Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERAN MEDIA TERHADAP OLAHRAGA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Penjas


Dosen Mk:DodiIrwansyah,MPd.

Disusu Oleh :
 NAMA: TRI ARYA SAHPUTRA
 NIM : (200409009)
 UNIT : Satu

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Langsa,30 Maret 2021

Tri Arya Sahputra

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................I

KATA PENGANTAR ..............................................................................II

DAFTAR ISI............................................................................................. III

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang makalah ................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Dan Olahraga .................................................... 2
1. Pengertian Olahraga .................................................................2
2. Pengertian Media .....................................................................2

B. Peran Media Terhadap Olahraga ................................................... 3

1. Media massa Berpengaruh netral terhadap Negara ................3

2. Media massa memberi keuntungan kepada olaharga ............4

3. Media massa merugikan perkemabangan olahraga ................5

BAB III PENUTUP .................................................................................. 6

A. Kesimpulan ................................................................................... 6

B. Saran .............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTKA .................................................................................. 6


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media massa dan olahraga mulai berhubungan sejak 150 tahun yang lalu. Hubungan
tersebut ditandai dengan pemuatan berita tentang olah-raga oleh surat kabar di inggris dan
amerika. Sejak itu hubungan keduanya trus berkembang dan mengalami pasang surut.
Perkembangan selanjutnya, media massa dan olaraga mempunyai kedudukan yang
penting dalam kehidupan manusia. Pertautan keduanya berkembang menjadi hubungan
resiprokal, saling bergantung dan berpengaruh satu dengan yang lainnya. Walaupun pada
masa kinimedia lebih berpengaruh terhadap kedudukan olahaga dalam kehidupan manusia
Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga ada tiga. Pertama, media
massa tidak berpengaruh terhadap olahraga. Kedua media massa membantu
perkembangan olahraga. Ketigamedia massa mengganggu dan merugikan keberaaan
olahraga.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian olahrga ?

2. Apa pengertian media ?

3. Apa peran media terhadap olahraga ?

C. Tujuan

1. Agar mengetahui apa itu olahrga dan media

2. Agar mengetahui peran media terhadap olahraga


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Dan Olahraga

1. Pengertian olahraga

pengertian olahraga ini merupakan suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga
fisik serta pikiran yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia, baik itu secara jasmani
serta juga secara rohani.

Pendapat lain juga mengatakan pengertian olahraga ini merupakan suatu bentuk
aktivitas fisik yang dilakukan dengan secara terencana serta terstruktur yang mana di dalam
pelaksanaannya itu melibatkan gerakan tubuh dengan secara berulang-ulang untuk dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani.

Mengacu pada definisinya, aktivitas olahraga ini merupakan upaya seseorang untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, tentu saja kesehatan manusia itu tidak
hanya tergantung pada aktivitas atau kegiatan olahraga tapi juga pada pola makan serta
kebiasaan hidup sehari-hari.

2. Pengertian media
Secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang artinya
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Indonesia kata medium mengandung
arti antara (menyatakan posisi) atau sedang (menyatakan ukuran).

Istilah “media” pada umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai wadah,
alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi.Jadi secara umum, pengertian media adalah
suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan. Pendapat lain mengatakan arti media
adalah segala bentuk saluran yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau
pesan. Dengan kata lain, media dapat didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan
suatu pesan.
B. Peran Media Terhadap Olahraga

1. Media massa Berpengaruh netral terhadap Negara

Beberapa pakar berpendapat bahwa media massa tidak mempengaruhi perkembangan


olahraga. Chandler (dikutip oleh wise, 1994: 461-462) menyatakan bahwa televisi tidak
mempengaruhi olahraga, penanyangan siaran oalahraga hanya mereflekskan nilai-nilai yang
telah ada dalam masyarakat: ”bila kita tidak menyukai apa yang dilihat, kita jangan menilai
medianya, tetapi nilailah diri sendiri” whanel (1983: 111-113) menambahkan bahwa media
massa menyiarkan kegiatan olahraga dengan keterampilan profesional yang tinggi, tetapi tidak
mendiskusikannya secara serius, sebab siaran terbatasi oleh tujuan komersialnya.

