Anda di halaman 1dari 6

SOSIOLOGI OLAHRAGA

PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP MEDIA DAN TELEKOMUNIKASI


DAN INFORMASI

Nama : Benni Yaman

NIM : 22086176

Dosen Pengampu : Dra. Erianti

Sesi : 202220860333

PRODI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media massa dan olahraga mulai berhubungan sejak 150 tahun yang lalu. Hubungan
tersebut ditandai dengan pemuatan berita tentang olah-raga oleh surat kabar di inggris
dan amerika. Sejak itu hubungan keduanya trus berkembang dan mengalami pasang surut.
Perkembangan selanjutnya, media massa dan olaraga mempunyai kedudukan yang
penting dalam kehidupan manusia. Pertautan keduanya berkembang menjadi hubungan
resiprokal, saling bergantung dan berpengaruh satu dengan yang lainnya. Walaupun pada
masa kinimedia lebih berpengaruh terhadap kedudukan olahaga dalam kehidupan
manusia. Secara umum, pengaruh media massa terhadap olahraga ada tiga. Pertama,
media massa tidak berpengaruh terhadap olahraga. Kedua media massa membantu
perkembangan olahraga. Ketigamedia massa mengganggu dan merugikan keberaaan
olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian olahrga ?
2. Apa pengertian media ?
3. Apa peran media terhadap olahraga ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa itu olahrga dan media
2. Agar mengetahui peran media terhadap olahraga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Dan Olahraga


