mempelajari kinesiologi, pendidikan jasmani, kependidikan
dan eksperimen paikologi.
PENGELOMPOKAN KETERAMPILAN
Keterampilan Terbuka dan Keterampilan Tertutup
Bentuk keterampilan ini didasarkan pada kestabilan lingkungan. Keterampilan
terbuka adalah keterampilan yang ketika dilakukan lingkungan yang berkaitan dengannya
bervariasi dan tidak dapat diduga. Misalnya, gulat, sukar untuk memperkirakan gerakan
yang akan dilakukan lawan dan bagaimana harus meresponnya. Keterampilan tertutup
adalah keterampilan yang dilakukan dalam lingkungan yang relatif stabil dan dapat diduga.
Misalnya aktivitas rutin senam, berenang.
Keterampilan Discrete, aberkelanjutan (Continuous) dan Serial
Keterampilan dengan melihat jelas tidaknya titik awal dan titik akhir dari gerakan
yang dimaksud Keterampilan discrete diartikan sebagai keterampilan yang dapat ditentukan
dengan mudah awal dan akhir dari gerakannya , yang lebih sering berlangsung dalam waktu
singkat , misalnya melempar, menendang bola. Dianggap penting dalam olahraga karena
menentukan pencapaian tujuan dalam olahraga yang bersangkutan.
Keterampilan berkelanjutan (continuous skills) adalah yang pelaksanaannya tidak
memperlihatkan secara jelas mana awal dan khir dari suatu keterampilan. Pelakulah yang
menentukan titik awal dan akhir dari keterampilan ini. Contohnya adalah berenang, berlari,
mengayuh sepeda.
Keterampilan serial adalah keterampilan yang sering dianggap sebagai suatu
kelompok keterampilan discrete, yang digabung untuk membuat keterampilan baru atau
keterampilan yang lebih kompleks.Urutan keterampilan yang digabung merupakan hal yang
penting dalam berhasilnya melakukan keterampilan ini. Contohnya memindahkan gigi (gear)
saat mengendarai mobil.
Keterampilan Gerak dan Keterampilan Kognitif
Keterampilan gerak penentu utama dari keberhasilannya adalah kualitas dari
gerakannya itu sendiri, tanpa memperhatikan persepsi serta pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan keterampilan yang dipilih. Contohnya lompat tinggi, yang harus
dilakukannya melompat setinggi mungkin dan seefektif mungkin.
Keterampilan kognitif, hakekat dari gerakannya tidaklah penting, tetapi keputusan-
keputusan tentang gerakan apa dan yang mana harus dibuat adalah penting. Contoh dalam
catur, yang penting adalah pemain mengetahui buah catur yang mana harus digerakan dan
kemana.
Pendeknya, keterampilan kognitif terutama berkaitan dengan pemilihan apa yang
harus dilakukan, sedangkan keterampilan gerak terutama berkaitan dengan bagaimana
melakukannya.

RINGKASAN
Masyarakat memandang keterampilan adalah penting, aspek sangat menarik dalam
hidup. Pengetahuan keterampilan berasal dari disiplin keilmuan yang beranekaragam dan
dapat diterapkan pada beberapa keadaan seperti olahraga, pendidikn jasmani, industri dan
terapi fisik.
Keterampilan biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menimbulkan hasil akhir
dengan maksimum secara pasti dengan waktu dan energi minimum. Beberapa perbedaan
komponennya meliputi katagori utama yaitu persepsi atau proses penginderaan,
pembuatan keputusan dan gerakan sebagai hasil. Keterampilan diklasifikasikan dalam
berbagai bentuk, seperti (a) keterampilan terbuka dan tertutup, (b) keterampilan diskrit,
berkelanjutan (continuous) dan serial, (c) keterampilan gerak dan keterampilan kognitif.
Klasifikasi ini penting sebab prinsip keterampilan dalam pembelajaran nya pun berbeda
pada setiap kategorinya.

Daftar Pustaka

 Burhanudin Salam. (2003). Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.


 Haag, Herbet. 1994. Sport science studies: Theoretical foundation of
sport science as a scientific nidiscipline. Schorndorf: Verlag Karl Hofmann.

 Schempp, PG. 1993. " The nature knowledge of sport pedagogy". Jose-Maria Cagigal
Memorial lecture, presented at the 1993 World University Games, Buffalo, NY.
FX. Sugiyanto, 1997. Sosiologi Olahraga. Yogyakarta: FPOK !KIP yogyakarta.
 Rusli Luthan dan Amung Ma'mud, 2000. Sosiologi Olahraga. Depdiknas.
 http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197409072001121-
DIDIN_BUDIMAN/motor_learning.pdf
 https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/download/29181/12865

Anda mungkin juga menyukai