Keberadan olahraga tidak tergantung pada media massa, tetapi keberhasilan olahraga
sebagai hiburan komersial jelas bergantung kepada media massa.olahraga tidak dibentuk oleh
media massa secara umum, atau oleh televisi secara khusus (coakley, 1994: 350-352).
Olahraga dapat bertumbuh dan berkembang oleh kekuatanya sendiri berupa kepopulerannya,
karena dukungan media tidakbegitu signifikan. Media massa terlalu memikirkan pencapaian
tujuan komersialnya sendiri dengan mengabaikan pengaruh siarannya terhadap olahraga.
Dengan demikian, dampak siaran media massa terhadap olahraga sepenuhnya sangat
bergantung kepada olahraga sendiri.

Olahrga harus pintar-pintar memanfaatkan memanfaatkan keberadaan media massa tanpa


terpengaruh secara negatif oleh kehadiran media massa. Akan lebih baik, apabila olahraga
mengambil keuntungan dari kehadiran media massa.
2. . Media massa memberi keuntungan kepada olahraga

Telah dikemukakan di atas bahwa olahraga perlu memanfaatkan kehadiran media


massa untuk mengembangkan dunia olahraga sendiri, sehingga olahraga memperoleh
dampak positif dari kehadiran media massa. UNESCO ( dikutip oleh Bennett et all, 1983:
241-243) mengusulkan agar media massa mengambil peran dalam meningkatkan
pemahaman internasiaonal terhadap nilai olahraga yang tentu saja jauh melenihi realitas
dunia olahraga yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik olahrag
yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik ollahraga secara
internasional.
Bennet et al (1983: 237-238) menambahkan bahwa media massa harus dimanfaatkan
untuk mengkampanyekan program nasional kgiatan massal, seperti program
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Dengan begitu, program
olahraga massal akan memperoleh hasil memuaskan apabila didukung promosi dan
penyebaran informasi oleh media massa.
Media massa memainakan peran yang penting dalam melahirkan pahlawan-pahlawan
olahraga pada abad ke-20. banyak bintang olahraga yang mendunia karena dibesarkan
oleh media massa. Bintang-intang olahraga menjadi terkenal dibanding tokoh-tokoh
politik. Kondisi ini tidak terlepas dari andil media massa dalam menyiarkan dan
menanyangkan peristiwa atau kegiatan olahraga. Banyak bintang besar lahir dan
dibesarkan oleh media massa.
Popularitas olahraga meningkat karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa.
Rakyat amerika serikat begitu menggandrungi ”baseball”,”football”, hoki es dan
bolabasket, karena media massa mempromosikan dan memberitakan secara besar-besaran
kegiatan tersebut pada masa awal perkembangannya. Kompetisi bolabasket NBA. Bisa
dinikmati dan digandrungi oleh sebagian masyarakat indonesia karena ditayangkan dan
diberitakan oleh media massa di indonesia. Piala dunia perancis 1998 begitu gegap
gempita dan bisa dinikmati oleh ratusan juta pemirsa diseluruh dunia karena digembar-
gemborkan oleh media massa pula. Tidak menutup kemungkinan, panitia pelaksana akan
meneruk keuntungan yang melimpah diakhir acara. Sedemikian meriah dan populer piala
dunia yang sedang berlangsung di perancis,sehingga bisa sedikit mengalihkan perhatian
sebagian oenduduk indonesia dai krisis yang mereka derita.
3. Media massa merugikan perkemabangan olahraga

Selain kedua hal diatas, media massa menimbulkan kerugian bagi dunia olahrga. Beberapa
cabang olahraga menjadi tidak karu-karuan terkena pengaruh media massa. Sage (1990:119)
menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya tarik bagi penonton dan menyesuaikan denga
kebutuhan siaran,industri telivisi diizinkan untuk mendapatkan ikalan, demikianlah cara media
memanfatkan iklan, demikianlah cara media memanfaatkan olahraga. Media massa tidak
memiliki minat yang baik terhadap olahraga, ia semata-mata hanya mencari keuntungan
belaka.
Olahraga secara signifikan dipengaruhi oleh media massa dalam berbagai hal, seperti
penjadwalan kompetisi, waktu permainan, perubahan peraturan, gaji pemain, tayangan
olahraga, dan persepsi terhadap tim dan pemain (Altheide & Snow dalam Wise, 1994 : 489-
490). Penulis menyaksikan sendiri bagaimana pemegang hak siar mengatur jam pertandingan
suatu turnamen bulu tangkis tingkat dunia agar sesuai dengan ”prime time” (waktu tayangan
utama) di negara yang dituju. Partai utama harus disiarkn tengah makam, karena perbedaan
waktu sekitar empat jam dengan negara yang dituju siaran langsung. Partai tertentu harus
dimainkan dilapangan tertentu agar bisa disiarkan ke negara tujuan. Partai tertentu harus
dimainkan dilapangan tertentu agar bisa disiarkan disiarkan ke negara tujuan. Pimpinan
pertandingan, atau ”refferee” sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membantah
pengaturan tersebut. Contoh lain yang menarik adalah beberapa pertandingan di piala dunia
USA 1994 harus dilaksanakan siang hari bolong agar sesuai dengan waktu tayang utama
dinegara yang dituju. Dari segi prestasi jelas hal itu omong kosong. Bagamana orang akan
berprestasi bagus, bila harus bermain ditengah terik matahari musim panas yang menyengat.
Tidak mengaami dehidrasi saja sudah untung,sehingga jangan harap pemain bisa menampilkan
prestasipuncak.
Cico (1990:10) menabahkan bahwa pers menciptakan mitos atau persepsi publik yang tidak
betul terhadap olahraga. Konon banyak atlit, pelatih dan pembina, kesulitan untuk
melaksanakan tugas mereka karena mereka merasa terganggu oleh pemberitaan media massa.
Di amerika serikat, banak guru penjas yang berhenti melatih karena tidak tahan diusik terus
menerus oleh pemberitaan media massa. Di amerika serikat, banyak guru penjas yang berhenti
melatih karena diusik terus menerus oleh media massa yang tidak benar tentang gaji yang
mereka terima. Dalam pemberitaanya, guru seolah-olah mendapatkan gaji yang emnggiurkan
padahal kenyataannya berbicara sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Media massa memang mempengaruhi perkembangan dunia olahraga. Pengaruh tersebut
bisa berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung atas kepiawaian olahraga
mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya posisi olahrag berimbang kedudukannya dengan
media massa di dalam masyarakat, hanya kadang-kadang ada kepentingan tertentu yang
menggoyahkan kedudukan tersebut.
B.Saran
olahraga dan media massa, bisa saling memaafkan untuk kemajuan bidang masing-masing.
Keduanya bisa saling menarik keuntungan dari eberadaan salah satu pihak. Yang jelas,
keduanya sudah saling bergantung dan saling membutuhkan. Olahraga tidak bisa hidup tanpa
media dan media tidak akan berkembang tanpa bantuan olahraga. Itulah makna hubungan
resiprokal.

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, Bruce L. Et al. (1983). Comparative physical education and


sport. 2nd.ed. Phiadelphia: Lea & Febiger
Cico, Daniel C. (1990). “Why teachers leave coaching”. Scholastic
coach, v.60, no 1
Coackley, jay L. (1994). Sport in society: issue and controversies.
5th.ed. St. Louis, Toronto: mosby-year book. Inc.
Sage, george H. (1990). Power and ideology in american sport, A
critical perspective. Cahmpaign, IL: Human Kinetic Publisher,
Whannel, Gary. (1983). Blowing the wishtle: the politics of sport.
London: Pluto press
Wise, Suzanne. (1994). Social issues in contemporary aport: A resource
guide. New york and London: garland

Anda mungkin juga menyukai