1. Pengertian olahraga
pengertian olahraga ini merupakan suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga
fisik serta pikiran yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia, baik itu secara jasmani
serta juga secara rohani. Pendapat lain juga mengatakan pengertian olahraga ini
merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan dengan secara terencana serta
terstruktur yang mana di dalam pelaksanaannya itu melibatkan gerakan tubuh dengan
secara berulang-ulang untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani.
Mengacu pada definisinya, aktivitas olahraga ini merupakan upaya seseorang untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, tentu saja kesehatan manusia itu tidak
hanya tergantung pada aktivitas atau kegiatan olahraga tapi juga pada pola makan serta
kebiasaan hidup sehari-hari.
2. Pengertian media
Secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang artinya
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Indonesia kata medium mengandung
arti antara (menyatakan posisi) atau sedang (menyatakan ukuran). Istilah “media” pada
umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk
melakukan komunikasi.Jadi secara umum, pengertian media adalah suatu alat perantara
atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber
kepada penerima pesan. Pendapat lain mengatakan arti media adalah segala bentuk
saluran yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dengan kata
lain, media dapat didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan.
B. Peran Media Terhadap Olahraga
1. Media massa Berpengaruh netral terhadap Negara
Beberapa pakar berpendapat bahwa media massa tidak mempengaruhi perkembangan
olahraga. Chandler (dikutip oleh wise, 1994: 461-462) menyatakan bahwa televisi tidak
mempengaruhi olahraga, penanyangan siaran oalahraga hanya mereflekskan nilai-nilai
yang telah ada dalam masyarakat: ”bila kita tidak menyukai apa yang dilihat, kita jangan
menilai medianya, tetapi nilailah diri sendiri” whanel (1983: 111-113) menambahkan
bahwa media massa menyiarkan kegiatan olahraga dengan keterampilan profesional yang
tinggi, tetapi tidak mendiskusikannya secara serius, sebab siaran terbatasi oleh tujuan
komersialnya. Keberadan olahraga tidak tergantung pada media massa, tetapi
keberhasilan olahraga sebagai hiburan komersial jelas bergantung kepada media
massa.olahraga tidak dibentuk oleh media massa secara umum, atau oleh televisi secara
khusus (coakley, 1994: 350-352). Olahraga dapat bertumbuh dan berkembang oleh
kekuatanya sendiri berupa kepopulerannya, karena dukungan media tidakbegitu
signifikan. Media massa terlalu memikirkan pencapaian tujuan komersialnya sendiri
dengan mengabaikan pengaruh siarannya terhadap olahraga. Dengan demikian, dampak
siaran media massa terhadap olahraga sepenuhnya sangat bergantung kepada olahraga
sendiri. Olahrga harus pintar-pintar memanfaatkan memanfaatkan keberadaan media
massa tanpa terpengaruh secara negatif oleh kehadiran media massa. Akan lebih baik,
apabila olahraga mengambil keuntungan dari kehadiran media massa
2. . Media massa memberi keuntungan kepada olahraga
Telah dikemukakan di atas bahwa olahraga perlu memanfaatkan kehadiran media massa
untuk mengembangkan dunia olahraga sendiri, sehingga olahraga memperoleh dampak
positif dari kehadiran media massa. UNESCO ( dikutip oleh Bennett et all, 1983:241-
243) mengusulkan agar media massa mengambil peran dalam meningkatkan pemahaman
internasiaonal terhadap nilai olahraga yang tentu saja jauh melenihi realitas dunia
olahraga yang ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik olahrag yang
ada. Media massa juga mampu memberikan makna politik ollahraga secara internasional.
Bennet et al (1983: 237-238) menambahkan bahwa media massa harus dimanfaatkan
untuk mengkampanyekan program nasional kgiatan massal, seperti program
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Dengan begitu, program
olahraga massal akan memperoleh hasil memuaskan apabila didukung promosi dan
penyebaran informasi oleh media massa. Media massa memainakan peran yang penting
dalam melahirkan pahlawan-pahlawan olahraga pada abad ke-20. banyak bintang
olahraga yang mendunia karena dibesarkan oleh media massa. Bintang-intang olahraga
menjadi terkenal dibanding tokoh-tokoh politik. Kondisi ini tidak terlepas dari andil
media massa dalam menyiarkan dan menanyangkan peristiwa atau kegiatan olahraga.
Banyak bintang besar lahir dan dibesarkan oleh media massa. Popularitas olahraga
meningkat karena ditayangkan dan diberitakan oleh media massa. Rakyat amerika serikat
begitu menggandrungi ”baseball”,”football”, hoki es dan bolabasket, karena media massa
mempromosikan dan memberitakan secara besar-besaran kegiatan tersebut pada masa
awal perkembangannya. Kompetisi bolabasket NBA. Bisa dinikmati dan digandrungi
oleh sebagian masyarakat indonesia karena ditayangkan dan diberitakan oleh media
massa di indonesia. Piala dunia perancis 1998 begitu gegap gempita dan bisa dinikmati
oleh ratusan juta pemirsa diseluruh dunia karena digembar gemborkan oleh media massa
pula. Tidak menutup kemungkinan, panitia pelaksana akan meneruk keuntungan yang
melimpah diakhir acara. Sedemikian meriah dan populer piala dunia yang sedang
berlangsung di perancis,sehingga bisa sedikit mengalihkan perhatian sebagian oenduduk
indonesia dai krisis yang mereka derita.
3. Media massa merugikan perkemabangan olahraga
Selain kedua hal diatas, media massa menimbulkan kerugian bagi dunia olahrga.
Beberapa cabang olahraga menjadi tidak karu-karuan terkena pengaruh media massa.
Sage (1990:119) menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya tarik bagi penonton dan
menyesuaikan dengan kebutuhan siaran,industri telivisi diizinkan untuk mendapatkan
ikalan, demikianlah cara media memanfatkan iklan, demikianlah cara media
memanfaatkan olahraga. Media massa tidak memiliki minat yang baik terhadap olahraga,
ia semata-mata hanya mencari keuntungan belaka. Olahraga secara signifikan
dipengaruhi oleh media massa dalam berbagai hal, seperti penjadwalan kompetisi, waktu
permainan, perubahan peraturan, gaji pemain, tayangan olahraga, dan persepsi terhadap
tim dan pemain (Altheide & Snow dalam Wise, 1994 : 489- 490). Penulis menyaksikan
sendiri bagaimana pemegang hak siar mengatur jam pertandingan suatu turnamen bulu
tangkis tingkat dunia agar sesuai dengan ”prime time” (waktu tayangan utama) di negara
yang dituju. Partai utama harus disiarkn tengah makam, karena perbedaan waktu sekitar
empat jam dengan negara yang dituju siaran langsung. Partai tertentu harus dimainkan
dilapangan tertentu agar bisa disiarkan ke negara tujuan. Partai tertentu harus dimainkan
dilapangan tertentu agar bisa disiarkan disiarkan ke negara tujuan. Pimpinan
pertandingan, atau ”refferee” sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membantah
pengaturan tersebut. Contoh lain yang menarik adalah beberapa pertandingan di piala
dunia USA 1994 harus dilaksanakan siang hari bolong agar sesuai dengan waktu tayang
utama dinegara yang dituju. Dari segi prestasi jelas hal itu omong kosong. Bagamana
orang akan berprestasi bagus, bila harus bermain ditengah terik matahari musim panas
yang menyengat. Tidak mengaami dehidrasi saja sudah untung,sehingga jangan harap
pemain bisa menampilkan prestasipuncak. Cico (1990:10) menabahkan bahwa pers
menciptakan mitos atau persepsi publik yang tidak betul terhadap olahraga. Konon
banyak atlit, pelatih dan pembina, kesulitan untuk melaksanakan tugas mereka karena
mereka merasa terganggu oleh pemberitaan media massa. Di amerika serikat, banak guru
penjas yang berhenti melatih karena tidak tahan diusik terus menerus oleh pemberitaan
media massa. Di amerika serikat, banyak guru penjas yang berhenti melatih karena diusik
terus menerus oleh media massa yang tidak benar tentang gaji yang mereka terima. Dalam
pemberitaanya, guru seolah-olah mendapatkan gaji yang emnggiurkan padahal
kenyataannya berbicara sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai