Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA


OLAHRAGA

Nama Kelompok 3
Disusun oleh :
1.Ellen Yogianto 18230212
2.Impron Mashudi 18230215
3.Ayuni Matla P 18230218

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini kami susun untuk memenuhi Tugas Makalah
Pemandu Bakat Dan Kepelatihan OlahragaTerima kasih saya sampaikan
kepada dosen mata kuliah Pemandu Bakat Dan Kepelatihan Olahraga, telah
membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas
makalah ini.

Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat


memenuhi tugas mata kuliah Pemandu Bakat Dan Kepelatihan Olahraga Kami
juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya
untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Semarang, 20 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
2.1 Faktor fisik ........................................................................................................................................
2.2 Faktor fisiologi...................................................................................................................................
2.3 Faktor psikologi.................................................................................................................................
2.4 Faktor perseptual...............................................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................
2.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................
2.2 Daftar pustaka..................................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah suatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh setiap orang.
Mulai olahraga yang sederhana seperti jalan kaki sampai olahraga yang komplek
seperti olahraga permainan. Sesuai dengan tujuannya olahraga dibagi menjadi tiga
yaitu, olahraga permainan, olahraga pendidikan, dan olahraga prestasi.

Olahraga prestasi dilakukan oleh atlit-atlit professional dalam setiap


cabang olahraga yang dilakukan. Pada setiap cabang olahraga puncak dari prestasi
seorang atlit berbeda-beda. Prestasi olahraga adalah suatu pencapaian akhir yang
memuaskan berdasarkan target awal tim atau atlet. Jadi dalam olahraga prestasi,
setiap atlit pasti mentargetkan untuk mendapatkan prestasi puncaknya.

Menurut Alderman (1947) bahwa penampilan atlet dapat ditentukan oleh


beberapa faktor antara lain: Faktor kesegaran jasmani yang meliputi; sistem
kardiovaskuler-respiratori, daya tahan, kekuatan, kecepatan, power, koordinasi,
kelentukan dan kelincahan, dan sebagainya. Faktor ketrampilan meliputi;
koordinasi gerak, keindahan gerak, waktu reaksi, dan sebagainya. Faktor
pembawaan fisik seperti; segi-segi antrophometrik antara lain tinggi dan berat
badan, panjang lengan, tungkai, lebar bahu, kemampuan gerak, dan lain
sebagainya. Faktor psikologi dan tingkahlaku meliputi; motif-motif berprestasi,
intelegensi, aktualisasi diri, kemandirian, agresivitas, emosi, percaya diri,
motivasi, semangat, rasa tanggungjawab, rasa sosial, hasrat ingin menang dan
sebagainya. Disamping faktor-faktor tersebut di atas ada banyak lagi faktor juga
turut menentukan prestasi atlet antara lain; faktor struktur tubuh, postur tubuh,
gizi, dan lingkungan meliputi; orang tua, keluarga, dan masyarakat, alam sekitar
(cuaca dan iklim), sarana-prasarana dan fasilitas latihan dan bertanding, dana,
pelatih yang professional, organisasi yang baik, penghargaan kepada atlet, pelatih,
pembina olahraga, pengalaman bertanding yang banyak dan faktor keturunan
(heriditi).

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan penulisan


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Faktor fisik

Tuntutan perkembangan olahraga menjadi sebuah industri menjadikan


olahraga memiliki dimensi yang sangat luas, tidak hanya sebagai sebuah
aktifitas fisik semata, namun juga mampu menjadi sebuah bisnis yang di
dalamnya banyak melibatkan orang yang saling berkompetisi.Pelatih sebagai
salah satu tokoh yang berperan dibalik keberhasilan seorang pemain,
diharapkan dan dituntut untk memberikan prestasi yang terbaik, salah satunya
tentunya prestasi dari atlet dan klub yang di binanya. Untuk bisa menjadi
pelatih yang memiliki prestasi dan berdaya saing tinggi tentu akan terlihat dari
kinerja pelatih yang merupakan salah satu tolok ukur yang dijadikan dasar dan
pedoman dalam melihat, menilai dan mengevaluasi baik pelatih, proses latihan
maupun hasil atau prestasi yang diperoleh dari proses latihan tersebut.Banyak
sekali faktor faktor yang mempengaruhi kecerdasan pelatih baik yang datang
dari dalam diri (internal) ataupun yang berasal dari luar diri (eksternal) pelatih
tersebut. Faktor faktor tersebut harus bisa dikelola dan dikembangkan oleh
pelatih untuk bisa berkembang menjadi seorang pelatih yang baik yaitu pelatih
yang memilki kinerja yang baik pula tentunya.

2.2 Faktor Fisiologis

Salah satu respons fisiologi yang dapat membantu meningkatkan prestasi


olahraga adalah dengan menghitung denyut nadi, yang berguna untuk
mendapatkan “training zone” selama kita berolahraga. Dalam melakukan
aktivitas/latihan akan terjadi beberapa perubahan fisiologi antara lain respons
jantung, pernafasan, biokimia tubuh lainnya.

Wilimore dkk mengatakan sekarang telah berkembang pendapat, bahwa


endurance (daya tahan) jantung paru tinggi, dapat meningkatkan kemampuan
prestasi. Latihan endurance pada umumnya daya tahan jantung paru merupakan
latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk
selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat, yang cukup lama. Jadi yang
dimaksud dengan endurance adalah kemampuan seseorang melaksanakan gerak
dengan seluruh tubuhnya, dalarn waktu yang cukup lama dan dengan tempo
sedang sampai cepat tanpa mengalarni rasa sakit dan kelelahan berat.

Namun, para ahli fisiologi berpendapat bahwa latihan endurance sangat


penting bagi semua cabang olahraga. Karena dengan tingkat endurance yang
tinggi, kualitas aktivitas yang berat seperti melakukan sprint sambil menendang
bola. Akan tetap dipertahankan dengan tempo tetap tinggi, selama pertandingan
berlangsung, apabila mereka masih tetap segar untuk melakukan hal- hal yang
sama selama pertandingan belum selesai.

Dengan demikian sistem jantung-peredaran darah yang baik, maka


kebutuhan biologis tubuh pada waktu istirahat maupun latihan akan diperlancar.
Kelancaran tersebut dimungkinkan alat-alat peredaran darah berisi darah
yangmemberikan zat-zat makanan dan O2 yang sangat diperlukan jaringan tubuh,
dapatmenjalankan fungsinya dengan sempurna. Berfungsinya alat-alat tersebut
akan semakin sempurna dan efisien, bilamana memperoleh latihan-latihan dengan
dosis/takaran yang benar dan tepat.

Demikian juga dengan beberapa perubahan yang terjadi di dalam otot agar
badan mendapat penampilan (performance) yang memadai. Perubahan badan
iniantara lain berupa kenaikan kapasitas otot-otot rangka dalam membakar
glukosa dan lemak untuk energi selama olahraga. Perubahan-perubaha ini
menyehatkan, yang bersangkutan dapat berlatih dalam waktu yang lebih lama
tanpa mengalami kelelahan, hal ini tentu dapat meningkatkan prestasi atlet.

2.3 Faktor Psikologis

Singer, R.N. (1980) mengemukakan secara singkat bahwa psikologi


olahraga adalah “the Science of Psychology applied to athletes and athletic
situations” Cox, R.H. (1986) mengemukakan bahwa Sport Psychology is a
science in which the principles of psychology are applied in a sport setting”. Jadi,
Psikologi Olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan dalam
bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengatuh secara langsung
terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan
(performance) atlet tersebut. Weinberg, R.S. & Gould, D. (1995) mengemukakan
bahwa “Sport and exercise psychology is the scientific study of people and their
behavior in sport and exercise context”.

Memahami bagaimana keterlibatan seseorang dalam olahraga


mempengaruhi perkembangan psikis, kesehatan, dan kesejahteraan psikisnya.
Apabila dihubungkan dengan olahraga, khususnya olahraga prestasi, pengertian
ini jelas menunjukkan bahwa penampilan (performance) seorang atlet dipengaruhi
oleh berbagai faktor psikologis. Baik pengaruhnya positif dalam arti penampilan
baik, maupun negatif dalam arti penampilan menjadi buruk. Ini adalah faktor
psikologis, yang sering kali disebut faktor psikis atau faktor mental. Dalam
perkembangan olahraga prestasi dewasa ini, faktor psikologi telah menjadi salah
satu bahasan tersendiri dalam mencapai penampilan atlet secara optimal. Gejala
atau fenomena prilaku kejiwaan yang aneh-aneh tidak hanya muncul pada atlet
yang sudah berprestasi tinggi tetapi juga bisa muncul pada atlet yang baru mulai
berprestasi, hal ini selalu menjadi bahan kajian bagi ilmu psikologi olahraga.

Ogilvie (1968), L. Cooper (1969) dan Hardiman (1973) mengemukakan


bahwa gejala atau aspek-aspek psikologis yang berpengaruh dan dapat
dikembangkan pada diri atlet adalah;

1) kemantapan emosi

2) keuletan (agresif)

3) motivasi dan semangat

4) disiplin

5) percaya diri
6) keterbukaan

7) kecerdasan.

2.4 Faktor Perseptual

Perseptual motorik atau persepsi gerak merupakan hubungan antara gerak


manusia dan persepsi. Persepsi adalah proses yang mana kita memperoleh
kesadaran sesaat apa yang sedang terjadi di luar tubuh kita. Persepsi merupakan
hasil dari kemampuan kita untuk menerima informasi melalui perasaan. Namun,
informasi eksternal bukan persepsi jika hal itu dirasakan.

Perseptual motorik berperan penting dalam perkembangan motorik anak.


Perseptual motorik juga sangat penting dalam meningkatkan kemampuan gerak
dan kemampuan akademis anak. Perseptual motorik menetapkan hubungan antara
perseptual/persepsi dan gerak manusia. Guna menghasilkan gerak, maka
diperlukan informasi-informasi dari lingkungan sekitar.

Beberapa factor yang mempengaruhi perspetual dalam olahraga yaitu :

1. Fisiologis

2. Perhatian

3.Minat

4.Kebutuhan yang Searah

5.Pengalaman dan Ingatan

6.Mood

7.Gerakan

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai